Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN HASIL OBSERVASI DESA KUALA TAMBANGAN

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Maritim (AKBK1305)

Dosen Pengampu:
Prof. Bambang Subiyakto, M.Hum.
Daud Yahya, M.Pd.

Disusun oleh : Kelompok 6

Ahmad Syarwani (2010111310009)


Lala Sapitri ( 2010111220034)
M. Rizal Ikhwandi (2210111210028)
Muhammad Akbar (2210111210009)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan YME yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas laporan observasi yang berjudul
“LAPORAN HASIL OBSERVASI DESA KUALA TAMBANGAN” ini tepat pada
waktunya.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Prof. Bambang Subiyakto, M.Hum., dan
Daud Yahya, M.Pd., selaku dosen pengampu mata kuliah Sejarah Maritim yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan observasi ini.
Kami menyadari, laporan observasi yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Banjarmasin, 5 November 2023

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Observasi..................................................................................1
1.2 Profil Desa.........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3
2.1 Sarana dan Prasarana Desa Kuala Tambangan..................................................3
2.2 Aspek Pendidikan di Desa Kuala Tambangan
...........................................................................................................................7
2.3 Aspek Ekonomi di Kuala Tambangan...............................................................8
2.4 Aspek Agama di Desa Kuala Tambangan.........................................................11
2.5 Aspek Kesehatan di Desa Kuala Tambangan....................................................13
2.6 Aspek Sosial Budaya di Desa Kuala Tambangan
...........................................................................................................................13
BAB III KESIMPULAN...................................................................................................16
3.1 Kesimpulan........................................................................................................16
DAFTAR PERTANYAAN................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................19

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Observasi


Fakta Desa Kualatambangan, yang terletak di Provinsi Kalimantan Selatan,
Indonesia, memiliki potensi besar dalam hal sumber daya alam dan keindahan alam.
Namun, desa ini juga menghadapi berbagai tantangan dalam upaya meningkatkan
kesejahteraan penduduknya. Oleh karena itu, perlu dilakukan observasi yang
komprehensif mengenai fasilitas yang tersedia dan situasi ekonomi di Desa
Kualatambangan.

Salah satu aspek yang esensial dalam pengembangan suatu wilayah adalah
ketersediaan fasilitas dasar, termasuk infrastruktur seperti jalan, pasokan listrik, air
bersih, fasilitas pendidikan, dan layanan kesehatan. Fasilitas yang memadai menjadi
aspek penting karena dapat meningkatkan akses penduduk desa ke layanan dasar
dan dengan demikian berdampak positif pada kualitas hidup mereka. Oleh karena
itu, penelitian ini bertujuan untuk mengamati kondisi fasilitas di Desa
Kualatambangan.

Di samping itu, perekonomian desa memiliki peran yang sentral dalam


menentukan kesejahteraan penduduk. Perekonomian desa melibatkan berbagai
sektor, termasuk pertanian, perikanan, peternakan, industri kecil, perdagangan, dan
jasa. Pengembangan ekonomi desa merupakan faktor kunci dalam upaya
meningkatkan kesejahteraan warga desa. Oleh karena itu, penelitian yang cermat
diperlukan untuk memahami situasi ekonomi di Desa Kualatambangan.

Desa Kualatambangan mungkin menghadapi keterbatasan sumber daya dan


dukungan dari pemerintah karena sifatnya sebagai daerah pedesaan. Keterbatasan
ini mencakup akses yang terbatas terhadap sumber daya dan dana yang diperlukan
untuk meningkatkan fasilitas dan perekonomian desa. Oleh karena itu, penelitian ini
bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan utama desa serta sumber daya yang
1
tersedia untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Melalui penelitian ini, evaluasi fasilitas yang ada di Desa Kualatambangan


akan dilakukan. Ini mencakup penilaian terhadap kualitas jalan, ketersediaan air
bersih, pasokan listrik, dan ketersediaan fasilitas pendidikan dan kesehatan. Selain
itu, penelitian ini juga akan membantu dalam mengidentifikasi hambatan-hambatan
yang mungkin dihadapi dalam upaya pengembangan infrastruktur desa.

Selain itu, penelitian ini juga akan memberikan wawasan tentang situasi
ekonomi di Desa Kualatambangan, termasuk identifikasi sektor-sektor ekonomi
yang dominan di desa dan masalah yang dihadapi oleh pelaku usaha lokal.
Penelitian ini juga akan membantu dalam mengidentifikasi peluang ekonomi yang
dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pendapatan penduduk desa.

Dalam konteks ini, peran pemerintah sangat penting. Pemerintah memiliki


peran utama dalam menyediakan dukungan dan sumber daya untuk pengembangan
desa. Oleh karena itu, penelitian ini akan membantu dalam mengevaluasi tingkat
keterlibatan pemerintah dalam meningkatkan fasilitas dan perekonomian di Desa
Kualatambangan.

Penelitian ini juga akan menghasilkan data dan informasi yang dapat
digunakan sebagai dasar untuk perencanaan pengembangan jangka panjang. Dengan
data yang akurat dan komprehensif, pemerintah dan para pemangku kepentingan
lokal akan dapat merancang program-program yang tepat sasaran untuk
meningkatkan kualitas hidup penduduk desa.

Untuk mencapai tujuan penelitian ini, berbagai metode pengumpulan data,


seperti survei, wawancara, observasi lapangan, dan analisis data sekunder, akan
digunakan. Data yang diperoleh akan dianalisis secara menyeluruh untuk
mengidentifikasi masalah dan peluang yang ada di Desa Kuala tambangan.

2
1.2 Profil
Desa

Gambar 1.1 Lambang Kabupaten Tanah Laut

id.wikipedia.org

Nama Desa : Kuala Tambangan


Kecamatan : Tangkisung
Kabupaten : Tanah Laut
Provinsi : Kalimantan Selatan
Luas Wilayah : 5,920 ha
Jumlah Penduduk : 2384

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sarana dan Prasarana Desa Tabunganen Kecil dan Sungai Telan Muara
A. Sarana Transportasi
Dari observasi yang dilakukan transporasi yang dapat digunakan
menuju Desa Kuala Tambangan dari Banjarmasin ada 1 jalur yaitu jalur
darat. Jalur darat dapat ditempuh menggunakan sepeda motor maupun mobil
dengan estimasi waktu sekita 2 jam 30 menit sampai 2 jam 50 menit.

Gambar 2.2 Kantor Desa


https://twitter.com/bnnkta
nahlaut
Gambar 2.1 Estimasi Waktu dan Peta
Perjalanan Banjarmasin-Kuala
Tambangan Jalur Darat (Dokumentasi
Pribadi)

4
Di Desa Kuala Tambangan dapat dikategorikan sebagai daerah
pemukiman yang padat. Mayoritas dari wilayah desa ini terdiri dari rawa-
rawa pesisir, lahan perkebunan, dan area pertanian, dengan sebagian kecil
lainnya digunakan sebagai wilayah pemukiman. Tanah di desa ini sangat
subur dan melihat sekeliling, mata kita akan disuguhkan dengan
pemandangan pepohonan hijau yang menjalari jalan-jalan desa. Meskipun
sepanjang pesisir hanya ditanami dengan tanaman bakau dan pohon kelapa,
peran penting dari tanaman-tanaman ini dalam menjaga pantai dari erosi
akibat air sungai dan air laut sangatlah nyata.

Secara administratif, wilayah Desa Kuala Tambangan mencakup luas


sekitar 5.920 hektar. Wilayah desa ini terbagi menjadi beberapa RT (Rukun
Tetangga) dan RW (Rukun Warga), yang mencakup berbagai dusun yang
tersebar di dalamnya. Dalam wilayah desa yang luas ini, terdapat beragam
aktivitas dan pengelolaan lahan yang menggambarkan keragaman fungsi dan
peran yang dimiliki oleh masyarakat setempat.

5
B. Prasarana Transportasi
Prasarana Secara keseluruhan, infrastruktur dan fasilitas di Desa
Kuala Tambangan dapat dianggap memadai. Jalan-jalan yang melintasi desa
ini sudah diaspal, meningkatkan aksesibilitas. Meskipun demikian, masih
ada beberapa kerusakan yang perlu diperbaiki di beberapa lokasi tertentu.
Selain itu, jaringan listrik dan telekomunikasi telah tersebar dengan baik di
seluruh desa.

Desa Kuala Tambangan memiliki potensi sumber daya alam yang


berlimpah, terutama dalam hasil tangkap laut seperti ikan, udang, dan cumi-
cumi. Potensi ini memberikan peluang ekonomi yang signifikan bagi
penduduk desa dalam bentuk sektor perikanan dan pengolahan hasil laut.
Dengan potensi alam yang melimpah, desa ini dapat menjadi sumber
penghidupan yang berkelanjutan bagi warga setempat serta berkontribusi
pada perkembangan ekonomi desa secara keseluruhan.

Gambar 2.5 Prasarana Jalan di Desa Gambar 2.6 Bincang-Bincang Santai


Tabunganen Kecil (Dokumentasi Pribadi) dengan Wakil Kepala Desa Sungai Telan
Muara (Dokumentasi Pribadi)

6
Gambar 2.7 Jembatan Beton Menuju Desa Tabunganen Kecil
Sumber Foto : Google Maps

7
C. Prasarana bangunan

Prasarana dari pemerintah kabupaten maupun dari warga desa di sepanjang


Desa Kuala tambangan tangkisung kabupaten Tanah Laut dapat terbilang cukup, di
Desa Kuala tambangan dilengkapi dengan fasilitas puskesmas, Kantor Polisi,
Kantor desa , Tempat Ibadah Masjid, Kantor Kecamatan, TK, SD, SMP, dan
Dermaga.1 Dari warga desa sendiri banyak terdapat warung makan maupun warung
sembako.

8
2.2 Aspek Pendidikan di Desa Tabunganen Kecil dan Desa Sungai Telan Muara
Tantangan pendidikan di Desa Kuala Tambangan, Kecamatan Takisung,
Kabupaten Tanah Laut, dapat rangkai sebagai berikut: pertama, kualitas pendidikan
yang masih di bawah standar, yang berdampak pada pencapaian mutu pendidikan di
daerah tersebut. Kualitas pendidikan yang rendah mempengaruhi kemampuan siswa
dalam memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang memadai.

Kedua, partisipasi masyarakat dalam dunia pendidikan masih rendah.


Partisipasi masyarakat yang kurang aktif dalam pendidikan mungkin disebabkan
oleh berbagai faktor, termasuk kesadaran akan pentingnya pendidikan, aksesibilitas
ke sekolah, dan pertimbangan ekonomi. Keterlibatan orang tua dan masyarakat
dalam pendidikan sangat penting untuk mendukung perkembangan siswa.

Ketiga, terdapat keterbatasan dalam sarana dan prasarana pendidikan.


Keterbatasan ini mungkin mencakup kekurangan fasilitas fisik, sumber daya, dan
peralatan pendidikan yang diperlukan untuk menciptakan lingkungan pembelajaran
yang efektif. Sarana dan prasarana yang memadai sangat penting untuk mendukung
pelaksanaan pendidikan yang sukses.

Keempat, permasalahan berkaitan dengan kualitas tenaga pengajar juga


menjadi fokus. Kualitas pendidikan yang baik sangat bergantung pada kompetensi
dan kualitas guru. Kualitas tenaga pengajar yang rendah dapat memengaruhi hasil
belajar siswa di sekolah.

Terakhir, tingginya angka putus sekolah merupakan tantangan yang


signifikan. Tingginya angka putus sekolah dapat menghambat kemajuan pendidikan
di desa ini dan meningkatkan risiko buta huruf di kalangan penduduk.

9
Gambar 2.8 Sekolah Dasar di Tabunganen Kecil
(Dokumentasi Priba

di)
Gambar 2.9 TK di Tabunganen Kecil (Dokumentasi Pribadi)

2.3 Aspek Ekonomi di Desa Kuala Tambangan,Kecamatan Takisung, Kabupaten Tanah


Laut

10
Desa Kuala Tambangan, yang terletak di Kecamatan Takisung, Kabupaten
Tanah Laut, bisa digolongkan sebagai wilayah dengan tingkat ekonomi yang
cenderung menengah ke bawah. Kemiskinan masih menjadi masalah yang
memengaruhi masyarakat desa ini, terutama para nelayan yang sangat bergantung
pada sumber daya kelautan sebagai sumber utama penghasilan mereka. Di samping
itu, sebagian penduduk di desa ini juga berprofesi sebagai petani yang mencari
penghasilan dari pertanian.

Gambar 2.10 Warung Sembako di Desa Tabunganen Kecil


(Dokumentasi Pribadi)

11
Desa Kuala Tambangan, Kecamatan Takisung, Kabupaten Tanah Laut,
dapat dikategorikan sebagai golongan ekonomi menengah ke bawah. Tingkat
kemiskinan masih melanda masyarakat, terutama nelayan, yang sangat bergantung
pada sumber daya kelautan dan sebagian penduduk juga Bertani sebagai sumber
utama penghasilan mereka. Pendapatan nelayan sangat terkait dengan kondisi cuaca,
yang berarti bahwa mereka menghadapi ketidakpastian ekonomi.

Pendapatan nelayan sangat bergantung pada aktivitas melaut, dan ada


periode tertentu di mana mereka tidak dapat berangkat melaut, yaitu pada bulan
Desember, Januari, dan Februari, disebabkan oleh cuaca buruk dan gelombang
besar. Di bulan-bulan lain, nelayan dapat berangkat melaut dan memperoleh
penghasilan yang cukup signifikan, seringkali berkisar antara Rp. 100.000 hingga
Rp. 200.000 per hari. Pekerjaan nelayan telah menjadi tradisi turun-temurun di desa
ini, diwariskan dari generasi ke generasi.

Situasi ini mencerminkan tantangan ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat


desa, terutama terkait dengan ketergantungan pada mata pencaharian utama yang
sangat dipengaruhi oleh faktor alam. Kesadaran akan ketidakpastian ini membuat
mereka harus menjalani gaya hidup ekonomi yang penuh dengan risiko.

2.4 Aspek Agama di Desa Kuala Tambangan,Kecamatan Takisung, Kabupaten Tanah


Laut
Agama Masyarakat Desa Kuala Tambangan secara keseluruhan menganut
agama Islam, dan nuansa kehidupan keagamaan sangat kental dalam masyarakat ini.
Masyarakat pesisir desa ini memiliki keyakinan yang kuat terhadap agama Islam,
dengan iman kepada Allah SWT dan Rasul-Nya, sebagaimana yang umumnya
dipraktikkan dalam ajaran agama Islam. Masyarakat di desa ini juga memiliki
fasilitas dan infrastruktur yang mendukung pelaksanaan kegiatan keagamaan.

Desa Kuala Tambangan memiliki satu masjid utama dan tiga mushalla. Di
sini, suasana religius sangat terasa, terutama saat waktu shalat tiba. Baik masjid
maupun mushalla selalu ramai dengan jama'ah, baik laki-laki maupun perempuan.
Pada waktu shalat Maghrib, misalnya, jama'ah biasanya membanjiri masjid karena

12
pada saat itu para nelayan telah kembali dari aktivitas melautnya. Pada hari Jumat,
masjid di desa ini menjadi pusat kegiatan keagamaan yang sangat penting, karena
sebagian besar nelayan menjadikan hari Jumat sebagai hari libur untuk beribadah
dan menunaikan shalat Jumat.

Selain sebagai tempat ibadah, masjid dan mushalla di desa ini juga
digunakan sebagai tempat anak-anak belajar agama (mengaji), tempat pelaksanaan
peringatan Maulid Nabi, dan majlis dzikir. Keberadaan fasilitas ini memainkan
peran penting dalam memenuhi kebutuhan keagamaan masyarakat dan memperkuat
keterhubungan sosial dan spiritual di Desa Kuala Tambangan.

Gambar 2.12 Langgar di Desa Sungai Telan Muara dan KUA di Desa
Tabunganen Kecil (Dokumentasi Pribadi)

13
2.5 Aspek Kesehatan di Desa Kuala Tambangan,Kecamatan Takisung, Kabupaten Tanah
Laut
Desa Kuala Tambangan, yang terletak di Kecamatan Takisung, Kabupaten
Tanah Laut, memiliki fasilitas kesehatan yang terdiri dari 1 unit Posyandu dan 1 unit
Puskesmas desa. Jarak terjauh yang harus ditempuh oleh warga desa untuk
mencapai puskesmas atau puskesmas pembantu terdekat dengan menggunakan
kendaraan adalah selama 5 menit. Sementara itu, jika mereka perlu menuju rumah
sakit terdekat, waktu tempuhnya adalah sekitar 1 jam (60 menit).

Masyarakat di Desa Kuala Tambangan telah menunjukkan kesadaran yang


baik terhadap masalah kesehatan. Program-program kesehatan desa, seperti kegiatan
Posyandu yang diadakan setiap bulan, telah dijalankan dengan baik. Hal ini
mencerminkan komitmen masyarakat dalam upaya menjaga dan meningkatkan
kesehatan anggota komunitas mereka. Selain itu, ketersediaan fasilitas kesehatan
yang relatif mudah diakses juga dapat berkontribusi pada kesadaran dan praktik
kesehatan yang positif di desa ini.

Gambar 2.13 Puskesmas di wilayah Desa Tabunganen Kecil (Dokumentasi


Pribadi)

14
2.1 Aspek Sosial Budaya di Desa Kuala Tambangan,Kecamatan Takisung, Kabupaten
Tanah Laut
Solidaritas dan nilai-nilai sosial yang tinggi di masyarakat Desa Kuala
Tambangan menciptakan ikatan yang kuat antara warganya. Mereka sering
melakukan gotong royong untuk membangun dan merawat prasarana umum, seperti
memperbaiki jalan desa, mendirikan posyandu, atau memperbaiki fasilitas
pendidikan. Semangat kebersamaan ini menguatkan hubungan sosial di desa.

Kegiatan kerja bakti untuk membersihkan kuburan umum juga merupakan


bentuk penghormatan terhadap leluhur dan tempat-tempat suci. Bersama-sama,
mereka menjaga makam-makam tersebut agar tetap terjaga dengan baik.

Masyarakat Desa Kuala Tambangan juga sangat peduli terhadap lingkungan.


Mereka secara rutin melakukan kegiatan membersihkan pantai dari sampah dan
menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. Ini adalah upaya bersama untuk
menjaga keindahan alam dan sumber daya alam yang mereka nikmati.

Pembangunan jembatan kayu oleh warga desa untuk mendukung aktivitas


melaut menunjukkan semangat kerja sama yang luar biasa. Jembatan ini menjadi
sarana penting bagi para nelayan dalam akses ke kapal dan laut, serta sebagai contoh
nyata bagaimana masyarakat berkolaborasi untuk memecahkan masalah lokal.

Dalam ranah keagamaan, pengajian Al-Qur'an, Khotmil Qur'an, pengajian


mingguan, bulanan, dan peringatan hari besar Islam menjadi momen penting bagi
warga untuk bersatu dan memperdalam pemahaman agama. Kegiatan-kegiatan ini
membantu memperkuat hubungan sosial dan spiritual di antara mereka.

Melalui kerja sama yang erat dalam kegiatan sosial dan keagamaan,
masyarakat Desa Kuala Tambangan menjaga nilai-nilai sosial yang tinggi dan
menjalin kedekatan yang kuat di antara sesama warga desa, menciptakan
lingkungan yang harmonis dan berdampak positif pada kehidupan sehari-hari
mereka..

15
BAB III

KESIMPULAN

Desa kuala tambangan merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Takisunh,
Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan. Desa Kuala tambangan mempunyai potensi
sumber daya alam yang beragam, terutama pada bidang perikanan. Sebagian besar penduduk desa
berprofesi sebagai nelayan yang menangkap ikan dan udang di pesisir pantai. Mayoritas agama di
Desa Kuala tambangan yaitu beragama Islam dan juga Mayoritas mata pencaharian mereka yaitu
nelayan.

Pendidikan di desa Kuala tambangan masih sangat rendah,hanya sebagian besar masyarakat
yang bisa menduduki bangku SMA dan untuk fasilitas cukup memadai. Dalam bidang kesehatan
pun di Desa ini hanya mempunya Puskesdes pembantu yang mana untuk fasilitasnya kurang
memadai hal ini dikarenakan letak desa yang cukup terpencil dari desa-desa lain yang ada di
kecamatan takisung dan akses jalan yang beberapa masih rusak. Untuk listrik dan jaringan, di desa
ini sudah baik, listrik disana sudah aman dan untuk jaringan pun tidak susah.

Di desa kuala tambangan ini memiliki keunikan budaya yaitu mereka masih melakukan
beberapa tradisi, seperti tradisi bapalas bidan yang merupakan upacara pemberkatan oleh seorang
bidan kampung/tradisional kepada sang jabang bayi dan ibunya. Selain itu, ada pula tradisi mandi
mandi manujuh bulanan bagi perempuan yang hamil pertama kali.

16
DAFTAR PERTANYAAN
1. Apa mata pencaharian utama masyarakat dan sampingan masyarakat?
2. Apa mayoritas agama masyarakat?
3. Bagaimana fasilitas untuk keagamaan di desa?
4. Bagaimana sumber air bersih masyarakat?
5. Mengapa jalan utama mengalami kerusakan yang cukup parah?
6. Selain jalur darat apakah ada jalur lain untuk mencapai desa ini? Jika ada melalui jalur
apa dan menggunakan apa untuk mencapai desa ini?
7. Bagaimana fasilitas pendidikan di desa apakah sudah lengkap? Jika belum lengkap
apakah itu?
8. Bagaimana antusiasme anak-anak yang bersekolah?
9. Bagaimana fasilitas kesehatan di desa apakah sudah lengkap? Jika belum lengkap apakah
itu?
10. Apakah ada kegiatan rutin untuk mencek kesehatan masyarakat?
11. Melihat dari kondisi geografis desa yang dekat sungai besar apakah ada dermaga untuk
kapal singgah?
12. Bagaimana kondisi dermaga desa ini apakah dalam kondisi baik atau rusak?
13. Apakah kapal yang ada terlihat di desa digunakan untuk aktivitas menangkap ikan,
apakah ada pengepul untuk menjual hasil tangkapan ikan tersebut?
14. Berapa harga taksi klotok di desa ini?
15. Kenapa tidak ada perbaikan dari desa mengenai jalan utama yang rusak tersebut?
16. Bagaimana keamanan Desa ini, apakah ada kegiatan atau mungkin organisasi yang
menjaga keamanan Desa

17
DAFTAR PUSTAKA

Atmaja, I. S. dkk. (2020). Peranan Kantor Urusan Agama (KUA) dalam Penguatan
Ketahanan Keluarga. Jurnal Nuansa Akademik: Jurnal Pembangunan Masyarakat.
5(2), 76-88.

Hasnah. (2011). Peranan Taman Kanak-Kanak Al-Qur'an/Taman Pendidikan Al-Qur'an


(TKA/TPA) Terhadap Pembentukan Akhlak Anak. Skripsi. Makassar: Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Alauddin.

Maimanahh, M. A., & Norhidayat, M. A. (2014). TRADISI BAAYUN MULUD DI


BANJARMASIN. 53-54.

Wuaten, J. F. dkk. (2021). Proses Finishing Pembuatan Kapal Pajeko (Mini Purse Seiner) di
Kampung Para I Kecamatan Tatoareng. Jurnal Ilmiah Tindalung. 7(2), 22-28.

18
LAMPIRAN

1
2

Anda mungkin juga menyukai