UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI ILMU EKONOMI
TAHUN AKADEMIK
2019/2020
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat besar di dunia dengan semua
potensi yang ada didalamnya. Di zaman Majapahit saja kekuasaan nusantara
bahkan sampai ke Thailand. Armada-armada laut kita sejak dahulu sangat kuat
dan disegani. Inilah yang menjadikan Indonesia bisa menjadi poros maritim dunia.
Semua pulau-pulau disambungkan oleh laut-laut sempit yang memiliki beragam
potensi.
Ada dua bagian besar yang menjadi unsur pembangun poros maritim dunia yaitu:
B. Rumusan Masalah
2. Bagaimana dan seberapa besar potensi dan pegolahan sumber daya kelautan di
Indonesia
PEMBAHASAN
TRANSPORTASI AIR
Berawal dari pelayaran pada masa Kerajaan Bahari (Sriwijaya) dan Majapahit yg
dilakukan oleh Laksamana Cheng Ho, pelayaran Portugis-Spanyol, dan pelayaran
VOC pada abad ke-16, Laksamana Cheng Ho melakukan pelayaran dari Tiongkok
ke Samudra Hindia melewati Kep. Indonesia Bagian Barat, sampai ke Timur
Tengah dan Pantai Timur Afrika dengan tujuan ekspedisi laut yg banyak
menginspirasi dlm pelayaran Spanyol dan Portugis dlm bidang perkapalan.
Di Indonesia, sebagai negara bahari, perahu dan kapal merupakan alat transportasi
dan komunikasi penting sejak awal peradaban Nusantara. Tak heran, alat
transportasi yang paling banyak ragamnya di Indonesia adalah perahu dan kapal.
Setiap daerah berpantai di Indonesia memiliki jenis perahu tradisional dengan
bentuk dan ornamen khas. Misalnya, Pinisi dari Makasar, Sope dari Jakarta, Alut
Pasa dari Kalimantan Timur, Lancang Kuning dari Riau, Gelati dari Perairan Bali,
dan Kora-kora dari Maluku.
TRANSPORTASI DARAT
Dalam bidang perhubungan darat, peranan jalan raya sebagai media lalu-lintas
semakin penting. Untuk itu, pemerintah telah mengarahkan pembangunan
transportasi pada upaya rehabilitasi dan pemeliharaan jalan raya yang sudah ada.
Pembangunan jalan raya yang baru dilakukan untuk membuka daerah-daerah yang
terisolasi guna menghubungkan ke pusat-pusat industri di berbagai daerah di
seluruh wilayah Indonesia.
Sampai tahun 1988 jalan raya yang sudah dibangun pemerintah sudah mencapai
sepanjang 42.982 km. Selama tahun 1990-an perhatian difokuskan pada
pembangunan jalan raya di daerah-daerah pusat produksi dan jalan raya yang
menghubungkan ke daerah-daerah tempat pemasaran hasil industri. Pada tahun
1993/1994, 152 km jalan raya di bangun di wilayah Irian Jaya (Papua), di daerah
Sulawesi sepanjang 46 km, di daerah Kalimantan sepanjang 248 km, dan di
daerah Maluku sepanjang 23 km.
Setelah Indonesia merdeka (17 agustus 1945), karyawan kereta api yang
tergabung dalam Angkatan Moeda Kereta Api ( AMKS )mengambil-alih
perusahaan perkeretaapian dari pihak Jepang. Peristiwa bersejarah ini terjadi
tanggal 28 September 1945 dan kemudian diperingati sebagai Hari Kereta Api
Indonesia. Hari pentingdengan pembentukan Djawatan Kereta Api Repoeblik
Indonesia (DKARI).
Untuk transportasi jarak dekat, ada oplet dan becak. Ada pula bemo yang mulai
dipakai sejak tahun 1962. Tahun 1970-an, muncul helicak dan bajaj. Meski sudah
dilarang beroperasi, kita masih bisa menemukan beberapa jenis alat transportasi
ini. Saat ini, alat transportasi darat yang biasa dimanfaatkan masyarakat adalah
bus dan kereta listrik. Pemerintah pun berusaha mengembangkan transportasi
massal yang modern dan murah seperti bus TransJakarta.
Di masa depan, rencananya, akan ada monorel yang lebih cepat dan canggih.
Meski sarana transportasi sudah semakin canggih, alat transportasi tradisional
seperti andong atau delman masih banyak kita temui. Misalnya, di Yogyakarta.
TRANSPORTASI DARAT
Dalam bidang perhubungan darat, peranan jalan raya sebagai media lalu-lintas
semakin penting. Untuk itu, pemerintah telah mengarahkan pembangunan
transportasi pada upaya rehabilitasi dan pemeliharaan jalan raya yang sudah ada.
Pembangunan jalan raya yang baru dilakukan untuk membuka daerah-daerah yang
terisolasi guna menghubungkan ke pusat-pusat industri di berbagai daerah di
seluruh wilayah Indonesia.
Sampai tahun 1988 jalan raya yang sudah dibangun pemerintah sudah mencapai
sepanjang 42.982 km. Selama tahun 1990-an perhatian difokuskan pada
pembangunan jalan raya di daerah-daerah pusat produksi dan jalan raya yang
menghubungkan ke daerah-daerah tempat pemasaran hasil industri. Pada tahun
1993/1994, 152 km jalan raya di bangun di wilayah Irian Jaya (Papua), di daerah
Sulawesi sepanjang 46 km, di daerah Kalimantan sepanjang 248 km, dan di
daerah Maluku sepanjang 23 km.
Pembangunan jalur rel kereta api ini merupakan prakarsa dari perusahaan kereta
api Hindia Belanda, Naamlooze Venootschap Nederlandsch Indische Spoorwe
Maatschappij ( NV NISM )yang dipimpin oleh Ir. J. p. de Bordes. Jalur kereta api
ini dibuka untuk umum tanggal 10 Agustus 1867. Jalur kereta api yang pertama
dilanjutkan hingga sampai Yogyakarta dan Solo. Keberhasilan pembangunan jalur
kereta api di Pulau Jawa ini, dilanjutkan pada daerah-daerah lainnya di Indonesia,
seperti pembangunan jalur kereta api di Pulau Sumatera dan Sulawesi, namun di
Pulau Kalimantan belum berhasil dibangun jalur kereta api.
Setelah Indonesia merdeka (17 agustus 1945), karyawan kereta api yang
tergabung dalam Angkatan Moeda Kereta Api ( AMKS )mengambil-alih
perusahaan perkeretaapian dari pihak Jepang. Peristiwa bersejarah ini terjadi
tanggal 28 September 1945 dan kemudian diperingati sebagai Hari Kereta Api
Indonesia. Hari pentingdengan pembentukan Djawatan Kereta Api Repoeblik
Indonesia (DKARI).
Untuk transportasi jarak dekat, ada oplet dan becak. Ada pula bemo yang mulai
dipakai sejak tahun 1962. Tahun 1970-an, muncul helicak dan bajaj. Meski sudah
dilarang beroperasi, kita masih bisa menemukan beberapa jenis alat transportasi
ini. Saat ini, alat transportasi darat yang biasa dimanfaatkan masyarakat adalah
bus dan kereta listrik. Pemerintah pun berusaha mengembangkan transportasi
massal yang modern dan murah seperti bus TransJakarta.
Di masa depan, rencananya, akan ada monorel yang lebih cepat dan canggih.
Meski sarana transportasi sudah semakin canggih, alat transportasi tradisional
seperti andong atau delman masih banyak kita temui. Misalnya, di Yogyakarta.
TRANSPORTASI UDARA
Sebagai bentuk penghargaan kepada Aceh, dua pesawat tersebut dinamai RI-001
Seulawah Agam dan RI-002 Seulawah Inong. Pesawat tersebut melakukan
penerbangan pertama pada 26 Januari 1949 dengan rute penerbangan Calcutta-
Rangoon. Kedua pesawat tersebut menjadi cikal bakal perusahaan penerbangan
pertama tanah air yaitu Garuda Indonesia.Industri penerbangan nasional dirintis
tahun 1946 di Yogyakarta oleh tim Angkatan Udara Republik Indonesia yang
dipelopori Wiweko Soepono, Nurtanio Pringgoadisurjo, dan J. Sumarsono. Salah
satu hasil rancangannya adalah pesawat Si Kumbang yang melakukan
penerbangan pertama pada 1 Agustus 1954.
Pada tol laut terdiri atas kapal pelayaran untuk peti kemas dan penumang. Tol
laut untuk peti kemas harus didukung oleh pelabuhan laut yang andal, dari segi
kapasitas daya tampung, data dan system informasi, maupun dokumentasi. Selain
itu, harus memperhatikan kecukupan muatan barang baik dari Indonesia Barat ke
Timur maupun sebaliknya. Tol laut peti kemas harus memiliki pelayaran yang
rutin dan terjadwal, baik rute, ukuran kapal dan waktu pelayaran.Kemudian tol
laut untuk peti kemas harus memiliki akses yan gbaik terhadap daratan, seperti
pelabuhan, terminal, sungai dan kawasa pesisir.
Tol laut untuk penumpang harus mencakup transportasi yang terintegrasi antara
transportasi darat dan transportasi laut. Tol laut unutk penumpang diarahkan
untuk destinasi wisata, komerisal dan pelayaran (travelling dan leisure). Adapun
tujuan dari program tol laut Indonesia dunia, yaitu sebagi berikut.
e) Menekan ketimpangan harga antara Pulau Jawa dan Luar Pulau Jawa.
Sumber daya kelautan Indonesia memiliki potensi yang sangat besar terutama
di sector perikanan dan pariwista bahari.
Objek wisata yang menjadi daya tarik wisatawan dalam parwisata bahari, yaitu
wisata alam pantai dan pulau-pulau kecil, wsata budaya masyarakat pesisir, dan
wisata olah raga.
Objek wisata yang harus dijadikan modal utama dalam pengembangan pariwisata
bahari yaitu terumbu karang. Indonesa adalah negara denan kawasan terumbu
karang terbaik di dunia.
Hutan mangrove sangat berpotensi dijadkan objek wisata bahari. Selain berfungsi
ekologis seperti tempat berkembang biak berbagai jenis ikan, hutan mangrove
juga memberikan kesegaran udara, keindahan, dan kenyamanan.
Objek wisata bahari yang tidak kalah menarik dan sudah banyak dikembangkan
adalah wilayah pantai. Wilayah pantai memberikan kepuasaan bagi wisatawan
dalam kegiatan mengamati sunrise dan sunset di pinggri pantai, tempat pemandian
atau berenang yang bersih, dan berselancar di pantai yang memiliki ombak besar.
Potensi yang demikian besar tersebut sangat berpeluang dikembangkan menjadi
sebuah industry pariwisata ynag berkontribusi besar bagi pemasukan pendapatan
negara. Untuk mencapai tujuan tersebut, menurut Priyono (2014), perlu adanya
program pengembangan industri pariwisata bahari di Indonesia agar dapat berdaya
saing secara internasional. Program tersebut antara lain sebagai berikut.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Poros maritim dunia berkaitan dengan Sumber daya kelautannya berupa
daya perikanan dan pariwisata bahari. Poisisi strategis perairan Indoensia
juga menjadikannya sebagai lintasan pelayaran dunia, hal tersebut
menunjukan bahwa selain sebagai sumber penghasil pangan dan
pariwisata bahari, perairan juga berfungsi sebagai jalur perdagangan
antarbangsa. Indonesia merupakan negara yang telah dikaruniai oleh
Tuhan Yang Maha Esa dengan kekayaan sumber daya alam berupa potensi
kelautan yang begitu melimpah. Jika dikelola dengan baik, Indonesia
mampu menjadi poros maritim dunia dan dapat menjalankan industri
kelautan yang berpengaruh besar pada pendapatan negara. Dengan
keberagaman sumber daya kelautan, Maka sebagai warga negara
Indonesia, kita harus lebih peduli dan ikut berpartisipasi dalam
melestarikan maupun mengembangkan pengelolaan sumber daya alam
kelautan yang dimiliki oleh nagara ini, sehingga dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat Indonesi
DAFTAR PUSTAKA
geografirenza.blogspot.com/2018/08/posisi-strategis-indonesia-sebagai.html?m=1