Anda di halaman 1dari 15

TUGAS REKAYASA PELABUHAN

Oleh:

NAMA : OLIVIA C.W KIUK


NIM : 1823715751
KELAS : VIII TPIPP B

JURUSAN TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK NEGERI KUPANG
2022
A. Layout Pelabuhan Kalabahi

LAYOUT PELABUHAN MULTIGUNA


KALABAHI
Terletak di ibu kota Kabupaten Alor, NTT, Pelabuhan Kalabahi berada di Teluk
Mutiara dan merupakan pelabuhan alam. Nama Kalabahi diambil dari kata dalam
bahasa Alor yang berarti pohon kesambi. Dulu banyak pohon kesambi tumbuh di kota
ini.Sebagai pelabuhan alam, Pelabuhan Kalabahi telah menjadi pelabuhan penting
bagi lalu-lintas barang dan penumpang dari awal berdirinya. Pelabuhan ini sekarang
melayani arus lalu lintas laut bagi kapal-kapal penumpang, niaga dan kargo,
disamping juga armada perahu layar tradisional dan perahu layar motor.
Pelabuhan Kalabahi berperan penting dalam lalu-lintas barang dan penumpang di
kepulauan Indonesia Timur. Kini, pelabuhan ini melayani arus lalu lintas laut bagi
kapal-kapal penumpang, niaga, dan kargo, juga armada perahu layar tradisional dan
perahu layar motor. Sebagian besar kegiatan arus lalu lintas laut di pelabuhan ini
dilayani oleh armada Pelni dan ASDP Indonesia Ferry.  Semua kapal ini secara
regular beroperasi menghubungkan Kalabahi dengan desa-desa pantai di kabupaten
Alor, kota-kota lain di Provinsi NTT dan berbagai pelabuhan lainnya di Indonesia.

B. Fasilitas Pelabuhan Kalabahi:


1. Fasilitas Utama
a. Alur pelayaran: daerah yang dilalui kapal sebelum masuk ke dalam
wilayah pelabuhan, biasanya dibatasi oleh breakwater
b. Kolam Pelabuhan, adalah perairan yang berada di depan dermaga yang
digunakan untuk bersandarnya kapal.
c. Penahan Gelombang (breakwater), merupakan bagian fasilitas pelabuhan
yang dibangun dengan bahan batu kali dengan berat tertentu atau dengan
bahan buatan yang berbentuk tertentu seperti tetraods, quadripods,
hexapods ataudengan dinding tegak (caison).
d. Dermaga: Sarana-sarana tambatan adalah sarana dimana kapal-kapal
bersandar untuk memuat dan menurunkan barang atau untuk mengangkut
dan menurunkan penumpang-penumpang.
2. Fasilitas Penunjang
a. Gudang: bangunan yang digunakan untuk menyimpan barang-barang yang
berasal dari kapal atau yang akan dimuat ke kapal.
b. Lapangan Penumpukan: lapangan di dekat dermaga yang digunakan untuk
menyimpan barang-barang yang tahan terhadap cuaca untuk dimuat atau
setelah dibongkar dari kapal.
c. Terminal Petikemas (CFS): lokasi khusus yang diperuntukan sebagai
tempat kegiatan pelayanan bongkar/muat barang atau peti kemas dan atau
kegiatan naik/turun penumpang di dalam pelabuhan
d. Jalan: suatu lintasan yang dapat dilalui oleh kendaraan maupun pejalan
kaki, yang menghubungkan antara terminal/lokasi yang lain.
e. Lapangan Parkir: untuk memfasilitasi kendaraan yang masuk ke dalam
area pelabuhan.
1. Klasifikasi Pelabuhan Secara Teknis dan Geografis
Ditinjau secara teknis dan letak geografis, pelabuhan dapat dibedakan sebagai berikut
A. Pelabuhan buatan
Pelabuhan buatan adalah suatu daerah perairan yang dilindungi dari pengaruh
gelombang dengan membuat bangunan pemecah gelombang (breakwater),
yang merupakan pemecah perairan tertutup dari laut dan hanya dihubungkan
oleh satu celah yang berfungsi untuk keluar masuknya kapal. Di dalam daerah
tersebut dilengkapi dengan alat penambat. Contohnya: Pelabuhan Tanjung
Perak (Jakarta) dan Pelabuhan Tanjung Mas (Semarang).

B. Pelabuhan Alam
Pelabuhan alam merupakan daerah perairan yang terlindung dari badai dan
gelombang secara alami, misalnya oleh suatu pulau, jazirah atau terletak di
teluk, estuari dan muara sungai. Di daerah ini pengaruh gelombangnya sangat
kecil. Contohnya: Pelabuhan Palembang, Pelabuhan Belawan (Medan) dan
Pelabuhan Pontianak.
C. Pelabuhan Semi Alam
Pelabuhan semi alam merupakan campuran antara pelabuhan buatan dan
pelabuhan alam, misalnya pelabuhan yang terlindungi oleh pantai tetapi pada
alur masuk terdapat bangunan buatan untuk melindungi pelabuhan, contohnya
pelabuhan ini di Indonesia adalah pelabuhan Bengkulu.

D. Pelabuhan Sungai
Pelabuhan sungai, terletak di sungai,dan memerlukan pemeliharaan
kedalaman kolam alur pelayaran dengan pengerukan, contoh : Pelabuhan
Palembang, dan Pelabuhan Pontianak.
E. Pelabuhan Pantai
Pelabuhan Pantai, terletak di pantai, contoh : Pel. Cigading, Meneng,
Balikpapan, Tarakan.
1. Pengertian Pelabuhan
Menurut Undang-Undang No. 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, menyatakan:
“Pelabuhan adalah tempat yang terdiri atas daratan dan/ atau perairan dengan
batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan
pengusahaan yang dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, naik turun
penumpang, dan/atau bongkar muat barang, berupa terminal dan tempat
berlabuh kapal yang dilengkapi fasilitas keselamatan dan keamanan pelayaran
dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan
atarmoda transportasi” dan “Kepelabuhanan adalah segala sesuatu yang
berkaitan dengan pelaksanaan fungsi pelabuhan untuk menunjang kelancaran,
keamanan, dan ketertiban arus lalu lintas kapal, penumpang dan/atau barang,
keselamatan dan keamanan berlayar, tempat perpindahan intra dan/atau
atarmoda serta mendorong perekonomian nasional dan daerah dengan tetap
memperhatikan tata ruang wilayah”. (Lasse, 2014)

2. Peran dan Fungsi Pelabuhan


Pelabuhan berperan sebagai focal point bagi perekonomian maupun
perdagangan, dan menjadi kumpulan badan usaha seperti pelayaran dan
keagenan, pergudangan, freight forwading, dan angkutan darat. Adapun fungsi
pelabuhan adalah:
1) Gateway
Berawal dari kata pelabuhan atau port yang berasal dari kata latin porta
telah bermakna sebagai pintu gerbang atau Gateway. Pelabuhan berfungsi
sebagai pintu yang dilalui orang dan barang ke dalam maupun ke luar
pelabuhan yang bersangkutan. Disebut sebagai pintu karena pelabuhan
adalah jalan atau area resmi bagi lalu lintas barang perdagangan. Masuk dan
keluarnya barang harus memenuhi prosedur kepabeanan dan kekarantinaan,
diluar jalan resmi tersebut tidak dibenarkan.
2) Link
Dari batasan pengertian yang telah dipaparkan terdahulu, keberadaan
pelabuhan pada hakikatnya memfasilitasi pemindahan barang antarmoda
transportasi darat (inland transport) dan moda transportasi laut (maritime
transport) menyalurkan barang masuk dan keluar pabean secepat dan
seefisien mungkin. Pada fungsinya sebagi link ini terdapat setidaknya tiga
unsur penting, yaitu:
a. Menyalurkan atau memindahkan barang muatan dari kapal ke truk
b. Operasi pemindahan berlangsung cepat artinya minimum delay, dan
c. Efisien dalam arti biaya
3) Interface
Barang muatan yang diangkut via maritime transport setidaknya melintasi
area pelabuhan dua kali, yakni satu kali di pelabuhan muat, dan satu kali di
pelabuhan bongkar. Di pelabuhan muat dan di pelabuhan bongkar di
pindahkan dari/ke sarana angkut dengan menggunakan berbagai fasilitas
dan peralatan mekanis maupun non mekanis. Pelalatan untuk memindahkan
muatan menjembatani kapal dengan truk/kereta api dengan kapal. Pada
kegiatan tersebut fungsi pelabuhan adalah muka (interface). Disetiap
operasi pemindahan barang yang terdiri dari operasi kapal, operasi transfer
dermaga, operasi gudang/lapangan,dan operasi serah terima barang dan alat-
alat angkat dan angkut (lifting & transfer equipment) mutlak perlu. Pada
pelayanan barang muatan curah fungsi interface secara fisik nyata sekali.
Peralatan loader/ unloader menghubungkan kapal dengan kereta api/ truk di
darat. Kehandalan (reliability) alat-alat dan metode kerja yang sitematik
merupakan unsur penentu tingkat kecepatan, kelancaran, dan efisiensi
aktivitas kepelabuhanan.
4) Industrial Entity
Pelabuhan yang diselenggarakan secara baik akan bertumbuh dan akan
menyuburkan bidang usaha lain sehingga area pelabuhan menjadi zona
industri terkait dengan kepelabuhanan atau “ a port could be regarded as a
collection of businesses serving the international trade”. (Lasse,2014).

3. Persyaratan dan Perlengkapan Pelabuhan


Pelabuhan adalah daerah yang terlindungi dari pengaruh gelombang
sehinggakapal bisa berlabuh dengan aman untuk bongkar muat barang,menarik
turunkan penumpang, mengisi bahan bakar,melakukan reparasi dan
sebagainya.Untukmemberi pelayanan yang baik maka pelabuhan harus
memenuhi beberapa persyaratan, diantaranya sebagai berikut :
a) Harus ada hubungan yang mudah antar tranportasi air dan darat sepeti jalan
raya dan kereta api.agar barang barang dapat diangkut dari dan kepalebuhan
dengan mudah dan cepat.
b) Pelabuhan berada disuatu lakosi yang mempunyai daerah belakang(daerah
pengaruh) subur dengan populasi penduduk yang cukup padat.
c) Pelabuhan harus mempunyai kedalaman air dan lebar alur yang cukup
d) Kapal-kapal yang mencapai pelabuhan herus mampu membuang sauh selama
menunggu merapat ke dermaga.
e) Pelabuhan harus mampunyai fasilitas bongkar muat barang (kran, dsb) dan
gudang-gudang penyimpanan barang.
f) Pelabuhan harus mempunyai fasilitas untuk meresparasi kapal-kapal.

4. Klasifikasi Pelabuhan
A. Klasifikasi menurut Konstruksinya
1. Pelabuhan alam; adalah pelabuhan yang terlindung dari alam (angin topan,
badai dan gelombang) tanpa harus dibangun fasilitas bangunan penangkis
gelombang. Bentuk pelabuhan termasuk pintu pelabuhan dan lokasi fasilitas
navigasi menjamin keamanan dan kenyamanan kapal untuk manuver dan
bongkar muat barang, penumpang serta kepertluan akomodasi kapal.
Pelabuhan alam biasanya berlokasi diteluk, muara pasang surut dan muara
sungai. Contoh pelabuhan alam adalah New York, San Fransisco dan Rio de
Janeiro. Di Indonesia, pelabuhan-pelabuhan seperti ini misalnya ada di
sabang, pelabuhan
Benoa.
2. Pelabuhan Semi Alam; adalah pelabuhan yang berada di teluk kecil atau
muara sungai yang terlindung pada dua sisi oleh tanjung dan dibutuhkan
hanya bangunan pelindung pada pintu masuknya. Hampir sama dengan
pelabuhan alam, hanya pada pelabuhan semi alam bentuk site pelabuhannya
lebih diutamakan. Contohnya pelabuhan Plymounth adalah lokasi pelabuhan
alam namun pelabuhan menjadi lebih aman setelah dibangun pemecah
gelombang pada pintu masuknya sehingga pelabuhan tersebut menjadi
pelabuhan semi alam demikian
juga dengan pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya, Indonesia.
2. Pelabuhan buatan; adalah pelabuhan yang mempunyai fasilitas bangunan
pemecah gelombang untuk melindungi pelabuhan atau kolam pelabuhan dari
pengaruh gelombang. Sebagian pelabuhanpelabuhan di dunia adalah
pelabuhan buatan dan di Indonesia contohnya adalah pelabuhan Tanjung
Priok Jakarta.

B. Klasifikasi menurut penggunaannya


Berdasarkan penggunaannya, pelabuhan diklasifikasikan menjadi :
a. Pelabuhan perikanan
Pada awalnya pelabuhan perikanan tidak memerlukan kedalamanan air
yang besar karena kapal-kapal nelayan di Indonesia relatif kecil.Namun
dalam perkembangan selanjutnya, munculnya kapal-kapal penangkap
ikan asing yang mendapatkan hal penangkapan ikan di Indonesia
membuat semakin besar tuntutan terhadap pelabuhan perikanan di
Indonesia karena kegiatan perikanan mulai mengarah pada orientasi
ekspor.Umumnya, pelabuhan perikanan dilengkapi oleh tempat
pelelangan ikan (pasar Jelang).Contoh pelabuhan ikan di Indonesia
adalah pelabuhan ikan Cilacap dan pelabuhan ikan di Bejina (Kepulauan
Aru, Maluku).
b. Pelabuhan minyak
Pelabuhan minyak biasanya tidak membutuhkan dermaga atau pangkalan
yang harus dapat menahan muatan vertikal yang besar, tetapi cukup
dengan jembatan atau tambatan yang dibuat menjorok ke laut untuk
mendapatkan kedalaman air yang dibutuhkan.Aktivitas bongkar muat
dapat dilakukan dengan pompa melalui pipa.Contoh pelabuhan minyak
adalah pelabuhan milik PT. Pertamina yang tersebar di seluruh Indonesia.
c. Pelabuhan barang
Pelabuhan barang memiliki dermaga yang dilengkapi dengan fasilitas
bongkar muat barang seperti kran (derek) untuk mengangkut barang,
fasilitas reparasi dan gudang penyimpanan dalam skala yang memadai.
Contohnya adalah pelabuhan Jamrud yang merupakan bagian dari
kawasan pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.
d. Pelabuhan penumpang Sesuai dengan namanya, pelabuhan ini berperan
sebagai prasarana transportasi moda transportasinya bermuatan manusia
(penumpang). Pelabuhan penumpang umumnya dilengkapi dengan
terminal penumpang sebagai stasiun yang melayani berbagai aktivitas
yang berhubungan dengan kebutuhan orang yang bepergian, seperti
kantor imigrasi, administrasi pelabuhan, dan kantor maskapai pelayaran.
Untuk mendukung kelancaran sirkulasi penumpang dan barang,
sebaiknya alur masuk-keluar dipisahkan.Penumpang dapat melalui lantai
atas yang dihubungkan langsung dengan kapal sedangkan barang melalui
dermaga.
e. Pelabuhan campuran Pada umumnya pencampuran pemakaian hanya
terbatas pada pelayaran penumpang dan barang.Pelabuhan seperti ini
umumnya merupakan pelabuhan lokal yang berada di pulau-pulau kecul
di Indonesia. f. Pelabuhan militer Pelabuhan militer hanya dikhususkan
bagi kegiatan yang bersifat kemiliteran.Pelabuhan ini memiliki wilayah
perairan yang cukup luas untuk memungkinkan gerakan cepat kapal-
kapal perang.Contohnya adalah pelabuhan LANTAMAL (Pangkalan
Utama Angkatan Laut) dan LANAL (Pangkalan Angkatan Laut) di
seluruh Indonesia.

C. Klasifikai Menurut Pengusahaannya


Penggolongan pelabuhan berdasarkan pengusahaannya karena pertimbangan
faktor komersil pelabuhan dan lebih tertuju pada status pelabuhan.
a. Pelabuhan yang diusahakan Pelabuhan ditujukan untuk memberikan
pelayanan seoptimal mungkin bagi pengguna (maskapai pelayaran dan
masyarakat) untuk mendukung fungsi komersil pelabuhan. Pemakaian
pelabuhan ini dikenakan biaya seperti biaya jasa labuh, jasa tambat, jasa
pemanduan, jasa menumpukan, bongka muat, dan sebagainya.
b. Pelabuhan yang tidak diusahakan. Status ini biasanya diterapkan pada
pelabuhan kecil yang hanya merupakan tempat singgahan kapal tanpa
fasilitas bongkar muat, bea cukai, dan sebagainya. Pelabuhan seperti ini
disubsidi pemerintah dan dikelola oleh unik pelaksana teknis.

D. Klasifikasi Menurut Letak Geografisnya


Berdasarkan letak feografisnya, pelabuhan dapat dibedakan menjadi :
a. Pelabuhan pantai, yaitu pelabuhan yang terletak di tepi pantai, misalnya
pelabuhan Makasar, Balikpapan, Bitung, Ambon, dan Sorong.
b. Pelabuhan sungai, yaitu pelabuhan yang terletak di tepi sungai dan
biasanya agak jauh ke pedalaman, misalnya pelabuhan Samarinda,
Palembang, dan Jambi.

5. Bangunan dan Fasilitas Pada Pelabuhan


Fasilitas dan bangunan yang pada umumnya terdapat pada suatu pelabuhan
meliputi:
a. Pemecah gelombang
Digunakan untuk melindungi daerah perairan pelabuhan dari gangguan
gelombang.Pemecah gelombang ini tidak diperlukan bila pelabuhan telah
terlindungi secara alamiah.
b. Alur pelayaran
Berfungsi mengarahkan kapal-kapal yang akan keluar masuk pelabuhan.
c. Kolam pelabuhan
Merupakan daerah perairan dimana kapal berlabuh untuk melakukan
bingkar muat dan geraka memutar.
d. Dermaga
Merupakan bangunan pelabuhan yang digunakan untuk merapatnya kapal
dan menambatkan pada waktu bongkat muat. Dalam pertimbangan dimensi
dermaga, hendaknya perlu diperhatikan jenis dan ukruan kapal yang akan
merapat dan bertambat pada dermaga itu, sehingga kapal dapat bertambat
atau meninggalkan dermaga maupun melakukan bongkar muat barang
dengan lancer, cepat, dan aman.
e. Alat penambat
Digunakan untuk menambatkan kapal pada waktu merapat di dermaga
maupun saat menunggu di perairan.Alat ini bisa digunakan diletakkan pada
dermaga maupun pada laut sebagai pelampung penambat.
f. Gudang
g. Gedung terminal
h. Fasilitas bahan bakar kapal
i. Fasilitas pandu kapal
Meliputi fasilitas untuk kapal tunda dan perlengkapan lain yang diperlukan
kapal masuk keluar pelabuhan.
DAFTAR PUSTAKA

Honggo Wijoyo, Pius. E-book Tinjauan Umum Pelabuhan Sebagai Sarana Transportasi.
Universitas Atma Jaya; Yogyakarta

Triatmodjo, Bambang. 2010. Perencanaan Pelabuhan. BETA OFFSET, Yogyakarta

Undang-Undang RI Nomor 17 tahun 2008, tentang Pelayaran

Anda mungkin juga menyukai