Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH VIRUS CORONA (COVID-19)

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-


2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut
COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan,
infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian. Severe acute respiratory syndrome
coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis
baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Walaupun lebih banyak menyerang lansia,
virus ini sebenarnya bisa menyerang siapa saja, mulai dari bayi, anak-anak, hingga orang
dewasa, termasuk ibu hamil dan ibu menyusui.

Infeksi virus Corona disebut COVID-19 (Corona Virus Disease 2019) dan pertama
kali ditemukan di kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan
sangat cepat dan telah menyebar ke hampir semua negara, termasuk Indonesia, hanya dalam
waktu beberapa bulan. Hal tersebut membuat beberapa negara menerapkan kebijakan untuk
memberlakukan lockdown dalam rangka mencegah penyebaran virus Corona. Di Indonesia
sendiri, diberlakukan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan
penyebaran virus ini.

Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada
banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun,
virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru
(pneumonia). Selain virus SARS-CoV-2 atau virus Corona, virus yang juga termasuk dalam
kelompok ini adalah virus penyebab Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan virus
penyebab Middle-East Respiratory Syndrome (MERS). Meski disebabkan oleh virus dari
kelompok yang sama, yaitu coronavirus, COVID-19 memiliki beberapa perbedaan dengan
SARS dan MERS, antara lain dalam hal kecepatan penyebaran dan keparahan gejala.

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis membuat makalah tentang Covid 19
guna mengetahui lebih lanjut tentang penyakit Covid 19 dan dapat mengetahui cara
pencegahannya.
B. Rumusan Makalah
Berdasarkan belakang di atas, maka permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini
adalah:
1. Apa pengertian covid-19?
2. Apa pengertian coronavirus?
3. Bagaimana tingkat kematian akibat virus corona (covid-19)?
4. Apa gejala virus corona (covid-19)?
5. Bagaimana cara covid-19 menyebar?
6. Berapa masa inkubasi covid-19?
7. Apa penyebab virus corona (covid-19) ?
8. Apakah manusia dapat terinfeksi covid-19 dari hewan?
9. Apakah covid-19 dapat menular dari hewan peliharaan?
10. Bagaimana acar mendiagnosis virus corona (covid-19) ?
11. Bagaimana pengobatan virus corona (covid-19) ?
12. Bagaimana komplikasi virus corona (covid-19) ?
13. Bagaimana pencegahan virus corona (covid-19) ?
14. Perlukah semua orang mengenakan masker?

15. Bagaimana cara mengenakan, menggunakan, melepas dan membuang masker?

C. Tujuan Penulisan Makalah


Adapun tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Memenuhi tugas mata pelajaran sekolah.
2. Dapat mengetahui lebih banyak tentang COVID-19 dan cara pencegahannya.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian COVID-19

COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis coronavirus yang
baru ditemukan. Ini merupakan virus baru dan penyakit yang sebelumnya tidak dikenal
sebelum terjadi wabah di Wuhan, Tiongkok, bulan Desember 2019.

B. Pengertian Coronavirus

Coronavirus adalah suatu kelompok virus yang dapat menyebabkan penyakit pada
hewan atau manusia. Beberapa jenis coronavirus diketahui menyebabkan infeksi saluran
nafas pada manusia mulai dari batuk pilek hingga yang lebih serius seperti Middle East
Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Coronavirus jenis baru yang ditemukan menyebabkan penyakit COVID-19.

C. Tingkat Kematian Akibat Virus Corona (COVID-19)

Menurut data yang dirilis Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Republik
Indonesia, jumlah kasus terkonfirmasi positif hingga 14 Mei 2020 adalah 16.006 orang
dengan jumlah kematian 1043 orang.

Dari kedua angka ini dapat disimpulkan bahwa case fatality rate atau tingkat
kematian yang disebabkan oleh COVID-19 di Indonesia adalah sekitar 6,5%. Case fatality
rate adalah presentase jumlah kematian dari seluruh jumlah kasus positif COVID-19 yang
sudah terkonfirmasi dan dilaporkan. Merujuk pada data tersebut, tingkat kematian (case
fatality rate) berdasarkan kelompok usia adalah sebagai berikut:

 0–5 tahun: 2,6%


 6-17 tahun: 0,67%
 18–30 tahun: 1,17%
 31–45 tahun: 2,39%
 46-59 tahun: 8,9%
 >60 tahun: 17,3%

Dari seluruh penderita COVID-19 yang meninggal dunia, 0,6% berusia 0–5 tahun,
0,5% berusia 6–17 tahun, 10,7% berusia 31–45 tahun, 39,6% berusia 46–59 tahun, dan 45%
berusia 60 tahun ke atas. Sedangkan berdasarkan jenis kelamin, 64,9% penderita yang
meninggal akibat COVID-19 adalah laki-laki dan 35,1% sisanya adalah perempuan.

D. Gejala Virus Corona (COVID-19)

Gejala awal infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa menyerupai gejala flu, yaitu


demam, pilek, batuk kering, sakit tenggorokan, dan sakit kepala. Setelah itu, gejala dapat
hilang dan sembuh atau malah memberat. Penderita dengan gejala yang berat bisa
mengalami demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada.
Gejala-gejala tersebut muncul ketika tubuh bereaksi melawan virus Corona.

Secara umum, ada 3 gejala umum yang bisa menandakan seseorang terinfeksi virus
Corona, yaitu:

 Demam (suhu tubuh di atas 38 derajat Celsius)


 Batuk kering
 Sesak napas

Ada beberapa gejala lain yang juga bisa muncul pada infeksi virus Corona meskipun
lebih jarang, yaitu:

 Diare
 Sakit kepala
 Konjungtivitis
 Hilangnya kemampuan mengecap rasa atau mencium bau
 Ruam di kulit

Gejala-gejala COVID-19 ini umumnya muncul dalam waktu 2 hari sampai 2 minggu
setelah penderita terpapar virus Corona.

E. Cara COVID-19 Menyebar

Orang dapat tertular COVID-19 dari orang lain yang terjangkit virus ini. COVID-19
dapat menyebar dari orang ke orang melalui percikan-percikan dari hidung atau mulut yang
keluar saat orang yang terjangkit COVID-19 batuk atau mengeluarkan napas. Percikan-
percikan ini kemudian jatuh ke benda-benda dan permukaan-permukaan di sekitar. Orang
yang menyentuh benda atau permukaan tersebut lalu menyentuh mata, hidung atau
mulutnya, dapat terjangkit COVID-19. Penularan COVID-19 juga dapat terjadi jika orang
menghirup percikan yang keluar dari batuk atau napas orang yang terjangkit COVID-19.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menjaga jarak lebih dari 1 meter dari orang yang
sakit. WHO terus mengkaji perkembangan penelitian tentang cara penyebaran COVID-19
dan akan menyampaikan temuan-temuan terbaru.

Menurut penelitian sejauh ini, virus penyebab COVID-19 ini umumnya menular
melalui kontak dengan percikan dari saluran pernapasan, bukan melalui udara. Lihat
jawaban sebelumnya tentang “Bagaimana cara COVID-19 menyebar?”

Apakah COVID-19 dapat menular dari orang yang tidak menunjukkan gejala? Cara
utama penyebaran penyakit ini adalah melalui percikan saluran pernapasan yang dihasilkan
saat batuk. Risiko penularan COVID-19 dari orang yang tidak ada gejala sama sekali
sangatlah rendah. Namun, banyak orang yang terjangkit COVID-19 hanya mengalami
gejala-gejala ringan, terutama pada tahap-tahap awal. Karena itu, COVID-19 dapat menular
dari orang yang, misalnya, hanya batuk ringan tetapi merasa sehat. WHO terus mengkaji
perkembangan penelitian tentang cara penyebaran COVID-19 dan akan menyampaikan
temuan-temuan terbaru.

Apakah saya dapat tertular COVID-19 dari feses orang yang terjangkit penyakit ini?
Risiko penularan COVID-19 dari feses orang yang terinfeksi COVID-19 adalah kecil.
Penelitian awal memang mengindikasikan bahwa dalam kasus-kasus tertentu virus ini bisa
ada di feses, tetapi dalam konteks wabah yang sedang terjadi ini, rute penularan ini tidak
menjadi kekhawatiran. WHO terus mengkaji perkembangan penelitian tentang cara
penyebaran COVID-19 dan akan menyampaikan temuan-temuan terbaru. Namun demikian,
karena risiko tetap ada (walaupun kecil), hal ini memperkuat alasan mengapa kita harus rajin
mencuci tangan setelah menggunakan kamar mandi dan sebelum makan.

F. Masa Inkubasi COVID-19

Masa inkubasi adalah jangka waktu antara terjangkit virus dan munculnya gejala
penyakit. Pada umumnya masa inkubasi COVID-19 diperkirakan berkisar dari 1 hingga 14
hari, umumnya sekitar lima hari. Perkiraan ini akan diperbarui seiring dengan tersedianya
lebih banyak data.

G. Penyebab Virus Corona (COVID-19)


Infeksi virus Corona atau COVID-19 disebabkan oleh coronavirus, yaitu kelompok
virus yang menginfeksi sistem pernapasan. Pada sebagian besar kasus, coronavirus hanya
menyebabkan infeksi pernapasan ringan sampai sedang, seperti flu. Akan tetapi, virus ini
juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti pneumonia, Middle-East
Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Ada dugaan bahwa virus Corona awalnya ditularkan dari hewan ke manusia. Namun,
kemudian diketahui bahwa virus Corona juga menular dari manusia ke manusia. Seseorang
dapat tertular COVID-19 melalui berbagai cara, yaitu:

 Tidak sengaja menghirup percikan ludah (droplet) yang keluar saat penderita COVID-19
batuk atau bersin
 Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu setelah menyentuh
benda yang terkena cipratan ludah penderita COVID-19
 Kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19

Virus Corona dapat menginfeksi siapa saja, tetapi efeknya akan lebih berbahaya atau


bahkan fatal bila terjadi pada orang lanjut usia, ibu hamil, orang yang memiliki penyakit
tertentu, perokok, atau orang yang daya tahan tubuhnya lemah, misalnya pada penderita
kanker. Karena mudah menular, virus Corona juga berisiko tinggi menginfeksi para tenaga
medis yang merawat pasien COVID-19. Oleh karena itu, para tenaga medis dan orang-orang
yang memiliki kontak dengan pasien COVID-19 perlu menggunakan alat pelindung diri
(APD).

H. Apakah Manusia dapat terinfeksi COVID-19 dari hewan?

Coronavirus adalah kelompok virus yang biasanya terdapat pada binatang.


Terkadang, orang terinfeksi virus-virus ini, yang kemudian menyebar ke orang lain, seperti
SARS-CoV dan MERS-CoV. SARS-CoV dikaitkan dengan musang, sedangkan MERS-
CoV ditularkan oleh unta. Hewan penular COVID-19 belum bisa dipastikan sampai saat ini.

Untuk melindungi diri, misalnya saat mengunjungi pasar hewan hidup, hindari
kontak langsung dengan hewan hidup dan permukaan yang bersentuhan dengan hewan.
Pastikan kebersihan makanan selalu dijaga. Berhati-hatilah ketika memegang daging, susu
atau organ hewan mentah untuk menghindari kontaminasi dengan makanan mentah dan
hindari konsumsi produk-produk hewan yang mentah atau tidak matang sempurna.

I. Apakah COVID-19 dapat Menular dari hewan peliharaan?

Tidak. Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa hewan pendamping atau
peliharaan seperti kucing dan anjing terinfeksi atau menyebarkan virus penyebab COVID-
19. WHO terus memantau penelitian terbaru tentang topik ini serta topik-topik COVID-19
lainnya dan akan menyampaikan temuan-temuan terbaru.

J. Diagnosis Virus Corona (COVID-19)

Untuk menentukan apakah pasien terinfeksi virus Corona, dokter akan menanyakan
gejala yang dialami pasien dan apakah pasien baru saja bepergian atau tinggal di daerah
yang memiliki kasus infeksi virus Corona sebelum gejala muncul. Dokter juga akan
menanyakan apakah pasien ada kontak dengan orang yang menderita atau diduga menderita
COVID-19. Guna memastikan diagnosis COVID-19, dokter akan melakukan beberapa
pemeriksaan berikut:

 Rapid test untuk mendeteksi antibodi (IgM dan IgG) yang diproduksi oleh tubuh untuk
melawan virus Corona
 Swab test atau tes PCR (polymerase chain reaction) untuk mendeteksi virus Corona di
dalam dahak
 CT scan atau Rontgen dada untuk mendeteksi infiltrat atau cairan di paru-paru

Hasil rapid test COVID-19 positif kemungkinan besar menunjukkan bahwa Anda
memang sudah terinfeksi virus Corona, namun bisa juga berarti Anda terinfeksi kuman atau
virus yang lain. Sebaliknya, hasil rapid test COVID-19 negatif belum tentu menandakan
bahwa Anda mutlak terbebas dari virus Corona.

K. Pengobatan Virus Corona (COVID-19)

Infeksi virus Corona atau COVID-19 belum bisa diobati, tetapi ada beberapa langkah
yang dapat dilakukan dokter untuk meredakan gejalanya dan mencegah penyebaran virus,
yaitu:

 Merujuk penderita COVID-19 yang berat untuk menjalani perawatan dan karatina di


rumah sakit rujukan
 Memberikan obat pereda demam dan nyeri yang aman dan sesuai kondisi penderita
 Menganjurkan penderita COVID-19 untuk melakukan isolasi mandiri dan istirahat yang
cukup
 Menganjurkan penderita COVID-19 untuk banyak minum air putih untuk menjaga kadar
cairan tubuh.

L. Komplikasi Virus Corona (COVID-19)


Pada kasus yang parah, infeksi virus Corona bisa menyebabkan beberapa komplikasi
berikut ini:

 Pneumonia (infeksi paru-paru)
 Infeksi sekunder pada organ lain
 Gagal ginjal
 Acute cardiac injury
 Acute respiratory distress syndrome
 Kematian

M. Pencegahan Virus Corona (COVID-19)

Sampai saat ini, belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus Corona atau
COVID-19. Oleh sebab itu, cara pencegahan yang terbaik adalah dengan menghindari
faktor-faktor yang bisa menyebabkan Anda terinfeksi virus ini, yaitu:

 Terapkan physical distancing, yaitu menjaga jarak minimal 1 meter dari orang lain, dan
jangan dulu ke luar rumah kecuali ada keperluan mendesak.
 Gunakan masker saat beraktivitas di tempat umum atau keramaian, termasuk saat pergi
berbelanja bahan makanan.
 Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer yang mengandung
alkohol minimal 60%, terutama setelah beraktivitas di luar rumah atau di tempat umum.
 Jangan menyentuh mata, mulut, dan hidung sebelum mencuci tangan.
 Tingkatkan daya tahan tubuh dengan pola hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan
bergizi, berolahraga secara rutin, beristirahat yang cukup, dan mencegah stres.
 Hindari kontak dengan penderita COVID-19, orang yang dicurigai positif terinfeksi
virus Corona, atau orang yang sedang sakit demam, batuk, atau pilek.
 Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin, kemudian buang tisu ke
tempat sampah.
 Jaga kebersihan benda yang sering disentuh dan kebersihan lingkungan, termasuk
kebersihan rumah.

Untuk orang yang diduga terkena COVID-19 atau termasuk kategori ODP (orang
dalam pemantauan) maupun PDP (pasien dalam pengawasan), ada beberapa langkah yang
bisa dilakukan agar virus Corona tidak menular ke orang lain, yaitu:

 Lakukan isolasi mandiri dengan cara tinggal terpisah dari orang lain untuk sementara
waktu. Bila tidak memungkinkan, gunakan kamar tidur dan kamar mandi yang berbeda
dengan yang digunakan orang lain.
 Jangan keluar rumah, kecuali untuk mendapatkan pengobatan.
 Bila ingin ke rumah sakit saat gejala bertambah berat, sebaiknya hubungi dulu pihak
rumah sakit untuk menjemput.
 Larang orang lain untuk mengunjungi atau menjenguk Anda sampai Anda benar-benar
sembuh.
 Sebisa mungkin jangan melakukan pertemuan dengan orang yang sedang sedang sakit.
 Hindari berbagi penggunaan alat makan dan minum, alat mandi, serta perlengkapan tidur
dengan orang lain.
 Pakai masker dan sarung tangan bila sedang berada di tempat umum atau sedang
bersama orang lain.
 Gunakan tisu untuk menutup mulut dan hidung bila batuk atau bersin, lalu segera buang
tisu ke tempat sampah.

N. Perlukah Semua Orang Mengenakan Masker?

Perlu diketahui bahwa, menurut WHO orang yang butuh untuk menggunakan masker
adalah mereka yang menangani atau menjaga orang yang dianggap terkena infeksi COVID -
19 serta mereka yang sedang mengalami batuk atau pilek. Masker sekali pakai hanya dapat
digunakan satu kali saja. Jika Anda tidak sakit dan tidak merawat orang yang sakit, namun
Anda memakai masker maka Anda memboroskan masker. Telah terjadi kekurangan masker
di mana-mana, sehingga WHO mendorong orang-orang untuk menggunakan masker dengan
bijak.

Cara paling efektif melindungi diri dan orang lain dari COVID-19 adalah sering
mencuci tangan, menutup mulut saat batuk dengan siku yang terlipat atau tisu, dan menajga
jarak setidaknya 1 meter dari orang yang batuk-batuk atau bersin-bersin.

O. Cara mengenakan, menggunakan, melepas dan membuang masker


1. Ingat, masker sebaiknya hanya digunakan oleh tenaga kesehatan, orang yang merawat
orang sakit, dan orang-orang yang memiliki gejala-gejala pernapasan, seperti demam
dan batuk.
2. Sebelum menyentuh masker, bersihkan tangan dengan air bersih mengalir dan sabun
atau cairan antiseptik berbahan dasar alkohol.
3. Ambil masker dan periksa apakah ada sobekan atau lubang.
4. Pastikan arah masker sudah benar (pita logam terletak di sisi atas).
5. Pastikan sisi depan masker (sisi yang berwarna) menghadap depan.
6. Letakkan masker di wajah Anda. Tekan pita logam atau sisi masker yang kaku sampai
menempel sempurna ke hidung.
7. Tarik sisi bawah masker sampai menutupi mulut dan dagu.
8. Setelah digunakan, lepas masker; lepas tali elastis dari daun telinga sambil tetap
menjauhkan masker dari wajah dan pakaian, untuk menghindari permukaan masker yang
mungkin terkontaminasi.
9. Segera buang masker di tempat sampah tertutup setelah digunakan.
10. Bersihkan tangan setelah menyentuh atau membuang masker – gunakan cairan antiseptik
berbahan dasar alkohol atau, jika tangan terlihat kotor, cuci tangan dengan air bersih
mengalir dan sabun.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan tentang COVID 19 di atas maka dapat diambil beberapa
kesimpulan yaitu sebagai berikut :
1. COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis coronavirus.
2. Coronavirus adalah suatu kelompok virus yang dapat menyebabkan penyakit pada
hewan atau manusia.
3. Gejala awal infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa menyerupai gejala flu, yaitu
demam, pilek, batuk kering, sakit tenggorokan, dan sakit kepala.
4. COVID-19 dapat menyebar dari orang ke orang melalui percikan-percikan dari hidung
atau mulut yang keluar saat orang yang terjangkit COVID-19 batuk atau mengeluarkan
napas.
5. Masa inkubasi COVID-19 diperkirakan berkisar dari 1 hingga 14 hari.
6. COVID-19 belum bisa diobati, tetapi ada beberapa langkah yang dapat dilakukan dokter
untuk meredakan gejalanya dan mencegah penyebaran virus.
7. Cara paling efektif melindungi diri dan orang lain dari COVID-19 adalah sering mencuci
tangan, menutup mulut saat batuk dengan siku yang terlipat atau tisu, dan menajga jarak
setidaknya 1 meter dari orang yang batuk-batuk atau bersin-bersin.

B. Saran
Mari kita mulai mengubah kebiasaan sehari-hari dengan rajin mencuci tangan dan
membersihkan diri setelah melakukan berbagai hal agar terhindar dari berbagai macam
penyakit, termasuk COVID 19.
DAFTAR PUSTAKA

 https://www.who.int/indonesia/news/novel-coronavirus/qa-for-public
 https://www.alodokter.com/virus-corona
 https://www.sehatq.com/artikel/berapa-lama-masa-inkubasi-covid-19-di-tubuh-manusia

Anda mungkin juga menyukai