Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

Sejarah Jukung dan Perkembangannya di Kalimantan Tengah

DOSEN
Ir. P. Eliza Purnamasari , M.Eng.

DISUSUN OLEH
Elsa Agustina, 190217670
Luciana Citra Dewi, 190217733

UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA


FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK SIPIL
KATA PENGANTAR

Puji syukur Tuhan Yesus Kristus atas segala karunia-Nya sehingga makalah ini dapat tersusun
hingga selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang
telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari seutuhnya bahwa masih jauh dari kata sempurna baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami terbuka
untuk menerima segala masukan dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca sehingga
kami bisa melakukan perbaikan makalah ilmiah sehingga menjadi makalah yang baik dan
benar.

Akhir kata kami meminta semoga makalah ilmiah tentang “Sejarah Jukung dan
Perkembangannya di Kalimantan Tengah” ini bisa memberi manfaat utaupun inpirasi pada
pembaca.

Yogyakarta, Desember 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………………………………………. i

KATA PENGATAR………………………………………………………………. ii

DAFTAR ISI………………………………………………………………………. iii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………… 1

A. Latar Belakang…………………………………………………….. 1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………. 1
C. Tujuan Penulisan…………………………………………………... 2
D. Manfaat…………………………………………………………….. 2

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………... 2

A. Penjelasan Umum………………………………………………….. 2
B. Pembahasan…………………………………………………………3

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulam
B. Saran & Solusi

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sungai merupakan bagian yang tak terpisahkan dari rutinitas kehidupan bagi
sebagian masyarakat di Kalimantan. Kondisi geografis wilayah dengan aliran sungai
besar maupun sungai kecil memang menjadi komponen yang utama.

Sungai Barito yang merupakan sungai terbesar di Kalimantan mempunyai


anak-anak sungai yang semuanya dapat dilayari. Sungai-sungai tersebut berfungsi
sebagai prasarana perhubungan dan pengangkutan yang sangat penting bagi penduduk
yang tinggal di kawasan tersebut. Sejak zaman dahulu sungai merupakan prasarana
transportasi yang mendukung aktivitas ekonomi maupun sosial penduduk Kalimantan
karena sebagian besar aktivitas ekonomi mereka dilakukan melalui sungai. Dengan
demikian, perahu sungai merupakan sarana transportasi air yang sangat penting bagi
kehidupan masyarakat, terutama bagi mereka yang bermukim disekitar aliran-aliran
sungai.

Wilayah yang didominasi oleh perairan ini tentunya mempunyai banyak jalur
transportasi yang dapat dilalui oleh alat transportasi air, Sehingga pada saat itu banyak
masyarakat menggunakan jalur perairan untuk bepergian. Mengingat dulunya
masyarakat Dayak kebanyakan tinggal di pinggir sungai, alat transportasi yang terkenal
pada masa itu adalah jukung dan menjadi sarana yang wajib dimiliki setiap masyarakat
Dayak.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah jukung?
2. Bagaimana perkembangan jukung di Kalimantan Tengah ?
3. Apakah jukung masih dipergunakan dalam kegiatan sehari-sehari di Kalimantan
Tengah?

C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui sejarah jukung
2. Untuk mengetahui perkembangan jukung di Kalimantan Tengah
3. Untuk mengetahui apakah jukung masih dipergunakan dalam kegiatan sehari-
hari di Kalimantan Tengah

D. Manfaat
1. Memperoleh pengetahuan tentang sejarah jukung
2. Mengetahui perkembangan jukung di Kalimantan Tengah
3. Mengetahui apakah jukung masih dipergunakan dalam kegiatan sehari-hari di
Kalimantan Tengah

BAB II

PEMBAHASAN

A. Penjelasan Umum

Jukung adalah perahu yang terbuat dari bahan dasar batang pohon yang
dipahat sedemikian rupa dan pada umumnya bentuknya sangat sederhana. Jukung
merupakan sarana transportasi yang sudah sejak lama digunakan oleh masyarakat
Kalimantan. Bahkan konon, telah digunakan sejak zaman besi pada abad ke -7 Masehi
hingga kini. Suku dayak Ma’anyan yang bermukim didataran rendah Barito telah
pernah melakukan perjalanan (migrasi) sampai ke Madagaskar, sekitar tahun 600. Sejak
adanya migrasi tersebut, barulah pada abad 6-7 M pembuatan jukung yang beragam
jenis mulai berkembang di Kalimantan.

Dahulu jukung mempunyai peranan penting bagi masyarakat daerah


Kalimantan, tapi sekarang budaya jukung semakin memudar dan diabaikan oleh
masyarakat Kalimantan itu sendiri. Ini disebabkan karena pengaruh globalisasi dan
kemajuan teknologi yang sangat pesat pada alat transportasi darat dan udara sehingga
alat transportasi tradisional seperti jukung kurang diminati dan tidak mampu bersaing
lagi dengan alat transportasi darat dan udara.

Saat ini sangat sulit menemukan jukung tradisional yang masih asli.
Kebanyakan jukung menggunakan mesin dan meninggalkan dayung sebagai alat
penggerak tradisionalnya. Jukung telah mengalami perubahan menjadi klotok atau
perahu motor seiring perkembangan teknologi yang semakin modern. Bahkan,
beberapa diantaranya kini mulai jarang ditemukan karena masyarakat beralih ke alat
transportasi darat yang lebih, cepat, efektif, dan efisien akibat perkembangan teknologi
yang semakin canggih.

B. Pembahasan

Anda mungkin juga menyukai