Anda di halaman 1dari 4

CORONA VIRUS DISEASE 2019 (COVID-19)

Apa yang disebut dengan Virus Corona?

Virus Corona adalah sebuah keluarga virus yang ditemukan pada manusia dan hewan. Sebagian virusnya
dapat mengingeksi manusia serta menyebabkan berbagai penyakit, mulai dari penyakit umum seperti
flu, hingga penyakit-penyakit yang lebih fatal, seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan
Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Bagaimana proses penyebaran Virus Corona?

Seringkali virus ini menyebar antara manusia ke manusia melalui tetesan cairan dari mulut dan hidung
saat orang yang terinfeksi sedang batuk atau bersin, mirip dengan cara penularan penyakit flu. Tetes
cairan dari mulut dan hidung pasien tersebut bisa jatuh dan tertinggal pada mulut dan hidung orang lain
yang berada di dekatnya, bahkan dihisap dan terserap ke dalam paru-paru orang tersebut melalui
hidungnya.

Gejala Infeksi Coronavirus

Virus corona bisa menimbulkan beragam gejala pada pengidapnya. Gejala yang muncul ini bergantung
pada jenis virus corona yang menyerang, dan seberapa serius infeksi yang terjadi. Berikut beberapa
gejala virus corona yang terbilang ringan:

 Hidung beringus.
 Sakit kepala.
 Batuk.
 Sakit tenggorokan.
 Demam.
 Merasa tidak enak badan.

Hal yang perlu ditegaskan, beberapa virus corona dapat menyebabkan gejala yang parah. Infeksinya
dapat berubah menjadi bronkitis dan pneumonia (disebabkan oleh 2019-nCoV) , yang menyebabkan
gejala seperti:

 Demam yang mungkin cukup tinggi bila pasien mengidap pneumonia.


 Batuk dengan lender
 Sesak napas.
 Nyeri dada atau sesak saat bernapas dan batuk.

Infeksi bisa semakin parah bila menyerang kelompok individu tertentu. Contohnya orang dengan
penyakit jantung atau paru-paru, orang dengan sistem kekebalan yang lemah, bayi, dan lansia.

Diagnosis Infeksi Coronavirus

Untuk mendiagnosis infeksi virus corona, dokter akan mengawali dengan anamnesis atau wawancara
medis. Di sini dokter akan menanyakan seputar gejala atau keluhan yang dialami pasien. Selain itu,
dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan darah untuk membantu menegakkan
diagnosis.

Dokter mungkin juga akan melakukan tes dahak, mengambil sampel dari tenggorokan, atau spesimen
pernapasan lainnya. Untuk kasus yang diduga infeksi novel coronavirus, dokter akan melakukan swab
tenggorokan, DPL, fungsi hepar, fungsi ginjal, dan PCT/CRP.
Komplikasi Infeksi Coronavirus

Virus corona yang menyebabkan penyakit SARS bisa menimbulkan komplikasi pneumonia, dan masalah
pernapasan parah lainnya bila tak ditangani dengan cepat dan tepat. Selain itu, SARS juga bisa
menyebabkan kegagalan pernapasan, gagal jantung, hati, dan kematian.

Hampir sama dengan SARS, novel coronavirus juga bisa menimbulkan komplikasi yang serius. Infeksi
virus ini bisa menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian.

Pengobatan Infeksi Coronavirus

Tak ada perawatan khusus untuk mengatasi infeksi virus corona. Umumnya pengidap akan pulih dengan
sendirinya. Namun, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk meredakan gejala infeksi virus
corona. Contohnya:

 Minum obat yang dijual bebas untuk mengurangi rasa sakit, demam, dan batuk. Namun, jangan
berikan aspirin pada anak-anak. Selain itu, jangan berikan obat batuk pada anak di bawah empat
tahun.
 Gunakan pelembap ruangan atau mandi air panas untuk membantu meredakan sakit
tenggorokan dan batuk.
 Perbanyak istirahat.
 Perbanyak asupan cairan tubuh.
 Jika merasa khawatir dengan gejala yang dialami, segeralah hubungi penyedia layanan
kesehatan terdekat.

Khusus untuk virus corona yang menyebabkan penyakit serius, seperti SARS, MERS, atau infeksi novel
coronavirus, penanganannya akan disesuaikan dengan penyakit yang diidap dan kondisi pasien.

Bila pasien mengidap infeksi novel coronavirus, dokter akan merujuk ke RS Rujukan yang telah ditunjuk
oleh Dinkes (Dinas Kesehatan) setempat. Bila tidak bisa dirujuk karena beberapa alasan, dokter akan
melakukan:

 Isolasi
 Serial foto toraks sesuai indikasi.
 Terapi simptomatik
 Terapi cairan.
 Ventilator mekanik (bila gagal napas)
 Bila ada disertai infeksi bakteri, dapat diberikan antibiotik.

Pencegahan Infeksi Coronavirus

Sampai saat ini belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus corona. Namun, setidaknya ada
beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko terjangkit virus ini. Berikut upaya yang bisa
dilakukan:

 Sering-seringlah mencuci tangan dengan sabun dan air selama 20 detik hingga bersih.
 Hindari menyentuh wajah, hidung, atau mulut saat tangan dalam keadaan kotor atau belum
dicuci. • Hindari kontak langsung atau berdekatan dengan orang yang sakit.
 Hindari menyentuh hewan atau unggas liar.
 Membersihkan dan mensterilkan permukaan benda yang sering digunakan.
 Tutup hidung dan mulut ketika bersin atau batuk dengan tisu. Kemudian, buanglah tisu dan cuci
tangan hingga bersih.
 Jangan keluar rumah dalam keadaan sakit.
 Kenakan masker dan segera berobat ke fasilitas kesehatan ketika mengalami gejala penyakit
saluran napas.

Cara penyebaran Virus Corona

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan cara penyebaran virus corona dari satu orang ke
lainnya. Menurut WHO, ketika seseorang yang menderita COVID-19 batuk atau bernapas, mereka
melepaskan seperti tetesan cairan yang juga terdapat virus corona.

Kebanyakan tetesan atau cairan itu jatuh pada permukaan dan benda di dekatnya -seperti meja, meja,
atau telepon.

Orang bisa terpapar atau terinfeksi COVID-19 dengan menyentuh permukaan atau benda yang
terkontaminasi - dan kemudian menyentuh mata, hidung, atau mulut.

Jika Anda berdiri pada jarak 1 atau 2 meter dari seseorang dengan COVID-19, Anda dapat terjangkir
melalui batuk termasuk saat mereka menghembuskan napas.

Dengan kata lain, COVID-19 menyebar serupa cara untuk flu. Sebagian besar orang yang terinfeksi
COVID-19 mengalami gejala ringan dan sembuh.

Namun, beberapa kasus virus corona berlanjut dengan mengalami penyakit yang lebih serius dan
mungkin memerlukan perawatan di rumah sakit.

Risiko penyakit atau terinfeksi virus corona kian meninggkat meningkat bagi Anda dengan usai 50 ke
atas. Usia tersebut disebut lebih rentan daripada mereka yang di bawah 50.

Orang dengan melemah sistem kekebalan tubuh dan orang-orang dengan kondisi seperti diabetes,
penyakit jantung dan paru-paru juga lebih banyak rentan terhadap virus corona.

Pencegahan Virus Corona

Sampai saat ini belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus corona. Namun, setidaknya ada
beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko terjangkit virus ini. Berikut upaya yang bisa
dilakukan:

• Sering-seringlah mencuci tangan dengan sabun dan air selama 20 detik hingga bersih.
• Hindari menyentuh wajah, hidung, atau mulut saat tangan dalam keadaan kotor atau belum
dicuci.
• Hindari kontak langsung atau berdekatan dengan orang yang sakit.
• Hindari menyentuh hewan atau unggas liar.
• Membersihkan dan mensterilkan permukaan benda yang sering digunakan.
• Tutup hidung dan mulut ketika bersin atau batuk dengan tisu. Kemudian, buanglah tisu dan cuci
tangan hingga bersih.
• Jangan keluar rumah dalam keadaan sakit.
• Kenakan masker dan segera berobat ke fasilitas kesehatan ketika mengalami gejala penyakit
saluran napas.
Daftar Pustaka

Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Diakses pada 2020. 2019 Novel Coronavirus (2019-
nCoV), Wuhan, China.

Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Diakses pada 2020. Frequently Asked Questions
About SARS.

IDI - Siaran Pers Ikatan Dokter Indonesia. Diakses pada 2020. Outbereak Pneumonia Virus Wuhan.

Medscape. Diakses pada 2020. What is the role of coronavirus in the etiology of viral pneumonia?

US National Library of Medicine National Institutes of Health - Medlineplus. Diakses pada 2020.
Coronavirus Infections Web MD. Diakses pada 2020.

Coronavirus. WHO. Diakses pada 2020.

Coronavirus https://tirto.id/cara-virus-corona-covid-19-menyebar-menurut-who-eBPk

Anda mungkin juga menyukai