Dosen Pembimbing:
Dr. Yushardi, M.Si
Disusun Oleh :
Umayatul Qumairoh (170210102025)
Syafira Ratus Sholeha (170210102021)
Sejak abad pertengahan, para penemu atau investor di Eropa sudah mulai
memikirkan bagaimana membuat kapal yang dapat menyelam dan timbul lagi
dengan dayanya sendiri, baik untuk kepentingan peperangan maupun sekedar
mengamati kehidupan di dalam laut. Seorang penemu dari Nuremberg di Jerman
bernama Keyser tahun 1465 dilaporkan sudah merancang sebuah perahu yang
dapat menyelam dalam air. Namun yang secara sadar merancang sebuah kapal
yang menyelam untuk menghindari musuh adalah seorang inggris yang kreatif,
William Bourne. Pada tahun 1578 dia membuat rencana kapal selam dengan
cukup rinci. Dilengkapi dengan tangki-tangki (ballast) yang dapat di isi air dan di
kosongkan lagi untuk mengapung. Namun rancangan ini tidak mewujudkan secara
nyata, melainkan hanya di tuangkan dalam buku Inventions of Devices. Padahal
sistem tanki balas tersebulah yang di kemudian hari menjadi suatu kunci
terpenting pada kapal selam.
Seorang investor Belanda bernama Cornelius Drebbel 50 tahun kemudian
memberanikan diri mewujudkan sebuah kapal selam yang berbentuk seperti dua
perahu yang di susun yang di tutup dengan kulit agar kedap air. Lubang-lubang
dayungannya juga dibuat sedemikian rupa sehingga tidak kemasukan air . Drebbel
tidak menggunakan sistem balas, melainkan dengan pemberat biasa seperti besi
agar perahunya menyelam. Pada 1620 ia mendemokan kapal selam di sungai
Themes di London, dan konon di situ ia dikabarkan telah memakai pipa dan
katup untuk memasukkan udara bersih ke kabin dan mengeluarkan udara kotor.
Sehingga ia merupakan perintis pemakaian schnorkel, alat kapal selam
modern yang di temukan juga oleh orang Belanda tiga abad kemudian, Adapula
orang Prancis, de Son yang membantu membuat kapal selam untuk membantu
Belanda dalam perang dengan inggris tahun 1652-54. Kapalnya di buat di
Rotterdam, diperkuat dengan tombak-tombak besi di tabrakkan ke kapal musuh.
De Son mengkalim kapalnya mampu mengaramkan 100 kapal musuh setiap
harinya dan dapat mencapai kepulawan jajahan belanda di Indonesia hanya dalam
enam pekan saja, Namun kenyataannya, kapal tersebut tidak mampu bergerak dan
hanya menjadi tontonan saja.
Selang 30 tahun kemudian, seseorang pastor Italia Giovanni Alfonso Borelli
pada 1680 juga merancang kapal selam yang di gerakkan dengan dayung dan
memakai kantung-kantung pengapung dari kulit kambing . Pastor itu merancang
kapal karena sebagai ilmuan ia ingin mengamati kehidupan dalam laut dengan
kapalnya. Namun rancangan itu tetap tinggal di atas kertas, dan baru mewujud
ketika orang inggris, Nethaniel Symons mengkopinya tahun 1747 dan menguji
perahunya di S. Themes. Laporan pada masa itu menyebutkan kapal ini mampu
bertahan di dalam air selama 45 menit.
Seorang pembuat kapal Inggris lainnya bernama kapalnya Day pada 1773
berhasil menyelamkan kapalnya sedalam 30 kaki. Ia memakai pemberat batu yang
dapat di lepas dari dalam kapal. Setahun kemudian ia mencoba lagi di perairan
yang lebih dalam, Day bersama awaknya menyelamkan kapal mereka pada
kedalaman 132 kaki tanpa memperhitungkan bahaya tekanan air yang makin
dalam. Kapal beserta awaknya tidak muncul kepermukaan, dan usaha untuk
menolong mereka gagal karena cuaca lalu memburuk. Di duga kapal selam Day
tergencet tekanan air, dan ini merupakan kecelakaan fatal pertama kapal selam
dalam sejarahnya.
2.2 Jenis-jenis Kapal Selam
A. Berdasarkan Tenaga Penggerak (propulasi)
1. Kapal selam diesel elektrik
Kapal selam diesel elektrik adalah sistem penggerak kapal selam tertua
yang masih digunakan sampai saat ini. Sistem propulsi ini begitu handal
sehingga negara pemilik kapal selam nuklir pun masih merasa perlu memiliki
kapal selam diesel elektrik. Dari 5 negara pemilik kapal selam nuklir
hanya Amerika Serikat yang tidak menggunakan sistem propulsi ini. Dalam
keadaan tertentu , kapal selam jenis ini lebih mematikan daripada kapal selam
nuklir.
2. Kapal Selam Nukril
Sekitar enam bulan sebelum pecahnya PD II, pada Maret 1939 Dr George
Pegram dari Columbia University, New York, mengusulkan kepada Angkatan
Laut AS untuk mengembangkan pemakaian uranium sebagai sumber daya,
termasuk untuk menggerakkan turbin kapal selam. Angkatan Laut tertarik dan
memulai riset. Tetapi setelah pengboman Pearl Harbour dan AS terlibat dalam
perang, semua material yang berkaitan dengan tenaga atom ditarik, dipusatkan
untuk "Proyek Manhattan" guna pembuatan bom atom pertama (Little Boy
dan Fat Man)
B. Bersasarkan Fungsi
1. Kapal Selam Militer
2. Kapal Selam Non-Militer
C. Berdasarkan Tipe
1. SSK : Kapal selam bertenaga diesel
2. SSN : Kapal selam bertenaga nukril
3. SSBN : Kapal selam bertenaga Nuklir membawa rudal balistik
4. SLBM : Kapal selam peluncur rudal balistik
2.3 Kapal Selam Modern
F A=W
Jika sebuah benda dicelupkan ke dalam zat cair dan ternyata sebagian dari
benda itu akan muncul di permukaan air dan sebagian lagi di bawah permukaan
air, dapat diketahuibahwa berat jenis benda tersebut lebih kecil dari pada berat
jenis zat cair. Berat benda yang mengapung dalam zat cair sama dengan berat zat
cair yang didesak oleh benda sehingga gaya ke atas yang di alami benda lebih
besar daripada berat benda. Pada kasus terapung, volume benda yang tercelup
dalam zat cair lebih kecil dari pada volume benda seluruhnya
F A >W
Jika benda dicelupkan kedalam zat cair dan ternyata seluruh bagian benda itu
berada di dasar bejana, dapat diketahui berat jenis benda lebih besar daripada
berat zat cair sehingga gaya ke atas yang di alami benda lebih kecil dari pada
berat benda
F A <W