Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Tol laut adalah konsep untuk memperbaiki proses pengangkutan logistik di
Indonesia yang saat ini sedang gencar diterapkan di masa kepemimpinan Presiden ke-7
Indonesia, Joko Widodo. Sehingga diharapkan proses distribusi barang (terutama bahan
pangan) di Indonesia menjadi semakin mudah. Kemudian, berdampak pada harga bahan
pokok yang semakin merata di seluruh wilayah Indonesia.
Yang perlu masyarakat Indonesia ketahui adalah konsep tol laut ini bukan berarti
membuat jalan tol di atas laut. Melainkan jalur pelayaran bebas hambatan yang
menghubungkan hampir seluruh pelabuhan di Indonesia seperti yang sudah dijelaskan oleh
Bapak Joko Widodo dalam videonya yang diunggah di Youtube.
Contoh pelabuhan yang terhubung dengan tol laut Indonesia sesuai cetusan Bapak
Joko Widodo adalah pelabuhan Tanjung Priok dengan Tanjung Perak, Sorong dengan
Tanjung Perak.
Tentunya sudah sangat jelas kapal yang digunakan untuk melintasi tol laut adalah
kapal yang memiliki kapasitas dan volume sangat besar. Selain agar sekali pengangkutan
dapat dimaksimalkan untuk mengirim barang dalam jumlah besar, kapal tol laut juga harus
mampu melintasi laut dengan jarak yang cukup jauh.
Seperti apa bentuk dan fungsi tol laut bagi Indonesia? Bagaimana proses
pengembangan tol laut hingga saat ini, adakah dampak dari pembangunan tol laut ini?
Berdasarkan latar belakang tersebut kami akan membahasnya dalam makalah berikut ini.

B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah yang diambil adalah:
1. Apa pengertian tol laut?
2. Apa tujuan program tol laut ?
3. Bagaimana bentuk tol laut?
4. Apa fungsi tol laut?
5. Apa manfaat program tol laut ?
6. Bagaimana pengembangan tol laut di indonesia?
7. Seperti apa trayek tol laut ?
8. Apa dampak positif dan dampak negatif tol laut?

1
C. TUJUAN
Makalah ini bertujuan agar :
1. Dapat mengetahui pengertian tol laut.
2. Dapat mengetahui tujuan program tol laut.
3. Dapat mengetahui bentuk tol laut.
4. Dapat mengetahui fungsi tol laut.
5. Dapat mengetahui manfaat program tol laut.
6. Dapat mengetahui pengembangan tol laut di indonesia.
7. Dapat mengetahui trayek tol laut .
8. Dapat mengetahui dampak positif dan dampak negatif tol laut.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN TOL LAUT

Tol Laut adalah konsep pengangkutan logistik kelautan di Indonesia yang dicetuskan
oleh Presiden Joko Widodo. Program ini bertujuan untuk menghubungkan pelabuhan-
pelabuhan besar yang ada di Indonesia. Dengan adanya hubungan antara pelabuhan-
pelabuhan laut ini, pemerintah berharap kelancaran distribusi barang dapat tercipta hingga
ke pelosok, juga mewujudkan pemerataan harga logistik setiap barang di seluruh wilayah
Indonesia.
Yang dimaksud dengan pengertian Tol Laut secara umum adalah suatu konsep
memperkuat jalur pelayaran yang menekankan pemerataan pertumbuhan ke Indonesia
bagian timur melalui 24 pelabuhan strategis yang berfungsi sebagai hub dan feeder tol laut.
Tentunya sudah sangat jelas kapal yang dipakai untuk melintasi tol laut adalah kapal
yang tidak sederhana. Untuk kapal yang melintasi tol laut ini adalah kapal yang berkualitas
dengan kapasitas dan volume sangat besar.
Tujuan dan fungsi dari hal ini agar pengangkutan dapat dimaksimalkan dalam sekali.
Tentunya manfaat dari hal ini untuk mengirim barang dalam jumlah besar. Selain itu,
berkualitasnya kapal itu memang diperlukan sebab kapal tol laut melintasi laut yang
mempunyai jarak yang cukup jauh.

B. TUJUAN PROGRAM TOL LAUT


Beberapa tujuan dari program tol laut Indonesia, yaitu sebagai berikut:

3
1. Memanfaatkan semaksimal mungkin kekayaan sumber daya kelautan dan perikanan
untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia
2. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil yang
selama ini sulit mendapatkan akses terhadap pembangunan
3. Memudahkan masyarakat yang tinggal di daerah pesisir dan kepulauan untuk
mengakses kota-kota besar
4. Memudahkan anak-anak yang tinggal di pulau-pulau kecil dan terpencil untuk
bersekolah di kota besar
5. Menekan ketimpangan harga antara Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa
6. Pemerataan distribusi kekayaan sumber daya alam Indonesia maupun penduduk. Tol
laut akan memudahkan pergerakan penduduk dan barang semakin mudah, murah, dan
cepat

C. BENTUK TOL LAUT

Mendengar kata Tol pasti terbayang dengan bentuk jalan yang menghubungkan
antara daerah satu dengan lainnya dengan mudah dan cepat. Mungkin bagi orang awam
Tol Laut itu sebuah jalan yang berada di laut dan menghubungkan antara pulau satu
dengan yang lainnya. Anggapan itu sebenarnya tidak benar dan bisa dikatakan salah. Tol
Laut sebenarnya merupakan konsep pengangkutan logistik kelautan yang dicetuskan oleh
Presiden Republik Indonesia yaitu Joko Widodo di era pemerintahannya. Hal ini bertujuan
untuk menghubungkan pelabuhan-pelabuhan besar yang ada di Indonesia. Program ini,
dimaksudkan untuk menciptakan kelancaran distribusi barang yang bisanya terpusat di
kota menjadi lebih merata hingga ke pelosok.

4
D. FUNGSI TOL LAUT

Fungsi tol laut ini menurut Direktur Jenderal Perhubungan Laut A. Tonny Budiono yang
mengatakan bahwa untuk menurunkan biaya logistik dan meningkatkan pemerataan
ekonomi melalui sistem transportasi laut yang teratur, terjadwal, dan terintegrasi di
seluruh wilayah Indonesia secara efektif dan efisien.
E. MANFAAT PROGRAM TOL LAUT
Tidak heran sampai sejaun ini ada banyak yang menanyakan seputar manfaat yang
didapatkan bangsa dan negara Indonesia dengan hadirnya program tol laut yang
dicanangkan oleh Presiden ke-7. Padahal, secara tidak langsung hampir semua masyarakat
yang ada di Indonesia telah merasakan dampak yang menguntungkan dari hadirnya
program Tol Laut. Adapun manfaat atau peran yang berdampak positif atau
menguntungkan bagi masyarakat dapat juga dilihat di bawah ini.
1. Meningkatkan Kemandirian dan Jumlah Pendapatan Nelayan Indonesia
Dengan hadirnya program tol Laut, ternyata memberikan keuntungan yang baik
atau positif bagi masyarakat Indonesia. Sebab pelabuhan yang telah diresmikan
mempunyai fasilitas yang lebih baik dari sebelumnya. Apalagi kualitas itu yang
menekankan pada bagian fasilitas penampung ikan yang akan dijual oleh nelayan
dengan ukuran yang Lebih besar dan kebersihan yang terjaga.
Membaca penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan dengan hadirnya program
tol laut ini berperan positif bagi nelayan agar dapat menjual ikan dalam jumlah yang
lebih banyak.
2. Mewujudkan Nawa Cita Pertama
Sebagai pembuktian program atau janji yang selalu digembor-gemborkan
pemerintah kepada masyarakat tidak lain adalah menekankan pada penguatan jati diri
sebagai maritim terbesar di dunia. Apalagi jika berbicara soal budaya, pada dasarnya
Indonesia lahir dari nenek moyang pelaut, maka sudah sepantasnya dan mengingat
kondisi geografis Indonesia memang sudah pasti untuk menjadikan maritim sebagai
kekuatan utama bangsa Indonesia selain dari pada pertanian.
3. Pembangunan Infrastruktur dan Mengurangi Pengangguran
Dari sekitar 270 juta penduduk Indonesia, terdapat 7 juta diantaranya ialah
tidak memiliki pekerjaan teteap atau pengangguran. Sehingga dengan program tol laut,
maka tujuan dan fungsi yang diharapkan angka 7 juta itu dapat berkurang secara
signifikan.

5
Demikian ini dapat terjadi lantaran infrastruktur dari setiap wilayah Indonesia
diperbaiki. Sehingga dapat lebih layak dan menarik untuk berkunjung para wisatawan
lokal dan juga mancanegara.
Sebagai bangsa Indonesia, itu harus ikut serta dalam perkembangan negara,
khususnya berkenaan mengenai kesejahteraan. Bagi pelaku bisnis, sudah biasa
melakukan pengiriman barang antar pulau, dengan hadirnya tol laut, manfaat itu terasa
nyata dirasakan sebab tidak lagi pusing akan biaya kirim barang sudah semakin murah
dan mudah.
4. Meningkatkan Kesejahteraan Semua Lapisan Masyarakat Indonesia
Dapat dikatakan bahwa ini adalah manfaat utama berjalannya program laut
laut, yakni sanggup membuat harga kebutuhan bahan pokok di seluruh wilayah
Indonesia sama rata. Hal itu terjadi lantaran jalur dan harga distribusinya yang sudah
tidak semahal sebelum adanya program tol laut.

F. PENGEMBANGAN TOL LAUT DI INDONESIA


1. Hasil Capaian Tol Laut Hingga Saat Ini
Tol Laut menjadi salah satu program andalan Presiden Joko Widodo (Jokowi)
yang diselenggarakan melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sejak 7 tahun
lalu. Sejak diluncurkan pada 20 Oktober 2014, salah satu Program Strategis Nasional
(PSN) tersebut terus mengalami peningkatan dan perkembangan, baik dari segi trayek,
jumlah pelabuhan yang disinggahi, kapasitas daya angkut kapal, serta volume muatan.
Menurut Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub Arif
Toha, Tol Laut Jokowi kini dioperasikan menggunakan 32 kapal yang menyinggahi 114
pelabuhan, termasuk trayek Provinsi Papua dan Papua Barat. Berdasarkan hasil evaluasi
semester I 2021 Program Tol Laut telah mengangkut muatan berangkat sebanyak 6.617
Teus dengan komoditas muatan terbanyak berupa semen, beras, dan air mineral.
Adapun muatan balik sebanyak 2.542 Teus dengan komoditas muatan terbanyak
berupa kayu, kopra, dan rumput laut dengan capaian voyage (perjalanan bolak-balik)
54 persen dibandingkan 2020.
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, masyarakat di daerah yang
dilewati trayek Tol Laut saat ini sudah menikmati penurunan harga barang antara 20–
50 persen. Data tersebut menunjukkan Program Tol Laut berhasil mengurangi
disparitas harga yang selama ini menjerat masyarakat, terutama di wilayah Indonesia
Timur serta Daerah Tertinggal, Terpencil, Terluar, dan Perbatasan.
Sementara itu, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Ditjen Perhubungan Laut
Kemenhub Mugen Sartoto menyampaikan, pihaknya telah melakukan inovasi dan

6
terobosan dalam rangka mendukung program ketahanan pangan nasional. Salah
satunya dengan membuat pola perdagangan baru dari wilayah pusat pangan baru (food
estate), seperti Merauke, ke wilayah lain di Papua, Papua Barat, dan Nusa Tenggara
Timur. Ia menambahkan, untuk mewujudkan program ketahanan pangan, Kemenhub
berupaya mengakomodasi kebutuhan masyarakat.Ini direalisasikan melalui layanan
transportasi laut untuk angkutan barang dengan rute yang tetap dan terjadwal,
sehingga kebutuhan barang pokok dan barang penting masyarakat tersedia. Mugen
menyatakan, Kemenhub telah melaksanakan konektivitas multimoda dalam
mengakomodasi pola perdagangan baru yang muncul dengan melibatkan ‘jembatan
udara’ dan subsidi angkutan darat. Targetnya ialah masyarakat di wilayah pegunungan
Papua dapat memesan bahan pokok dari Surabaya dan diterima langsung di wilayah
pegunungan Papua.

2. Tol Laut Terus Dikembangkan


Program tol laut masih dinilai positif, bukan saja berhasil menurunkan disparitas
harga barang antara wilayah Indonesia timur dan bagian barat, namun juga mampu
menumbuhkan perekonomian masyarakat pada wilayah yang disinggahi tol laut. Oleh
karena itu pemerintah terus menambah trayek tol laut. Jika pada 2020 masih 26 trayek,
namun di tahun 2021 ditarget menjadi 21 trayek.
Pada awal tahun 2021, Kabupaten Merauke melalui Kantor Kesyahbandaran dan
Otoritas Pelabuhan (KSOP) Merauke telah mengawali dengan dibukanya tol laut trayek
T-19 yang melakukan pengiriman bahan pokok penting dari utara Papua ke selatan
Papua. Menurut Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Perhubungan Laut Kemenhub
Capt. Antoni Arif Priyadi, penambahan rute baru tol laut dengan kode T-19 di Papua
yang dilayani oleh penugasan kapal milik PT Pelni yaitu Kapal Logistik Nusantara 2.
Rute T19 melayari Merauke, Kokas, Sorong, Korido dan Depapre. “Disamping
dalam rangka implementasi Inpres no 9 tahun 2020 tentang percepatan pembangunan
wilayah Papua dan Papua Barat juga menghubungkan antara pulau Papua Bagian
Selatan dan utara yang belum pernah ada,” kata Capt. Antoni kepada Ocean Week,
Selasa. Selain itu untuk rute baru 2021, yakni T.20 Tanjung Perak – Tarakan adalah Rute
yang mendukung jembatan udara dan wilayah food estate di Kalimantan Utara.
Sementara T 21, Tanjung Perak – Namlea adalah dalam rangka efektifitas dan
efisiensi peralihan dari operasional kapal ke penitipan muatan mengingat muatan
sudah banyak dan sudah ada pelayaran komersil yang bersedia melayani wilayah
tersebut.

7
Lalu tol laut H 3 Tanjung Priok – Teluk Bayur adalah rute dalam rangka efisiensi
dan efektifitas karena sebelumnya banyak kendala dikarenakan ukuran kapal yang
relatif kecil sehingga untuk muatan dari dan ke Jakarta ke dan dari wilayah 3 TP di barat
Sumatera akan transhipment di Teluk Bayur. Antoni juga menyatakan bahwa
keberhasilan tol laut yang dijadikan sebagai tolok ukur utama untuk kementerian
perhubungan adalah konektivitas dari 2016 jumlah 6 trayek pada awalnya dan 2020
menjadi 26 trayek serta 2021 menjadi 30 trayek.
Sedangkan jumlah kapal dari 2016 hanya 6 yang beroperasi menjadi berjumlah
30 kapal yang beroperasi di tahun 2021. Untuk muatan tolak ukur yang di kerjakan
bersama kementerian lembaga adalah jumlah muatan dari 2016 awalnya hanya 81.404
ton tahun 2020 menjadi 362.560 ton.
Ada beberapa wilayah yang disinggahi kapal tol laut dan muatannya sudah
cukup baik antata lain rute T 10 , T15 , T 17, dan T4. Capt. Antoni juga menyatakan
bahwa selama ini wilayah Indonesia timur mengalami disparitas harga yang cukup
tinggi. Hal itu disebabkan oleh tingginya biaya distribusi logistik dari daerah produsen
ke daerah tersebut. Antoni berharap kehadiran trayek baru pada 2021 ini menjadi
sarana untuk memasarkan produksi lokal berupa hasil pertanian atau perkebunan serta
hasil perikanan untuk diangkut melalui kapal ini ke tujuan pasar yang lebih
menguntungkan.
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, daerah yang dilewati tol laut telah
menikmati penurunan harga barang antara 20-30 persen. Direktur Lala Hubla juga
menceritakan kembali, bahwa awalnya rute tol laut hanya dua trayek pada tahun 2015.
Seiring berjalannya waktu, trayek terus bertambah yakni enam trayek baru pada 2016,
dan bertambah lagi menjadi 13 trayek pada 2017. Kemudian, pada 2018 jumlahnya
bertambah lagi menjadi 18 trayek, pada 2019 menjadi 20 trayek dan 2020 naik menjadi
26 trayek, serta tahun 2021 jadi 30 trayek.

G. TRAYEK TOL LAUT


Berikut daftar 34 Trayek Tol Laut Tahun 2022:
1. H-1 Tanjung Perak – Makassar (Soekarno Hatta) – Tahuna – Tanjung Perak.
2. H-2 Tanjung Perak – Makassar (Soekarno Hatta) – Bobong (Taliabu) – Luwuk – Tanjung
Perak.
3. H-3 Tanjung Priok – Teluk Bayur – Tanjung Priok.
4. H-5 Tanjung Perak – Merauke – Agats –Timika (Pomako) – Tanjung Perak.
5. T-1 Tanjung Priok – Tanjung Perak – Tanjung Priok – Meranti – Belawan – Lhoksumawe
– Malahayati – Tanjung Priok.

8
6. T-2 Teluk Bayur- Gn Sitoli – Sinabang – Mentawai – Pulau Baai – Teluk Bayur.
7. T-3 Tanjung Priok – Patimban – Kijang – Letung -Tarempa – Pulau Laut – Selat Lampa –
Subi – Serasan – Midai – Tanjung Priok.
8. T-4 Makassar (Soekarno Hatta)- Barru (Garongkong) – Polewali – Mamuju – Belang-
Belang – Nunukan – Makassar (Soekarno Hatta).
9. T–5 Bitung – Ulu Siau/Tagulandang – Tahuna – Marore – Miangas – Marampit –
Lirung/Melangoane – Mangaran – Bitung.
10. T-6 Bitung – Luwuk – Pagimana – Bunta – Mantangisi – Ampana – Parigi – Tilamuta –
Bitung.
11. T-7 Makassar (Soekarno Hatta) – Ereke – Raha – Sikeli -Selayar -Makassar (Soekarno
Hatta).
12. T-8 Makassar (Soekarno Hatta) -Bungku – Kolonodale – Makassar (Soekarno Hatta).
13. T-9 Tanjung Perak – Oransbari – Wasior – Nabire – Serui – Waren – Sarmi – Tanjung
Perak.
14. T-10 Tanjung Perak – Tidore (Soasio) – Morotai – Galela – Maba/Buli – Weda – Tanjung
Perak.
15. T-11 Tanjung Perak – Fak Fak – Tanjung Perak
16. T-12 Tanjung Perak – Wetar (Ilwaki) – Kisar – Letti – Moa – Sermatang (Mahaletta) –
Tepa – Larat – Tanjung Perak.
17. T-13 Tanjung Perak – Rote – Sabu -Tanjung Perak.
18. T-14 Tanjung Perak – Tabilota/ Larantuka – Lembata (Lewoleba) – Kalabahi – Tanjung
Perak.
19. T-15 Tanjung Perak – Makassar (Soekarno Hatta) – Jailolo – Morotai (Daruba) – Tanjung
Perak.
20. T-16 Tanjung Perak – Wanci – Namrole (Leksula) – P. Obi – Tanjung Perak.
21. T-17 Tanjung Perak – Saumlaki – Dobo – Tanjung Perak.
22. T-18 Tanjung Perak – Badas – Bima – Tanjung Perak.
23. T-19 Sorong – Depapre/Jayapura – Biak/Korido – Sorong – Pomako – Merauke –
Pomako – Kokas – Sorong.
24. T-20 Tanjung Perak – Tarakan – Nunukan – Tanjung Perak.
25. T-21 Tanjung Perak – Namlea – Tanjung Perak.
26. T-22 Biak – Teba – Bagusa – Trimuris – Kasonaweja – Teba – Biak – Brumsi – Biak.
27. T-23 Merauke (Kelapa Lima) – Kimnam – Moor – Bade (Mapi) – Gatentiri (bovendigoel)
– Merauke (Kelapa Lima).
28. T-24 Merauke (Kelapa Lima) – Atsy – Agats – Atsy – Senggo – Atsy – Merauke (Kelapa
Lima).

9
29. T-25 Timika (Pomako) – Atsy – Eci – Atsy – Ewer – Agats – Sawaerma – Mamugu –
Timika (Pomako).
30. T-26 Timika (Pomako) – Agats – Warse – Yosakor – Agats – Ayam – Katew – Agats –
Yurfi – Komor – Agats – Timika (Pomako).
31. T-27 Merauke – Dobo – Elat – Tual – Kaimana – Biak – Serui – Nabire – Elat – Merauke.
32. T-28 Kupang – Waingapu -Labuan Bajo – Reo – Merauke – Atapupu/Wini – Kupang.
33. T-29 Tanjung Perak – Piru – Wayaloar – Malbufa – Babang – Saketa – Gimea(Tapeleo)-
Bula – Tanjung Perak.
34. T-30 Tanjung Perak – Kaimana – Tanjung Perak.

H. DAMPAK POSITIF DAN DAMPAK NEGATIF TOL LAUT


1. Dampak Positif
Beberapa dampak positif dari tol laut, diantaranya :
a) Disparitas Harga barang di berbagai daerah di wilayah timur Indonesia mulai
berkurang
Perlahan namun pasti, Disparitas Harga barang kebutuhan pokok dan barang
penting di berbagai daerah di wilayah timur Indonesia mulai berkurang.
Pengentasan masalah terhadap persoalan yang disebabkan oleh jarak tempuh
transportasi ini mulai terurai dengan adanya kebijakan tol laut, yang dalam
perkembangannya tersinergi antara program gerai maritim dan jembatan/tol udara.
Sinergi Kemendag bersama kementerian/lembaga terkait lainnya pun terus
diperkuat untuk menjaga integrasi pasar dalam negeri dan upaya meningkatkan
perdagangan antarpulau di kawasan terpencil, terluar, dan perbatasan yang selama
ini sulit diakses dengan jalur darat.
b) Pelayaran kapal barang tol laut menjadi rutin dan terjadwal
Pelayaran kapal barang tol laut secara rutin dan terjadual diberangkatkan
dari Barat sampai ke Timur Indonesia, dan begitu sebaliknya. Tak hanya menekan
disparitas harga, pemanfaatan tol laut juga dapat memberikan dampak positif bagi
peningkatan daya saing produk-produk dalam negeri. Misalnya, dengan
mengangkut bahan baku yang dihasilkan daerah Timur Indonesia dengan biaya yang
lebih murah serta efisien untuk diproses lebih lanjut menjadi produk di daerah
industri.

10
2. Dampak Negatif
Meskipun keberadaan tol laut ini sangat bermanfaat, ternyata ada beberapa
dampak negatifnya. Berikut adalah potensi dampak yang disebabkan oleh kegiatan
pembangunan pelabuhan :
a) Perubahan Fungsi dan Tata Guna Lahan
Kawasan pesisir berupa kawasan lahan basah berhutan mangrove, pantai
berpasir, atau pantai berbatu. Adanya pembangunan pelabuhan dikawasan
tersebut, akan terjadi perubahan fungsi dan tata guna lahan tersebut yang
mengakibatkan perubahan bentang alam. Pada awalnya, kawasan tersebut
berfungsi sebagai cathmen area baik untuk air hujan maupun air pasang, namun
setelah ada proses pembangunan pelabuhan, seperti kegiatan pembukaan lahan,
pemotongan dan pengurugan tanah pada tahap konstruksi, serta pemadatan tanah,
akan mengubah lahan fungsi tersebut. Air hujan tidak dapat meresap ke dalam
tanah, sehingga meningkatkan volume air limpasan (run off) dan meningkatkan
terjadinya potensi genangan dan mengubah pola genangan.
Dampak-dampak turunan dari perubahan fungsi dan tata guna lahan adalah
terjadinya perubahan mata pencaharian dan pendapatan penduduk, peningkatan
kesempatan kerja dan berusaha, timbulnya keresahan dan persepsi negatif
masyarakat, gangguan terhadap aktivitas nelayan, peningkatan kepadatan lalu
lintas pelayaran, serta bangkitan lalu lintas.
b) Penurunan Kualitas Udara dan Peningkatan Kebisingan
Penurunan kualitas udara dapat disebabkan oleh peningkatan debu akibat
kegiatn konstruksi dan kegiatan operasional loading off loading di pelabuhan.
Peningkatan kebisingan pada kegiatan pelabuhan terutama berasal dari kegiatan
konstruksi (seperti mobilisasi alat berat, pengangkutan material, pemancangan dan
pembangunan terminal) dan loading offloading di pelabuhan.
c) Penurunan Kualitas Air Laut dan Kualitas Air Permukaan
Penurunan kualitas air laut ditandai dengan adanya peningkatan kekeruhan
dan penigkatan pencemaran air laut. Penurunan peningkatan kualitas air kegiatan
konstruksi pada pembangunan pelabuhan akan berpotensi menimbulkan dampak
penurunan kualitas air laut terutama pada tahap pengerukan (capital dredging) dan
pembuangan material keruk.
Kegiatan operasional akan memengaruhi kualitas air laut dan kualitas air
permukaan (jika pembangunan pelabuhan terletak di sekitar sungai) dengan adanya
peningkatan pencemaran terutama yang dihasilkan dari discharge air limbah
domestik dan non domestik (air balast, tank cleaning dan bahan kimia yang

11
digunakan untuk perawatan kapal), kegiatan operasional loading-offloading di
pelabuhan serta korosi pada kapal.
d) Perubahan Pola Arus Laut, Gelombang dan Garis Pantai
Kegiatan pembangunan pelabuhan beserta fasilitasnya akan memengaruhi
terjadinya perubahan batimetri, pola arus laut dan gelombang dan secara simultan
mengakibatkan dampak turunan yaitu adanya perubahan pola sedimentasi yang
dapat mengakibatkan abrasi dan akresi (perubahan garis pantai). Jika bagian
struktur pelabuhan menonjol ke arah laut, maka mungkin terjadi erosi pada garis
pantai disekitarnya akibat transpor sediment sejajar pantai yang terganggu.
Dampak ini merupakan  isu yang paling penting dalam setiap  pembangunan di
wilayah pesisir, sehingga dalam rencana pengelolaan dan rencana pemantauan
harus dilakukan secara berkesinambungan.
e) Gangguan Terhadap Biota Perairan
Kegitan pembanguna pelabuhan akan memberikan dampak yang sangat
penting terhadap biota perairan yang berada di sekitar wilayah pelabuhan. Kegiatan
pembukaan lahan, pemancangan tiang pondasi dan pembangunan struktur fisik
fasilitas pelabuhan dapat mengganggu biota yang ada di wetland/lahan basah
seperti  mangrove, bangsa krustase, larva-larva ikan dan biota perairan lainnya
seperti terumbu karang dan padang lamun.
Gangguan terhadap biota perairan dapat terjadi secara langsung maupun
tidak langsung. Secara langsung disebabkan oleh kegiatan pengerukan dan
pembangunan, sedangkan secara tidak langsung merupakan dampak lanjutan dari
penurunan kualitas air laut akibat operasional pelabuhan.

12
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Beberapa kesimpulan yang diambil dari makalah pengembangan tol laut di Indonesia,
yaitu:
1. Tol Laut adalah konsep pengangkutan logistik kelautan di Indonesia yang dicetuskan
oleh Bapak Presiden Joko Widodo dengan tujuan untuk menghubungkan pelabuhan-
pelabuhan besar yang ada di Indonesia.
2. Tujuan program tol laut diantara untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di
wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil yang selama ini sulit mendapatkan akses terhadap
pembangunan.

3. Fungsi tol laut adalah untuk menurunkan biaya logistik dan meningkatkan pemerataan
ekonomi melalui sistem transportasi laut yang teratur, terjadwal, dan terintegrasi di
seluruh wilayah Indonesia secara efektif dan efisien.
4. Manfaat tol laut diantaranya mewujudkan nawa cita pertama dan meningkatkan
kesejahteraan semua lapisan masyarakat Indonesia.
5. Pengembangan tol laut hingga kini telah dioperasikan menggunakan 32 kapal yang
menyinggahi 114 pelabuhan, termasuk trayek Provinsi Papua dan Papua Barat.
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, masyarakat di daerah yang dilewati
trayek Tol Laut saat ini sudah menikmati penurunan harga barang antara 20– 50
persen.
6. Pengembangan Program tol laut masih dinilai positif, bukan saja berhasil menurunkan
disparitas harga barang antara wilayah Indonesia timur dan bagian barat, namun juga
mampu menumbuhkan perekonomian masyarakat pada wilayah yang disinggahi tol
laut.
7. Beberapa dampak positif dari tol laut, diantaranya disparitas harga barang di berbagai
daerah di wilayah timur Indonesia mulai berkurang.
8. Ada potensi dampak yang disebabkan oleh kegiatan pembangunan pelabuhan
diantaranya perubahan fungsi dan tata guna lahan dan gangguan terhadap biota
perairan.

B. SARAN
Program tol laut harus terus dikembangkan agar dapat dirasakan seluruh masyarakat
terutama yang tinggal didaerah terpencil, terluar, dan perbatasan.

13
DAFTAR PUSTAKA

 https://id.wikipedia.org/wiki/Tol_Laut
 https://roboguru.ruangguru.com/question/berikut-bukan-merupakan-tujuan-dari-
program-tol-laut-indonesia-dunia-yaitu-_QU-ROBOGURU-65345
 https://www.knic.co.id/id/pengertian-dan-manfaat-tol-laut
 https://www.kompas.com/skola/read/2020/06/07/100000869/manfaat-tol-laut?
page=all
 https://artikelsiana.com/tol-laut-adalah-pengertian-tol-laut-konsep-manfaat-tol-laut-
di-indonesia/
 https://investor.id/archive/tol-laut
 https://money.kompas.com/read/2021/10/22/104528926/intip-kinerja-7-tahun-tol-
laut-jokowi-apa-hasilnya?page=all
 https://oceanweek.co.id/tol-laut-terus-dikembangkan/
 https://money.kompas.com/read/2022/01/07/102340526/trayek-tol-laut-bertambah-
ini-rute-pelayaran-tol-laut-2022?page=all
https://ekonomi.bisnis.com/read/20181212/12/868902/tol-laut-belum-efektif-atasi-
masalah-disparitas-harga-bahan-pokok
 https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2017/04/pemerintah-optimistis-kembalikan-
kejayaan-maritim-indonesia

 https://blhkabsukabumi.wordpress.com/2011/10/11/panduan-penilaian-amdal-atau-
uklupl-untuk-kegiatan-pembangunan-pelabuhan/

14
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah memberikan
kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah berjudul
“PENGEMBANGAN TOL LAUT DI INDONESIA” dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas guru di SMPN 1 Pegandon.
Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan
bagi pembaca tentang pengembangan tol laut di Indonesia.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan
makalah ini.

Pegandon, 12 Maret 2022


Penulis

ii
DAFTAR ISI

JUDUL...................................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG............................................................................................ 1
B. RUMUSAN MASALAH...................................................................................... 1
C. TUJUAN ......................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................ 3
A. PENGERTIAN TOL LAUT................................................................................... 3
B. TUJUAN PROGRAM TOL LAUT ........................................................................ 3
C. BENTUK TOL LAUT........................................................................................... 4
D. FUNGSI TOL LAUT............................................................................................ 5
E. MANFAAT PROGRAM TOL LAUT ..................................................................... 5
F. PENGEMBANGAN TOL LAUT DI INDONESIA.................................................... 6
G. TRAYEK TOL LAUT ........................................................................................... 8
H. DAMPAK POSITIF DAN DAMPAK NEGATIF TOL LAUT..................................... 10

BAB III PENUTUP............................................................................................................... 13


A. KESIMPULAN................................................................................................... 13
B. SARAN.............................................................................................................. 13

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................... 14

iii

Anda mungkin juga menyukai