Anda di halaman 1dari 2

Nama : Oktavianus Kia Libu

Kelas : X IPA 4 /30

Wabah baru COVID-19


COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis coronavirus yang
baru ditemukan yaitu SARS-CoV-2. Virus baru dan penyakit yang disebabkannya ini tidak
dikenal sebelum mulai wabahnya di Wuhan, Tiongkok, bulan Desember 2019.
Coronavirus adalah suatu kelompok virus yang dapat menyebabkan penyakit pada
hewan atau manusia. Beberapa jenis coronavirus diketahui menyebabkan infeksi saluran
pernapasan pada manusia mulai dari batuk pilek hingga yang lebih serius seperti Middle East
Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). SARS-
CoV-2 yang ditemukan menyebabkan penyakit COVID-19.
COVID-19 memiliki masa inkubasi pada umumnya dari 1 hingga 14 hari, umumnya
sekitar lima hari. Gejala-gejala yang paling umum adalah demam, rasa lelah, dan batuk
kering. Beberapa orang mungkin mengalami rasa nyeri dan sakit, hidung tersumbat, pilek,
sakit tenggorokan, dan diare, gejala-gejala yang dialami biasanya bersifat ringan dan muncul
secara bertahap. Beberapa orang yang terinfeksi tidak menunjukan gejala apa pun dan tetap
merasa sehat. Sekitar 1 dari 6 orang yang terjangkit COVID-19 menderita sakit parah dan
kesulitan bernafas - sumber website WHO Q&A Coronavirus.
Orang-orang lanjut usia dan orang-orang dengan kondisi medis yang sudah ada
sebelumnya seperti tekanan darah tinggi, gangguan jantung dan diabetes, punya kemungkinan
lebih besar mengalami sakit lebih serius. Melihat data tersebut yang sangat rentan terkena
sakit lebihh serius adalah para lansia tetapi tidak menutup kemungkinan anak kecil, remaja
dan orang dewasa dapat terkena sakit serius karena ada faktor penyakit sebelumnya yang
dapat menimbulkan sakit serius.
COVID-19 ini menyebar melalui orang ke orang. Penularannya melalui percikan-
percikan dari hidung atau mulut yang keluar saat orang yang terjangkit COVID-19 batuk,
bersin atau mengeluarkan napas. Percikan-percikan ini kemudian jatuh ke benda- benda dan
permukaan-permukaan di sekitar. Orang yang menyentuh benda atau permukaan tersebut lalu
menyentuh mata, mulut atau hidungnya, dapat terjangkit COVID-19. Penularan COVID-19
juga dapat terjadi jika orang menghirup percikan yang keluar dari batuk atau napas orang
yang terjangkit COVID-19. Adapun penularan melalui orang yang tidak menunjukan gejala
sama sekali sangatlah rendah. Namun, banyak orang yang terjangkit COVID-19 hanya
menglami gejala ringan, terutama pada tahap-tahap awal. Karena itu, COVID-19 dapat
menular dari orang yang, umpamanya batuk ringan tetapi merasa sehat. COVID-19 ini pun
dapat bertahan di udara hingga tiga jam pasca aerosolasi - dikutip dari marketwatch.com
berdasarkan edisi cetak Jurnal Kedokteran New England yang diulas para ilmuwan di
Universitas Princeton, UCLA dan National Institutes of Health. Aerosolasi adalah proses atau
tindakan mengubah beberapa zat fisik menjadi bentuk partikel kecil dan cukup ringan untuk
dibawa di udara. Berdasarkan temuan ini WHO khawatir terhadap para petugas medis yang
melakukan teknik aerosol ini akan terinfeksi virus.
Kasus pertama terinfeksi COVID-19 ditemui awalnya di Wuhan, Tiongkok pada
Desember 2019 kemudian penyebaran virus mengalami percepatan hingga meliputi hampir
seluruh dunia yang menjadikan virus ini menjadi pandemi global yang ditetapkan WHO pada
tanggal 12 Maret 2020. Hingga saat essay ini dibuat yaitu 29 Maret 2020 kasus terinfeksi
COVID-19 di seluruh dunia telah mencapai 662.073 kasus di 200 Negara, sedangkan di
negara kita sendiri Indonesia kasus telah mencapai 1.155 positif data berdasarkan real time,
Coronavirus COVID-19 Global Cases by the CSSE at Johns Hopkins University.
Sampai saat Essay ini dibuat belum ada vaksin atau obat yang dapat menyembuhkan
COVID-19. Yang dapat kita lakukan saat ini adalah mencegah penyebaran virus dengan cara
seringlah mencuci tangan Anda dengan air bersih mengalir dan sabun, atau cairan antiseptik
berbahan dasar alkohol. Mengapa? Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan
sabun, atau cairan antiseptik berbahan dasar alkohol dapat membunuh virus di tangan Anda.
Jaga jarak setidaknya 1 meter dengan orang yang batuk-batuk atau bersin-bersin. Mengapa?
Ketika batuk atau bersin, orang mengeluarkan percikan dari hidung atau mulutnya dan
percikan ini dapat membawa virus. Jika Anda terlalu dekat, Anda dapat menghirup percikan
ini dan juga virus COVID-19 jika orang yang batuk itu terjangkit penyakit ini. Hindari
menyentuh mata, hidung, dan mulut. Mengapa? Tangan menyentuh berbagai permukaan
benda dan virus penyakit ini dapat tertempel di tangan. Tangan yang terkontaminasi dapat
membawa virus ini ke mata, hidung atau mulut, yang dapat menjadi titik masuk virus ini ke
tubuh Anda sehingga Anda menjadi sakit. Tetaplah tinggal di rumah jika merasa kurang
sehat.
Merujuk dari semua yang sudah saya paparkan setidaknya kita tahu apa yang terjadi
sekarang pada dunia ?,dan bagaimana kita menyikapinya ?. Semua yang di paparkan
bersumber dari who.int, marketwatch.com berdasarkan edisi cetak Jurnal Kedokteran New
England yang diulas para ilmuwan di Universitas Princeton, UCLA dan National Institutes of
Health, Coronavirus COVID-19 Global Cases by the CSSE at Johns Hopkins University.
Sekian dari Essay saya, jika ada kesalahan penuliasan kata mohon dimaafkan dan jika ada
kesalahan data itu mungkin karena data berubah setiap saat atau murni kesalahan saya jika
saya salah tolong dikoreksi. Terima Kasih.

Anda mungkin juga menyukai