Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PENJASORKES

Pendidikan Kesehatan Tentang penyakit Menular

Oleh: Patrick Hutagalung

X-MIA 6

SMA NEGERI 3 MEDAN

1
Pegaruh dan Dampak dari Virus Corona (Covid-19)

Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha ESA yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Pengaruh dan Dampak
dari Virus Corona (Covid-19) ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada bapak
Suyono S,Pd, M.Or, selaku guru mata pelajaran penjasorkes. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang virus corona bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak Suyono S,Pd, M.Or , selaku guru
penjaasorkers yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Medan, 09 Mei 2020

Patrick Prilliansyo Hutagalung

X- MIA 6

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................2

DAFTAR ISI.............................................................................................................................3

BAB 1: PENDAHULUAN

 LATAR BELAKANG..................................................................................................4

 IDENTIFIKASI MASALAH......................................................................................5

 BATASAN MASALAH...............................................................................................5

 RUMUSAN MASALAH..............................................................................................5

 TUJUAN MASALAH..................................................................................................5

PEMBAHASAN: KAJIAN TEORI

 PENGERTIAN TEORI............................................................................................6-7

 HAKIKAT TEORI.................................................................................................8-13

KESIMPULAN.......................................................................................................................14

DAFTAR PUSAKA................................................................................................................15

3
BAB 1

PENDAHULUAN

 LATAR BELAKANG

Latar belakang virus Corona atau COVID-19, kasusnya dimulai dengan pneumonia atau
radang paru-paru misterius pada Desember 2019. Kasus ini diduga berkaitan dengan pasar
hewan Huanan di Wuhan yang menjual berbagai jenis daging binatang, termasuk yang tidak
biasa dikonsumsi, misal ular, kelelawar, dan berbagai jenis tikus.

Kasus infeksi pneumonia misterius ini memang banyak ditemukan di pasar hewan tersebut.
Virus Corona atau COVID-19 diduga dibawa kelelawar dan hewan lain yang dimakan
manusia hingga terjadi penularan. Coronavirus sebetulnya tidak asing dalam dunia kesehatan
hewan, tapi hanya beberapa jenis yang mampu menginfeksi manusia hingga menjadi penyakit
radang paru.

Sebelum COVID-19 mewabah, dunia sempat heboh dengan SARS dan MERS, yang juga
berkaitan dengan virus Corona. Dengan latar belakang tersebut, virus Corona bukan kali ini
saja membuat warga dunia panik. Memiliki gejala yang sama-sama mirip flu, virus Corona
berkembang cepat hingga mengakibatkan infeksi lebih parah dan gagal organ.

Kelelawar, ular, dan berbagai hewan eksotis lain hingga kini masih dianggap sebagai vektor
virus Corona atau COVID-19. Terlepas dari benar-tidaknya informasi tersebut, COVID-19
membuktikan diri mampu menular antarmanusia. Penularan sangat cepat hingga Organisasi
Kesehatan Dunia WHO menetapkan pandemi virus Corona atau COVID-19 pada
(11/3/2020).

WHO menyatakan saat ini Eropa telah menjadi pusat pandemi virus Corona secara global.
Eropa memiliki lebih banyak kasus dan kematian akibat COVID-19 dibanding China. Jumlah
total kasus virus Corona, menurut WHO, kini lebih dari 136 ribu di sedikitnya 123 negara
dan wilayah. Dari jumlah tersebut, nyaris 81 ribu kasus ada di wilayah China daratan. Italia,
yang merupakan negara Eropa yang terdampak virus Corona terparah, kini tercatat memiliki
lebih dari 15 ribu kasus.

4
 IDENTIFIKASI MASALAH

 Virus Corona (COVID-19) menjadi pandemik bagi seluruh dunia karena


penularannya begitu cepat

 Virus ini pertama kali muncul dari memakan hewan seperti kelelawar, yang
berasal dari pasar hewan di Wuhan, China

 BATASAN MASALAH

Makalah ini membahas akan gejala, proses awal mulanya muncul COVID-19,
penyebarannya, dampak bagi seluruh bidang, dan Pencegahan penyebaran COVID-19
yang harus dilakukan setiap orang.

 RUMUSAN MASALAH

 Gejala apa saja yang dapat ditimbulkannya?

 Pencegahan apa saja yang dilakukan untuk COVID-19?

 Mengapa penularannya begitu cepat?

 Dampak apa saja yang ditimbulkan untuk setiap negara dari COVID-19 ?

 TUJUAN MASALAH

 Agar mengetahui gejala gejala yang ditimbulkan dari COVID-19

 Agar mengetahui pencegaha untuk COVID-19

 Untuk mengetahui mengapa penyebarannya begitu cepat

 Menyebutkan dampak dari COVID-19 bagi setiap negara.

5
PEMBAHASAN

KAJIAN TEORI

 PENGERTIAN TEORI

Coronavirus atau virus corona merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan infeksi
saluran pernapasan atas ringan hingga sedang, seperti penyakit flu. Banyak orang terinfeksi
virus ini, setidaknya satu kali dalam hidupnya.

Infeksi virus Corona disebut COVID-19 (Corona Virus Disease 2019) dan pertama kali
ditemukan di kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan
sangat cepat dan telah menyebar ke hampir semua negara, termasuk Indonesia, hanya dalam
waktu beberapa bulan.

Hal tersebut membuat beberapa negara menerapkan kebijakan untuk


memberlakukan lockdown dalam rangka mencegah penyebaran virus Corona. Di Indonesia
sendiri, diberlakukan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan
penyebaran virus ini.

Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak
kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini
juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia).

Selain virus SARS-CoV-2 atau virus Corona, virus yang juga termasuk dalam kelompok ini
adalah virus penyebab Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan virus
penyebab Middle-East Respiratory Syndrome (MERS). Meski disebabkan oleh virus dari
kelompok yang sama, yaitu coronavirus, COVID-19 memiliki beberapa perbedaan dengan
SARS dan MERS, antara lain dalam hal kecepatan penyebaran dan keparahan gejala.

SARS yang muncul pada November 2002 di Tiongkok, menyebar ke beberapa negara lain.
Mulai dari Hongkong, Vietnam, Singapura, Indonesia, Malaysia, Inggris, Italia, Swedia,
Swiss, Rusia, hingga Amerika Serikat. Epidemi SARS yang berakhir hingga pertengahan
2003 itu menjangkiti 8.098 orang di berbagai negara. Setidaknya 774 orang mesti kehilangan
nyawa akibat penyakit infeksi saluran pernapasan berat tersebut.

6
Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan
nama virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Walaupun
lebih banyak menyerang lansia, virus ini sebenarnya bisa menyerang siapa saja, mulai
dari bayi, anak-anak, hingga orang dewasa, termasuk ibu hamil dan ibu menyusui.

Terdapat beberapa gejala yang dtimbulkan dari Pandemic COVID-19, mulai dari Gejala
ringan dan gejala berat, contohnya seperti berikut:

Gejala ringan kasus infeksi virus Corona atau COVID-19:

1. Batuk
2. Letih
3. Sesak napas dan ngilu seluruh tubuh
4. Secara umum merasa tidak enak badan

Gejala berat kasus infeksi virus Corona atau COVID-19:

1. Kesulitan bernapas
2. Infeksi Pneunomia
3. Sakit di bagian perut
4. Nafsu makan turun

7
 HAKIKAT TEORI

Gejala Virus Corona (COVID-19)


Gejala awal infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa menyerupai gejala flu, yaitu demam,
pilek, batuk kering, sakit tenggorokan, dan sakit kepala. Setelah itu, gejala dapat hilang dan
sembuh atau malah memberat. Penderita dengan gejala yang berat bisa mengalami demam
tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Gejala-gejala tersebut
muncul ketika tubuh bereaksi melawan virus Corona.
Secara umum, ada 3 gejala umum yang bisa menandakan seseorang terinfeksi virus Corona,
yaitu:

 Demam (suhu tubuh di atas 38 derajat Celsius)


 Batuk kering
 Sesak napas

Ada beberapa gejala lain yang juga bisa muncul pada infeksi virus Corona meskipun lebih
jarang, yaitu:

 Diare
 Sakit kepala
 Konjungtivitis
 Pneunomia
 Hilangnya kemampuan mengecap rasa atau mencium bau
 Ruam di kulit

Gejala-gejala COVID-19 ini umumnya muncul dalam waktu 2 hari sampai 2 minggu setelah
penderita terpapar virus Corona.
Pencegahan yang dilakukan untuk menghindari COVID-19

1. Sering mencuci tangan

Sering-seringlah mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir selama 20 detik.

2. Hindari kontak dekat

Hindarilah kontak secara dekat dengan orang lain yang sedang sakit. Beri jarak antara diri
Anda dan orang lain jika virus corona telah menyebar di komunitas Anda. Ini sangat penting
bagi orang-orang yang berisiko lebih tinggi untuk sakit parah.

3. Jaga jarak sosial Satu di antara pencegahan penyebaran virus Corona yang efektif adalah
jaga jarak sosial.

8
Hal ini sebenarnya juga telah disuarakan oleh Pemerintah agar masyarakat jaga jarak fisik
atau physical distancing.

4. Gunakan masker jika sakit

Jika sakit, Anda harus mengenakan masker ketika berada di sekitar orang lain dan sebelum
Anda memasuki kantor penyedia layanan kesehatan. Jika Anda tidak dapat memakai masker
(misalnya, karena menyebabkan kesulitan bernapas), maka Anda harus melakukan yang
terbaik untuk menutupi saat batuk dan bersin Anda. Selain itu, jika Anda sedang dirawat,
orang yang merawat Anda harus memakai masker jika mereka memasuki ruangan Anda.

5. Tetap tinggal di rumah

Dengan tidak keluar rumah alias tetap berada di dalam rumah, akan meminimalisir Anda
untuk terjangkit virus corona. Hal ini juga yang terus digalakkan oleh pemerintah agar
penyebaran virus corona tidak meluas.

6. Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut

Setelah terkontaminasi, tangan dapat memindahkan virus ke mata, hidung, atau mulut Anda.
Dari sana, virus bisa masuk ke tubuh Anda dan bisa membuat Anda sakit.

7. Hindari kerumunan Karena dalam kerumunan, sangat memungkinkan terjadinya penularan


apabila ada salah satu orang yang terinfeksi virus corona.

Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan Kepolisian Republik Indonesia dan pihak lainnya,
telah membuat peraturan agar masyarakat tidak melakukan aktivitas keramaian selama
pandemi virus Corona. Tak hanya tempat umum, seperti tempat makan, gedung olah raga,
tetapi tempat ibadah saat ini harus mengalami dampak tersebut. Tindakan tersebut adalah
upaya untuk mencegah penyebaran virus corona. Untuk saat ini, dianjurkan lebih baik
melakukan aktivitas di rumah agar pandemi virus corona cepat berlalu.

8. Tidak berjabat tangan

Dengan tidak melakukan jabat tangan, akan menghindarkan terjadinya kontak kulit. Hal itu
akan sedikit mampu mencegah penyebaran virus corona. Untuk saat ini menghindari kontak
adalah cara terbaik. Tangan dan wajah bisa menjadi media penyebaran virus corona. Baca
juga: Para Ilmuwan Islandia Temukan 40 Mutasi Virus Corona

9. Selalu perbaharui informasi terkait Covid-19 Tetap ikuti informasi tentang perkembangan
terbaru tentang Covid-19.

9
Ikuti saran yang diberikan oleh penyedia layanan kesehatan Anda, otoritas kesehatan publik
nasional dan lokal Anda tentang cara melindungi diri sendiri dan orang lain dari Covid-19.

10. Segera ke rumah sakit bila alami gejala Covid-19

Jika Anda mengalami demam, batuk dan kesulitan bernapas, cari bantuan medis dan hubungi
terlebih dahulu. Ikuti arahan otoritas kesehatan setempat Anda. Otoritas nasional dan lokal
akan memiliki informasi terbaru tentang situasi di daerah Anda. Menelepon terlebih dahulu
akan memungkinkan penyedia layanan kesehatan Anda dengan cepat mengarahkan Anda ke
fasilitas kesehatan yang tepat. Ini juga akan melindungi Anda dan membantu mencegah
penyebaran virus dan infeksi lainnya.

Mengapa Penularan Virus COVID -19 Sangat Cepat?

Di tengah pandemi COVID-19, para peneliti menelusuri apa yang membuat virus ini
menyebar dengan mudah hampir ke seluruh dunia. Sejumlah analisis genetik dan struktural
telah mengidentifikasi fitur kunci dari virus --protein di permukaannya-- yang mungkin dapat
menjelaskan mengapa COVID-19 menginfeksi sel manusia dengan mudah.

Kelompok lain sedang menyelidiki melalui pintu mana Virus Corona jenis baru ini
menembus jaringan manusia -reseptor pada membran sel. Baik reseptor sel dan protein virus
menawarkan target potensial bagi obat untuk memblokir patogen, tetapi para peneliti
mengatakan itu masih terlalu dini dipastikan.

"Memahami penularan virus adalah kunci pembatasan dan pencegahan di masa depan," kata
David Veesler, seorang ahli virologi struktural di Universitas Washington di Seattle, seperti
dikutip dari laman Nature.

COVID-19 ini menyebar jauh lebih mudah dari pada Virus Corona lain penyebab SARS.
Berikut ini penjelasan yang ditemukan para peneliti:

1. Penyerbu Berduri

Untuk menginfeksi sel, Virus Corona baru ini menggunakan protein 'jarum' yang mengikat
membran sel, suatu proses yang diaktifkan enzim sel tertentu. Analisis genom dari virus ini
mengungkapkan lonjakan protein berbeda dari kerabat dekat, dan menunjukkan bahwa

10
protein tersebut memiliki tempat di atasnya yang diaktifkan enzim sel inang yang disebut
furin.

Ini penting karena furin ditemukan di banyak jaringan manusia, termasuk paru-paru, hati, dan
usus kecil, yang berarti virus itu berpotensi menyerang banyak organ, kata Li Hua, seorang
ahli biologi struktural di Universitas Sains dan Teknologi Huazhong Wuhan, China.

Temuan ini dapat menjelaskan beberapa gejala yang diamati pada orang dengan Virus
Corona, seperti gagal hati, kata Li, yang ikut menulis analisis genetik virus yang diunggah
pada server pracetak ChinaXiv pada 23 Februari. SARS dan Virus Corona lain dalam genus
yang sama dengan virus baru tidak memiliki situs aktivasi furin, katanya.

Ahli virus dari Universitas Cornell, Gary Whittaker mengatakan, tempat aktivasi furin
"menempatkan virus sangat berbeda untuk SARS dalam hal masuknya ke dalam sel, dan
mungkin mempengaruhi stabilitas virus dan penularan," jelasnya. Timnya menerbitkan
analisis struktural lain dari lonjakan protein virus corona pada bioRxiv pada 18 Februari.

Beberapa kelompok lain juga telah mengidentifikasi tempat aktivasi yang memungkinkan
virus menyebar secara efisien di antara manusia.

2. 10 Kali Lebih Kuat

Tim Li juga melihat molekul yang bisa menghalangi furin, yang bisa diselidiki sebagai terapi
yang memungkinkan. Tetapi penelitian terkendala wabah yang semakin meluas. Li tinggal di
kampus dan saat ini dia satu-satunya anggota yang dapat mengakses laboratorium timnya.

Kelompok McLellan di Texas telah mengidentifikasi fitur lain yang dapat menjelaskan
mengapa virus corona baru sangat sukses menginfeksi sel manusia. Eksperimen mereka telah
menunjukkan bahwa lonjakan protein terikat dengan reseptor pada sel manusia - dikenal
sebagai angiotensin-converting enzyme 2 (ACE2) - setidaknya sepuluh kali lebih kuat
daripada lonjakan protein pada virus SARS.

Tim Veesler juga menemukan lonjakan protein terikat dengan afinitas tinggi terhadap
reseptor ACE2, yang menunjukkan reseptor adalah target potensial lain untuk vaksin atau

11
terapi. Misalnya, obat yang menghambat reseptor mungkin membuat virus corona lebih sulit
menembus sel.

3. Tak Dapat Diprediksi

Tetapi beberapa peneliti berhati-hati terkait bagaimana peran tempat atau situs aktivasi dalam
mendorong penyebaran virus corona dengan lebih mudah.

"Kami tidak tahu apakah ini akan menjadi masalah besar atau tidak," kata Jason McLellan,
seorang ahli biologi struktural di Universitas Texas.

Dampak COVID-19 Bagi Setiap Negara


1. Dampak terhadap Indonesia

Virus Corona Covid-19 menyebar ke daerah-daerah di Tanah Air. Pada Sabtu 21 Maret 2020,
persebaran wabah masih seimbang secara administratif. Dari total 34 provinsi di Indonesia,
17 provinsi ada kasus positif Corona Covid-19, dan 17 provinsi masih steril.

Per Minggu 22 Maret 2020, tercatat sudah 20 provinsi yang terjangkit corona. Ada
penambahan tiga provinsi yakni Kalimantan Selatan, Maluku, dan Papua. Dengan demikian
virus corona covid-19 sudah menjalar di semua pulau besar di Indonesia.

Hingga Minggu (22/3/2020) pukul 12.00 WIB, jumlah pasien positif corona covid-19 di
Indonesia tercatat 514 orang. Dari total kasus itu, yang sudah sembuh 29 orang, pasien
meninggal dunia 48 orang.

2. Dampak terhadap China

Menjadi negara pertama yang terindikasi Virus Corona Covid-19 ini, China yang pertama
kali merasakan dampak buruk bagi perekonomian. Dampak yang disebabkan antara lain
adalah penurunan dalam sektor ritel sebesar 20.5 persen, investasi aset yang turun sebesar 25
persen dan output industri yang turun hampir 13.5 persen, angka pengangguran di Tiongkok
juga mengalami kenaikan sebesar 6,3 persen pada Februari lalu. Salah satu alasannya adalah
karena China sempat memberlakukan sistem lockdown di negaranya yang berdampak juga
pada alur bisnis.

12
3. Dampak terhadap Italia

Negara Italia adalah negara kedua yang terkena dampak Corona terbesar setelah China.
Berdasarkan data penyebaran virus Corona Global, ada sekitar 35.713 kasus virus Corona dan
angka meninggal mencapai 2.978 orang di Italia. Wilayah yang paling terkena dampak dari
virus Corona ini adalah bagian Utara dari Italia.

Pemerintah memberlakukan kebijakan lockdown ke seluruh negeri, mematikan ekonomi ritel,


dan menutup semua toko kecuali apotek. Masyarakat tidak diizinkan untuk keluar dari rumah,
kecuali belanja kebutuhan pokok sehari-hari atau jika memang ada hal darurat yang harus
dilakukan diluar rumah.

1. Mengeluarkan langkah struktural untuk mengembalikan investasi negara Italia


2. Mengeluarkan dana senilai 900 juta Euro untuk 11 kota terdampak Corona
3. Mengeluarkan paket tambahan dana senilai 3.6 miliar Euro untuk mendukung negara
secara keseluruhan

4. Dampak terhadap Amerika

Presiden Amerika beberapa saat lalu menyatakan keadaan darurat nasional dan mengeluarkan
dana darurat sebesar USD 8.3 miliar untuk menangani wabah penyebaran virus Corona.
Dampak yang disebarkan oleh Corona ini sebanyak 9.345 kasus dengan angka kematian 150
orang.

Sama seperti negara-negara lain, Covid-19 ini memberi dampak besar di sektor
perekonomian Amerika. Salah satu sektor yang terkena dampak adalah sektor pariwisata dan
hiburan. Selain pariwisata, bisnis lain seperti restoran, pertunjukan, bioskop, kasino pun
terkena imbasnya.

13
KESIMPULAN
COVID19, menjadi pandemik yang ditetapkan WHO ( World Health Organization ) pada
tanggal 11 Maret 2020. Virus yang katanya berasal dari kota Wuhan, China. Yang asalnya
berasal dari pasar hewan yang menjual kelelawar, ular, dll, yang dirumorkan menjadi kunci
atau awal dari penyebaran virus COVID-19. Indonesia dan seluruh dunia saat ini berperang
melawan
musuh yang tak terlihat. Ya, COVID-19 yang menyebabkan kekacauan bagi dunia.
Pemberlakuan lockdown,social distancing, karantina, dan PSBB adalah alternatif dalam
menghentikan lajur penyebaran COVID-19. Alternatif ini juga berdampak buruk bagi setiap
manusia.Pekerjaan manusia yang dapat dikerjakan secara langsung, berkelompok, mulai dari
karyawan, kuli bangunan, olahragawan, bahkan siswa,dll tidak dapat melakukan pekerjaan
biasa mereka, bahkan banyak dari mereka juga ada yang sampai diberhentikan dari pekerjaan
atau PHK (Pemutusan Hubungan Kerja). Di Indonesia sendiri kasus penderita COVID-
19ada12.776 kasus Covid-19 sejak kasus pertama diumumkan pada 2 Maret 2020. Pada hari
ini, angka kesembuhan sudah bertambah 64 orang sehingga total sudah ada 2.381 orang yang
sembuh dari COVID-19. Angka kematian bertambah 35 orang sehingga total ada 930 orang
meninggal dunia.Jumlah orang dalam pemantauan (ODP) kini adalah 243.455 orang, jumlah
pasien dalam pemantauan (PDP) kini 28.508 psien. Semua kasus COVID-19 tersebar di34
provinsi, 354 kabupaten/kota.Yang bisa dilakukan saat ini adalah berdiam diri di rumah, tidak
melakukan pertemuan dengan orang lain dalam skala yang besar, melakukan pencegahan
yang disarankan oleh WHO dengan mencuci tangan minimal 20 detik, membersihkan
sekitaran rumah, dan agar produktif di rumah kamu dapat melakukan olahraga, belajar,
memasak, membaca, menonton, berdoa supaya kasus penderita COVID di dunia akan cepat
sembuh, dan yang terutama membantu orang tua.
Kuncinya Jaga Jarak dan Cuci Tangan!

14
DAFTAR PUSAKA
https://news.detik.com/berita/d-4943950/latar-belakang-virus-corona-perkembangan-
hingga-isu-terkini
https://www.halodoc.com/kesehatan/coronavirus
https://www.alodokter.com/virus-corona
https://www.kompas.com/tren/read/2020/03/26/195000165/simak-ini-10-cara-
pencegahan-agar-terhindar-dari-virus-corona?page=all
https://www.liputan6.com/global/read/4202363/ilmuwan-menguak-alasan-virus-corona-
covid-19-menyebar-dengan-cepat
https://www.urbanhire.com/blog/dampak-corona-bagi-beberapa-negara-di-dunia/

15

Anda mungkin juga menyukai