Anda di halaman 1dari 14

INFRASTRUKTUR

TRANSPORTASI

PELABUHAN MAYA FRICILIA, S.T, M.T

Jurusan Teknik Sipil


Program Studi Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan
Politeknik Negeri Jakarta
LAYOUT
PELABUHAN
Pelabuhan adalah tempat yang terdiri atas daratan dan/atau perairan dengan
batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan pengusahaan yang
dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, naik turun penumpang, dan/atau bongkar
muat barang, berupa terminal dan tempat berlabuh kapal yang dilengkapi dengan fasilitas
keselamatan dan ke amanan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai
tempat perpindahan intra-dan antarmoda transportasi. (Undang-Undang Nomor 17 Tahun
2008).

Menurut Lasse (2011), pelabuhan dapat diartikan sebagai tempat kapal berlabuh
(anchorage), mengolah gerak (maneuver), dan bertambat (berthing), untuk melakukan
kegiatan menaikan dan/atau menurunkan penumpang dan barang secara aman (securely)
dan selamat (safe).
Menurut Triatmodjo (2009) Pelabuhan dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Pelabuhan Umum adalah pelabuhan yang diselenggarakan untuk kepentingan
masyarakat umum. Penyelenggara pelabuhan umum adalah unit pelaksana teknis atau
satuan kerja pelabuhan atau Badan Usaha Pelabuhan (BUP). Pelabuhan daratan adalah
suatu tempat tertentu di daratan dengan batas-batas yang jelas, dilengkapi dengan
fasilitas bongkar muat, lapangan penumpukan dan gudang, serta sarana dan prasarana
angkutan barang dengan cara pengemasan khusus dan berfungsi sebagai Pelabuhan
umum.
2. Pelabuhan Khusus adalah pelabuhan yang dikelola untuk kepentingan sendiri guna
menunjang kegiatan tertentu. Pengelola pelabuhan khusus adalah Pemerintah,
Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota atau Badan Hukum Indonesia yang
memiliki izin untuk mengelola pelabuhan khusus (KM 55, Tahun 2002). Contoh dari
pelabuhan khusus adalah pelabuhan khusus angkatan laut, pelabuhan khusus minyak
mentah, pelabuhan khusus semen, “Bogasari”, dan sebagainya
Status Pelabuhan menurut Hananto Soewedo (2015) ada tiga, yaitu :
a) Pelabuhan Umum Terbuka. Pelabuhan ini terbuka untuk semua kapal,
contohnya Pelabuhan Banyuwangi dan Pelabuhan Gilimanuk untuk Pulau Jawa
dan Bali.
b) Pelabuhan Umum Tidak Terbuka. Pelabuhan Jenis ini tidak terbuka untuk
semua kapal (hanya kapal yang mempunnyai izin).
c) Pelabuhan Khusus. Pelabuhan yang dikhususkan unntuk muatan tertentu,
contohnya Pelabuhan Cigadung untuk pelabuhhan biji besi
Menurut Benny Agus Setiono (2011), Fungsi sebuah pelabuhan ada empat, yaitu sebagai tempat pertemuan, gapura, entitas
industri, dan mata rantai transportasi.
a. Tempat Pertemuan yaitu pelabuhan merupakan tempat pertemuan dua moda transportasi utama, yaitu darat dan laut
serta berbagai kepentingan yang saling terkait. Barang-barang yang diangkut dengan kapal laut akan dibongkar dan
dipindahkan ke angkutan darat seperti truk dan kereta api. Dan, sebaliknya barang- barang yang diangkut dengan truk
atau kereta api di pelabuhan dibongkar dan dimuat ke kapal.
b. Gapura yaitu pelabuhan berfungsi sebagai gapura atau pintu gerbang suatu negara. Warga negara dan barang-barang
dari negara asing yang memiliki pertalian ekonomi masuk ke suatu negara dan melewati pelabuhan tersebut. Sebagai
pintu gerbang negara, citra negara sangat ditentukan oleh baiknya pelayanan, kelancaran serta kebersihan di pelabuhan
tersebut.
c. Entitas Industri yaitu dengan berkembangnya industri yang berorientasi ekspor maka fungsi pelabuhan menjadi sangat
penting. Dengan adanya pelabuhan, hal itu akan memudahkan industri mengirim produknya dan mendatangkan bahan
baku. Dengan demikian pelabuhan menjadi satu jenis industri sendiri yang menjadi ajang bisnis berbagai usaha, mulai
dari transportasi, perbankan, perusahaan leasing peralatan dan sebagainya.
d. Mata Rantai Transportasi yaitu pelabuhan merupakan bagian dari rantai transportasi. Di pelabuhan berbagai moda
transportasi bertemu dan bekerja. Pelabuhan laut merupakan salah satu titik dari mata rantai angkutan darat dengan
angkutan laut. Orang dan barang yang diangkut dengan kereta api bisa diangkut mengikuti rantai transportasi dengan
menggunakan kapal laut.
Menurut Triatmodjo (1996) dermaga adalah bangunan pelabuhan yang
digunakan untuk merapatnya kapal dan menambatkannya pada waktu
bongkar muat barang.
Dermaga merupakan tempat kapal ditambatkan di pelabuhan. Pada
dermaga dilakukan berbagai kegiatan bongkar muat barang dan orang
dari dan keatas kapal. Di dermaga juga dilakukan kegiatan untuk mengisi
bahan bakar untuk kapal, air minum, air bersih, saluran untuk air
kotor/limbah yang akan diproses lebih lanjut di Pelabuhan
Dermaga dapat dibagi dalam 3 macam:

Quay/Wharf
Demaga jenis ini merupakan dermaga yang letaknya digaris pantai
serta sejajar dengan pantai.

Jetty/Pier (Jembatan)
Dermaga jenis ini merupakan dermaga yang menjorok (tegak lurus)
dengan garis pantai

Dolphin/Trestle
Dermaga dolphin/trestle merupakan tempat sandar kapal berupa
dolphin diatas tiang pancang. Biasanya dilokasi dgn pantai yang
landai, diperlukan jembatan trestel sampai dengan kedalaman yang
dibutuhkan
1. PRINSIP PERENCANAAN PELABUHAN
2. PERENCANAAN JUMLAH TERMINAL DAN
PREDIKSI VOLUME PENUMPANG PELABUHAN
3. KINERJA PELABUHAN
4. FASILITAS PELABUHAN IKAN
5. FASILITAS PELABUHAN BARANG
6. FASILITAS PELABUHAN PENUMPANG
7. FASILITAS PELABUHAN MINYAK
INFRASTRUKTUR
TRANSPORTASI

PELABUHAN MAYA FRICILIA, S.T, M.T

TERIMA
KASIH
Jurusan Teknik Sipil
Program Studi Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan
Politeknik Negeri Jakarta

Anda mungkin juga menyukai