Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Puji Syukur ke hadirat Allah SWT, Dan Shalawat serta salam kepada Rasulullah SAW
karena berkah dan rahmat serta hidayahnya kami dapat menyelesaikan makalah yang membahas
“Jalur transportasi dan perdagangan internasional di Indonesia ”. Dalam makalah ini kami
menyadari masih jauh dari kesempurnaan.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
dari pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah makalah agar
menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini,oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Gringsing, Juli 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………….............. i


DAFTAR ISI ...........................................................................………………………….. ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………… ……………. 1
BAB II PEMBAHASAN ......................................................……………………………. 4
BAB III PENUTUP ..............................................................……………………………. 4
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………… 19

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Negara Indonesia adalah Negara dengan letak yang strategis, yaitu diantara 2 samudera
dan 2 benua. Oleh karena itu, Indonesia juga menjadi transit bagi jalur transportasi dari asia ke
Australia, dan dari Hindia ke pasifik. Maka dari itu, sangat penting bagi kita untuk mengetahui
perkembangan jalur tranportasi dan perdangan internasional di Indonesia. Indonesia juga
merupakan Negara kepulauan dengan panjang pantai lebih dari 81.000 k, dimana 2/3 wilayah
kedaulatannya berupa perairan laut. Laut merupakan sumber kehidupan karena memiliki potensi
kekayaan alam hayati dan nir-hayati berlimpah.Sumber daya kelautan Indonesia memiliki
potensi yang sangat besar terutama di sektor perikanan dan pariwisata bahari.

1.2.Rumusan masalah
1.Apa potensi dan Pengelolaan sumber daya kelautan di Indonesia?
2.Bagaimana perkembangan jalur transportasi di Indonesia?
3.Bagaiman perkembangan perdagangan internasional di Indonesia?

1.3.Tujuan
1.Untuk memenuhi tugas geografi
2.Untuk mengetahui perkembangan jalur transportasi di Indonesia
3.Untuk mengetahui potensi dan pengelola sumber daya kelautan di Indoneia

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. PERKEMBANGAN JALUR TARNSPORTASI INTERNASIONAL DI INDONESIA


Posisi strategis perairan Indonesia menjadikannya sebagai lintasan kapal dunia, baik dari
daerah Timur ke Barat, maupun sebaliknya, baik dari Samudra pasifik ke Hindia, maupun
sebaliknya. Hal ini menunjukkan bahwa sebagai penghasil sumber pangan dan pariwisata bahari,
perairan juga berfungsi sebagai jalur perdagangan antarbangsa.
1.1 PERKEMBAGAN JALUR TRANSPORTASI  DI INDONESIA
1.   TRANSPORTASI AIR
Berawal dari pelayaran pada masa Kerajaan Bahari (Sriwijaya) dan Majapahit yg
dilakukan oleh Laksamana Cheng Ho, pelayaran Portugis-Spanyol, dan pelayaran VOC pada
abad ke-16, Laksamana Cheng Ho melakukan pelayaran dari Tiongkok ke Samudra Hindia
melewati Kep. Indonesia Bagian Barat, sampai ke Timur Tengah dan Pantai Timur Afrika
dengan tujuan ekspedisi laut yg banyak menginspirasi dlm pelayaran Spanyol dan Portugis dlm
bidang perkapalan.
Pelayaran Cheng Ho di Nusantara diawali Kerajaan Samudra Pasai, dan dilanjutkan ke
Pelabuhan Palembang, P.Bangka, Pelabuhan Sunda Kelapa, dan Pelabuhan Muara Jati. Ia
memimpin armada perdagangan dan menyebarkan agama islam di Nusantara, Malaysia, dan
Brunei.
Sementara VOC berhasil merebut pelabuhan dan melakukan monopoli perdagangan serta
melarang pribumi melakukan pelayaran di Perairan Nusantara, VOC mendominasi dunia maritim
Nusantara selama ±2 abad.
Di Indonesia, sebagai negara bahari, perahu dan kapal merupakan alat transportasi dan
komunikasi penting sejak awal peradaban Nusantara. Tak heran, alat transportasi yang paling
banyak ragamnya di Indonesia adalah perahu dan kapal. Setiap daerah berpantai di Indonesia
memiliki jenis perahu tradisional dengan bentuk dan ornamen khas. Misalnya, Pinisi dari
Makasar, Sope dari Jakarta, Alut Pasa dari Kalimantan Timur, Lancang Kuning dari Riau, Gelati
dari Perairan Bali, dan Kora-kora dari Maluku. Di beberapa daerah di Indonesia, misalnya
Kalimantan, jalur penghubung utama antarwilayah adalah sungai. Transportasi utama yang
banyak digunakan adalah perahu. Mulai dari perahu kecil yang disebut kelotok atau ketingting
yang bisa memuat 10 penumpang, hingga bus air berupa perahu panjang (long boat) yang bisa
mengangkut puluhan penumpang.

2. TRANSPORTASI DARAT
Dalam bidang perhubungan darat, peranan jalan raya sebagai media lalu-lintas semakin
penting. Untuk itu, pemerintah telah mengarahkan pembangunan transportasi pada upaya
rehabilitasi dan pemeliharaan jalan raya yang sudah ada. Pembangunan jalan raya yang baru

2
dilakukan untuk membuka daerah-daerah yang terisolasi guna menghubungkan ke pusat-pusat
industri di berbagai daerah di seluruh wilayah Indonesia. Sampai tahun 1988 jalan raya yang
sudah dibangun pemerintah sudah mencapai sepanjang 42.982 km. Selama tahun 1990-an
perhatian difokuskan pada pembangunan jalan raya di daerah-daerah pusat produksi dan jalan
raya yang menghubungkan ke daerah-daerah tempat pemasaran hasil industri. Pada tahun
1993/1994, 152 km jalan raya di bangun di wilayah Irian Jaya (Papua), di daerah Sulawesi
sepanjang 46 km, di daerah Kalimantan sepanjang 248 km, dan di daerah Maluku sepanjang 23
km.
Pembangunan sarana angkutan juga dilakukan dengan menggunakan kereta api.
Pembanguan jalur kereta api pertama di Indonesia yang dibangun pada masa colonial Belanda,
terdapat di Pulau Jawa. Jalur rel yang dibangun untuk pertama kali itu menghubungkan Desa
Kamijen dengan Desa Tanjung ( Semarang Jawa Tengah )sepanjang 25 kilometer. Pembangunan
rel kereta api  ini ditandai dengan pencangkulan pertama oleh Gubernur Jendral Hindia Belanda
Mr. L.A.J Baron Sloet van Den Beele (  17 Juni 1864 ). Pembangunan jalur rel kereta api ini
merupakan prakarsa dari perusahaan kereta api Hindia Belanda, Naamlooze Venootschap
Nederlandsch Indische Spoorwe Maatschappij ( NV NISM )yang dipimpin oleh Ir. J. p. de
Bordes. Jalur kereta api ini dibuka untuk umum tanggal 10 Agustus 1867. Jalur kereta api yang
pertama dilanjutkan hingga sampai Yogyakarta dan Solo. Keberhasilan pembangunan jalur
kereta api di Pulau Jawa ini, dilanjutkan pada daerah-daerah lainnya di Indonesia, seperti
pembangunan  jalur kereta api di Pulau Sumatera dan Sulawesi, namun di Pulau Kalimantan
belum berhasil dibangun jalur kereta api.
Di Sumatera, pembangunan jalur kereta api dilakukan di Sumatera Selatan (1914),
Sumatera barat(1891), Sumatera Utara (1886), Aceh (1874). Pada Tahun 1922 di Sulawesi
Selatan juga telah di bangun jalur kereta api sepanjang 47 kilometer yang menghubungkan
Makasar dengan Takalar. Jalur Makassar-Takalarini mulai dioprasikan tanggal 1 Juli 1923.
Selanjutnya dibangun jalur Makassar-Maros (namun belum selesai). Sementara itu, di Pulau
Kalimantan belum sempat dibangun jalur kereta api, tetapi studi kelayakan telah dilakukan
sepanjang 22 kilometer antar Pontianak-Sambas. Hingga tahun 1939, jalur kereta api yang telah
dibangun oleh pemerintah Hindia Belanda di Indonesia mencapai panjang 6.811. Namun hingga
tahun 1950, jalur kereta api itu menyusut menjadi 5.910 kilometer. Penyusutan ini terjadi lebih
dari 901 kilometer  jalur kereta api itu hilang. Hilangnya jalur kereta api ini diduga dibongkar
oleh pasukan Jepang dan diangkut ke Myanmar untuk pembangunan jalur kereta api di sana.
Pada masa pendudukan Jepang, pembangunan jalur kereta api dilakukan antara bayah-Cikara
(Banten) sepanjang 83 kilometer, kemudian dilakukan pembangunan jalur Muaro-Pakanbaru
sepanjang 22 kilometer. Pembangunan jalur kereta api yang dilakukan pada masa kedudukan
Jepang ini mengerahkan tenaga romusha atau pekerja paksa dan banyak menelan korban.

3
SetelahIndonesia merdeka (17 agustus 1945), karyawan kereta api yang tergabung dalam
Angkatan Moeda Kereta Api ( AMKS )mengambil-alih perusahaan perkeretaapian dari pihak
Jepang. Peristiwa bersejarah ini terjadi tanggal 28 September 1945 dan kemudian diperingati
sebagai Hari Kereta Api Indonesia. Hari pentingdengan pembentukan Djawatan Kereta Api
Repoeblik Indonesia (DKARI). Sejak Indonesia merdeka, perkembangan perkeretaapian di
Indonesia semakin bertambah pesat, walaupun telah berkali-kali mengalami perubahan nama
perusahaan yang mengolanya seperti menjadi Perusahaan Negara kereta api (PNKA, 25 Mei
1963),selanjutnya menjadi Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA, 15 September 1971), dan
tanggal 2 Januari  diubah namanya menjadi Perusahaan Umum Kereta Api ( PERUMKA ).
Untuk mempersingkat waktu dan mempercepat jarak tempuh, maka Perumka dengan
persetujuan pemerintak Republik Indonesia mengoperasikan kereta cepat. Oleh karena itu, pada
bulan Agustus 1995 penggunakan kereta api cepat yang dinamakan Argo Bromodan Argo Gede
telah diresmikan oleh Presiden Soeharto. Untuk menanggapi kebutuhan akan kereta api yang
semakin tinggi, Perumka yang pada tanggal 1 Juni 1999 menjadi PT (Persero) Kereta Api
Indonesia meluncurkan kereta api penumpang yang baru sperti Dwipangga, Mahesa, dan
Sancaka. Di Pulau Jawa, yang menjadi pusat perkembangan peradaban Nusantara sejak abad ke-
4, jalur perhubungan yang berkembang adalah jalur darat. Kuda banyak dipakai untuk bepergian
karena kekuatan dan kecepatannya. Alat transportasi yang berkembang pun menggunakan jasa
kuda, misalnya, kereta kuda yang kemudian berkembang menjadi andong atau delman.
Sedangkan untuk mengangkut barang, selain menggunakan jasa kuda, juga ada pedati yang
ditarik sapi atau kerbau.
Awal masuknya transportasi darat modern di Indonesia dimulai pada masa pendudukan
Belanda, di pusat pemerintahannya saat itu yang berada di Batavia atau Jakarta. Pemerintah
Sedangkan alat transportasi yang digunakan di dalam kota adalah trem yang digerakkan oleh
mesin uap. Trem merupakan angkutan massal pertama yang ada di Jakarta. Pada 1910, Jakarta
sudah mempunyai jaringan trem. Tahun 1960-an, Presiden Sukarno memerintahkan penghapusan
trem karena dianggap tidak cocok lagi untuk kota sebesar Jakarta. Trem pun digantikan bus-bus
besar.
Untuk transportasi jarak dekat, ada oplet dan becak. Ada pula bemo yang mulai dipakai
sejak tahun 1962. Tahun 1970-an, muncul helicak dan bajaj. Meski sudah dilarang beroperasi,
kita masih bisa menemukan beberapa jenis alat transportasi ini. Saat ini, alat transportasi darat
yang biasa dimanfaatkan masyarakat adalah bus dan kereta listrik. Pemerintah pun berusaha
mengembangkan transportasi massal yang modern dan murah seperti bus TransJakarta.
 Di masa depan, rencananya, akan ada monorel yang lebih cepat dan canggih.
Meski sarana transportasi sudah semakin canggih, alat transportasi tradisional seperti andong
atau delman masih banyak kita temui. Misalnya, di Yogyakarta.

4
3. TRANSPORTASI UDARA
Sejarah transportasi udara di Indonesia terkait dengan sejarah kemerdekaan. Untuk
kemudahan transportasi, pada 1948, mantan presiden Soekarno membeli dua pesawat tipe DC-3
dari Singapura. Pembelian pesawat tersebut didanai para pengusaha asal Aceh. Wilayah Aceh
kala itu merupakan bagian Indonesia yang belum tersentuh Belanda. Sebagai bentuk
penghargaan kepada Aceh, dua pesawat tersebut dinamai RI-001 Seulawah Agam dan RI-002
Seulawah Inong. Pesawat tersebut melakukan penerbangan pertama pada 26 Januari 1949
dengan rute penerbangan Calcutta-Rangoon. Kedua pesawat tersebut menjadi cikal bakal
perusahaan penerbangan pertama tanah air yaitu Garuda Indonesia.Industri penerbangan nasional
dirintis tahun 1946 di Yogyakarta oleh tim Angkatan Udara Republik Indonesia yang dipelopori
Wiweko Soepono, Nurtanio Pringgoadisurjo, dan J. Sumarsono. Salah satu hasil rancangannya
adalah pesawat Si Kumbang yang melakukan penerbangan pertama pada 1 Agustus 1954.

B.   PERDANGAN INTERNASIONAL DI INDONESIA


Diplomasi ekonomi kini menjadi salah satu prioritas dalam politik luar negeri Indonesia.
terutama sejak pemerintahan terakhir (era Presiden Joko Widodo). Presiden Indonesia
menyampaikan bahwa seluruh duta besar RI harus berperan sebagai salesman, dengan porsi 90
persen aspek ekonomi dan hanya 10 persen untuk aspek politik (Susilo, 2014). Jokowi
menginginkan akses pasar-pasar luar negeri diperluas sehingga dapat mendorong volume ekspor
Indonesia. Diharapkan dengan berkembangnya ekspor Indonesia, maka pada akhirnya dapat
membantu mendorong perekonomian dalam negeri termasuk mensejahterakan seluruh
masyarakat Indonesia.
Diplomasi ekonomi untuk mencapai kesejahteraan ekonomi menjadi bagian yang
semakin penting dalam politik luar negeri di berbagai negara, dan salah satu bagian dari
diplomasi ekonomi ini adalah diplomasi perdagangan. Perdagangan luar negeri merupakan salah
satu variabel penting pertumbuhan ekonomi di suatu perekonomian; tidak mengherankan bahwa
seluruh negara berupaya keras untuk mendorong kerjasama perdagangan dengan tujuan
mendorong pertumbuhan ekonomi. Mudahnya tujuan tersebut dapat dicapai dengan mendorong
ekspor dalam negeri dan mengurangi volume impor sebagaimana dipahami oleh para ekonom
beraliran merkantilis.
Salah satu indikator pertumbuhan ekonomi adalah dengan Produk Domestik Bruto
(PDB). PDB merupakan indikator kesejahteraan perekonomian di suatu negara dan dapat
menjadi rujukan untuk mengukur kesejahteraan masyarakat yang diukur dengan tingkat
pendapatan (income). Maka semakin meningkat ekspor suatu negara, pendapatan
masyarakatakan meningkat pula. Namun demikian, di era perekonomian terbuka saat ini maka
pada saat bersamaan pula arus impor juga akan meningkat yang dimana dalam pengukuran
pertumbuhan ekonomi, meningkatnya nilai impor akan berdampak terhadap penurunan PDB.

5
Maka dari itu, liberalisasi perdagangan suatu negara di satu sisi akan mendorong peningkatan
nilai perdagangan, namun disisi lain akan mempengaruhi neraca perdagangannya.

C. PERKEMBANGAN JALUR TRANSPORTASI DAN PERDAGANGAN


INTERNASIONAL SEBAGAI UPAYA MENUJU NEGARA POROS MARITIM DUNIA
Berkaitan dengan jalur perdagangan dan distribusi penumpang saat ini pemerintah
Indonesia mengeluarkan kebijakan mengenai perkembangan tol laut. Tol laut adalah kapal laut
yang berlayar secara rutin dan terjadwal yang menghubungkan Indonesia dari Barat sampai ke
Timur dan dari Utara sampai ke selatan.
A. Latar belakang pembangunan tol laut
Selama ini banyak orang memandang laut sebagai pemisah daratan. Perspektif dari kecamatan
daratan telah membuat kita terasing dan kurang memanfaatkan kekuatan dan kelebihan laut.
Padahal menggeser cara pandang ini membuat kita dapat melihat Indonesia sebagai satu
kesatuan, bukan sekedar pulau-pulau terpisah.
B. Tujuan Pembangunan Tol Laut
1. mempermudah kegiaatan ekspor-impor antar Negara/Wilayah.
2. Memperkuat jalur pelayaran yang ditujukan bagi pemerataan pertumbuhan ke Indonesia
bagian Timur.
3. Menjamin ketersedian pokok strategis diseluruh wilayah Indonesia dengan harga relatif sama
sehingga kesejahtraan rakyat semakin merata.
C. Perencanaan Pembangunan Tol Laut
Untuk menuju negara poros maritime dunia Pemerintah Indonesia mengeluarkan
kebijakan mengenai perencanaan Tol Laut di wilayah perairan Indonesia. Salah satu elemen
yang mendukungnaya ialah di bangunnya pelabuhan.

Ke-24 pelabuhan tersebut meliputi lima pelabuhan sebagai hub (pengumpul) yaitu
Pelabuhan Belawan/Kuala Tanjung, Pelabuhan Tanjung Priok/Kalibaru, Pelabuhan Tanjung
Perak,Pelabuhan Makassar, dan Pelabuhan Bitung.Sedangkan 19 pelabuhan sebagai feeder
(pengumpan) bagi pelabuhan. Ke-19 pelabuhan feeder tersebut adalah Pelabuhan Malahayati,
Batam, Jambi (Talang Duku), Palembang, Panjang, Teluk Bayur, Tanjung Emas, Pontianak,
Banjarmasin, Sampit, Balikpapan/Kanangau, Samarinda/Palaran, Tanau/Kupang, Pantoloan,
Ternate, Kendari, Sorong, Ambon dan Jayapura.Kepada LAUTINDO, Ocean News &
Knowledge sebelumnya, Akhmad Sujadi, Manajer Komunikasi PT Pelni sudah memaparkan
bahwa sejak diresmikan awal November 2015 sebagai operator Tol Laut,
D. Perkembangan pembangunan tol laut
v  Tol laut dimulai sejak 2015, dengan menjalankan enam trayek atau rute. Di 2016 juga ada 6 trayak
tol laut yang di gunakan dengan penambahan pada pelambahan singgah menjadi 31 pelabuhan.

6
Dan di 2017, pemerintah menyiapkan 13 trayek dan menjangkau41 pelabuhan singgah guna
menambah perluasan lokasi-lokasi lain dalam tol laut.
v  PT Pelni diberi penugasan melalui Perpres untuk melayani 6 trayek, sedangkan 7 trayek lainnya
oleh perusahaan angkutan laut swasta, melalui mekanisme pelelangan umum.
v  Namun demikian, meski program tol alut yang sudah mulai aktif di beberapa rute bisa
menurunkan harga kebutuhan pokok di Indonesia Timur,saat ini efektivitas program tol laut
masih cenderung satu arah karena baru membawa bahan pokokdari wilayah Jawa ke kawasan
Indonesia bagian Timur.
E. Manfaat tol laut yang telah dirasakan masyarakat
v  Mempermudah kegiatan ekonomi masyarakat
v  Menambah pemasukan sehari-hari masyarakat
v  Daerah pesisir yang menjadi jalur tol laut menjadi daya tarik wisatawan .

B. POTENSI DAN PENGELOLA SUMBER DAYA KELAUTAN INDONESIA

Potensi dan Persebaran Sumber Daya Laut di Indonesia Sumber daya lautadalah unsur
hayati dan non hayati yang terdapat di wilayah laut. Luas laut Indonesia mencakup 2/3 dari
seluruh luas wilayah Indonesia, yaitu 5,8 juta km2. Di dalam laut tersebut, tersimpan kekayaan
alam yang luar biasa besarnya. Potensi sumber daya laut Indonesia tidak hanya berupa ikan,
tetapi juga bahan tambang seperti minyak bumi, nikel, emas, bauksit, pasir, bijih besi, timah, dan
lain-lain yang berada di bawah permukaan laut.

A. SUMBER DAYA PERIKANAN


Ikan Sumber daya perikanan laut adalah salah satu potensi sumber daya laut di indonesia
yang sejak dulu telah dimanfaatkan penduduk. Laut Indonesia memiliki angka potensi lestari
yang besar, yaitu 6,4 juta ton per tahun. Yang dimaksud dengan potensi lestari adalah potensi
penangkapan ikan yang masih memungkinkan bagi ikan untuk melakukan regenerasi hingga
jumlah ikan yang ditangkap tidak mengurangi populasi ikan. Berdasarkan aturan internasional,
jumlah tangkapan yang diperbolehkan adalah 80% dari potensi lestari tersebut atau sekitar 5,12
juta ton per tahun. Kenyataannya, jumlah hasil tangkapan ikan di Indonesia belum mencapai
angka tersebut. Ini berarti masih ada peluang untuk meningkatkan jumlah tangkapan yang
diperbolehkan. Jika dibandingkan sebaran potensi ikannya, terlihat adanya perbedaan secara
umum antara wilayah Indonesia bagian Barat dan Timur. Di Indonesia bagian Barat dengan rata-
rata kedalaman laut 75 meter, jenis ikan yang banyak dtemukan adalah ikan pelagis kecil.
Kondisi agak berbeda terdapat di kawasan Indonesia Timur dengan rata-rata kedalaman laut
mencapai 4.000 m.

7
Di kawasan Indonesia bagian Timur, banyak ditemukan ikan pelagis besar seperti
cakalang dan tuna. Selain ikan yang tersedia di lautan, penduduk Indonesia juga banyak yang
melakukan budi daya ikan, terutama di daerah pesisir. Di pantai utara Pulau Jawa, banyak
masyarakat yang mengembangkan usaha budi daya ikan dengan menggunakan tambak. Jenis
ikan yang dikembangbiakkan disana adalah ikan bandeng dan udang.
Selain ikan, kekayaan laut Indonesia juga berada di wilayah-wilayah pesisir berupa hutan
mangrove, rumput laut, padang lamun, dan terumbu karang. Indonesia memiliki lebih dari 13
ribu pulau sehingga garis pantainya sangat panjang. Garis pantai Indonesia panjangnya mencapai
81.000 km, ukuran ini merupakan panjang pantai kedua terpanjang di dunia setelah Kanada.
Oleh karena itu, potensi sumber daya alam di wilayah pesisir sangat penting bagi Indonesia.
Tidak salah jika pemerintah di bawah pemerintahan presiden Jokowi memfokuskan
pembangunan maritim di Indonesia. Kekayaan alam kita yang berupa ikan malah banyak diambil
oleh oknum-oknum dari negara lain berupa praktik pencurian ikan atau illegal fishing. Ada
beberapa wilayah perairan Indonesia yang rawan dengan kegiatan illegal fishing. Wilayah yang
paling rawan dengan praktik pencurian ikan adalah Laut Arafuru (Papua) di Timur perairan
Indonesia.

B. PARIWISATA BAHARI

Selain terkenal dengan keindahan alam dan kelezatan kulinernya. Indonesia juga terkenal
dengan Wisata Baharinya.

1. Pengertian Wisata Bahari

Wisata Bahari adalah suatu kegiatan untuk menghabiskan waktu dengan menikmati
keindahan dan keunikan wilayah di sepanjang pesisir pantai dan juga lautan. Secara singkat,
Wisata Bahari adalah sebuah rekreasi di pantai atau lautan. Negara Kepulauan adalah sebutan
untuk Indonesia, karena Indonesia Ada pulau kecil yang berpenghuni  dan ada yang tidak
berpenghuni. Dari beribu-ribu pulau tersebut sebagian pulau menyimpan potensi alam dan
keragaman hayati maupun non hayati yang luar biasa.

2. Kegiatan Wisata Bahari


. Berikut ini adalah beberapa kegiatan yang bisa dilakukan di laut dan pantai:
a. Menjelajahi dan menikmati keindahan alam bawah laut yang sangat menakjubkan. Terdapat
banyak sekali biota laut dan juga batu karang yang sangat indah di dasar lautan. Dengan
menjelajahi dasar lautan, kita bisa menikmati keindahan tersebut sekaligus mempelajari banyak
hal baru. Kegiatan menjelajahi alam bawah laut sering disebut dengan Sea Walker yang berarti
menjelajahi lautan. Kegiatan menjelajahi ini biasanya sering dilakukan disekitar pantai atau
perairan dangkal.

8
b. Diving dan juga Snorkeling. Kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan peralatan
menyelam. Tujuan kegiatan ini selain untuk rekreasi juga sebagai sarana untuk mempelajari
keragaman kehidupan yang ada di lautan.

c. Olahraga Air. Jenis kegiatan seperti Speedboat, berselancar dan Mengayuh perahu masuk
dalam kategori ini.

d. Menikmati hasil laut. Bagi yang gemar menikmati ikan, jenis kegiatan ini pasti tak akan
pernah terlewatkan. Menikmati hasil laut yang didapat secara langsung dari lautan tentu
memiliki cita rasa yang berbeda.

e. Eko Wisata Bahari atau yang lebih dikenal dengan kegiatan konservasi bertujuan memberikan
pengetahuan pada wisatawan untuk menjaga ekosistem pantai dan laut dari kerusakan.

3. Potensi Wisata Bahari

Wisata Bahari memiliki banyak sekali potensi. Berikut ini adalah beberapa potensi tersebut:
a. Meningkatkan Ekonomi.Jenis wisata kelautan akan memiliki dampak secara langsung pada
warga masyarakat di sekitar pantai dan lautan. Warga sekitar bisa mendapatkan penghasilan
tambahan dari menawarkan jasa maupun produk kepada wisatawan.Adapun sektor ekonomi juga
akan bergerak ke arah positif seiring dengan semakin cepatnya perputaran uang dan jasa di suatu
wilayah.

b. Meningkatkan pendapatan daerah.Pendapatan daerah dari sektor wisata akan naik secara
signifikan.

c. Sarana Konservasi.Setiap wisatawan bisa mengetahui beragam hal yang berkaitan dengan
dunia kelautan dan diharapkan hal tersebut bisa menambah kesadaran untuk menjaga kelestarian
alam.

d. Sarana Pendidikan.Tiada hal yang lebih baik dari belajar secara langsung dengan melihat dan
mengetahui objek yang sedang dipelajari. Dengan melakukan kegiatan rekreasi bahari setiap
wisatawan akan mendapatkan pengetahuan mengenai banyak hal yang berkaitan dengan
kelautan.

4. Keunikan Wisata Bahari

Berikut ini adalah keunikan jenis wisata ini yang membedakannya dengan Pariwisata yang lain:
a. Terdapat banyak hal baru yang bisa dipelajari. Saat kita berjalan di sekitar pantai, kita akan
menjumpai banyak hal baru yang bahkan mungkin tidak pernah kita jumpai sebelumnya. Begitu
juga saat kita menjelajahi lautan. Akan terdapat begitu banyak hal yang bisa diketahui dari
kegiatan tersebut.

9
b. Lokasi cukup sejuk dan lapang. Jenis Pariwisata Kelautan pada umumnya memiliki lokasi
yang sangat luas serta terdapat hembusan angin yang cukup sejuk untuk dirasakan.

c. Menikmati keindahan matahari yang muncul dan tenggelam di lautan. Menikmati pesona
matahari yang muncul saat fajar menyingsing serta saat tenggelam di waktu senja terasa sangat
luar biasa.

d. Pengunjung bisa menikmati ikan hasil tangkapannya dari laut. Pada jenis wisata lain, hal ini
tentu saja tidak bisa dilakukan.

C. HUTAN MANGROVE
Hutan mangrove (hutan bakau) adalah tipe hutan yang berada di daerah pasang surut air
laut. Saat air pasang, hutan mangrove digenangi oleh air laut, sedangkan pada saat air surut,
hutan mangrove bebas dari genangan air laut. Umumnya hutan mangrove berkembang baik pada
pantai yang terlindung, muara sungai, atau laguna. Tumbuhan yang hidup di habitat hutan
mangrove tahan terhadap garam yang terkandung di dalam air laut.
Ada dua fungsi hutan mangrove sebagai potensi sumber daya laut di indonesia yaitu
fungsi ekologis dan ekonomis.
a. Fungsi ekologis hutan mangrove adalah sebagai habitat (tempat hidup) binatang laut untuk
berlindung, mencari makan, dan berkembang biak. Fungsi ekologis yang lain dari hutan
mangrove adalah untuk melindungi pantai dari abrasi air laut.
b. Fungsi ekonomis hutan mangrove berupa nilai ekonomis dari kayu pepohonan dan makhluk
hidup yang ada di dalamnya. Biasanya penduduk memanfaatkan kayu sebagai bahan kayu bakar
atau bahan pembuat arang. Kayu bakau juga dapat dijadikan bahan pembuat kertas.
Selain kayu, hutan mangrove juga dihuni oleh beragam jenis fauna yang bernilai
ekonomis, misalnya udang dan jenis ikan lainnya yang berkembang biak dengan baik di wilayah
ini. Hutan mangrove tersebar di pesisir sebelah barat Pulau Sumatra, beberapa bagian ada di
pantai utara Pulau Jawa, sepanjang pesisir Pulau Kalimantan, Pesisir Pulau Sulawesi, Pesisir
sebelah Selatan Papua, dan beberapa pulau kecil lainnya. Jumlah hutan mangrove di Indonesia
mencapai angka 3.716.000 ha (data dari UNESCO). Hutan mangrove Indonesia tidak tersebar
secara merata. Luas terbesar hutan mangrove berada di Pulau Papua yang mencapai 3,7 juta ha.
Berikutnya adalah Kalimantan (165 ribu ha), Sumatra (417 ribu ha), Sulawesi (53 ribu ha), Jawa
(34,4 ribu ha), Bali dan Nusa Tenggara (3,7 ha)

10
BAB III
PENUTUP

A.   KESIMPULAN

Jalur transportasi dan perdangan internasional di indonesia sudah sangat berkembang. Pada  jalur
transportasi Hal tersebut dapat diketahui dari peningkatan sarana transprotasi baik air, darat,
maupun udara. Sedangkan, pada perdangan internasional, indonesia kini sudah memprioritaskan
diplomasi ekonomi ke luar negeri.

B.   SARAN

Kami sangat menyadari kekurangan kami dalam hal penulisan makalah ini. Jadi untuk referensi
lebih lengkap, pembaca dapat mengunjungi sumber yang kami lampirkan dalam daftar pustka
maupun mencari referensi lain dari buku-buku maupun dari internet.

11
DAFTAR PUSTAKA

http://geo11ips2k1.blogspot.co.id/2016/08/v-behaviorurldefaultvmlo.html
http://mynewadindajuniar.blogspot.co.id/2016/08/posisi-strategis-indonesia-sebagai.html
http://reginaphasya.blogspot.co.id/2016/09/posisi-strategis-indonesia-sebagai_10.html

12

Anda mungkin juga menyukai