Oleh:
ABDUL LATIF
NIM: 2206056017
ABDUL LATIF
Nim:2206056017
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................iii
DAFTAR TABEL.................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. LATAR BELAKANG...................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH...............................................................................2
C. TUJUAN PENELITIAN...............................................................................2
D. MANFAAT PENELITIAN............................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................3
A. DASAR TEORI...........................................................................................3
B. DESKRIPSI WILAYAH KOTA BONTANG..................................................3
C. KARAKTERISTIK RESPONDEN...............................................................4
BAB III METODE PENELITIAN............................................................................8
A. WAKTU DAN PENENTUAN LOKASI PENELITIAN...................................8
B. POPULASI DAN PENENTUAN SAMPEL..................................................8
C. JENIS DAN CARA PENGUMPULAN DATA...............................................8
D. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA......................................................9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................10
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
DAFTAR TABEL
iv
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Luas wilayah Kota Bontang yang mencapai 497.57 Km² . didominasi oleh
kawasan pesisir Kota Bontang ini. telah memanfaatkan potensi sumberdaya
perikanan dan kelautan untuk keberlangsungan hidupnya. Penghidupan utama
masyarakat pesisir di Kota Bontang adalah berbasis penangkapan ikan,
budidaya ikan, sektor pariwisata dan lain sebagainya. Kegiatan ini telah
dilakukan secara turun temurun.(Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota
Bontang, 2015).
1
pendapatan masyarakatnya. Dalam hal ini berkaitan erat dengan kegiatan
perekonomian yang dilakukan masyarakatnya. Dalam lingkup masyarakat pesisir
kegiatan perekonomiannya tidak terlepas dari pemanfaatan sumber daya laut.
Kebanyakan dari masyarakat yang hidup di daerah pesisir pantai mata
pencahariannya sebagai nelayan yang menggantungkan hidupnya dalam sektor
perikanan.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENELITIAN
D. MANFAAT PENELITIAN
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi pemerintah dan
masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya kelautan yang efektif dan
berkelanjutan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir. Selain itu,
hasil penelitian ini juga dapat menjadi dasar bagi penelitian selanjutnya dalam
bidang ilmu kelautan.
2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. DASAR TEORI
Potensi sumberdaya pesisir dan laut jika dimanfaatkan secara optimal dapat
mensejahterakan masyarakat, terutama masyarakat pesisir. Masyarakat pesisir,
terutama nelayan tradisional, pada kenyataannya termasuk pada masyarakat
miskin dan tertinggal diantara kelompok masyarakat lainnya. Pada umumnya di
daerah-daerah nelayan, kaum istri ikut terlibat dalam kegiatan-kegiatan produktif,
terutama yang berkaitan dengan kegitaan perikanan dan pengolahannya. Hal ini
didukung oleh hasil studi yang dilakukan oleh Rizal (1985), memperlihatkan
bahwa cukup banyak keterlibatan perempuan Bira, Sulawesi Selatan, sebagai
penanggung jawab rumah tangga dalam aktivitas mencari nafkah dan bekerja
keras ketika suami mereka berlayar. Disadari atau tidak keterlibatan istri ikut
membantu dalam upaya meningkatkan pendapatan keluarga, namun masih
kurang mendapat pengakuan bahwa istri cukup berperan besar baik di dalam
rumah maupun diluar rumah. Dengan demikian, sudah saatnya keluarga
memanfaatkan potensi yang ada dalam keluarga dan mengelola sumberdaya
yang dimiliki dalam tatanan manajemen sumberdaya keluarga yang terencana
dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis
manajemen sumber daya keluarga yang dilakukan pada masyarakat nelayan
berdasarkan pembagian peran antara suami dan istri.
3
Kota Bontang memiliki sumberdaya perikanan yang potensial karena Kota
Bontang berbatasan langsung dengan Selat Makassar. Kondisi geografis
tersebutlah yang menyebabkan masyarakatnya yang terkonsenterasi untuk
tinggal di sepanjang pinggir laut berprofesi sebagai nelayan dan pembudidaya.
Usaha penangkapan ikan di laut merupakan usaha perikanan yang paling
dominan dilakukan oleh masyarakat di daerah tersebut, selain itu juga tidak
sedikit yang melakukan pembudidaya ikan maupun rumput laut hal tersebut
dikarenakan selain luas areal usaha yang tidak terbatas juga karena jenis hasil
tangkapan yang relatif beragam jumlahnya. Potensi perikanan di Kota Bontang
sangat baik, karena masih tersedianya sumberdaya pendukung perikanan. Hutan
mangrove yang dimiliki memiliki luas sebesar 1.115,5 ha, gosong pulau seluas
940 ha, luas padang lamun 741 ha, dan luas keseluuhan terumbu karang yang
dimiliki 6.454 ha, serta area marikultur ikan dan rumput laut seluas 423 ha.
Produksi perikanan tangkap sebanyak 15.761 ton dan perikanan budidaya
tambak sebesar 15,2 ton, budidaya karamba sebesar 40,25, budidaya rumput
laut sebesar 14.616,9 ton, dan budidaya kolam sebesar 38,2 ton.
C. KARAKTERISTIK RESPONDEN
a) Umur Nelayan
4
asih belum stabil. Umur nelayan berkisar dari 28–63 tahun, dengan rincian 30% b
erumur 28– 39 tahun, 20% berumur 40-51 tahun, dan 50% berumur 52–63 tahun.
5
c) Jumlah Tanggungan Nelayan
6
Pengalaman sebagai nelayan merupakan aspek yang penting dalam
kegiatan usaha tani. Pengalaman dapat dijadikan satu diantara modal usaha.
Kemampuan seseorang umumnya berhubungan erat dengan pengalaman yang
dimiliki. Dari hasil penelitian diperoleh pengalaman sebagai nelayan cukup
bervariasi, mulai 5 tahun sampai 40 tahun. Pengalaman nelayan antara 5 – 16
tahun sebanyak 26,67%, antara 17 – 28 tahun sebanyak 33,33%, dan antara 29-
40 tahun sebanyak 40%. Hal ini menunjukkan bahwa pekerjaan sebagai nelayan
sudah menjadi pekerjaan utama.
7
BAB III METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan mulai bulan Juni-Juli 2002 di daerah Pesisir Desa
Kota Bontang , Kecamatan Bontang Utara, Provinsi Kalimantan Timur.
Penentuan lokasi ditingkat kecamatan dilakukan dengan metode purposive yaitu
penentuan berdasarkan tujuan atau alasan tertentu (Singarimbun, 1989) yaitu
berdasarkan potensi perikanan yang tinggi dan jumlah keluarga yang melakukan
kegiatan dibidang perikanan. Adapun penentuan lokasi di tingkat desa
berdasarkan potensi perikanan tangkap dan jumlah nelayan serta penyebaran
penduduknya.
Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer yang diperoleh dari
wawancara terstruktur dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner) dan
wawancara mendalam (indepth interview) dengan tiga keluarga contoh serta
observasi peran pada kegiatan sehari-hari suami dan istri untuk data yang
berkaitan dengan pembagian kerja dan curahan waktu. Data sekunder diperoleh
melalui dokumentasi dan kepustakaan dari publikasi atau laporan instansi terkait
seperti Dinas Perikanan Kota Bontang dan Propinsi Kalimantan Timur, Kantor
Kecamatan, Monografi Desa dan lain - lain.
8
D. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA
9
DAFTAR PUSTAKA
10