Anda di halaman 1dari 10

TUGAS RESUME

(Perencanaan Pelabuhan)
Mata Kuliah Teknik Pantai

Di Kerjakan Oleh :

PRODI S1 TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS TADULAKO PSDKU MOROWALI
Kabupaten Morowali – Sulawesi Tengah
Tahun 2023
ABSTRAK
Perencanaan pelabuhan harus memperhatikan berbagai faktor yang akan berpengaruh
pada bangunan-bangunan pelabuhan dan kapal-kapal yang berlabuh. Ada tiga faktor
yang harus diperhitungkan seperti yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu angin,
pasang surut, dan gelombang. Angin menimbulkan arus dan gelombang. Angin juga
dapat menimbulkan tekanan pada kapal dan bangunan pelabuhan. Pasang surut adalah
penting di dalam menentukan dimensi bangunan seperti pemecah gelombang,
dermaga, pelampung penambat, kedalaman alur pelayaran, perairan pelabuhan dan
sebagainya. Gelombang yang menyerang bangunan pantai akan menimbulkan gaya-
gaya yang bekerja pada bangunan tersebut. Bangunan harus tetap aman terhadap gaya
gelombang yang bekerja padanya. Selain itu gelombang juga akan berpengaruh pada
ketenangan di perairan pelabuhan.   

PENDAHULUAN
Pelabuhan (port) adalah daerah perairan yang terlindung terhadap gelombang, yang
dilengkapai, dengan fasilitas terminal laut, meliputi dermaga di mana kapal dapat
bertambat, untuk membongkar barang, kran-kran (crane) untuk bongkar muat barang,
gudang laut (transito) dan tempat- tempat penyimpanan di mana kapal membongkar
muatannya, dan gudang-gudang di mana barang dapa disimpan dalam waktu yang
lebih lama selama menunggu pengiriman ke daerah tujuan atau pengapalan. terminal
ini dilengkapi dengan jalan kereta api atau jalan raya.

Untuk bisa memberi pelayanan yang baik dan cepat, maka pelabuhan harus bisa
memenuhi beberapa persyaratan berikut ini :
1. Harus ada hubungan yang mudah antara transportasi air dan darat seperti jalan
raya dan kereta api, sedemikian sehingga barang-barang dapat diangkut ke dan
dari pelabuhan dengan mudah dan cepat.
2. Pelabuhan berada di suatu lokasi yang mempunyai daerah belakang (daerah
pengaruh) subur dengan populasi penduduk yang cukup padat.
3. Pelabuhan harus mempunyai kedalaman air dan lebar alur yang cukup.
4. Kapal-kapal yang mencapai pelabuhan harus bisa membuang sauh selama
menunggu untuk merapat ke dermaga guna bongkar muat barang atau mengisi
bahan bakar. 
5. Pelabuhan harus mempunyai fasilitas bongkar muat barang (kran, dsb) dan
gudang-gudang penyimpanan barang.
6. Pelabuhan harus mempunyai fasilitas untuk mereparasi kapal-kapal.

Pemilihan Lokasi Pelabuhan


Pemilihan lokasi untuk membangun pelabuhan meliputi daerah pantai dan daratan.
Pemilihan lokasi tergantung pada beberapa faktor seperti kondisi tanah dan geologi,
kedalaman dan luas daerah perairan, perlindungan pelabuhan terhadap gelombang,
arus dan sedimentasi, daerah daratan yang cukup luas untuk menampung barang yang
akan di bongkar muat, jalan-jalan untuk transportasi, dan daerah industri di
belakangnya. Tetapi biasanya faktor-faktor tersebut tidak bisa semuanya terpenuhi,
sehingga diperlukan suatu kompromi untuk mendapatkan hasil optimal.
Berbagai faktor yang mempengaruhi penentuan lokasi pelabuhan adalah sebagai
berikut :
1. Biaya pembangunan dan perawatan bangunan-bangunan pelabuhan, termasuk
pengerukan pertama yang harus dilakukan.
2. Biaya operasi dan pemeliharaan, terutama pengerukan endapan di alur dan kolam
pelabuhan.

PEMBAHASAN DARI VIDEO

A. PERENCANAAN PELABUHAN – TIPE PELABUHAN


Ada beberapa macam/tipe pelabuhan dan di bedakan sebagai berikut :
1. Berdasarkan Segi Penyelengaraan ada dua macam yaitu :
PELABUHAN UMUM, yang diselenggarakan untuk kepentingan pelayanan
umum penyelenggaraannya dan dilakukan oleh pemerintah dan pelaksanaannya
dilimpahkan kepada BUMN yaitu PT Pelindo contoh Pelabuhan Tanjung Priok.
PELABUHAN KHUSUS, Pelabuhan ini untuk kepentingan sendiri guna
menunjang kegiatan tertentu Pelabuhan ini tidak untuk kepentingan umum kecuali
pada kondisi tertentu dengan izin pemerintah misalnya ketika kondisi darurat
bencana alam dan sebagainya Pelabuhan ini dibangun oleh perusahaan untuk
kepentingan perusahaan tersebut sebagai contoh adalah pelabuhan PLTU Adipala
yang khusus untuk membongkar batubara untuk PLTU tersebut kapal terbesar
yang mengangkut batubara di pelabuhan PLTU Adipala adalah sebesar Rp35.000
2. Berdasarkan Kegunaannya ada
PELABUHAN MINYAK, adalah suatu pelabuhan yang direncanakan khusus
untuk muatan bahan cair yang disalurkan melalui pipa-pipa untuk mencapai ke
kapal. Pelabuhan ini biasanya berbentuk jetty yang ujungnya bercabang tiga
bagian ini qwerty untuk kapal besar (kapal tangker)
PELABUHAN BARANG, adalah yang khusus digunakan untuk mengangkut dan
menurunkan barang. Setelah diturunkan dari kapal, barang akan disimpan dalam
gudang terbuka sebelum akhirnya dikirim ke tujuan. Sebaliknya, ketika akan
diangkut, barang tersebut akan dikeluarkan dari gudang penyimpanan, contohnya
Pelabuhan Barang Umum Gorontalo.
PELABUHAN PENUMPANG, (terminal penumpang) ntuk melayani orang-orang
yang bepergian dengan kapal penumpang Terminal dilengkapi dengan fasilitas
yang berhubungan dengan kebutuhan orang yang bepergian seperti ruang check in
ruang tunggu kantor maskapai pelayaran tempat penjualan tiket mushola toilet
restaurant ruang keamanan direksi pelabuhan dan sebagainya contohnya
Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
PELABUHAN IKAN, merupakan tempat kapal perikanan bersandar, berlabuh,
dan/atau bongkar muat ikan yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan
pelayaran dan kegiatan penunjang perikanan beberapa fasilitas pelabuhan adalah
yang pertama pemecah gelombang Kemudian yang kedua ini adalah perairan
pelabuhan I Max ganti2 tidak ada dengan melakukan pengerukan berikutnya
adalah Dermaga dibedakan menjadi ini adalah dermaga bongkar ini adalah
Dermaga Tambak dan ini adalah Dermaga pelayanan kapal ikan yang baru datang
dari melaut untuk menangkap ikan akan merapat ke dermaga bongkar kapal
tersebut bisa melaut selama satu atau dua minggu ikan hasil tangkapan dibongkar
di dermaga bongkar dan kemudian segera dibawa ke tempat pelelangan ikan untuk
dilelang tempat pelelangan ikan ini harus berada dekat dengan dermaga bongkar
Setelah membongkar ikan kapal secepatnya pindah ke Dermaga tambat ini adalah
Dermaga tambah awak buah kapal yang sudah melaut 1/2 Minggu beristirahat dan
kapal ditambahkan di dermaga tambat sebelum melaut lagi di zona tambat
terdapat beberapa fasilitas seperti click-b yaitu tempat untuk memperbaiki kapal
kemudian ada tempat untuk perbaikan jaring dan penjemuran ikan ketika kapal
dan awak buah kapal akan melaut lagi kapal dibawa ke Sona atau Dermaga
pelayanan disini untuk mengisi BBM menyediakan es untuk pendinginan ikan
bekal untuk melaut dan sebagainya setelah siap kapal melaut lagi untuk waktu
seminggu dua minggu atau bahkan lebih. contohnya Pelabuhan Ikan Cilacap
3. Sedangkan jika ditinjau dari latak geografisnya
pelabuhan alam, yaitu perairan pelabuhan yang terlindungi dari gelombang secara
alami pelabuhan bisa berada di Sungai Selatan atau Teluk contohnya adalah
Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap yang berada di muara sungai atau Selat
kemudian pelabuhan Tanjung Perak Surabaya yang berada di Selat Madura
pelabuhan Pontianak yang berada di muara sungai Kapuas
pelabuhan buatan, dalah suatu daerah perairan yang dilindungi dari pengaruh
gelombang dengan membuat bangunan pemecah gelombang (breakwater).
Pemecah gelombang ini membuat daerah periran tertutup dari laut dan hanya
dihubungkan oleh suatu celah (mulut pelabuhan) untuk keluar masuknya kapal. Di
dalam daerah tersebut di lengkapi dengan alat penambat. Bangunan ini dibuat
mulai dari pantai dan menjorok ke laut hingga gelombang yang menjalar ke pantai
dan menjorok ke laut sehingga gelombang menjalar ke pantai terhalang oleh
bangunan tersebut. contohnya adalah pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta Tanjung
Emas di Semarang pelabuhan ikan Cilacap.
pelabuhan semi alami, merupakan pelabuhan campuran dari kedua tipe di atas
Pelabuhan memanfaatkan perairan yang secara alami sudah tenang yang
kemudian dilengkapi dengan bangunan pelindung gelombang dan atau
sedimentasi contohnya adalah Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu dan juga
pelabuhan ikan Pekalongan Berikut adalah contoh pelabuhan umum Cilacap jadi
Cilacap berada di Jawa Tengah.

B. PERENCANAAN PELABUHAN – ALUR PELAYARAN & KOLAM


PELABUHAN
Beberapa fasilitas yang ada di pelabuhan yaitu yang pertama adalah pemecah
gelombang yang fungsinya adalah untuk melindungi perairan pelabuhan dari
gangguan gelombang, misalkan ada gelombang datang, maka gelombang tersebut
akan terhalang oleh pemecah gelombang sehingga perairan tetap tenang, kemudian
fasilitas kedua adalah kolam atau perairan pelabuhan dan disini dilengkapi dengan
kolam putar kemudian fasilitas berikutnya adalah alur pelayaran, ini fungsinya adalah
untuk keluar masuk kapal dari dan ke pelabuan, sehingga kalau kapal akan masuk ke
pelabuhan selanjutnya kapal tersebut akan berputar arah di kolam putar, semisal
kapal akan mau merapat ke dermaga maka dia berputar arah, kemudian merapat di
dermaga. berikutnya adalah Dermaga yang fungsinya adalah untuk tempat merapat
dan penambatan kapal ada dua tipe yaitu tipe War yang sejajar dengan hak garis
pantai dan type pir yang tegak lurus pantai.
Alur pelayaran adalah perairan yang dari segi kedalaman, lebar, dan bebas hambatan
pelayaran lainnya dianggap aman dan selamat untuk dilayari oleh kapal di laut, sungai
atau danau. Alur pelayaran dicantumkan dalam peta laut dan buku petunjuk-pelayaran
serta diumumkan oleh instansi yang berwenang.
fungsi dari alur pelayaran ini adalah untuk mengarahkan kapal masuk atau keluar
pelabuhan. alur pelayaran didesain berdasarkan kapal start yang menggunakan
pelabuhan. Dari contoh gambar yang dijelaskan bentuk dari alur pelayaran, jadi ada
bagian daerah tempat kapal melempar sauh di luar pelabuhan jadi sebelum kapal
masuk ke pelabuhan Dia melempar sauh di daerah ini kemudian ketika kapal sudah
diizinkan masuk ke pelabuhan kapal masuk ke daerah pendekatan atau abroad
channel kemudian ketiga ini adalah alur masuk di luar Pelabuhan setelah itu alur
masuk yang berada di daerah terlindung kemudian masuk kolam pelabuhan dan
kolam putar, dalam contoh ini dilengkapi dengan sarana bantu navigasi pelayaran atau
SDN t-ctcs BNP di kanan-kiri alur pelayaran, di alur pelayaran tersebut itu berada
dibawah permukaan air sehingga nahkoda tidak bisa melihat posisinya di mana yang
untuk itu maka dicentang kiri alur pelayaran itu diberi pelampung pelampung suar
beberapa sbnp ini terdiri yang pertama adalah di ujung-ujung pemecah gelombang itu
dipasang menara suar kalau kita menghadap ke laut yang sebelah kanan itu warnanya
merah sebelah kiri warnanya hijau Hal kemudian disini juga ada menara suar yang
warnanya putih sedangkan di cangkiri alur pelayaran itu dipasang pelampung ya yang
sebelah kanan warnanya merah sebelah kiri warnanya hijau jadi dengan demikian itu
nakhoda bisa tahu posisi kapal harus berada di antara pelampung merah dan
pelampung hijau.
contoh alur pelayaran yang di jelaskan adalah yang terdapat di pelabuhan Tanjung
Perak Surabaya. Alur pelayaran Barat Surabaya atau apbs itu adalah yang warna
kuning kedalamannya sampai mint 8,4 meter lws panjangnya 73 setengah KM
lebarnya 150 M alur ini bisa dilalui kapal dengan God 15000 DWP sedangkan alur
pelayaran Timur Surabaya ini kedalamannya lebih kecil yaitu min tiga setengah meter
panjangnya 37 KM dan lebarnya 150 M bisa dilalui kapal dengan bobot 1000 DWT.
manuver kapal yang masuk ke pelabuhan untuk kapal kecil yang masuk Pelabuhan dia
bisa menggunakan mesinnya sendiri. Tapi kalau kapal besar dibantu oleh kapal tunda.

C. JENIS JENIS KAPAL


Fungsi kapal bukan hanya untuk mengangkut penumpang dan barang saja. Ada
berbagai jenis kapal yang setiap jenisnya memiliki fungsi berbeda-beda. Berikut jenis-
jenis kapal di dunia beserta fungsinya yang perlu diketahui:
1. Kapal Pesiar, merupakan kapal yang digunakan penumpang untuk berekreasi
menikmati pemandangan laut. Kapal ini memiliki fasilitas penginapan seperti
hotel berbintang. Selain itu, kapal ini didesain dengan sangan indah sebagai daya
tariknya dengan memiliki rute yang selalu kembali ke pelabuhan.
2. Kapal Selam, merupakan kapal yang biasanya digunakan untuk kepentingan
militer. Jika kapal pada umumnya berlayar di atas air, justru kapal selam ini
beroperasi di dalam air. Kapal ini juga bisa digunakan untuk ilmu pengetahuan
laut, penjelajahan laut, dan lain-lain. 
3. Kapal Ferry, adalah kapal yang digunakan sebagai transportasi penyebrangan laut.
Selain untuk mengangkut penumpang, biasanya kapal ferry juga mengangkut
kendaraan seperti mobil, motor, bus, dan truk. Kapal ini beroperasi jarak dekat
dari pelabuhan satu ke pelabuhan yang lain, misalnya antar pulau.
4. Kapal Tanker, adalah kapal yang didesain khusus untuk membawa minyak agar
tidak tumpah ke laut. Ada dua jenis kapal tanker sesuai dengan jenis minyak yang
dibawa. Antara lain, kapal tanker untuk membawa minyak mentah dan kapal
tanker untuk membawa minyak jadi yang sudah diolah.
5. Kapal Kargo, Kapal Kargo atau biasa disebut kapal barang adalah jenis kapal
yang membawa muatan barang berkapasitas besar dari pelabuhan satu ke
pelabuhan lain. Barang yang dimuat biasanya adalah barang dari perdagangan
internasional.
6. Kapal Bulk Carrier, Kapal bulk carrier ini adalah kapal yang membawa muatan barang
dalam bentuk curah seperti batu bara, bijih besi, semen, dan barang curah lainnya. Kapal
ini memiliki daya angkut yang besar dan didesain dengan memiliki kargo bersekat untuk
memastikan barang curah yang memiliki sifat unpackaged tidak tercampur dengan barang
curah lainnya.
7. Kapal Samudera memiliki desain dan fungsi yang mirip seperti kapal pesiar.
Hanya saja kapal ini beroperasi menyeberangi samudera serta memiliki pelabuhan
keberangkatan dan pelabuhan pemberhentian yang berbeda. Contohnya kapal
Titanic termasuk kapal samudera.
8. Kapal Kontainer adalah kapal yang memuat barang atau peti kemas seperti kapal
kargo. Namun, kapal kontainer memiliki muatan barang yang standar. Kapal ini
juga biasa disebut dengan kapal peti kemas.
9. Kapal Perang, Kapal perang ini adalah kapal yang digunakan angkatan bersenjata
untuk kepentingan militer. Kapal ini dirancang khusus dan berbeda dengan kapal
pada umunya agar dapat digunakan untuk bertempur dan tahan dari tembakan
musuh.
10. Kapal Tunda atau Tugboats digunakan untuk menarik, mendorong, maupun
menggandeng kapal lain yang ada di pelabuhan. Kapal ini juga digunakan untuk
menyandarkan kapal di dermaga serta menarik kapal rusak tergantung muatan
kapal yang bisa dibawa oleh tugboats.
11. Kapal Tongkang merupakan salah satu kapal yang ditarik oleh kapal tunda.
Karena kapal ini tidak memiliki mesin sendiri, jadi hanya bisa berjalan apabila
ditarik oleh kapal lain. Kapal tongkang berfungsi untuk membawa muatan sesuai
dengan ukuran dan daya muat tongkang.
12. Kapal Patroli, Kapal yang dimiliki oleh negara ini digunakan untuk mengawasi
dan melindungi perbatasan laut. Sesuai dengan namanya kapal ini memang
digunakan untuk berpatroli apabila terjadi penyelundupan atau pelanggaran lain
yang biasanya sering terjadi di laut dan pantai.
13. Kapal Pengeboran atau Drillship merupakan kapal yang memiliki alat pengeboran
untuk mengebor minyak dan bati bara di wilayah perairan.
14. Kapal Keruk memiliki peralatan khusus untuk melakukan kegiatan pengerukan.
Di bagian depan kapal terdapat alat untuk pengerukan dan penyedotan pasir. Pasir
hasil penyedotan oleh kapal akan dikumpulkan dan digunakan untuk reklamasi
atau proses pembuatan daratan baru.

D. UKURAN DAN BENTUK PELABUHAN


Ukuran pelabuhan ditentukan oleh jumlah dan ukuran kapal-kapal yang akan
menggunakannya serta kondisi lapangan yang ada. Ditinjau dari segi biaya, ukuran
pelabuhan harus sekecil mungkin, tetapi masih memungkinkan pengoperasian yang
mudah. Pemakaian kapal tunda untuk membantu gerak kapal di dermaga juga
berpengaruh pada ukuran pelabuhan. Luas minimum pelabuhan adalah ruang yang
diperlukan untuk dermaga ditambah dengan kolam putar (turning basin) yang terletak
didepannya. Ukuran kolam putar tergantung pada ukuran kapal dan kemudahan gerak
berputar kapal, yang dapat dibedakan dalam empat macam.
1. Ukuran ruang optimum untuk dapat berputar dengan mudah memerlukan
diameter empat kali panjang kapal yang menggunakannya.
2. Ukuran menengah ruang putar dengan sedikit kesulitan dalam berputar
mempunyai diameter dua kali dari panjang kapal terbesar yang
menggunakannya. Gerak putaran akan lebih lama dan dapat dilakukan oleh
kapal dan bantuan kapal tunda.
3. Ruang putaran kecil yang mempunyai diameter kurang dari dua kali panjang
kapal. Gerakan berputar dapat dilakukan dengan menggunakan jangkar dan
bantuan kapal tunda.
4. Ukuran minimum ruang putaran harus mempunyai diameter 20 % lebih
panjang dari panjang kapal terbesar yang menggunakannya. Dalam hal ini
untuk membantu perputaran, kapal harus ditambatkan pada suatu titik tetap,
misalnya dengan pelampung, dermaga, atau jangkar.

KESIMPULAN
Kapal sebagai sarana pelayaran, mempunyai peran sangat penting dan sistem
angkutan laut. Hampir semua barang impor, ekspor, dan muatan dalam jumlah sangat
besar diangkut dengan menggunakan kapal laut, walaupun di antara tempat-tempat di
mana pengangkutan dilakukan terdapat fasilitas angkutan lain yang berupa angkutan
darat dan udara. Untuk mendukung sarana angkutan laut tersebut iperlukan prasarana
yang berupa pelabuhan, pelabuhan merupakan tempat pemberhentian (terminal) kapal
setelah melakukan pelayaran. Di pelabuhan ini kapal melakukan berbagai kegiatan
seperti menaik turunkan penumpang, bongkar muat barang, pengisian bahan bakar
dan air tawar, melakukan reparasi, mengadakan perbekalan, dan sebagainya. Untuk
bisa melaksanakan berbagai kegiatan tersebut pelabuhan harus dilengkapi dengan
fasilitas seperti pemecah gelombang, dermaga, peralatan tambatan, peralatan bongkar
muat barang, gudang-gudang, lapangan untuk menimbun barang, perkantoran baik
untuk mengelola pelabuhan maupun untuk mas kapai pelayaran, ruang tunggu bagi
penumpang, perlengkapan pengisian bahan bakar dan penyedian air bersih, dan lain
sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai