Anda di halaman 1dari 22

Pengertian kapal selam

Kapal selam adalah kapal yang bergerak di bawah permukaan air, umumnya digunakan
untuk tujuan dan kepentingan militer. Sebagian besar Angkatan Laut memiliki dan
mengoperasikan kapal selam sekalipun jumlah dan populasinya masing-masing negara
berbeda. Bentuknya dulu paun masih sangat sederhana (turtle).Selain digunakan untuk
kepentingan militer, kapal selam juga digunakan untuk ilmu pengetahuan laut dan air
tawar dan untuk bertugas di kedalaman yang tidak sesuai untuk penyelam manusia.
Penggunaan kapal selam dengan tujuan militer untuk menenggelamkan kapal musuh,
pertama kali di uji coba pada 1776 oleh seorang pejuang kemerdekaan Amerika, David
Bushnel. Lawannya adalah AL Kerjaan Inggris yang paling kuat di dunia. Tatkala
Revolusi Amerika dimulai pada tahun itu, Inggris pun dengan kekuatan lautnya
memblokade Amerika. Untuk menebus dan melawan blokade itulah Bushnell membuat
kapal selam yang dinamainya Turtle.
Kapal selam kecil ini direncanakan untuk menyerang musuh dengan mendekatinya dari
dalam air, lalu melekatkan peledak pada tubuh kapal lawan. Dengan memicu pemicu
ledak setelah 30 menit bom itu dilekatkan, diharapkan kapal selam kecil itu sudah
menghindar cukup jauh apabila musuh mengejarnya.
Pada bulan Agustus 1776, kapal selam yang diawaki Sersan Ezra Lee tersebut di
tugaskan untuk menyerang kapal perang Inggris HMS Eagle yang di lengkapi dengan 64
pucuk meriam, yang merupakan kapal bendera Laksamana Earl Howe. Kapal Perang ini
bertugas memblokade New York.
Namun Ezra merupakan orang perama dalam sejarah yang menyerang musuh dengan
kapal selam, tidak begitu beruntung. Karena orang inggris keburu mengetahui dan
mengejarnya dengan sekoci. Ezra pun melepaskan peledaknya dan bom itu meletus di
depan para pengejarnya sehingga Ezra berhasil Lolos.
Dua kali percobaan menyerang dengan kapal selam dilakukan lagi, tetapi gagal semua.
Pada perang Inggris lawan Amerika tahun 1812-13, Bushnell mencoba menyerang lagi
dengan dengan Turtle yang telah di tingkatkan. Sasaran kali ini frigat inggris HMS
Ramillies yang berada di perairan Connecticut. Awak kapal selam ini berhasil merapat di
bawah kapal inggris itu dan berusaha melubangi lunasnya untuk menempatkan peledak.
2.2. Jenis-jenis kapal selam
1. Kilo Class:
Kapal selam buatan Rusia ini dibangun sekitar tahun 1980 dan banyak diekspor ke
berbagai negara. Kapal selam berbobot 3000 ton jika menyelam ini di awaki oleh 60
orang kru. Kapal selam sepanjang 70 meter ini dilengkapi dengan dua generator diesel,
motor elektrik dan baling-baling tunggal enam bilah. Kapal selam ini di persenjatai
dengan enam tabung torpedo kaliber 21 inci dan mampu melaju 16 knots waktu
menyelam, bila dipermukaan 12 knots.
2. Tipe 209
Kapal selam buatan Jerman ini berbobot selam 1440, bobot permukaan 1320, dengan
panjang 61 meter. Dengan mesin empat generator diesel MTU, sebuah motor elektrik
dan baling-baling tunggal. Kapal selam yang dilengkapi dengan peluncur torpedo 21 inci
ini mampu melaju di kedalaman dengan kecepatan 22 knot.
3. Typhoon Class
Di era tahun delapan puluhan kapal selam rusia ini menjadi kapal selam terbesar didunia.
Bagai mana tidak, kapal selam yang diawaki oleh 150 kru ini berukuran super besar
dengan panjang 170 meter dan bobot selam 30.000 ton. Kapal selam ini mampu melaju
24 knots karena dilengkapi dengan dua unit reaktor dengan dua
unit baling-baling. Dalam urusan persenjataan, kapal selam ini ditakuti karena dilengkapi
dengan rudal balistik SS-N-20 Sturgeon yang mampu menghajar kota-kota penting di
Amerika. Selain itu Kapal selam inijuga dilengkapi dengan delapan unit tabung torpedo.
4. Ohio Class
Untuk menandingi Rusia dalam bidang pertahanan, amerika pun menciptakan monster
laut yang menakutkan juga. Kapal selam nuklir ini diawaki oleh 160 kru dan dilengkapi
rudal balistik Trident yang sanggup menghantam kota-kota penting di Rusia.
Kapal berbobot selam 18.750 ton, dan panjang 170 meter dilengkapi dengan sebuah
reaktor S8G dengan baling-baling tunggal sehingga mampu melaju dengan kecepatan
sekitar 20 knots. Selain dilengkapi dengan 24 pelontar vertikal rudal balistik kapal selam
ini juga dipersenjatai dengan empat tabung torpedo.
5. Kapal selam kelas virginia
Kapal Selam Kelas Virginia. Bisa jadi ikon tercanggih yang pantas di sandang kapal
selam ini. Daya gempur dahsyat, kapabilitas pengumpul data intel jempolan, hingga
desain dek terhitung revolusioner. Itulah kecanggihannya. Soal penugasan juga sama.
Virginia jadi kapal selam pertama yang diracik sebagai wahana Multi misi, bisa
beroperasi di wilayah pantai. Masuk dinas operasional AL AS tahun 2004, Dominasi
Samudera dan pantai. Itulah konsep yang wajib diusung kapal selam Virginia. Ia pun di
lengkapi dengan kesaktian mengumpulkan data intelejent, penggelaran pasukan khusus
hingga menyerang target di darat.

6. Kapal Selam Nuklir


Kapal Selam Nuklir (KSN) pertama dibuat tahun 1951. Pelopor pembuatannya adalah
seorang perwira AL Amerika Serikat, Kapt. Hyman G. Rickover . Karya pertama nya
adalah: USS Nautilus (1951) Yang revolusioner dari KSN adalah penggunaan reaktor
nuklir untuk membangkitkan tenaga gerak propeller dan pengisian (recharge) battere-
battere yang akan digunakan oleh motor listrik. Jadi posisi mesin diesel diambil alih oleh
Reaktor Nuklir Mini. Sedang motor listrik tetap dipertahankan.
Keuntungan penggunaan tenaga nuklir sangat besar.
- Pertama, sistem pembangkit nuklir (reaksi fusi atom uranium) tidak lagi memerlukan
sirkulasi udara. Bisa dilakukan dibawah air. Dengan demikian KSN tidak perlu lagi
sering muncul ke permukaan. Sebuah KSN bisa mengelilingi dunia dalam tempo 2
bulan tanpa muncul kepermukaan.
- Kedua, hemat bahan kabar (uranium). KSN tidak perlu mengisi bahan bakar dalam
waktu yang lama. KSN milik Amerika bisa beroperasi 25 tahun tanpa penggantian
bahan bakar. Paling-paling yang diganti adalah battere (accu) yang sudah soak .
7. Kapal Selam Diesel Elektrik
Kapal selam diesel elektrik adalah sistem penggerak kapal selam tertua yang masih
digunakan sampai saat ini. Sistem propulsi ini begitu handal sehingga negara pemilik kapal
selam nuklir pun masih merasa perlu memiliki kapal selam diesel elektrik. Dari 5 negara
pemilik kapal selam nuklir hanya Amerika Serikat yang tidak menggunakan sistem propulsi
ini. Dalam keadaan tertentu , kapal selam jenis ini lebih mematikan daripada kapal selam
nuklir.
Cara kerja: Yang jelas pada KSN tidak diberlakukan lagi prosedur pengalihan pembangkit
dari Mesin diesel ke Mesin listrik seperti yg berlaku pada Kapal Selam
Konvensional (KSK). Akan tetapi prinsip kerja timbul-tenggelam KSN masih
sama dengan Kapal Selam Konvensional, yaitu dgn mekanisme pengisian dan
pengosongan Ballast Tank. Prinsip ini dibuat pertama kali oleh Robert Fulton
(1805)
1. Reaktor nuklir menghasilkan panas yang diperoleh dari fusi atom Uranium.
2. Panas yang dihasilkan didorong dan disalurkan ke ketel uap yang berisi air.
3. Air yang ada dalam ketel uap mendidih sehingga mengeluarkan kekuatan tekanan uap
yang sangat besar.
4. Tekanan uap disalurkan ke dua sistem alat yaitu: A. Generator Turbo, yang
menghasikan tenaga untuk kebutuhan reaktor dan B. Turbin Utama, untuk
menghasilkan tenaga gerak Kapal dan pengisian battere.
5. Sisa uap air yang mengalir secara terus-menerus dialirkan ke motor pendingin
sehingga uap berubah wujud kembali menjadi air.
6. Untuk selanjutnya air ini dialirkan kembali ke ketel uap. Begitu seterusnya
2.3. Komponen pembentuk sistem kapal selam

a. Bagian belakang
Tabung baling-baling (Propulsor Duct)
Ini merupakan salah satu karakter khas Virginia yang paling gampang dikenali dari
luar. Mereka menyebutnya dengan nama Propulsor Duct. Bila diartikan kurang lebih
sama dengan tabung pelindung baling-baling propulsi kapal selam .
Tanki Ballast/Trim
Tangki yang terletak di bagian depan dan belakang kapal berfungsi untuk menampung
air ketika kapal akan menyelam. Sebaliknya agar bisa kembali ke permukaan maka
kedua tangki tadi mesti di kosongkan.
Selain itu ada pula tangki yang bernama trims tanks, bagian tadi berguna untuk
mengatur keseimbangan serta bobot saat menyelam.
b. Bagian tengah
ASDS
Virginia juga di lengkapi dengan wahana bawah air ASDS (Advenced SEAL Delivery
System) wahana ini berfungsi untuk menghantarkan pasukan khusus dalam operasi
penyusupan pantai.
Ruang Mesin
Terletak berdekatan dengan tangki adalah ruang mesin. Disinilah sebenarnya
kelangsungan hidup kapal bergantung. Mulai dari sistem propulsi, pembangkitan
listrik, sistem hydrolik, kompresor udara, sistem destilasi air laut, hingga
pengondisian udara. Semuanya tumplek di ruang mesin.
Ruang Kemudi
Dari namanya saja sudah bisa ditebak tugas yang musti di lakoni awak diruang ini.
Benar, mereka bertugas untuk mengontrol kinerja turbin propulsi. Selain itu masih ada
lahi. Kinerja generator listrik serta reaktor nuklir adalah tanggung jawab lain dari
petugas di ruang kendali.

Kompertemen reactor
Sumber pakan bagi propulsi kapal selam terletak pada kompartemen reaktor. Walau
tak disebutkan tipe reaktor yang diadopsi, namun dipercaya Virginia mencomot
reaktor nuklir paling canggih saat ini.
c. Bagian depan
Ruang Istirahat
Punya fasilitas permanen berupa tempat tidur bertingkat bagi 119 orang. Bila Virginia
melakukan tugas khusus maka sebanyak 41 tempat tidur tambahan bisa dibuat pada
ruang terpedo.
Bagasi
Punya nama keren Lockout Trunk Virginia bakal menjadi kapal selam pertama yang
dilengkapi dengan bagasi built in. Bukan untuk menampung barang bawaan, bagian
ini dipakai untuk jalan keluar masuk pasukan khusus(Navy Seal) ke kapal selam.
Sebanyak 9 orang pasukan bisa ditampung sekaligus pada ruang bertekanan ini.
Komando Pengendali
Pemakaian teknologi fiber optik membuat desain ruang komando pengendali pada
Virginia melenceng dari pakem sebelumnya. Sekarang ruang tersebut bisa di
tempatkan pada dek tingkat kedua. Alasannya, kaalselam ini tak lagi memakai
periskop konvensional. Revolusi lain yang diaplikasikan adalah soal tata ruang lega,
dipenuhi dengan tampilan informasi berlayar lebar kini jadi karakternya. Semua
dilakukan untuk memperlancar keputusan yang bakal diambil sang komandan.

Masts
Mungkin lebih gamblang disebut sebagai antena pada kapal selam. Disini spesiasnya
beragam tapi yang jelas semua berhubungan dengan perangkat elektronik. Tipe yang
diusung Virginia adalah :
a) ESM
Kepanjangan dari Elektronic Support Measures kalau di simak akan terdiri dari
antena GPS dan penerima gelombang radar yang dipancarkan oleh pesawat, kapal
permukaan, dan kapal selam
b) Penerima Data
Antena Transmisi data berkemampuan tinggi
c) Antena Multifungsi : Penerima gelombang radio dan antena transmisi
d) Antena Pengatur Misi : terhubung dengan pusat untuk melakukan aksi penugasan
misi dalam kapal selam
e) Antena Photonics : Terdapat kamera pengintai. Perangkat ini menggantikan
periskop konvensional
Ruangan Terpedo
Ruang terpedo, rudal, maupun ranjai dilontarkan dari empat tabung pengoprasiannya
dilakukan dengan bantuan pompa turbin udara (ATP-Air Turbine Pump) pompa ini
memaksa air untuk masuk ke dalam tabung pelontar sesaat sebelum peluncuran.
Begitu ada perintah penembakan maka senjata tadi akan melesat meninggalkan kapal
selam setelah melalui pintu putar.

Penyerang Darat
Selain tabung terpedo , Virginia juga dilengkapi dengan selusin sistem pelontar
vertikal (VLS-Vertikal Launcing System). Dengan tabung pelontar beraliran VLS
maka kapal selam ini juga punya kemampuan serang darat.
Lambung
Metal berkualitas nomor wajhid merupakan bahan dasar lambung Virginia. Tak
dijelaskan tipikal metal yang dipakai. Namun yang jelas bahan tadi mesti bisa
menahan tekanan hingga kedalaman laut 800 kaki. Selain metal juga ditempeli dengan
lapisan semacam karet.
Kubah Hidung
Kubah pada bagian hidung Virginia terbuat dari bahan komposit. Dengan demikian
maka gelombang suara bisa menerobos hingga bola sonar
Bola Sonar
Piranti Hydrophone diletakkan pada bola sonar. Punya sisitem kerja pasif, alat ini bisa
mendeteksi gelombang suara yang dihasilkan oleh suatu benda dari jarak bermil-mil.
Sonar
Kalau makhluk hidup mempunyai indera keenam, maka ia pantas menyendang
predikat luar biasa. Nah, bila disimak Virginia punya indera pengendus sebanyak
tujuh buah indera pengendus indera pengendus ini biasa disebut sonar ini tersebar di
sekujur tubuhnya mulai dari bagian dagu, menara, bagian bawah hingga buntut kapal.
Dari sekian banyak perangkat, sonar dibagian dagu yang terhitung jadi barang baru.
Dengan alat tadi maka awak Virginia bisa tahu karakter dasar samudera hingga posisi
ranjau laut dengan akurat.
2.4. Teori Fisika
1. Hukum Archimedes
Hukum Archimedes menyatakan sebagai berikut, Sebuah benda yang tercelup
sebagian atau seluruhnya ke dalam zat cair akan mengalami gaya ke atas yang
besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahkannya.
Sebuah benda yang tenggelam seluruhnya atau sebagian dalam suatu fluida akan
mendapatkan gaya angkat ke atas yang sama besar dengan berat fluida fluida yang
dipindahkan. Besarnya gaya ke atas menurut Hukum Archimedes ditulis dalam
persamaan :
Fa = ρ v g Keterangan : Fa = gaya ke atas (N)
V = volume benda yang tercelup (m3)
ρ = massa jenis zat cair (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (N/kg)
Hukum ini juga bukan suatu hukum fundamental karena dapat diturunkan dari hukum
newton juga.
- Bila gaya archimedes sama dengan gaya berat W maka resultan gaya =0 dan benda
melayang .
- Bila FA>W maka benda akan terdorong keatas akan melayang
- Bila FA<W maka benda akan terdorong kebawah dan tenggelam

Jika rapat massa fluida lebih kecil daripada rapat massa balok maka agar balok berada
dalam keadaan seimbang,volume zat cair yang dipindahkan harus lebih kecil dari
pada volume balok.Artinya tidak seluruhnya berada terendam dalam cairan dengan
perkataan lain benda mengapung. Agar benda melayang maka volume zat cair yang
dipindahkan harus sama dengan volume balok dan rapat massa cairan sama dengan
rapat rapat massa benda.
Jika rapat massa benda lebih besar daripada rapat massa fluida, maka benda akan
mengalami gaya total ke bawah yang tidak sama dengan nol. Artinya benda akan
jatuh tenggelam.

Berdasarkan Hukum Archimedes, sebuah benda yang tercelup ke dalam zat cair akan
mengalami dua gaya, yaitu gaya gravitasi atau gaya berat (W) dan gaya ke atas (Fa)
dari zat cair itu. Dalam hal ini ada tiga peristiwa yang berkaitan dengan besarnya
kedua gaya tersebut yaitu seperti berikut.

1. Tenggelam
Sebuah benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan tenggelam jika berat benda (w)
lebih besar dari gaya ke atas (Fa).
w > Fa
ρb X V b X g > ρ a X V a X g
ρ b > ρa
Volume bagian benda yang tenggelam bergantung dari rapat massa zat cair (ρ)

2. Melayang
Sebuah benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan melayang jika berat benda (w) sama
dengan gaya ke atas (Fa) atu benda tersebut tersebut dalam keadaan setimbang
w = Fa
ρb X V b X g = ρ a X V a X g
ρ b = ρa
Pada 2 benda atau lebih yang melayang dalam zat cair akan berlaku :
(FA)tot = Wtot
rc . g (V1+V2+V3+V4+…..) = W1 + W2 + W3 + W4 +…..

3. Terapung
Sebuah benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan terapung jika berat benda (w) lebih
kecil dari gaya ke atas (Fa).
w = Fa
ρb X V b X g = ρ a X V a X g
ρ b < ρa
Misal : Sepotong gabus ditahan pada dasar bejana berisi zat cair, setelah dilepas, gabus
tersebut akan naik ke permukaan zat cair (terapung) karena :
FA > W
rc . Vb . g > rb . Vb . g
rc > rb
Selisih antara W dan FA disebut gaya naik (Fn).
Fn = FA – W

Benda terapung tentunya dalam keadaan setimbang, sehingga berlaku :


FA’ = W
rc . Vb2 . g = rb . Vb . g
FA’ = Gaya ke atas yang dialami oleh bagian benda yang tercelup di dalam zat cair.
Vb1 = Volume benda yang berada dipermukaan zat cair.
Vb2 = Volume benda yang tercelup di dalam zat cair.
Vb = Vb1 + Vb 2
FA’ = rc . Vb2 . g

Berat (massa) benda terapung = berat (massa) zat cair yang dipindahkan
Daya apung (bouyancy) ada 3 macam, yaitu :
1. Daya apung positif (positive bouyancy) : bila suatu benda mengapung.
2. Daya apung negatif (negative bouyancy) : bila suatu benda tenggelam.
3. Daya apung netral (neutral bouyancy) : bila benda dapat melayang.

Bouyancy adalah suatu faktor yang sangat penting di dalam penyelaman. Selama
bergerak dalam air dengan scuba, penyelam harus mempertahankan posisi neutral
Konsep Melayang, Tenggelam dan Terapung.

Kapankah suatu benda dapat terapung, tenggelam dan melayang


a. Benda dapat terapung bila massa jenis benda lebih kecil dari massa jenis zat cair.
b. Benda dapat melayang bila massa jenis benda sama dengan massa jenis zat cair.
c. Benda dapat tenggelam bila massa jenis benda lebih besar dari massa jenis zat cair.

2. Hidrostatika Kapal Selam


Kapal selam adalah rekayasa teknologi perkapalan yang merupakan salah satu jenis kapal
khusus yang memiliki kemampuan menyelam dan beroperasi dibawah permukaan air
dalam kedalaman tertentuyang dapat disesuaikan.
Dalam hidrostatika kapal selam, hal-hal yang perlu dipelajari antara lain adalah masalah
berat dan buoyancy, serta factor yang mempengaruhi statika kapal selam.
1. Berat dan buoyancy
Gaya angkat (buoyancy) ataupun gaya berat ditentukan dengan persamaan berikut :
F = mg
F = gaya berat/gaya angkat
m = masa (kg)
g = Percepatan gravitasi (m/s2)
Study tentang hukum dasar pengapungan (benda-benda yang mengapung) perlu dikaji
kembali terutama beberapa pengertian dasar, diantaranya :
a. Displacement
Yaitu berat air yang diindahkan badan kapal yang tercelup kedalam air, nilai
displecement secara normal sama dengan daya dorong keatas benda.
b. Volume displacement
Yaitu volume air yang diindahkan oleh badan kapal yang tercelup kedalam air, saat
kapal selam berada dibawah permukaan air volume displacement sama dengan
volume badan kapal.
Jika dikehendaki menenggelamkan keseluruhan badan kapal, harus dilakukan
penisian air kedalam tangki yang nilainya sama dengan daya apung cadangan.
c. Kapal selam mengapung dengaan trim selam (diving trim).
Saat permukaan air (W) berat pada kapal selam sama dengan (B) buoyancy total,
keduanya bekerja pada garis yang sama, pusat gravitasi diasumsikan berada diatas
titik B.
d. Kapal mengapung
Pengoperasian ini hanya dilakukan dengan mendorong air keluar dari tangki-tangki
ballast, hal ini dilakukan untuk mengurangi nilai w, dan kapal akn mendapat gaya
buoyancy positif, yaitu Bs akan lebih besar dari Ws , ketidak seimbangan antara
berat dan gaya apung tersebut akan menyebabkan kapal terdorong naik ke
permukaan, sebagaimana sebelum kapal menyelam, dan nilai W dan B kembali
sama.

2. Tekanan Hydrostatik
Boyle merumuskan, tekanan Hydrostatik pada kedalaman tertentu berbanding lurus
dengan kedalaman, hal ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
P = (1+h/10)
Dimana :
P = tekanan Hydrostatik
h = kedalaman benda
sedangkan pada tahun 1900, Allowed menuliskan hubungan antara kedalaman, tekanan
dan volume gas pada sebuah tabel.

Tabel 2.1 Tabel Tekanan Hydrostatic


Kedalaman (m) Tekanan (bar) Volume (L)
Permukaan 1 1,0
10 2 0,5
20 3 0,33
30 4 0,25
40 5 0,2
50 6 0,16

Hukum Pascal
Menurut Hukum Pascal, tekanan zat cair dalam ruang tertutup akan diteruskan ke segala
arah dengan sama rata.
Ketika pengisap kecil kamu dorong maka pengisap tersebut diberikan gaya sebesar F1
terhadap luas bidang A1, akibatnya timbul tekanan sebesar p1. Menurut Pascal, tekanan ini
akan diteruskan ke segala arah dengan sama rata sehingga tekanan akan diteruskan ke
pengisap besar dengan sama besar. Dengan demikian, pada pengisap yang besar pun terjadi
tekanan yang besarnya sama dengan p1. Tekanan ini menimbulkan gaya pada luas bidang
tekan pengisap kedua (A2) sebesar F2 sehingga kamu dapat menuliskan persamaan sebagai
berikut.
F1 F2
P1 = P2 =
A1 A2

Baling-baling pada kapal selam


Baling-baling (propeller) adalah Alat untuk menghasilkan gaya dorong yang sekarang
paling banyak dipakai
Baling-baling diputar dengan poros yang digerakkan oleh penggerak utama dalam Kamar
Mesin

Jenis baling-baling
• Baling-baling dengan daun tetap terbuka (fixed pitch propeller)
• Baling-baling dengan daun tetap dengan selubung (nozzle)
• Baling-baling dengan daun dapat diputar (controllable pitch propeller)
• Selain itu masih ada alat-alat pendorong yang lain

Merancang baling-baling
Ada beberapa cara untuk merancang baling-baling
Melakukan uji coba model baling-baling di terowongan kavitasi (cavitation tunnel)
Memakai hasil seri model (puluhan model baling-baling ditarik pada berbagai kecepatan dll)
dalam bentuk grafik
Memakai rumus pendekatan yang didapat dari statistik (dengan regresi)
Memakai perhitungan Computational Fluid Dynamics (CFD)
Kerugian (losses)
Tidak semua gaya dorong yang dihasilkan oleh baling-baling, terpakai untuk mendorong
kapal karena ada kerugian pada baling-baling
Poros baling-baling mempunyai bantalan dan pengedap (seal) yang juga mengakibatkan
kerugian karena gesekan
Tidak semua enersi hasil pembakaran bahan bakar diubah menjadi daya pada poros keluaran
penggerak utama
Cavitation
Jika perancangan baling-baling tidak benar, akan terjadi kavitasi yaitu terbentuknya
gelembung uap air yang dapat mengakibatkan berkurangnya gaya dorong yng dihasilkan
baling-baling dan dapat merusak baling-baling

Momentum dan impuls


Momentum juga dinamakan jumlah gerak yang besarnya berbanding lurus dengan massa
dan kecepatan benda.
Suatu benda yang bermassa m bekerja gaya F yang konstan, maka setelah waktu Dt benda
tersebut bergerak dengan kecepatan :
vt = vo + a . ∆ t
vt = vo + . ∆ t
F . ∆ t = m . vt – m.vo
Besaran F. ∆ t disebut : IMPULS sedangkan besarnya m.v yaitu hasil kali massa dengan
kecepatan disebut : MOMENTUM
m.vt = momentum benda pada saat kecepatan vt
m.vo = momentum benda pada saat kecepatan vo

4. Hukum Boyle
Persamaan matematis untuk Hukum Boyle adalah:
PV = N k T
dimana:
p berarti sistem tekanan.
V berarti volume udara.
k adalah jumlah konstan tekanan dan volume dari sistem tersebut.
Selama suhu tetap konstan, jumlah energi yang sama memberikan sistem persis selama
operasi dan, secara teoritis, jumlah k akan tetap konstan. Akan tetapi, karena
penyimpangan tegak lurus diterapkanm, kemungkinan kekuatan probabilistik dari tabrakan
dengan partikel lain, seperti teori tabrakan, aplikasi kekuatan permukaan tidak mungkin
konstan secara tak terbatas, seperti jumlah k, tetapi akan mempunyai batas dimana
perbedaan jumlah tersebut terhadap a.
Kekuatan volume v dari kuantitas tetap udara naik, menetapkan udara dari suhu yang telah
diukur, tekanan p harus turun secara proporsional. Jika dikonversikan, menurunkan
volume udara sama dengan meninggikan tekanan.
Hukum Boyle biasa digunakan untuk memprediksi hasil pengenalan perubahan, dalam
volume dan tekanan saja, kepada keadaan yang sama dengan keadaan tetap udara.
Sebelum dan setelah volume dan tekanan tetap merupakan jumlah dari udara, dimana
sebelum dan sesudah suhu tetap (memanas dan mendingin bisa dibutuhkan untuk kondisi
ini), memiliki hubungan dengan persamaan:

5. Hukum Bernaulli
Digunakan untuk mengisi dan mengosongkan tabu8ng air pada kapal selam. Dengan
rumus :
1 1
p1 + ρ v12 + ρ gh1 = p2 + ρ v22 + ρ gh2
2 2
Keterangan :
P1 : tekanan pada ujung 1, satuannya Pa
P2 : tekanan pada ujung 2, satuannya Pa
v1 : kecepatan fluida pada ujung 1, satuannya m/s
v2 : kecepatan fluida pada ujung 2, satuannya m/s
h1 : tinggi ujung 1, satuannya m
h2 : tinggi ujung 2, satuannya m

Prinsip Kerja
” Gaya apung yang dialami oleh sebuah benda yang berada di sebuah fluida, adalah sama
dengan berat fluida yang dipindahkan. “
Diformulasikan sebagai :
Fa = ρ . V . g
Pada pembuatan kapal selam, berat netto kapal dibuat dalam kondisi mengapung, seperti
pada kapal2 yang lain. Bedanya pada kapal selam, dibuat konstruksi rongga di bagian
kulitnya. Fungsinya untuk pengisian air sehingga menambah berat kapal, sesuai dg kaidah
Archimedes.
Apabila berat kapal lebih besar dari berat air yang dipindahkan, maka kapal akan
tenggelam. Berat air yang dipindahkan ini adalah setara dengan Volume geometri luar
kapal dikalikan dengan massa jenis air laut dan dikalikan dengan percepatan gravitasi
bumi g.
Untuk muncul kembali ke permukaan laut, air yang ada dalam rongga kapal dipompa
kembali keluar, bersamaan diisi dengan udara untuk menghidari Implosion akibat
perbedaan tekanan luar kapal dan dalam kapal. Implosion (akibat dari efek vacuum) adalah
kebalikan dari eksplosion.
Konstruksi kapal2 selam sekarang ini (terutama kapal2 militer) mempunyai jelajah “aman”
sedalam sampai 200 – 300 meter atau setara dengan beban tekanan kurang lebih 20 – 30
bar.Sedangkan submarine untuk tujuan Riset mampu menyelam sampai kedalaman 10.000
meter.
2.5. Cara Kerja
Pada kenyataannya, kapal selam dapat terapung. Hal ini dikarenakan kapal selam
memiliki tangki ballast dan katup udara yang membuat gaya apung kapal selam lebih
besar dan berat kapal selam lebih ringan. Ketika katup udara dibuka udara akan masuk
memenuhi tangki ballast sehingga kapal selam akan ringan dan dapat terapung di air.
Dapat dikatakan bahwa tangki ballast ketika berisi udara berfungsi sebagai pelampung
kapal selam sehingga kapal selam dapat terapung.

Di dalam kapal selam terdapat kompresor udara yang fungsinya dapat memampatkan
udara. Ketika mengapung, sebagian besar badan kapal selam diisi udara sehingga secara
keseluruhan ρ(massa jenis) kapal lebih kecil dari ρ(massa jenis) air laut dan
meyebabkan ia bisa mengapung.

Kemudian jika kapal selam ingin lebih tenggelam, udara tadi dikeluarkan dan air laut
disekitarnya dimasukkan sehingga ρ (massa jenis) kapal secara keseluruhan lebih besar
dari ρ (massa jenis) air laut. Dan jika kapal selam ingin mengapung lagi maka air laut
tadi dikeluarkan dan digantikan dengan udara dari kompresor.
http://universe-review.ca/R13-10-NSeqs05.htm

Kapal selam dapat melayang di dalam air karena kapal selam juga menerapkan prinsip
Archimedes. Syarat benda dapat melayang di dalam air adalah ketika gaya apung benda
sama besar dengan berat benda tersebut. Kapal selam ketika akan menyelam, membuka
katup air dan menutup katup udara sehingga air laut masuk ke dalam tangki ballast dan
membuat berat kapal selam bertambah serta tenggelam hingga ke kedalaman yang
diinginkan. Karena masih memiliki udara dari tangki kompresor udara, kapal selam
dapat menyeimbangkan gaya apung dengan beratnya. Namun, kapal selam akan pecah
dan hancur jika terlalu dalam menyelam karena sesuai prinsip tekanan hidrostatis yaitu,
semakin dalam masuk ke dalam air maka tekanan hidrostatisnya akan semakin besar.

Prinsip Kerja Sonar

Sonar (Singkatan dari bahasa Inggris: sound navigation and ranging), merupakan istilah
Amerika yang pertama kali digunakan semasa Perang Dunia, yang berarti penjarakan dan
navigasi suara, adalah sebuah teknik yang menggunakan penjalaran suara dalam air untuk
navigasi atau mendeteksi kendaraan air lainnya. Sementara itu, Inggris punya sebutan lain
untuk sonar, yakni ASDIC (Anti-Submarine Detection Investigation Committee).
Contoh sebuah kapal konventional melepas sinyal ke dalam air, maka pantulan akan
memberikan efek Echo (gema) dan mengembalikannya kepada sistem penerima (receiver)
nah setelah itu sistem penerima tadi melakukan kalkulasi mengenai jarak objek dari lokasi
kapal dan juga informasi informasi yang dibutuhkan lain nya, seperti pemetaan laut
( pengukuran laut, topografi laut, dll). Sebuah sonar terdiri dari sebuah pemancar, transducer,
penerima/receiver, dan layar monitor.
Dengan mengetahui kecepatan gelombang media yang diukur dan dengan menggunakan
persamaan
s = v ( ½ t), maka kita akan mendapatkan jarak yang diukur. Faktor setengah di depan t, di
atas menyatakan setengah waktu tempuh dari sonar ke tempat pemantulan dan kembali ke
sonar. Dengan ungkapan lain, waktu yang diperlukan oleh gelombang untuk merambat dari
sonar ke tempat pemantulan.
Pada awalnya Sonar hanya memiliki sistem Sonar pasif, di mana tidak ada sinyal yang
dikirim keluar. Namun seiring kemajuan teknologi dan kebutuhan hadirlah Sonar aktif yang
mana sinyal yang dikirim bisa diterima kembali. Frekuensi yang digunakan oleh sonar berada
pada daerah ultrasonic, yaitu di atas 20.000 hertz. Karena frekunsi tersebut tidak dapat
didengar dan panjang gelombang pada daerah ultrasonic pada daerah ultrasonic sangat kecil
sehingga difraksi yang terjadi juga semakin kecil, dan gelombang tidak akan menyebar.
Kecilnya panjang gelombang yang digunakan, juga dapat digunakan untuk mendeteksi
benda-benda yang kecil pula.

Periskop
Periskop adalah alat yang digunakan kapal selam untuk melihat keadaan di atas permukaan
air (bisa juga digunakan dalam kegiatan lain tapi yang paling sering dan umum yaitu di kapal
selam)
Prinsip kerja alat ini memanfaatkan sifat permukaan cermin yang memantulkan 4% intensitas
caaya yang jatuh tegak lurus. Untuk mencapai angka pelemahan sebesar 50,000 kali atau
lebih, hars digunakan pantulan dari beberapa kaca secara berturut-turut. Dalam alat yang
ditunjukkan gambar 4 digunakan pelat gelas yang permukaan belakangnya dihitamkan
dengan cat. Apabila cahaya dibiarkan jatuh dengan sudut 45 o, setelah lima kali pemantulan
pantulan intensitas cahaya tinggal 3.3 x 10-6 dibandingkan harga semula. Kelima pelat gelas
disusun membentuk semacam periskop yang kompak seperti pada gambar 4. Lubang tempat
masuknya cahaya ditutup dengan pelat gelas yang tebal (5 mm) sebagai pengaman tambahan
terhadap sinar-sinar ultra violet (pancaran ini tidak dapat menembus gelas).

Studi Kasus

1. m = 10 ton di sini kapal masih mengapung karena r kapal < r air


V kapal = 146,16 untuk keadaan tenggelam maka tangki yang berisi udara di isi oleh air
sebanyak r air = 1000
r kapal selam = 68,41
Volume air yang harus ditambahkan = 10.000 liter

2. Sebuah kapal selam berada 20 m di bawah permukaan air laut (massa jenis air laut = 1050
kg/m^3). Jika tekanan atmosfer sama dengan tekanan hidrostatis air laut pada kedalaman
10 m dan g = 10 m/s^2, maka tekanan mutlak yang dialami kapal selam itu adalah… Pa

Jawab :

Tekanan mutlak = Tekanan atmosfer di permukaan air + tekanan hidrostatis


Tekanan atmosfer sama dengan tekanan hidrostatis air laut pada kedalaman 10m
Patmosfer = ρ g h = 1050 . 10 . 10 = 105 000 Pa
P hidrostatis pada 20 m = ρ g h = 1050 . 10 . 20 = 210 000 Pa
Tekanan mutlak = Tekanan atmosfer di permukaan air + tekanan hidrostatis
P = Patmosfer + P hidrostatis pada 20 m
P = 105 000 + 210 000 = 315 000 Pa
III. KESIMPULAN

1. Kapal selam merupakan salah satu contoh aplikasi mekanika dalam kehidupan
sehari hari.

2. Terdapat beberapa penerapan hukum fisika dalam kapal selam, misalnya Hukum
Archimedes , Hukum Boyle, dan Hukum Bernauli.

3. Di dalam kapal selam terdapat kompresor udara yang fungsinya dapat


memampatkan udara. Ketika mengapung, sebagian besar badan kapal selam diisi
udara sehingga secara keseluruhan ρ(massa jenis) kapal lebih kecil dari ρ(massa
jenis) air laut dan meyebabkan ia bisa mengapung.

4. Kemudian jika kapal selam ingin lebih tenggelam, udara tadi dikeluarkan dan air
laut disekitarnya dimasukkan sehingga ρ (massa jenis) kapal secara keseluruhan
lebih besar dari ρ (massa jenis) air laut. Dan jika kapal selam ingin mengapung lagi
maka air laut tadi dikeluarkan dan digantikan dengan udara dari kompresor.
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii

I. PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Tujuan ...................................................................................................... 2

II. ISI ................................................................................................................. 3


A. Pengertian Kapal Selam .......................................................................... 3
B. Jenis ......................................................................................................... 4
C. Komponen …………………………………………………………….. 7
D. Teori……………………………………………………………………. 12
E. Cara Kerja……………………………………………………………… 20

III. KESIMPULAN ............................................................................................ 25

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 26

Anda mungkin juga menyukai