Proposal Penelitian ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori dan Metodologi Sejarah
OLEH :
A1A218036
PENDIDIKAN SEJARAH
UNIVERSITAS JAMBI
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan yang Maha Esa, karena
berkat rahmat dan hidayahnya penulis dapat menyelesaikan proposal ini dengan
sempurna yang berjudul Eksistensi Transportasi Air di Sungai Batanghari Masa
Kolonial Pada Tahun 1893-1942, sehubung dengan hal itu, perlu kiranya
penulis dengan ketulusan hati mengucapkan terimakasih kepada Bapak Drs.
Budi Purnomo, M.Hum, M.Pd selaku dosen mata kuliah Teori dan Metodologi
Sejarah yang juga membantu dan mengarahkan penulis hingga selesainya
proposal kali ini.
Penulis,
Melita Anggriani S
Nim. A1A218036
i
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................................. 1
LAMPIRAN ................................................................................................................. 22
ii
DAFTAR ISI
Table 1.1 Jenis Jenis Angkutan Sungai Tradisional dan Modern..................................... 11
iii
DAFTAR BAGAN
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
untuk mengangkut kebutuhan bahan pokok dan barang dalam jumlah yang
relatif besar dan sebagai alternatif moda Transportasi.
Pada masa pemerintahan Belanda sekitar awal abad kedua puluh tak
satupun sungai di Sumatera yang bisa menandingi kemajuan di Sungai
Batanghari. Tidak sebagaimana sungai sungai lain di pulau Jawa, sungai
Batanghari memiliki keistimewaan tersendiri sebagai sebuah sungai dengan
kelengkapan alat transportasi modern pada masa itu, dimana yang pada
mulanya transportasi air hanya bergantung dari tenaga manusia seperti
sampan, rakit dan kano kemudian ketika Belanda masuk dan mempercepat
perkembangan alat trasnportasi di Sungai Batanghari menjadi tenaga motor,
bahkan perdagangan maupun industri terbesar sepanjang abad XIX
menggunakan alat transportasi air dalam penyaluran barang maupun alat
transportasi masyarakat. Sungai Batanghari menjadi sarana transportasi air
yang ramai digunakan. Hilir mudik kapal-kapal dagang Belanda bahkan
sampan dan perahu kecil milik masyarakat mengangkut barang komoditi
berupa rempah-rempah dan ikan-ikan hasil tangkapan nelayan masih
beroperasi pada saat itu, mereka membawa masuk komoditi tersebut ke
daerah dalam kota Jambi3.
Dalam kacamata sejarah sistem transportasi sungai sudah dikenal sejak
zaman nenek moyang, selama ribuat tahun yang lalu berprofesi sebagai
pelaut. Sejak Indonesia telah dikenal sebagai “Negara Perahu Tersohor”. 4
Hal ini sejalan dengan isi buku sejara De Oudste Geschiedeni Van De
Archipel bahwa kerajaan Melayu Jambi dari abad ke 7 sampai 13
merupakan daerah maritim yang maju5. Dalam bukunya disebutkan bahwa
nenek moyang bangsa Melayu Jambi membuat perahu dengan hanya
kemampuan yang sederhana, yang mengaitkan beberapa batang bambu
menjadi satu, yang kemudian dikenal sebagai rakit atau gethek. Namun rakit
ini hanya bisa digunakan untuk pelayaran jarak dekat dan hanya cocok
digunakan disungai yang tenang dan tidak bergelombang seperti sungai
3Arsip Daerah Provinsi Jambi No. 20, 2006. A kadar, pengelolaan kemaritiman menuju Indonesia
Sebagai Poros Maritim Dunia, lembaga concern, Jakarta, 2015,428
4
Harry Lisbijanto, kapal Penisi, (Yogyakarta, graham Ilmu, 2013), hal 7
5
Wikipedia Ensiklopedia Gratis. Wikipedia. The free encyclopedia , 15 Mei 2018, Web, 12
Mei 2020
3
digunakan oleh pihak Belanda dimana kegunaannya tak lain ialah untuk
memuat barang sehingga dapat sampai kedermaga. 8
Sejauh penulis ketahui, penelitian yang mengkaji tentang eksistensi
transportasi air sudah ada yang menulisnya seperti dalam jurnal yang ditulis
oleh Nugroho Kartiko Adi yang berjudul “Peranan Sungai Kalimas Sebagai
Sarana Transportasi Sungai Kota Surabaya Tahun 1900-1952” Volume 7,
No. 1 Tahun 2019, yang membahas mengenai sarana transportasi air di
sungai Kalimas sejak tahun 1900-1952 namun lebih membahas kearah
perdaganan yang melewati rute Sungai Kalimas. 9
Ada juga skripsi yang dituis oleh Harmis Kartini tahun 2006 yang
berjudul Kajian Penggunaan Moda Transportasi Sungai di Kota Jambi yang
lebih menekankan pembahasannya mengenai presepsi masyarkat mengenai
eksistensi penggunaan transportasi air di Kota Jambi10
Kemudian. Skripsi yang ditulis oleh Akbar Bakar tahun 2018 yang
berjudul Analisis Kebutuhan Angkutan Penyebrangan Sungai Jenebereng di
Desa Taeng Kabupaten Gowa, yang membahas mengenai kebutuhan
angkutan penyebrangan di Sungai Jenebereng11
8
Sugianto, Rustandi, Dunia Maritim, Direktoral Jendral Perhubungan Laut, Jakarta,1978, 8
9
Nugroho, Kartiko. 2019. Peranan Sungai kalmias Sebagai Sarana Transportasi
SungaiJanebereng. Surabaya Tahun 1900-1952. Jurnal Pendidikan Sejarah Univeritas
Surabya. Volume 7, No. 1 Tahun 2019.
10
Yosephine Harmis.2014.Kajian Penggunaan Moda Transportasi Sungai Di Kota Jambi.
11
Akbar, Bakar.2018.”Analisis Kebutuhan Angkutan Penyebrangan Sungai Jenebereng di
Desa Taeng Kabupaten Gowa”. Surabaya
5
Adapun manfaat penulisan ini dilihat dari teoritis dan segi akademis,
antara lain di jelaskan sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Untuk mengembangkan Ilmu pengetahuan dibidang sejarah, terutama
mengenai Ekistensi Transportasi Air di Sungai Batanghari Masa Kolonial
Pada Tahun 1893-1942
2. Manfaat Praktis
c. Bagi Peneliti
Menambah pengetahuan, wawasan, dan pengalaman dalam melakukan
penelitian. Serta menambah pengetahuan peneliti tentang mengenai
Ekistensi Transportasi Air di Sungai Batanghari Masa Kolonial Pada
Tahun 1893-1942
1.4 Tinjauan Pustaka
Sejauh ini yang diketahui oleh penulis hingga saat ini tulisan yang
dengan kompherensif membahas mengenai Ekistensi Transportasi Air di
Sungai Batanghari Masa Kolonial Pada Tahun 1893-1942 belum ada yang
menulis. Adapun beberpa penelitian yang meninggung namun untuk tempat,
waktu dan kharakteristiknya sangatlah berbeda serta biasanya mencakup hal
yang lebih luas mengenai eksitensi Transportasi atau elsistensi transportasi
air didaerah lain. Akan tetapi dari beberapa tulisan yang ditemui ada
beberapa sumber karya tulis membahas mengenai tema yang dapat
dijadikan perbandingan oleh penulis tentang sejauh mana masalah yang
akan dibahas dalam tulisan ini, yaitu:
Pertama, jurnal yang disusun oleh Nugroho Kartiko Adi yang berjudul
“Peranan Sungai Kalimas Sebagai Sarana Transportasi Sungai Kota
Surabaya Tahun 1900-1952” Volume 7, No. 1 Tahun 2019. Dalam jurnal
ini beliau membahas mengenai sarana transportasi air di sungai Kalimas
sejak tahun 1900-1952 namun lebih membahas kearah perdaganan yang
melewati rute Sungai Kalimas.12
Kedua, skripsi karya Yosephine Harmis Kartini yang berjudul Kajian
Penggunaan Moda Transportasi Sungai di Kota Jambi dalam skripsinya
beliau lebih menekankan pada pembahasan mengenai faktor yang
mempengaruhi eksistensi transportasi air di Kota Jambi serta presepsi
masyarkat mengenai eksistensi penggunaan transportasi air di Kota Jambi13.
12
Nugroho, Kartiko. 2019. Peranan Sungai kalmias Sebagai Sarana Transportasi
SungaiJanebereng. Surabaya Tahun 1900-1952. Jurnal Pendidikan Sejarah Univeritas
Surabya. Volume 7, No. 1 Tahun 2019.
13
Yosephine Harmis.2014.Kajian Penggunaan Moda Transportasi Sungai Di Kota Jambi
8
14
Akbar, Bakar.2018.”Analisis Kebutuhan Angkutan Penyebrangan Sungai Jenebereng di
Desa Taeng Kabupaten Gowa”. Surabaya
9
15
Muhamad Hassan. Sistem Transportasi.
Https//www.slideshare.net/mobile/hassani4/manajemen-trasportasi-47969403.17 Mei
2020
16
Annisa. 2015. Pengaruh Waktu Tambat Kapal Terhadap Kinerja Operasional PT.
Samudera Indonesia Di Pelabuhan Ciwandan Tahun 2015. Sekolah Tinggi Manajemen
Transportasi Trisakti.
17
Morlok, Ek.1981.pengantar Tehnik dan Perencanaan Transportasi.Penerbit
Erlangga:Jakarta.
10
“setiap mesin atau alat yang dapat terbang di atmosfer karena gaya
angkat dan reaksi udara.20
3. Transportasi Air
Transportasi air merupakan angkutan yang tumbuh dan berkembang
secara alami di Indonesia akibat kondisi geografis alam yang memiliki
banyak perairan. Jalan bagi transportasi air ini selain bersifat alami (laut,
sungai, danau), ada pula yang bersifat buatan manusia (kanal, anjir, danau
buatan) atau biasa disebut juga dengan “inland water transportation”
(Chandrawidjaja, 1998:5). Peranan Angkutan Sungai dan Penyeberangan
tentu sangatlah penting. Yakni diperlukan untuk menjangkau daerah
terpencil dimana prasarana jalan raya belum tersedia atau berkembang
dengan baik. Di samping itu, angkutan sungai dan penyeberangan juga
dapat dimanfaatkan untuk mengangkut kebutuhan bahan pokok dan barang
dalam jumlah yang relatif besar dan sebagai alternatif moda Transportasi.21
Pelayanan transportasi air meliputi transportasi Tradisional dan
modern, Sarana transportasi air tradisional pada umumnya menggunakan
kapal bertipe kecil dengan kepemilikan masyarakat atau perorangan
contohnya sampan, rakit, jukung, kano, klotok dan perahu layar. Sedangkan
transportasi modern merupakan jenis transportsi air yang sudah mengalami
perkembangan mulai dari mesin hingga bentuknya sudah menyesuaikan
dengan perkembangan zaman akibat kemajuan teknologi contohnya kapal
Feri, Speedboat dan kapal selam22. Beberapa jenis angkutan sungai
tradisional dan modern dapat dilihat pada tabel dibawah:
Table 1.1 : Jenis Jenis Angkutan Sungai Tradisional dan Modern
yaitu Hollandia,
amsetrdam,
mauritus, Duijfe
yang dibuat pada
tahun 1594
2 Modern Kapal Feri Kapal Di zaman
penyebrangan Belanda sudah
yang biasa ada beberapa
disebut jenis kapal feri,
transportasi jarak namun yang
dekat lebih ppuler
adalah jenis
amsterdam dan
hovercraft yang
muncul ditahun
1960an
Speedboat Perahu motor Pertama kali
bertenaga mesin muncul ada
yang dapat tahun 1946 yang
melaju dengan dikenal dengan
kecepatan tinggi the black
namun hanya speedboat yang
bermuatan 1-2 diperkenalkan
orang oleh John Lie
untuk menembus
blockade
Belanda pada
saat itu.
Kapal Selam Kapal yang Dibuat pada
bergerak tahun 1947
dibawah bermaksud untuk
permukaan air menmabah
15
23
Yosephine Harmis.2014.Kajian Penggunaan Moda Transportasi Sungai Di Kota
Jambi.Universitas Negeri Batanghari
23
Ibid
24
Ibid
16
25
Ibid, hal.310
17
Transportation Management
Transportasi
Tradisional Modern
(Sampan, Kano, Jukung, ( Kapal Feri, Speedboat, kapal Selam)
Klotok, Rakit, Perahu Layar)
bahan sejarah, menilai secara kritis, dan kemudian menyajikan suatu sintesa
dari hasil hasilnya, atau dapat dikatakan bahwa metode penelitian sejarah
adalah sarana sejarah untuk melaksanakan penelitian dan penulisan
sejarah26. Adapun metode penelitian yang dilakukan pada penelitian ini
adalah Heuristik (pengumpulan data), kritik sumber (pengujian), analisis
dan interpretasi, dan historiografi (penulisan sejarah) 27
26
Nugroho Notosusanto, Masalah Penelitian Kontemporer (suatu Pengalaman).
Jakarta:PT. Idayu Press, 1984,hlm. 10-11
27
Nugroho Notosusanto, Norma-Norma Dasar Penelitian dan Penulisan Sejarah, (Jakarta:
Departemen Pertahanan dan Keamanan, 1971), hlm. 19.
19
DAFTAR PUSTAKA
I. Arsip
Arsip Daerah Provinsi Jambi No. 20, 2006. A kadar, pengelolaan
kemaritiman menuju Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia,
lembaga concern, Jakarta, 2015,428.
II. Buku
Kamaludin, Rustian. 1987. Ekonomi Transportasi (Cetakan Pertama).
Jakarta: Ghalia Indonesia.
III. Jurnal
Nugroho, Kartiko. 2019. Peranan Sungai kalmias Sebagai Sarana
Transportasi Sungai Janebereng. Surabaya Tahun 1900-1952. Jurnal
Pendidikan Sejarah Univeritas Surabya. Volume 7, No. 1 Tahun
2019.
Siti Heidi Karmela, 2014. Jurnal Ilmiah Dikdaya Pelabuhan Jambi Sejarah
Dan Perkembangannya. Vol 4, No 02 (2014)
IV. Artikel
Kementrian PPN/Bappenas Republik Indonesia.2012. “Kajian Evaluasi
Bidang Transportasi Di Indonesia”. DIrektorat Evaluasi Kerja
Pembangunan Sektoral. Bappenas RI:Jakarta.
V. Skripsi
Akbar, Bakar.2018.”Analisis Kebutuhan Angkutan Penyebrangan Sungai
Jenebereng di Desa Taeng Kabupaten Gowa”. Surabaya
VI. Internet
Wikipedia Ensiklopedia Gratis. Wikipedia. The free encyclopedia , 15 Mei
2018, Web, 12 Mei 2020
LAMPIRAN