Anda di halaman 1dari 19

BAHAN AJAR

SARANA KAPAL ASDP

SUPRAPTO, SE, ATD, DESS, MSi


I. KARAKTERISTIK OPERASIONAL KAPAL ASDP

1. PENDAHULUAN
Sejarah pengangkutan Sungai Danau dan Penyeberangan di Indonesia dimulai sejak waktu
yang cukup lama. Sejak zaman pra sejarah manusia telah melakukan aktivitas transportasi
dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka. Pada awal mulanya perahu yang digunakan
berupa rakit bambu atau batang kayu besar yang dibentuk dengan membuat lubang ditengah.
Perlahan pemikiran manusia semakin maju. semakin besar kebutuhan akan daya muat kapal
maka dibuatlah perahu atau rakit yang berukuran lebih besar yang dinamakan kapal. Bahan-
bahan yang digunakan untuk pembuatan kapal pada masa lampau menggunakan kayu, bambu
ataupun batang-batang papirus seperti yang digunakan bangsa mesir kuno kemudian
digunakan bahan bahan logam seperti besi/baja karena kebutuhan manusia akan kapal yang
kuat. Untuk penggeraknya manusia pada awalnya menggunakan dayung kemudian angin
dengan bantuan layar, mesin uap setelah muncul revolusi Industri dan mesin diesel serta
Nuklir sehingga banyaknya ragam jenis kapal sesuai kebutuhan manusia dari rakit bambu
(getek), perahu lesung, sampan, perahu boat sampai kapal yang menggunakan tenaga mesin
yang berjalan mengambang di atas air serta kapal yang digunakan di dasar lautan yakni kapal
selam

Indonesia merupakan negara kepulauan dengan panjang pantai lebih dari 81.000 km,


dimana 2/3 wilayah kedaulatannya berupa perairan. Sebagian wilayah Indonesia khususnya
wilayah Pulau Kalimantan, Sumatera dan Papua memiliki banyak sungai yang dimanfaatkan
menjadi jaringan transportasi utama seperti di Kalimantan, yang meliputi Sungai Kapuas,
Sungai Kahayan, Sungai Barito, dan Sungai Mahakam. Di Sumatera meliputi Sungai Musi,
Sungai Indragiri, dan Sungai Kampar. Sementara itu di Papua terdapat potensi sungai yang
strategis, namun belum dioptimalkan penggunaannya untuk pelayanan transportasi, yakni
Sungai Memberamo di bagian selatan Papua Ketiga pulau tersebut juga memiliki potensi
sumber daya alam yang sangat melimpah, baik hasil perkebunan maupun hasil tambang.
Cadangan batu bara yang cukup besar terdapat di Pulau Sumatera mencapai 27,4 miliar ton,
dan di Pulau Kalimantan mencapai 30,1 miliar ton. Di samping itu, ketiga pulau tersebut juga
memiliki hasil perkebunan yang cukup besar, seperti kelapa sawit dan komoditas lainnya.

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki potensi untuk
menjadi Poros Maritim Dunia. Poros Maritim Dunia bertujuan menjadikan Indonesia sebagai

2
negara maritim yang besar, kuat, dan makmur melalui pengembalian identitas Indonesia
sebagai bangsa maritim, pengamanan kepentingan dan keamanan maritim, memberdayakan
potensi maritim untuk mewujudkan pemerataan ekonomi Indonesia.

Untuk menuju negara Poros Maritim Dunia akan meliputi pembangunan proses maritim dari
aspek infrastruktur, politik, sosial-budaya, hukum, keamanan,dan ekonomi. Penegakkan
kedaulatan wilayah laut NKRI, revitalisasi sektor-sektor ekonomi kelautan, penguatan dan
pengembangan konektivitas maritim, rehabilitasi kerusakan lingkungan dan konservasi
biodiversity, serta peningkatan kualitas dan kuantitas SDM kelautan, merupakan program-
program utama dalam upaya mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia .

Dalam mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia, Presiden Joko Widodo
mencanangkan lima pilar utama dalam mewujudkan cita-cita Indonesia sebagai poros
maritim dunia. Lima Pilar Poros Maritim Dunia adalah sebagai berikut :
a. Pilar pertama : pembangunan kembali budaya maritim Indonesia.
b. Pilar kedua : Berkomitmen dalam menjaga dan mengelola sumber daya laut dengan fokus
membangun kedaulatan pangan laut melalui pengembangan industri perikanan dengan
menempatkan nelayan sebagai pilar utama.
c. Pilar ketiga : Komitmen mendorong pengembangan infrastruktur dan konektivitas maritim
dengan membangun tol laut, pelabuhan laut, logistik, dan industri perkapalan, serta
pariwisata maritim.
d. Pilar keempat : Diplomasi maritim yang mengajak semua mitra Indonesia untuk bekerja
sama pada bidang kelautan
e. Pilar kelima : Membangun kekuatan pertahanan maritim

2. DEFINISI DAN JENIS KAPAL


Sesuai UU Nomer 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran bahwa Angkutan di Perairan adalah
kegiatan mengangkut dan/atau memindahkan penumpang dan/atau barang dengan
menggunakan kapal.
Pelayanan pengangkutan di perairan Indonesia mengunakan kapal terbagi menjadi :
1. Angkutan Laut.
2. Angkutan Penyeberangan,
3. Angkutan Sungai dan Danau

3
1. ANGKUTAN LAUT
Sesuai PP no. 20 Tahun 2010 tentang Perairan Daratan bahwa Angkutan Laut adalah kegiatan
angkutan yang menurut kegiatannya melayani kegiatan angkutan laut.
Sesuai wilayah teritorialnya, angkutan laut terbagi atas
- Angkutan Laut Dalam Negeri adalah kegiatan angkutan laut yang dilakukan di wilayah
perairan Indonesia yang diselenggarakan oleh perusahaan angkutan laut nasional
- Angkutan Laut Luar Negeri adalah kegiatan angkutan laut dari pelabuhan atau terminal
khusus yang terbuka bagi perdagangan luar negeri ke pelabuhan luar negeri atau dari
pelabuhan luar negeri ke pelabuhan atau terminal khusus Indonesia yang terbuka bagi
perdagangan luar negeri yang diselenggarakan oleh perusahaan angkutan laut
Dalam pemindahan orang atau barang yang beroperasi di laut dengan menggunakan Kapal.
Ada beberapa kapal yang digunakan sebagai transportasi di laut yaitu:
a. Kapal Tanker
Adalah kapal yang dirancang untuk mengangkut minyak atau produk turunannya. Jenis utama
kapal tanker termasuk tanker minyak, tanker kimia, dan pengangkut LNG. Di antara berbagai
jenis kapal tanker, super tanker dirancang untuk mengangkut minyak sekitar Afrika dan
Timur Tengah. Super tanker Knock Nevis adalah jenis kapal tanker terbesar di dunia.
b. Kapal Kontainer
Adalah kapal yang khusus digunakan untuk mengangkut peti kemas yang standar. Memiliki
rongga (cells) untuk menyimpan peti kemas ukuran standar. Peti kemas diangkat ke atas
kapal di terminal peti kemas dengan menggunakan kran/derek khusus yang dapat dilakukan
dengan cepat, baik derekderek yang berada di dermaga, maupun derek yang berada di kapal
itu sendiri.
c. Kapal Barang (Cargo Ship)
Adalah segala jenis kapal yang membawa barang-barang dan muatan dari suatu pelabuhan ke
pelabuhan lainnya. Ribuan kapal jenis ini menyusuri lautan dan samudra dunia setiap
tahunnya dan memuat barangbarang perdagangan internasional. Kapal kargo pada umumnya
didesain khusus untuk tugasnya, dilengkapi dengan crane dan mekanisme lainnya untuk
bongkar muat, serta dibuat dalam beberapa ukuran.
d. Kapal Bulk Carrier, Kargo Curah, atau Bulker
Adalah kapal dagang yang dirancang khusus untuk mengangkut kargo curah unpackaged,
seperti biji-bijian, batu bara, bijih, dan semen dalam kargo.

4
e. Kapal Pesiar
Adalah kapal penumpang yang dipakai untuk pelayaran pesiar. Penumpang menaiki kapal
pesiar untuk menikmati waktu yang dihabiskan di atas kapal yang dilengkapi fasilitas
penginapan dan perlengkapan bagaikan hotel berbintang. Sebagian kapal pesiar memiliki rute
pelayaran yang selalu kembali ke pelabuhan asal keberangkatan. Lama pelayaran pesiar bisa
berbeda-beda, mulai dari beberapa hari sampai sekitar tiga bulan tidak kembali ke pelabuhan
asal keberangkatan. Kapal pesiar berbeda dengan kapal samudra (ocean liner) yang
melakukan rute pelayaran reguler di laut terbuka, kadang antar benua, dan mengantarkan
penumpang dari satu titik keberangkatan ke titik tujuan yang lain. Kapal yang lebih kecil dan
sarat air, kapal yang lebih rendah digunakan sebagai kapal pesiar sungai.
f. Kapal Tongkang (Barge)
Adalah kapal yang dibangun untuk transportasi sungai dan kanal dengan membawa muatan
seperti batu bara, kayu, dll. Beberapa tongkang tidak memiliki mesin (Propelled) sehingga
harus ditarik oleh kapal tunda atau didorong oleh tow boats. Selain itu ada juga jenis Hopper
Tongkang yaitu kapal yang tidak bisa bergerak dengan sendirinya, tidak seperti beberapa
jenis lain tongkang. Kapal ini dirancang untuk membawa bahan-bahan seperti batu, pasir,
tanah dan sampah, untuk membuang ke laut, sungai atau danau untuk reklamasi tanah.
g. Kapal Tunda (Tug Boat)
Adalah kapal yang dapat digunakan untuk melakukan manuver/ pergerakan, utamanya
menarik atau mendorong kapal lainnya di pelabuhan, laut lepas, atau melalui sungai atau
terusan. Kapal tunda digunakan pula untuk menarik tongkang, kapal rusak, dan peralatan
lainnya. Kapal tunda memiliki tenaga yang besar bila dibandingkan dengan ukurannya.
h. Semi-Submersible atau Kapal Angkat Berat
Adalah kapal yang dirancang untuk memindahkan beban yang sangat besar. Tipe semi-
submersible mampu mengangkat kapal lain keluar dari air dan mengangkutnya untuk
menambah fasilitas bongkar di pelabuhan.
i. Kapal Floating Production, Storage, and Offloading (FPSO)
Adalah sebuah fasilitas terapung berbentuk kapal yang dioperasikan di suatu ladang minyak
dan gas bumi lepas pantai. Unit tersebut melakukan proses produksi, menyimpan, dan
diturunkan ke kapal tanker atau diangkut melalui pipa.
j. Kapal Pasokan Platform (Platform Supply Vessel – PSV)
Adalah kapal yang dirancang khusus untuk memasok platform minyak lepas pantai. Kapal ini
memiliki panjang antara 65-350 meter dengan fungsi utama sebagai transportasi barang dan
personil dari dan ke platform/bangunan lepas pantai dan struktur lepas pantai lainnya.

5
k. Kapal Derek (Floating Crane)
Adalah kapal yang khusus dalam mengangkat beban berat. Kapal derek sering digunakan
untuk konstruksi lepas pantai. Kapal derek berbeda dengan sheerleg karena crane dapat
berputar.
l. Drillship (Kapal Pengebor)
Adalah sebuah struktur apung berbentuk kapal konvensional yang berfungsi untuk proses
pengeboran dan penyelesaian sumur minyak lepas pantai. Drillship juga dapat digunakan
sebagai platform untuk melaksanakan pekerjaan pemeliharaan atau penyelesaian seperti
casing, tubing, dan instalasi bawah laut. Drillship hanya salah satu alat untuk melakukan
pengeboran eksplorasi. Fungsi ini juga dapat dilakukan oleh Semi-submersible, tongkang
jackup, tongkang, atau rig platform.
m. Kapal Keruk (Dreger)
Adalah kapal untuk kegiatan penggalian yang biasanya dilakukan di laut dangkal atau daerah
air tawar dengan tujuan mengumpulkan sedimen dasar. Pengerukan dapat menghasilkan
bahan untuk reklamasi atau tujuan lain (biasanya terkait dengan konstruksi dan proses
mengeluarkan kapal dari graving dock).
n. Kapal Layar (Sailing Ship)
Adalah kapal yang digerakkan dengan menggunakan layar yang memanfaatkan tenaga angin
sebagai pendorongnya. Konstruksi kapal ini umumnya terbuat dari kayu dan cukup lama
digunakan sebagai tulang pungung pelayaran baik bersifat sipil maupun militer sampai
penemuan mesin uap dan kapal besi/baja pada abad ke 19 seiring dengan ramainya revolusi
industri yang dipelopori oleh Inggris melalui penemuan mesin uap.
o. Kapal Perang (War Ship)
Adalah kapal yang digunakan untuk kepentingan militer atau angkatan bersenjata. Umumnya
terbagi atas kapal induk, kapal kombatan, kapal patroli, kapal angkut, kapal selam, dan kapal
pendukung yang digunakan angkatan laut seperti kapal tanker dan kapal tender. Di beberapa
negara yang memiliki lautan yang membeku pada musim tertentu seperti Rusia dan Finlandia
misalnya, kapal pemecah es juga digunakan.
p. Kapal Selam (Sub Marine)
Adalah kapal yang bergerak di bawah permukaan air, umumnya digunakan untuk tujuan dan
kepentingan militer. Sebagian besar Angkatan Laut memiliki dan mengoperasikan kapal
selam sekalipun jumlah dan populasinya masing-masing negara berbeda. Selain digunakan
untuk kepentingan militer, kapal selam juga digunakan untuk ilmu pengetahuan laut dan air
tawar dan untuk bertugas di kedalaman yang tidak sesuai untuk penyelam manusia.

6
2. KARAKTERISTIK ANGKUTAN PENYEBERANGAN

Sesuai PM 104 tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Angkutan Penyeberangan bahwa


Angkutan Penyeberangan adalah angkutan yang berfungsi sebagai jembatan yang
menghubungkan jaringan jalan dan/atau jaringan jalur kereta api yang dipisahkan oleh
perairan untuk mengangkut penumpang dan kendaraan beserta muatannya.
Alat transportasi dalam penyelenggaraan angkutan penyeberangan yaitu kapal penyeberangan
atau dikenal “Kapal Ferry” yang berfungsi untuk angkutan penyeberangan antar pulau yang
menghubungkan pulau satu dengan pulau lainnya.

Sebagai negara kepulauan yang terdiri sekitar 17.000 pulau, Indonesia memerlukan sarana
penghubung untuk mempersatukan Nusantara melalui salah satunya yaitu moda transortasi
penyeberangan sehingga angkutan penyeberangan memiliki tantangan dan peluang untuk
menyatukan Republik Indonesia untuk mewujudkan pemerataan ekonomi dan pembangunan
nasional. Saat ini Angkutan penyeberangan mendukung konektivitas Negara Indonesia
melalui sabuk lintas penyeberangan yang terdiri dari sabuk utara, sabuk tengah dan sabuk
selatan yang telah terhubung dari sabang sampai merauke sehingga pengguna jasa yang
menggunakan kendaraan dapat menyeberang yang berdampak pada percepatan distribusi
logistik.

Kapal Angkutan Penyeberangan atau kapal Ro – Ro yang berlayar di wilayah perairan


Indonesia harus berbendera Indonesia dan diawaki oleh Warga Negara Indonesia sedangkan
angkutan penyeberangan yang dilakukan antara 2 (dua) negara hanya dapat dilakukan oleh
kapal berbendera indonesia dan/atau kapal berbendera negara tetangga yang bersangkutan
dengan persyaratan pelayanan angkutan penyeberangan sebagai berikut:
a. dilakukan hanya oleh badan usaha angkutan penyeberangan;
b. melayani lintas penyeberangan yang ditetapkan;
c. dilayani oleh kapal yang dipergunakan untuk melayani lintas angkutan penyeberangan;
dan
d. dioperasikan sesuai sistem dan prosedur pelayanan dengan jadwal tetap dan teratur.

Kapal angkutan penyeberangan wajib memenuhi persyaratan :


a. memenuhi persyaratan teknis kelaiklautan dan persyaratan pelayanan minimal angkutan
penyeberangan;

7
b. memiliki spesifikasi teknis sesuai dengan fasilitas pelabuhan yang digunakan untuk
melayani angkutan penyeberangan atau terminal penyeberangan pada lintas yang dilayani;
c. memiliki dan/atau mempekerjakan awak kapal yang memenuhi persyaratan kualifikasi
yang diperlukan untuk kapal penyeberangan;
d. memiliki fasilitas bagi kebutuhan awak kapal maupun penumpang dan kendaraan beserta
muatannya;
e. mencantumkan identitas perusahaan dan nama kapal yang ditempatkan pada bagian
samping kiri dan kanan kapal; dan
f. mencantumkan informasi atau petunjuk yang diperlukan dengan menggunakan bahasa
Indonesia dan bahasa Inggris.

di Indonesia terdapat dua lintasan angkutan  penyeberangan yaitu penyeberangan komersil


dan perintis. Untuk penyeberangan komersil, banyak perusahaan yang mengoperasikan kapal
baik yang dikelola swasta maupun BUMN. Sementara untuk lintasan  perintis sepenuhnya
menjadi tanggung jawab pemerintah.

Jumlah lintasan penyeberangan di Indonesia saat ini sebanyak 299 lintasan  terdiri atas 69
lintasan komersil dan 230 lintasan perintis. Jumlah kapal yang melayani sebanyak 412 unit
terdiri atas 88 kapal yang melayani lintasan perintis dan 324 kapal yang melayani lintasan
komersial.

Kapal Ferry yang beroperasi di wilayah perairan yang menghubungkan antar pulau meiliki
beberapa jenis dan fungsi berbeda. Adapun jenis kapal Ferry serta fungsinya yaitu :
1) Ferry Ujung Ganda
Kapal Ferry Ujung Ganda memiliki dua kemudi, di bagian haluan dan buritan seperti kereta
commuter line. Kapal Ferry ini terdapat di Negara Amerika dan dgunakan untuk mengangkut
orang saja.

2) Hydrofoil Ferry
Kapal Ferry ini sangat unik karena mempunyai kaki dan draft kedalaman dari kapal Ferry ini
pendek sehingga di saat berlayar sepertinya Ferry melayang diatas air

8
Kapal Ferry ini digunakan untuk mengangkut orang, dan penggunaan kapal Ferry ini
sebagian besar di Negara Eropa seperti daerah Polandia, Rusia, Yunani. Di wilaya negara
Asia, kapal Ferry Hydrofoil digunakan di wilayah Hongkong, Makau dan Jepang.
3) Hovercraft
Kapal Ferry ini mirip hovercraft boat biasa naun ukurannya saja yang lebih besar. Kapal ini
digunakan untuk mengangkut kendaraan saja. Banyak dihunakan di wilaya Inggris.

4) Catamaran
Kapal Catamaran termasuk kapal berkecepatan tinggi. Kapal Catamaran memiliki dua
lambung. Untuk wilayah operasi sebagian besar di daerah Inggris dan India

5) Cable Ferry
Kapal ini berfungsi untuk penyeberangan pada sungai yang tidak terlalu lebar, bisa juga
digunakan untuk sarana penyeberangan sementara selagi pembangunan jembatan

6) Turn Table Ferry


Kapal Ferry ini mempunyai ukuran yang tidak besar, fungsinya untuk penyeberangan yang
tidak terlalu ramai atau di daerah tersebut tidak bisa dibangun pelabuhan besar. Body kapal
ferry ini bisa diputar.

7) Slip Ferry
Kapal Slip Ferry ini sangat berguna untuk negara berkembang, kapal ini disebut juga sebagai
ferry kereta. Di dalam kapal dilengkapi dengan rel kereta.
8) Kapal Ro-Ro (Roll – on/Roll – of)
Kapal Ro-Ro Kapal Ferry umumnya banyak digunakan di Indonesia. Kapal Ferry jenis Ro-
Ro yang beroperasi di angkutan penyeberangan Indonesia disebut “Kapal Motor
Penyeberangan (KMP)” yang merupakan kendaraan air yang digerakkan tenaga mekanik,
berfungsi sebagai jembatan bergerak untuk mengangkut penumpang dan kendaraan beserta
muatannya yang masuk dan ke luar melalui pintu rampa yang berbeda, memiliki konstruksi
lambung dasar ganda (double bottom) serta memiliki paling sedikit 2 (dua) mesin induk.

3. KARAKTERISTIK ANGKUTAN SUNGAI DAN DANAU

9
Sesuai PP no. 20 Tahun 2010 tentang Angkutan di Perairan bahwa Angkutan Sungai dan
Danau adalah kegiatan angkutan dengan menggunakan kapal yang dilakukan di sungai,
danau, waduk, rawa, banjir kanal, dan terusan untuk mengangkut penumpang dan/atau barang
yang diselenggarakan oleh perusahaan angkutan sungai dan danau.
Angkutan Sungai dan Danau meliputi kegiatan:
a. Angkutan Sungai dan Danau di dalam negeri;
b. Angkutan Sungai dan Danau antara negara Republik Indonesia dengan negara tetangga;
c. Angkutan Sungai dan Danau Untuk Kepentingan Sendiri.

Kegiatan Angkutan Sungai dan Danau dilakukan oleh orang perseorangan warga negara
Indonesia atau badan usaha dengan menggunakan Kapal berbendera Indonesia yang
memenuhi persyaratan kelaiklautan Kapal serta diawaki oleh awak kapal
berkewarganegaraan Indonesia.
Kegiatan Angkutan Sungai dan Danau dilarang dilakukan di laut, kecuali mendapat izin dari
Syahbandar dengan tetap memenuhi persyaratan kelaiklautan Kapal
Sesuai dengan peraturan yang berlaku, Kapal yang melayani kegiatan Angkutan Sungai dan
Danau harus memenuhi:
2. persyaratan teknis dan kelaiklautan Kapal Sungai dan Danau;
3. standar pelayanan minimal Angkutan Sungai dan Danau;
4. memiliki spesifikasi teknis sesuai dengan fasilitas pelabuhan atau halte yang digunakan
untuk melayani Angkutan Sungai dan Danau pada trayek yang dilayani;
5. memiliki dan/atau mempekerjakan awak Kapal yang memenuhi persyaratan kualifikasi
yang diperlukan untuk kapal sungai dan danau;
6. mencantumkan identitas perusahaan/pemilik dan nama kapal yang ditempatkan pada
bagian Kapal yang mudah dibaca dari samping kiri dan kanan Kapal; dan
7. mencantumkan informasi atau petunjuk yang diperlukan dengan menggunakan bahasa
Indonesia dan/atau bahasa Inggris serta dapat menggunakan bahasa daerah

Negara Indonesia merupakan Negara kepulauan sehingga terdapat sungai maupun anak
sungai yang tersebar sampai ke pelosok wilayah Indonesia yang digunakan oleh alat
transportasinya menggunakan kapal angkutan sungai dan danau untuk mengangkut
penumpang maupun barang, namun potret kapal angkutan sungai dan danau saat ini masih
banyaknya kapal yang kurang memenuhi aspek keselamatan dan keamanan pelayaran.

10
Masih banyak masyarakat dan pengemudi kapal yang tidak menyadari arti kelebihan beban, 
ataupun bahayanya berat muatan di posisi yang tinggi diatas kapal serta kurangnya peralatan
keselamatan yang berada diatas kapal. Keadaan seperti ini sangat rentan mengakibatkan kapal
terbalik, apabila mendapat ombak yang datang dari samping dan berdampak pada kerugian
jasmani maupun material..
Jenis kapal angkutan sungai dan danau meliputi:
a) Bus air
Bis air adalah angkutan penumpang dan barang muatan melalui air yang banyak ditemukan
disungai-sungai besar di Kalimantan seperti di Sungai Kapuas, Barito, Kahayan, di sungai
dan danau di Sumatera seperti didanau Toba, Sungai Siak, Musi dan Papua seperti di sungai
Membrano.

Bus air dapat dibuat dari berbagai jenis material diantaranya:

 Kaca serat atau disebut juga kapal fiber


 Kayu, banyak ditemukan di Sungai-sungai besar Indonesia
 Aluminium, mahal, tetapi ringan dan kuat
 Baja, berat, kuat

Di kota-kota besar seperti Palembang, Banjarmasin bus air tidak saja berfungsi untuk
memenuhi kebutuhan lalu lintas dan angkutan, tetapi juga merupakan alat transportasi yang
menyuguhkan warna-warni pemandangan kota, ataupun sebagai bagian dari wisata air di
perkotaan.

b) Taxi air/Speed Boat


Seperti halnya di jalan ada taxi, diperairan juga ada taxi air yang bisa digunakan sesuai
dengan permintaan pelanggan. Taxi air tradisonal berkembang dengan pesat dikota-kota yang
dialiri oleh sungai-sungai besar seperti Palembang, Palangkaraya, Samarinda dan kota-kota
lainnya. Taxi air ini dikenal juga sebagai speed boat.

Taxi air berkembang dengan sangat baik dikota-kota besar dunia yang dikelilingi oleh air
seperti yang sangat popular itu dikota Venesia, Sydney, Auckland dan berbagai kota-kota
lainnya.

11
c) Getek
Getek adalah perahu/kapal rakyat ukuran kecil yang bisa memuat kira-kira 10 orang yang
digunakan sebagai alat angkut sehari-hari untuk berbagai kebutuhan baik mengangkut
penumpang untuk menyeberang atau menuju suatu tujuan seperti belanja maupun untuk
mengangkut barang. Getek digunakan baik di danau maupun sungai besar di Kalimantan,
Sumatera maupun Papua, sama halnya seperti taxi air diluar negeri.

d) Kapal barang tradisonal/Kapal Klotok


Merupakan kapal yang digunakan untuk mengangkut barang ke pedalaman ataupun
sebaliknya, ciri utamanya kapal terbuat dari kayu yang tahan terhadap air dan untuk
memperpanjang umur lambung, belakangan ini banyak kapal yang dilapisi dengan fiberglass,
selain berfungsi untuk memperpanjang umur tetapi juga untuk mengurangi peluang bocor;
lambung bebas minimum (freeboard) sangat rendah

Jenis dan karakteristik Kapal Sungai dan danau

4. KELAIKLAUTAN KAPAL
Untuk terselenggaranya transportasi angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan yang
selamat, aman, nyaman, teratur, handal dan terjangkau oleh masyarakat maka kapal – kapal
yang melayani angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan harus memenuhi Kelaiklautan
kapal yang meliputi :
a. Keselamatan kapal
b. Pencegahan Pencemaran Perairan dari kapal
c. Garis muat dan pemuatan
d. Status Hukum Kapal
e. Manajemen Keamanan kapal

12
f. Manajemen keselamatan dan pencegahan pencemaran kapal
g. Pengawakan
h. Kesejahteraan awak kapal dan kesehatan penumpang

5. ASPEK DIMENSIONAL KAPAL


Konstruksi kapal merupakan bentuk dan jenis konstruksi kapal yang komponen konstruksi
yang diletakkan secara melintang dan memanjang di mana menyokong kulit kapal dan
akan menjadi konstruksi badan kapal secara keseluruhan
Sistem kerangka dasar kapal terdiri dari :
1. Sistem Rangka Konstruksi Melintang; merupakan konstruksi di mana beban yang
bekerja pada konstruksi diterima oleh pelat kulit dan diuraikan pada hubungan
kaku/balok-balok memanjang di kapal (centre girder, sekat memanjang dan alas
dalam tengah) dengan pertolongan balok-balok yang terletak melintang kapal
(lambung kapal dan sekat melintang).
2. Sistem Rangka Konstruksi memanjang; dimana padanya bekerja beban yang
diterima oleh rangka konstruksi dan diuraikan pada hubungan kaku kapal (sekat
melintang) dengan pertolongan balok-balok memanjang. Jika terdapat balok
melintang tetapi balok tersebut merupakan kekakuan yang kecil.

13
II. KOMPONEN BANGUNAN KAPAL ASDP

1. BAGIAN – BAGIAN KAPAL


Pada dasarnya konstruksi kapal terdiri dari badan kapal dan bangunan atas.
a. Badan kapal dalam hal ini adalah lambung kiri dan kanan, dasar kapal serta satu atau
beberapa geladak (deck).
b. Bangunan atas (superstructure) yaitu bangunan tambahan diatas badan kapal yang
panjangnya sebagian panjang kapal dan dalam hal tertentu bisa sepanjang kapal. Lebar
bangunan atas sama dengan lebar kapal, sedangkan bangunan yang lebarnya lebih kecil
dari lebar kapal disebut rumah geladak (deck house) yang terletak di atas bangunan atas.

Dinding bagian depan dan belakang dari bangunan atas disebut sekat bangunan atas, di mana
konstruksi harus kedap walau sekiranya dipasang pintu atau jendela. Dinding yang menutupi
bagian atas bangunan atas disebut geladak bangunan atas.
Ada tiga letak geladak bangunan atas yaitu :

14
a. Forecastle deck yaitu geladak di bagian haluan letaknya lebih tinggi dari geladak utama.
b. Bridge yaitu geladak bangunan yang terletak ditengah kapal.
c. Poop deck yaitu geladak kapal di bagian buritan yang letaknya diatas/lebih tinggi dari
geladak utama (main deck).

Konstruksi badan kapal dalam memanjang terbagi dalam beberapa kompartemen yang
dipisahkan oleh sekat, baik sekat melintang maupun sekat memanjang. Dalam arah tinggi
kapal kompartemen dipisahkan oleh geladak.

Dinding sekat membagi badan kapal dalam ruang-ruang yang kedap air, sehingga dapat
mencegah menjalarnya api di atu ruangan ke ruangan lain, dan dapat menjaga kestabilan
kapal untuk tetap terapung jika salah satu kompartemen terisi air karena bocor.
Sekat-sekat dipasang dibawah geladak utama, di mana
a. Sekat bagian belakang memisahkan tangki ceruk buritan (after peak) dan biasa disebut
sekat buritan (after peak bulkhead).
b. Sekat yang memisahkan tangki ceruk haluan (fore peak) adalah sekat haluan atau biasa
disebut sebagai sekat tubrukan (Collision Bulkhead). Karena letaknya di haluan dan dan
pada saat terjadi tubrukan dan mengalami kerusakan pada linggi haluan maka air tidak
langsung masuk keruang muat. Jadi peletaka sekat ini tidak boleh terlalu kedepan untuk
menghindari rusaknya sekat dan jika terlalu kebelakang, maka akan terjadi trim haluan
akibat masuknya air pada tangki ceruk haluan.
c. Sekat yang memisahkan kamar mesin dan ruang muat adalah sekat kamar mesin.

2. ISTILAH – ISTILAH PADA KAPAL


Bangunan kapal terdiri dari :
a. Lambung kapal
Badan kapal biasanya panjang dan simetris terhadap bidang tengah memanjang kapal. Kapal
pada umumnya di bagian tengah berbentuk persegi panjang dengan kedua sudut dibawahnya
dibulatkan. Dihaluan dan buritan bentuknya mendekati huruf V. Bagian depan disebut
Haluan, bagian belakang disebut Buritan, bagian bawah disebut Alas, dan kedua dinding
disamping disebut Sisi atau Lambung. Alas bersama lambung kiri dan kanan disebut Kulit
Luar. Kulit luar yang berada di atas permukaan air atau jarak vertikal seluruhlambung kapal
yang diukur dari tepi deck ke garis muat disebut lambung bebas (free board). Kulit kapal

15
baja masing-masing pelatnya dapat dihubungkan dengan cara las (menghubungkan pelat
setelah terlebih dahulu bagian pelat yang akan disambung dicairkan) atau cara keeling
( menyambung pelatmenggunakan paku keeling).

b. Geladak
Lapisan yang menghubungkan bagian atas kapal disebut deck atau geladak. Geladak ditopang
oleh balok geladak. Geladak dibuat tidak datar, akan tetapi melengkung ke arah melintang
yang disebut cembung geladak dan mendukung ke arah memanjang disebut lengkung geladak
atau gaing. Geladak paling atas yang menerus sepanjang kapal disebut geladak
utama dan geladak yang terletak diatas ruang timbul disebut geladak kimbul, di atas ruang
akil disebut geladak akil, di atas anjungan disebut geladak jembatan dangeladak untuk
menempatkan sekoci disebut geladak sekoci.

c. Kimbul
Kimbul adalah bangunan yang berdinding tipis selebar kapal diatas geladak utama yang
berada di bagian buritan, di bagian tengah adalah anjungan dan di depan adalah akil. Pada
geladak utama dibuat lubang palka untuk lewat barang muatan kapal ke dan daridalam palka.
Lubang palka diberi penutup palka.

d. Dasar berganda
Dasar berganda (double bottom) adalah dasar yang rangkap dua. Sebelah luar alas
kapal dan sebelah dalam alas dalam (top tank) digunakan untuk :
1) Mempertinggi keselamatan kapal di dalam pelayaran bila terjadi kerusakan pada dasar
kapal.
2) Sebagai tempat /air ballast bila kapal berlayar tanpa muatan.
3) Sebagai tempat penyimpanan bahan bakar, minyak pelumas dan air tawar.
Dengan diisinya ruang dasar berganda dengan muatan cair dapat memperbaiki stabilitas.

e. Ruang pemisah (cofferdam)


Ruangan yang terdapat pada dasar berganda untuk memisahkan tangki-tangki yang diisi
dengan cairan yang berbeda jenis.

f. Sekat kedap air (bulk head)

16
Ada 2 (dua) macam sekat kedap air yaitu :
1) Sekat kedap air melintang (transversal bulk head)
2) Sekat kedap air memanjang (longitudinal bulk head)

Sekat kedap air berguna untuk :


1) Membagi kapal atas beberapa bagian (kompertment) yang kedapair.
2) Menambah kekuatan melintang kapal
3) Mencegah atau membatasi menjalarnya api apabila terjadi kebakaran dan air apabila
terjadi kebocoran pada salah saturuangan.

Banyaknya sekat kedap air melintang yang harus dipasang menurut ketentuan SOLAS
adalah:
1) Satu buah sekat pelanggaran (collision bulk head)
2) Satu buah sekat kedap air kamar mesin bagian depan
3) Satu buah sekat kedap air kamar mesin bagian belakang
4) Satu buah sekat kedap air belakang (after peak bulk head)

g. Tangki ceruk (peak tank)


Tangki ceruk ada 2 macam antara lain :
1) Ceruk haluan (fore peak tank), yaitu tangki yang dibatasi bagian depanoleh linggi
haluan dan di belakang oleh sekat pelanggaran. Ceruk haluandipergunakan untuk tangki
ballas atau bak rantai jangkar.
2) Ceruk buritan (after peak tank) yaitu, tangki yang dibatasi oleh linggiburitan dan dinding
sekat kedap air belakang. Ceruk buritan bergunauntuk air ballast.

h. Linggi
Badan kapal dilengkapi oleh bagian depan dengan linggi haluan(stem) dan bagian belakang
dengan linggi buritan (stern post) yangmerupakan ujung-ujung yang kokoh untuk suatu kapal.
1. Linggi haluan (stem)
Ada beberapa bentuk linggi haluan yang kita ketahui yaitu :
a) Linggi tegak (vertical stem)
b) Linggi condong (racked stem)
c) Linggi bulba (bulb stem)

17
d) Linggi maier (maier stem)
e) Linggi gunting (clipper stem)
f) Linggi pemecah es (ice breaker stem)

2. Linggi buritan (stern post)


Ada beberapa bentuk linggi buritan antara lain :
a) Bentuk eliptik.
b) Bentuk jelajah (cruiser) dengan kemudi imbang.
c) Bentuk jelajah (cruiser) dengan kemudi gantung.
d) Bentuk balok lintang (transom)

i. Kemudi
Kemudi berfungsi untuk mengolah gerak kapal. Untuk menggerakkan daun kemudi yang
berada di bawah permukaan air, dipergunakan mesin kemudi yang dihubungkan dengan
poros kemudi pada ruang mesin kemudi. Mesin kemudi dapat dioperasikan dari ruang
Nahkoda yang berada di anjungan. Ada bermacam-macam bentuk dan jenis daun kemudi
antara lain :
a) Kemudi biasa, yaitu kemudi yang mempunyai luas daun kemudi yang terletak dibelakang
sumbu putar kemudi

b) Kemudi balansir, yaitu jenis kemudi yang mempunyai luas daun yang terbagi atas dua
bagian, didepan dan dibelakang sumbu putar kemudi

c) Kemudi setengah balansir, yaitu jenis kemudi yang bagian atas termasuk kemudi biasa,
tetapi bagian bawah merupakan kemudi balansir. Kemudi bagian bawah dan atas tetap
merupakan satu bagian.

j. Kamar mesin
Mesin kapal mempunyai ruangan tersendiri yang disebut kamar mesin. Dalam kamar mesin
ini diletakkan mesin induk (main engine), mesin bantu (auxilary engine), pompa-pompa,
kompresor dan sebagainya. Lebar kamar mesin selebar kapal sedangkan panjangnya kurang
lebih 15 % dari panjang kapal. Adapun letak kamar mesin ini adadi belakang atau ditengah-
tengah kapal.

18
k. Palka ikan
Ruang palka (ruang muat) adalah ruangan dibawah geladak gunanya untuk tempat
menyimpan muatan kapal. Barang muatan harus dapat tersimpan dengan baik, tidak
rusak dan tidak busuk karena itu ruangan palka harus dapat memenuhi beberapa persyaratan
tertentu diantara ialah :
1) Ruang palkah harus kedap air, artinya barang yang ada di dalam ruang palka tersebut
harus dapat dijamin tidak kemasukan air.
2) Ruang palka harus tidak mudah terpengaruh panas dari luar sehinggaes yang di dalam
palka tidak mudah mencair atau suhu yang rendah didalam palka tidak mudah berubah
naik

19

Anda mungkin juga menyukai