Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH KUNJUNGAN KAPAL

Dosen Pengampu : Lilik Budiyanto St,Mt,M.Mar.Eng

Nama : Emir Hakim Al Kautsar


NRP : 215902027
Prodi/kelas : Teknika B

Tahun ajaran 2022/2023


Universitas Maritim AMNI Semarang
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelabuhan adalah tempat yang sengaja dibangun untuk menjadi tempat berlabuhnya
kapal. Kawasan inilah yang dijadikan tempat singgah bagi kapal-kapal sebelum akhirnya
berlabuh atau meneruskan perjalanan. Di pelabuhan, biasanya kapal menaikkan atau
menurunkan muatannya.

Pelabuhan sendiri ada yang disebut dengan pelabuhan umum dan khusus. Pengertian pelabuhan
umum adalah pelabuhan yang kegiatan pelayanannya ditujukan bagi masyarakat umum.
Sementara pelabuhan khusus adalah jenis pelabuhan yang dibangun dengan tujuan tertentu.

Setiap jenis pelabuhan dikelola oleh penanggung jawabnya masing-masing. Pelabuhan umum
dikelola oleh badan usaha pelabuhan, sedangkan pelabuhan khusus biasanya dikelola oleh
pemerintah daerah.

Pelabuhan Tanjung Emas adalah sebuah pelabuhan di Semarang, Jawa Tengah. Pelabuhan
Tanjung Emas dikelola oleh PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) sejak tahun 1985. Menurut
catatan sejarah, pelabuhan ini berkembang sejak abad ke-16. Sebelumnya Pelabuhan Semarang
berada di bukit Simongan, daerah ini sekarang dikenal dengan Gedong Batu (Kelenteng Sam Po
Kong). Di area pelabuhan Tanjung Emas ini terdapat sebuah Mercusuar bernama mercusuar
Willem 3. Mercusuar yang terletak di kawasan pelabuhan Tanjung Emas ini merupakan satu-
satunya mercusuar di Jawa Tengah dan dibangun pada tahun 1884 oleh Pemerintah Kolonial
Belanda. Belanda ingin menjadikan kota Semarang sebagai kota pelabuhan dan dagang sebagai
sarana untuk ekspor gula ke luar negeri. Pelabuhan Semarang dikembangkan untuk prasarana
ekspor hasil bumi (terutama gula) oleh pemerintah kolonial. Pada masa itu menjelang akhir abad
ke-19, Jawa telah menjadi penghasil gula nomor dua di dunia setelah Kuba.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari pelabuhan?
2. Kapal apa saja Yang ada di pelabuhan Tanjung Mas

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui definisi dari pelabuhan
2. Untuk mengetahui jenis jenis kapal yang ada di pelabuhan kapal
BAB II

ISI

A. Definisi Pelabuhan

Pelabuhan adalah sebuah fasilitas di ujung samudra, sungai, atau danau untuk


menerima kapal dan memindahkan barang kargo maupun penumpang ke dalamnya. Pelabuhan
biasanya memiliki alat-alat yang dirancang khusus untuk memuat dan membongkar muatan kapal-
kapal yang berlabuh. Derek jangkung (crane) dan gudang berpendingin juga disediakan oleh pihak
pengelola maupun pihak swasta yang berkepentingan. Sering pula disekitarnya dibangun fasilitas
penunjang seperti pengalengan dan pemrosesan barang. Peraturan Pemerintah RI No.69 Tahun
2001 mengatur tentang pelabuhan dan fungsi serta penyelengaraannya.

Pelabuhan juga dapat di definisikan sebagai daerah perairan yang terlindung dari gelombang laut
dan di lengkapi dengan fasilitas terminal meliputi:

 dermaga, tempat di mana kapal dapat bertambat untuk bongkar muat barang.
 crane, untuk melaksanakan kegiatan bongkar muat barang.
 gudang laut (transito), tempat untuk menyimpan muatan dari kapal atau yang akan di pindah
ke kapal.

Pelabuhan juga merupakan suatu pintu gerbang untuk masuk ke suatu daerah tertentu dan sebagai
prasarana penghubung antar daerah, antar pulau, bahkan antar Negara

 Jenis Jenis Pelabuhan


1. Keadaan

Pelabuhan terbuka, kapal dapat merapat langsung tanpa bantuan pintu air, umumnya berupa
pelabuhan yang bersifat tradisional.

Pelabuhan tertutup, kapal masuk harus melalui pintu air seperti dapat kita temui di Liverpool,
Inggris

2. Pengelolaan

Pelabuhan Umum, diselenggarakan untuk kepentingan masyarakat yang secara teknis dikelola
oleh Badan Usaha Pelabuhan (BUP).

Pelabuhan Khusus,dikelola untuk kepentingan sendiri guna menunjang kegiatan tertentu, baik
instansi pemerintah, seperti TNI AL dan Pemda Dati I/Dati II, maupun badan usaha swasta
seperti, pelabuhan khusus PT BOGASARI yang digunakan untuk bongkar muat tepung terigu.

3. Jangkauan pelayaran

Pelabuhan Internasional , utama primer yang melayani nasional dan internasional dalan jumlah
besar. dan merupakan simpul dalam jaringan laut internasional.
Pelabuhan International, utama sekunder yang melayani nasional maupun internasional dalam
jumlah besar yang juga menjadi simpul jaringan transportasi laut internasional.

Pelabuhan Nasional, utama tersier yang melayani nasional dan internasional dalam jumlah
menengah.

Pelabuhan Regional,pelabuhan pengumpan primer ke pelabuhan utama yang melayani secara


nasional.

Pelabuhan Lokal, pelabuhan pengumpan sekunder yang melayani lokal dalam jumlah kecil.

4. Perdagangan luar negeri

Pelabuhan Ekspor , pelabuhan Impor

B. Jenis Jenis kapal di pelabuhan Tanjung Mas

1. Kapal Tug Boat


Kapal tunda (bahasa Inggris: tugboat) adalah kapal yang dapat digunakan untuk
melakukan manuver / pergerakan, utamanya menarik atau mendorong kapal lainnya
di pelabuhan, laut lepas atau melalui sungai atau terusan. Kapal tunda digunakan pula untuk
menarik tongkang, kapal rusak, dan peralatan lainnya.

Kapal tunda memiliki tenaga yang besar bila dibandingkan dengan ukurannya. Kapal tunda
zaman dulu menggunakan mesin uap, saat ini menggunakan mesin diesel. Mesin Induk kapal
tunda biasanya berkekuatan antara 750 sampai 3000 tenaga kuda (500 s.d. 2000 kW), tetapi
kapal yang lebih besar (digunakan di laut lepas) dapat berkekuatan sampai 25 000 tenaga kuda
(20 000 kW). Kebanyakan mesin yang digunakan sama dengan mesin kereta api, tetapi di kapal
menggerakkan baling-baling. Dan untuk keselamatan biasanya digunakan minimum dua buah
mesin induk.

Kapal tunda memiliki kemampuan manuver yang tinggi, tergantung dari unit penggerak.
Kapal Tunda dengan penggerak konvensional memiliki baling-baling di belakang, efisien untuk
menarik kapal dari pelabuhan ke pelabuhan lainnya. Jenis penggerak lainnya sering disebut
Schottel propulsion system (azimuth thruster/Z-peller) di mana baling-baling di bawah kapal
dapat bergerak 360° atau sistem propulsi Voith-Schneider yang menggunakan semacam pisau di
bawah kapal yang dapat membuat kapal berputar 360°.\
2. Kapal Tongkang

Kapal tongkang atau yang biasa disebut Barge ataupun ponton adalah salah satu jenis
kapal pengangkut barang yang berbentuk layaknya kotak besar yang terapung. Barge atau Kapal
Tongkang ini tidaklah memiliki baling-baling atau mesin penggerak seperti pada umumnya kapal.
Untuk berjalan, Kapal tongkang dibantu ditarik oleh Tug Boat (Kapal Tunda) yang terhubung
dengan tali penarik di jarak beberapa meter. Kapal tongkang menjadi pilihan utama untuk
mengangkut batu bara dalam jumlah yang besar.

Meskipun besar dan memiliki massa ribuan ton, Kapal Tongkang atau Ponton ini tidak
mudah tenggelam, hal tersebut bisa terjadi karena kapal tongkang terbuat dari bahan baja yang
kepadatannya jauh melebihi tingkat kepadatan air dan juga selain itu karena kapal yang besar
memindahkan air yang jumlahnya juga besar. Kapal Tongkang atau Ponton sangat efektif untuk
melakukan pengangkutan untuk skala besar yang ada pada saat ini intinya Kapal tongkang
adalah alat transportasi laut yang digunakan untuk mengangkut barang-barang bermuatan
berat. Mengingat Indonesia yang terdiri dari perairan, rasanya penggunaan kapal tongkang
untuk melakukan pengiriman dirasa sangat membantu dan efektif. Barge 180 ft mampu
menampung muatan sekitar 2.000 ton batu bara Barge 230 ft mampu menampung muatan
4.000 ton batu bara Barge 270 ft mampu menampung muatan 1.000 ton batu bara Barge 300 ft
mampu menampung muatant 8.000 ton batu bara Barge 330 ft mampu menampung daya
angkut 10.000 – 12.000 ton batu bara.

Untuk menemukan ukuran yang kapal butuhkan berdasarkan kapasitasnya seperti dimensi
panjang X lebar X tinggi. Tentunya dimensi kapal berbeda-beda di setiap ukurannya.

3. Kapal Ro-Ro
Kapal Ro-Ro adalah kapal yang bisa memuat kendaraan yang berjalan masuk ke dalam
kapal dengan penggeraknya sendiri dan bisa keluar dengan sendiri juga, sehingga disebut
sebagai kapal roll on - roll off atau disingkat Ro-Ro. Oleh karena itu, kapal ini dilengkapi
dengan pintu rampa yang dihubungkan dengan moveable bridge atau dermaga apung ke
dermaga.

Kapal Roro selain digunakan untuk angkutan truk juga digunakan untuk


mengangkut mobil penumpang, sepeda motor serta penumpang jalan kaki. Angkutan ini
merupakan pilihan populer antara Jawa dengan Sumatra di Merak-Bakauheni, antara Jawa
dengan Madura dan antara Jawa dengan Bali.

4. Kapal Cargo

Kapal Barang (bahasa Inggris: Cargo Ship) adalah segala jenis kapal yang membawa


barang-barang dan muatan dari suatu pelabuhan ke pelabuhan lainnya. Ribuan kapal jenis ini
menyusuri lautan dan samudra dunia setiap tahunnya - memuat barang-barang perdagangan
internasional. Kapal kargo pada umumnya didesain khusus untuk tugasnya, dilengkapi
dengan crane dan mekanisme lainnya untuk bongkar muat, serta dibuat dalam beberapa
ukuran.

Jenis-jenis pengangkutan kargo termasuk kapal kontainer dan pengangkutan massal.

Catatan terawal mengenai aktivitas pengangkutan laut menyebut pengangkutan barang-barang


untuk perdagangan; bukti-bukti sejarah dan arkeologi membuktikan bahwa kegiatan ini sudah
meluas pada awal abad ke-1 SM. Keinginan untuk mengoperasikan rute perdagangan untuk
jarak yang lebih jauh dan pada lebih banyak musim memotivasi perbaikan dalam desain kapal
pada masa Zaman Pertengahan.
5. Kapal KRI
Semua kapal perang TNI Angkatan Laut didahului dengan inisial KRI yang berarti Kapal
Perang Republik Indonesia. TNI AL memiliki 6 kapal perang jenis Fregat, 25 kapal
perang jenis Korvet serta berbagai kelas dan jenis lainnya, seperti kapal cepat rudal, kapal LPD,
kapal LST, kapal selam dan kapal patroli, dan ini belum termasuk 2 Kapal layar tiang tinggi yang
ada di TNI AL, serta beberapa jenis kapal lainnya dan beberapa kapal yang masih dalam tahap
pembangunan. Jumlah kapal perang di bawah ini belum termasuk kapal patroli yang panjangnya
kurang dari 36 meter yang biasa disebut KAL atau Kapal Angkatan Laut yang berjumlah 317 unit.
BAB III
KESIMPULAN

Pelabuhan adalah sebuah fasilitas di ujung samudra, sungai, atau danau untuk


menerima kapal dan memindahkan barang kargo maupun penumpang ke dalamnya. Pelabuhan
biasanya memiliki alat-alat yang dirancang khusus untuk memuat dan membongkar muatan
kapal-kapal yang berlabuh. Derek jangkung (crane) dan gudang berpendingin juga disediakan
oleh pihak pengelola maupun pihak swasta yang berkepentingan. Sering pula disekitarnya
dibangun fasilitas penunjang seperti pengalengan dan pemrosesan barang. Peraturan
Pemerintah RI No.69 Tahun 2001 mengatur tentang pelabuhan dan fungsi serta
penyelengaraannya.

Pelabuhan Tanjung Emas adalah sebuah pelabuhan di Semarang, Jawa Tengah. Pelabuhan
Tanjung Emas dikelola oleh PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) sejak tahun 1985. Menurut
catatan sejarah, pelabuhan ini berkembang sejak abad ke-16. Sebelumnya Pelabuhan Semarang
berada di bukit Simongan, daerah ini sekarang dikenal dengan Gedong Batu (Kelenteng Sam Po
Kong). Di area pelabuhan Tanjung Emas ini terdapat sebuah Mercusuar bernama mercusuar
Willem 3. Mercusuar yang terletak di kawasan pelabuhan Tanjung Emas ini merupakan satu-
satunya mercusuar di Jawa Tengah dan dibangun pada tahun 1884 oleh Pemerintah Kolonial
Belanda. Belanda ingin menjadikan kota Semarang sebagai kota pelabuhan dan dagang sebagai
sarana untuk ekspor gula ke luar negeri. Pelabuhan Semarang dikembangkan untuk prasarana
ekspor hasil bumi (terutama gula) oleh pemerintah kolonial. Pada masa itu menjelang akhir abad
ke-19, Jawa telah menjadi penghasil gula nomor dua di dunia setelah Kuba.

Jenis jenis kapal yang ada di pelabuhan Tanjung emas antara lain : Kapal Tongkang , kapal tug
boat , kapal ro-ro , Kapal KRI , dan Kapal cargo

Anda mungkin juga menyukai