Anda di halaman 1dari 5

TEKNOLOGI TRANSPORTASI

Disusun Oleh

1. Auliya Anugrah

2. Deslita Sari

3. Husnul Robiansyah

4. Melisa Putri Anggraini

5. Fadzil Novriyan

6. Rafly Zizou

7. Satria Argius

8. Yeni Saskia
Transportasi Darat

Pada masa lalu, alat transportasi yang digunakan di darat adalah pedati, delman, dan kuda. Alat
transportasi itu menggunakan tenaga hewan dan dimanfaatkan untuk mengangkut orang dan
barang. Penggunaan alat transportasi yang memanfaatkan tenaga hewan jangkauannya
terbatas dan waktu yang diperlukan lebih lama. Alat transportasi mulai berkembang sejak
ditemukannya mesin uap. Sejak saat itu, alat transportasi berupa kendaraan bermotor (mesin)
mulai berkembang. Kendaraan bermotor, seperti motor dan mobil ini bisa membawa kita ke
tempat yang jauh dalam waktu yang cepat.

 Dampak Positif

Adanya modernisasi kendaraan akan memudahkan pekerjaan masyarakat khususnya dalam


bidang distribusi suatu barang. Selain itu, semakin majunya alat transportasi juga
mempermudah banyak orang untuk bepergian untuk berbagai keperluan.

 Dampak Negatif

Polusi udara, Angka kecelakaan meningkat, Kemacetan semakin tinggi, Gaya hidup semakin
mewah, Kriminalitas meningkat.

Sejarah transportasi udara

Penemuan mesin bagi mobil membuat manusia ingin terus berinovasi, hingga akhirnya lahirlah
teknologi mesin terbang. Cikal bakal transportasi udara yang ada saat ini dimulai dari sebuah
balon udara. Pada tahun 1782, Joseph dan Jacques Etienne berhasil menerbangkan balon
udara setinggi 300 meter untuk pertama kali. Satu tahun setelah itu, Etienne bersaudara
menaikkan bebek, domba, dan ayam ke balon udara yang berhasil terbang setinggi 500 meter.
Balon udara kemudian berkembang hingga bisa membawa manusia sebagai penumpang.
Perkembangan transportasi udara berikutnya ditandai dengan penemuan pesawat terbang yang
dijuluki sebagai “Kitty Hawk”. Kala itu, pada tahun 1903, Orville dan Wilbur Wright merancang
mesin pesawat terbang. Hingga akhirnya, rancangan pesawat terbang mereka bisa berguna
mengangkut manusia maupun barang dengan jarak yang jauh secara cepat. Tak puas dengan
mesin pesawat yang dirancang Wright bersaudara, tepat pada tahun 1905 seorang insinyur
bernama Henri Conda dari Rumania mengembangkan mesin pesawat jet. Prinsip kerja mesin jet
yang diterapkan pada pesawat adalah menghisap udara dari bagian depan mesin dan
mengeluarkannya dengan laju tinggi dari bagian belakang mesin. Barulah pada abad ke-20,
pesawat berukuran besar seperti Airbus dan Boeing mulai digunakan untuk penumpang
 Dampak Positif

Modernisasi transportasi udara membawa dampak positif, yakni dapat menempuh jarak yang
jauh dengan cepat jika dibandingkan dengan transportasi darat dan laut karena transportasi
udara cenderung minim hambatan.

 Dampak Negatif

Dampak pencemaran udara dari asap kendaraan, asap pabrik, asap rokok, dan lain-lain bisa
memicu terjadinya gangguan pernapasan, seperti asma, ISPA, dan kanker paru-paru. Selain itu,
pencemaran udara juga bisa berakhir pada berkurangnya kadar oksigen di dalam tubuh
manusia.

Transportasi adalah perpindahan manusia, hewan dan barang dari satu lokasi ke lokasi lain.
Alat transportasi pertama manusia tentu tubuh yakni kaki yang dapat digunakan untuk berjalan,
berlari, dan bantuan tangan untuk berenang secara efektif. Domestikasi hewan
memperkenalkan cara baru untuk meletakkan beban transportasi pada makhluk yang lebih kuat,
atau manusia yang menunggangi hewan untuk mendapatkan kecepatan dan durasi transportasi
yang lebih baik. Penemuan seperti roda dan kereta luncur membantu membuat transportasi
hewan lebih efisien melalui pengenalan kendaraan. Sekarang ini alat transportasi mengalami
banyak pembaruan, lebih beragam dan memiliki karakteristik tertentu sehingga dapat
dioptimalkan fungsinya.

Pengertian Transportasi Air

Pengertian Transportasi Air adalah proses pemindahan mahluk hidup ataupun barang melalui
media perairan baik menggunakan alat transportasi ataupun tidak. Transportasi air merupakan
cara termurah untuk mengangkut barang-barang besar dalam jarak yang cukup jauh. Moda
transportasi ini terutama digunakan untuk pengangkutan mahluk hidup, barang-barang dengan
ukuran besar seperti kargo.

Sejarah Transportasi Air

Transportasi air dapat dilakukan baik di sepanjang sungai dan kanal pedalaman atau melintasi
lautan. Perbedaan ini relevan karena kedua jenis memiliki latar belakang yang berbeda dan
kepentingan yang berbeda. Sungai, jika dapat dilayari secara alami, selalu digunakan untuk
transportasi selama bertahun-tahun yang lalu, tetapi hanya selama dua ratus tahun terakhir
kanal-kanal telah dibangun secara khusus dalam skala besar (walaupun Mesir dan Cina
memiliki kanal yang berusia lebih dari 2000 tahun) . Inggris mempelopori transportasi air
pedalaman tetapi sekarang tidak banyak digunakan, antara lain karena sempitnya dan
pendeknya kanal-kanalnya. Sampai pertengahan abad terakhir, transportasi laut hampir
seluruhnya bergantung pada kapal layar, dan akibatnya perjalanan menjadi lambat dan
memakan banyak sumber daya. Kapal juga tidak canggih dan hanya dapat dibagi menjadi dua
kelompok kapal perang dan pedagang. Banyak yang telah berubah sejak saat itu. Ada banyak
kapal bertenaga batubara, kemudian muncul kapal bertenaga minyak yang saat ini juga populer
digunakan dan kapal menjadi lebih khusus fungsinya. Sekarang ini ada banyak jenis kapal
berdasarkan fungsinya selain kapal untuk penumpang, pelayaran niaga sekarang terdiri dari
kapal kargo termasuk kapal kontainer dan kapal tanker. Ukuran juga telah meningkat terutama
untuk kapal tanker minyak yang saat ini mampu membawa bobot sebanyak 500.000 ton.

Perkembangan Transportasi Air

1. Transportasi Air Kuno (Tradisional)

Kapal dan perahu sama tuanya dengan keinginan manusia untuk melakukan perjalanan
melintasi air, dan untuk memancing, oleh karena itu transportasi air sudah ada sejak zaman
dahulu kala. Perahu memiliki ukurang yang lebih kecil dari kapal. Perahu dapat dijalankan
dengan menggunakan tenaga manusia, hewan atau mesin. Ada berbagai cara untuk mendorong
kapal dan perahu. Beberapa digerakkan ke depan (atau didorong) dengan mendayung dengan
papan dayung dan dikemudikan dengan tiang pengatur. Kapal lain mungkin memiliki layar,
sehingga memanfaatkan untuk menggerakan kapal ke depan dan ke arah tertentu. Jenis perahu
pertama yang paling sederhana dibuat dengan melubangi batang pohon. Jenis lain dari perahu
primitif seperti coracle merupakan perahu berbentuk bulat yang terbuat dari sekeranjang
cabang atau ranting dan kemudian ditutup dengan kulit binatang atau kain yang dilapisi tar.
Selanjutnya selama berabad-abad, perahu layar adalah jenis transportasi air utama untuk
perjalanan laut. Pada awalnya, perjalanan laut dimanfaatkan untuk mencari ikan atau perjalanan
antar pulau yang tidak begitu jauh. Ketika orang-orang mulai menjelajahi laut lebih jauh, maka
perahu layar dimodifikasi menjadi lebih besar. Misalnya, Kapal Jung Cina sudah ada selama
ribuan tahun jauh sebelum bangsa Eropa memulai penjelajahan pada sekitar abad ke-15.
Bangsa Cina pada saat itu telah mengembangkan kapal-kapal jung besar yang digunakan untuk
menjelajahi sudut-sudut terjauh planet ini. Orang Yunani dan Romawi menggunakan kapal layar
besar untuk melakukan perjalanan di laut juga, terutama Laut Mediterania. Di sebagian besar
dunia, beberapa jenis kapal layar dikembangkan, dan semua kapal yang berbeda ini memiliki
karakteristiknya sendiri. Salah satunya adalah dhow, yang berasal dari Laut Arab dan kemudian
dibawa ke Afrika. Umumnya, kapal tradisional memanfaatkan alam seperti arus air, angin,
tenaga manusia ataupun hewan untuk menjalankan kapal.

2. Transportasi Air Modern

Walaupun sudah muncul banyak jenis transportasi modern yang bisa digunakan, tapi tidak
semua orang memiliki kebutuhan untuk menggunakan kapal modern. Banyak jenis kapal primitif
dan tradisional masih digunakan sampai sekarang karena efektif dan lebih murah pembuatan
dan perawatannya. Di beberapa negara seperti Indonesia, Vietnam, Filipina dll, nelayan kecil
menggunakan perahu dayung kecil untuk melaut mencari ikan. Di beberapa bagian Afrika orang
masih menggunakan dhow untuk menyeberangi laguna, danau atau sungai. Perahu Kano, kayak,
dan perahu dengan layar kecil sering digunakan untuk olahraga dan rekreasi. Pada abad ke-19,
kapal uap ditemukan. Kapal-kapal jenis ini menggunakan mesin uap sebagai pengganti layar.
Batubara dan kayu digunakan untuk bahan bakar membuat uap. Saat ini, kapal menggunakan
mesin minyak bumi. Bahkan untuk kapal yang lebih modern, seperti kebutuhan militer yaitu
kapal selam menggunakan tenaga nuklir. Ada juga banyak jenis perahu dan kapal yang sangat
modern. Motorboats di negara maju sering digunakan di bendungan, sungai dan bahkan laut.
Kapal selam melakukan perjalanan di bawah laut dan digunakan oleh tentara hampir di seluruh
dunia. Kapal induk tidak hanya untuk membawa pesawat militer, tetapi juga memiliki cukup
ruang untuk lepas landas dan mendarat. Kapal tanker dapat membawa minyak dalam jumlah
besar dengan melintasi laut. Saat ini Kapal juga digunakan untuk mengangkut jenis kargo dan
lainnya ke negara lain. Kapal membutuhkan waktu lebih lama untuk mencapai tujuan di luar
negeri daripada melalui perjalanan pesawat tetapi jauh lebih murah. Meskipun Transportasi
Udara sekarang lebih populer untuk bepergian ke luar negeri, kapal liburan dapat membawa
penumpang melintasi laut dan memberikan pengalaman yang berbeda. Kapal-kapal ini bisa
sebesar bangunan hotel, termasuk kolam renang, tempat hiburan, teater, dan toko.

 Dampak Negatif

Salah satu dampak negatif dari modernisasi transportasi air terhadap lingkungan adalah rentan
terjadi pencemaran wilayah perairan karena transportasi air yang berkembang saat ini
menggunakan mesin dan bahan bakar yang menyisakan residu dan berpotensi mencemari
wilayah perairan

 Dampak Positif

Dampak positif dari modernisasi transportasi air adalah menempuh jarak yang jauh dengan
waktu yang cepat karena transportasi air yang modern sudah menggunakan mesin yang
canggih dan bahan bakar.

Anda mungkin juga menyukai