Anda di halaman 1dari 40

AKTIVITAS KELOMPOK WANITA TANI (KWT) TERHADAP

PENINGKATAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT DI DESA


LUMBUNGSARI KECAMATAN LUMBUNG
KABUPATEN CIAMIS

PROPOSAL PENELITIAN

Diajukan untuk Mengikuti Ujian Seminar Proposal Penelitian


di Jurusan Pendidikan Geografi

Oleh,
RINI YULIANI
202170001

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2023
LEMBAR PENGESAHAN

AKTIVITAS KELOMPOK WANITA TANI (KWT) TERHADAP


PENINGKATAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT DI DESA
LUMBUNGSARI KECAMATAN LUMBUNG KABUPATEN CIAMIS

Oleh,
RINI YULIANI
202170001

Telah disetujui untuk Diajukan Pada Ujian Seminar Proposal


di Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Siliwangi
2023

Disetujui Oleh:

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dr. Iman Hilman,S.Pd, M.Pd. Tineu Indrianeu,S.Pd, M.Pd.


NIDN 0404098002 NIDN 0003019007

i
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT. yang senantiasa
telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya serta kesehatan sehingga dapat
menyelesaikan proposal penelitian dengan baik yang berjudul “Aktivitas
Kelompok Wanita Tani (KWT) Terhadap Peningkatan Perekonomian Masyarakat
di Desa Lumbungsari Kecamatan Lumbung Kabupaten Ciamis”. Proposal
penelitian ini diajukan untuk Ujian Seminar Proposal di Jurusan Pendidikan
Geografi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan. Proposal ini berisi tentang
Aktivitas Kelompok Wanita Tani (KWT) dalam Meningkatkatkan Perekonomian
Masyarakat di Desa Lumbungsari Kecamatan Lumbung Kabupaten Ciamis.
Penulis mengucapkan mohon maaf atas segala kekurangannya dalam
penulisan proposal penelitian ini dan menyadari bahwa penyusunan proposal
penelitian ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari para pembaca untuk perbaikan kedepannya.
Semoga proposal ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi
para pembaca.

Ciamis, Desember 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... i

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... iv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. v

1. Latar Belakang ............................................................................................ 1

2. Rumusan Masalah ....................................................................................... 3

3. Definisi Operasional .................................................................................... 3

4. Tujuan penelitian ......................................................................................... 4

5. Kegunaan penelitian .................................................................................... 5

6. Tinjauan Teoretis......................................................................................... 6

6.1 Kajian Pustaka .......................................................................................... 6


6.2 Penelitian Yang Relevan ........................................................................ 15
6.3 Kerangka Konseptual ............................................................................. 16
7. Hipotesis Penelitian ................................................................................... 17

8. Prosedur Penelitian .................................................................................... 18

8.1 Metode Penelitian ................................................................................... 18


8.2 Variabel Penelitian ................................................................................. 18
8.3 Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 19
8.4 Instrumen Penelitian ............................................................................... 21
8.5 Populasi dan Sampel Penelitian ............................................................. 23
8.6 Teknik Analisis Data .............................................................................. 25
8.7 Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................ 27
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 29

LAMPIRAN: DOKUMENTASI ........................................................................ 32

iii
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
1. Hasil Penelitian yang Relevan .................................................................15
2. Populasi penelitian ...................................................................................24
3. Jumlah populasi dan sampel yang dijadikan responden ..........................25
4. Rencana dan Waktu Penelitian ................................................................28

iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Kerangka konseptual 1 ............................................................................... 16
2. Kerangka konseptual 2 ............................................................................... 17
3. Peta lokasi penelitian ................................................................................. 29
4. Gebyar Hasil Tani ...................................................................................... 34
5. Proses Penanaman ..................................................................................... 34

v
Aktivitas Kelompok Wanita Tani (KWT) Terhadap Peningkatan
Perekonomian Masyarakat Di Desa Lumbungsari Kecamatan Lumbung
Kabupaten Ciamis

1. Latar Belakang
Indonesia dikenal sebagai sebuah negara agraris dengan sebagian
besar penduduknya bekerja pada bidang pertanian. Indonesia memiliki
lahan pertanian yang sangat luas dan sumber daya alam yang melimpah.
Pertanian mempunyai peranan yang sangat penting dalam pemenuhan
kebutuhan pokok, pertanian memiliki peranan besar dalam mendongkrak
sektor sosial, perekonomian dalam masyarakat. Kebutuhan pokok atau
pangan akan semakin meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah
penduduk, maka secara langsung memiliki dampak terhadap peningkatan
perekonomian petani.
Pertanian merupakan sektor ekonomi yang utama di negara-negara
berkembang. Peran dan kontribusi sektor pertanian dalam pembangunan
ekonomi suatu negara menduduki posisi yang sangat penting. Hal ini
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pertanian merupakan sumber persediaan
bahan makanan dan bahan mentah yang dibutuhkan oleh suatu negara.
Tekanan-tekanan geografis yang besar di negara-negara berkembang
disertai dengan meningkatnya pendapatan dari sebagian penduduk yang
menyebabkan kebutuhan tersebut terus meningkat. Sektor pertanian harus
dapat menyediakan faktor-faktor yang dibutuhkan untuk ekspansi sektor
lain terutama dalam sektor industri.
Pertanian bukan hanya sekedar sektor ekonomi di Indonesia, tetapi
sebagai fondasi dari keberlanjutan masyarakat di berbagai wilayah di
Indonesia. Pertanian menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan manusia, sebab pertanian adalah kegiatan manusia untuk
mengembangkan reproduksi hewan dan tumbuhan yang bertujuan agar
tumbuhan yang bertujuan untuk mengembangkan reproduksi hewan dan
tumbuhan yang memiliki tujuan agar hewan dan tumbuhan tersebut dapat

1
berkembang atau lebih baik lagi. Usaha tani merupakan pengembangan dari
sistem pertanian yang mengacu pada keuntungan atau pendapatan yang
dilakukan oleh para usaha tani, baik secara individu maupun kelompok
(Nurzam et al., 2020).
Pertanian dapat menciptakan peluang lapangan pekerjaan yang
sangat dibutuhkan oleh masyarakat di dataran pedesaan. Sektor pertanian
dapat memberikan pekerjaan kepada sejumlah penduduk desa baik itu
secara langsung maupun tidak langsung. Hal ini dapat memberikan
kesempatan untuk dapat mengurangi pengangguran, dan memberikan
kestabilan ekonomi bagi komunitas masyarakat.
Saat ini peranan seorang wanita sangat memiliki peranan besar
dalam berbagai bidang, bahkan peranan wanita dirasakan diranah publik,
yang artinya perempuan di Indonesia dapat memberikan kontribusi dalam
memajukan bangsa dan negara melalui sumber daya manusia yang
berkualitas. Berkaitan dengan hal tersebut, pada penelitian ini Perempuan
ikut serta berpartisipasi dalam pembanguna sektor pertanian melalui
kelompok wanita tani. Kelompok Wanita tani di Desa Lumbungsari
Kecamatan Lumbung memiliki 4 Kelompok Wanita Tani (KWT) yang aktif
dan ikut serta dalam Pembangunan pertanian. Pembangunan pertanian ini
memiliki tujuan untuk dapat meningkakan taraf hidup Masyarakat sekitar
khusunya pada anggota petani. Sehingga, eksistensi Perempuan di Desa
Lumbungsari Kecamatan Lumbung menjadi sorotan menarik sebagai
bentuk partisipasi Pembangunan desa khusunya pada sektor pertanian.
Kelompok Wanita Tani (KWT) merupakan wadah yang dapat
memberikan kesempatan bagi Perempuan untuk ikut andil berpartisipasi
dalam memajkan sektor pertanian. Kelompok Wanita Tani (KWT) di Desa
Lumbungsari ini terbentuk karena permasalahan ekonomi dan juga pangan
yang belum memenuhi kebutuhan keluarga. Selain itu kelompok Wanita
Tani juga terbentuk karena adanya jenis usaha tani yang digeluti oleh
kelompok Wanita tani. Usaha tani tersebut berupa jenis-jenis sayuran yang
dimanfaatkan Masyarakat sekitar untuk kebutuhan sehari-hari khususnya

2
kebutuhan pangan Masyarakat. Sayuran merupakan jenis holtikultura yag
dapat dikonsumsi dalam kehidupan sehari-hati, adapun jenis sayuran yang
ditanam di KWT ini yaitu berupa kangkong, sawi, cabai, kacang-kacangan,
daun bawang, umbi-umbian dan lain sebagainya.
Desa Lumbungsari merupakan desa yang sebagaian masyarakatnya
bermata pencaharian sebagai petani, dan yang lebih menariknya Perempuan
di desa tersebut ikut andil berpartisipasi dalam kegiatan sektor pertanian
yaitu usaha tani sayuran dan umbi-umbian.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis tertarik untuk
meneliti topik permasalahan dengan judul “Aktivitas Kelompok Wanita
Tani (KWT) Terhadap Peningkatan Perekonomian Masyarakat di
Desa Lumbungsari Kecamatan Lumbung Kabupaten Ciamis”.

2. Rumusan Masalah
Dalam pembuatan artikel ilmiah ini penulis telah merumuskan beberapa
masalah yang akan dibahas pada penelitian yang dilakukan, diantaranya :
1. Aktivitas kelompok wanita tani (KWT) dalam upaya meningkatkan
pendapatan perekonomian masyrakat di Desa Lumbungsari Kecamatan
Lumbung Kabupaten Ciamis?
2. Faktor apa sajakah yang mempengaruhi aktivitas kelompok wanita tani
(KWT) dalam meningkatkan perekonomian masyarakat di Desa
Lumbungsari Kecamatan Lumbung Kabupaten Ciamis?

3. Definisi Operasional
1. Pengertian Aktivitas
Aktivitas merupakan suatu kegiatan, kesibukan,dinamis, mampu
bereaksi dan beraksi yang dilakukan oleh individu. Menurut Anton M.
Mulyono aktivitas artinya segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan
yang terjadi baik fisik maupun non-fisik.
2. Kelompok Wanita Tani

3
Kelompok Wanita Tani adalah sebuah wadah atau kelembagaan
petani yang anggotanya terdiri atas Wanita yang berkecimpung di
dalam kegiatan pertanian dan berkebun. Dengan adanya kelompok
Wanita tani ini merupakan upaya untuk meningkatkan hasil pertanian
seperti menjadi bagian dari motivator dalam adopsi dan pengenalan
teknologi tani
3. Pertanian
Beny Septylian (dalam hanafi 2015 : 11) pertanian merupakan
proses produksi yang didasarkan atas pertumbuhan tanaman dan
hewan.
4. Geografi Pertanian
Geografi Pertanian merupakan studi tentang persamaan dan
perbedaan fenomena pertanian secara keruangan di muka bumi yang
dikaji dengan pendekatan ekologi dan regional dalam konteks
keruangan. Menurut Robinson, Geografi pertanian adalah ilmu yang
mempelajari aspek spasial dari aktivitas pertanian, seperti
persebarannya

4. Tujuan penelitian
Adapun tujuan penulisan yang penulis lakukan adalah sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui aktivitas kelompok Wanita tani (KWT) dalam
upaya meningkatkan perekonomian masyarakat di Desa Lumbungsari
Keamatan Lumbung Kabupaten Ciamis.
2. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi aktivitas kelompok
wanita tani (KWT) dalam meningkatkan perekonomian masyarakat di
Desa Lumbungsari Keamatan Lumbung Kabupaten Ciamis.

4
5. Kegunaan penelitian
1. Kegunaan Teoretis
a. Digunakan untuk menambah pengetahuan ilmiah khususnya
tentangperanan kelompok wanita tani (KWT) terhadap
peningkatan perekonomian masyarakat di Desa Lumbungsari
Kecamatan Lumbung Kabupaten Ciamis.
b. Sebagai tambahan bahan ajar pada kaian geografi pertanian.
2. Kegunaan Praktis
a. Bagi Peneliti
Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi penulis
dalam meningkatkan perekonomian masyarakat di Desa
Lumbungsari Kecamatan Lumbung Kabupaten Ciamis.
b. Bagi Masyarakat
Memberikan informasi kepada Masyarakat di Desa
Lumbungsari Kecamatan Lumbung Kabupaten Ciamis, sebagai
bahan pertimbangan dan referensi dalam aktivitas pertanian di Desa
Lumbungsari Kecamatan Lumbung Kabupaten Ciamis.
c. Bagi Pendidikan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang
dapat digunakan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan
mengenai kelompok tani dalam peningkatan perekonomian
masyarakat di Desa Lumbungsari Kecamatan Lumbung Kabupaten
Ciamis.
d. Bagi Pemerintah
Sebagai penentu sikap pemerintah daerah untuk Langkah-
langkah selanjutnya dalam aktivitas kelompok Wanita tani dalam
peningkatan perekonomian masyarakat di Desa Lumbungsari
Kecamatan Lumbung Kabupaten Ciamis.

5
6. Tinjauan Teoretis
6.1 Kajian Pustaka
1) Hakikat Geografi
Geografi berasal dari kata geo yang berarti bumi, dan graphien yang
berarti lukisan atau tulisan. Menurut Eratosthenes, geographika berarti
tulisan tentang bumi. Dalam konteks geografi, bumi tidak hanya
berkenaan dengan fisik alamiyah saja, akan tetapi meliputi segala
prosesnya, baik gejala dan proses kehidupanya. Didalamnya termasuk
keidupan tumbuh-tumbuhan, Binatang dan manusia sebagai penghuni
bumi ini. (Sya, 2011).
2) Peranan Perempuan
Perkembangan zaman yang sedang marak dalam kehidupan
Masyarakat, menyebabkan butuhnya peran seorang Perempuan dalam
berbagai aspek. Aspek yang dimaksud adalah aspek dari pendidikan,
hukum, politik, sosial ekonomi, dan lain sebagainya. Hal ini terjadi atas
dasar tuntutan dari masyarakat global dengan memberikan peran atau
akses yang luas bagi Perempuan diranah public untuk kemajuan suatu
bangsa. Peran merupakan kedudukan seseorang di dalam masyarakat.
Hal ini menunjukan bahwa peran memiliki kedudukan yang sangat
penting dalam suatu masyarakat, karena peran dapat mempengaruhi pola
sosial.
Berkaitan dengan perkembangan zaman, perempuan mempunyai
peranan dan peung besar di dalam memperoleh kesempatan yang sama
dengan laki-laki dari berbagai aspek. Hal ini dapat dibuktikan dengan
pertanyataan bahwa jumlah perempuan lebih banyak dari laki-laki. Maka
tidak menutup kemungkinan bahwa seorang perempuan juga dapat
berperan dalam kontibusi pembagunan bangsa.
Berbeda dengan pada zaman dahulu, perempuan itu tidak
diperbolehkan untuk bekerja dan hanya diperbolehkan di dalam rumah
untuk mengurus rumah tangga. Tetapi pada saat ini banyak perempuan
yang memiliki penanan ganda dalam keluarga, selain berperan sebagai

6
ibu rumah tangga, perempuanpun berperan sebagai pencari nafkah.
Faktor dari peempuan yang bekerja berasal dari faktor ekonomi atau
karir.
Ahdiah dalam (Vitalaya, 2013) menjelaskan peran perempuan adalah
sebagai berikut :
(1) Peran Tradisi
Peran Tradisi menempatkan peranan perempuan dalam
fungsi reproduksi seperti mengurus rumah tangga, melahirkan dan
mengasuh anak, dan lain yang berkaitan dengan keluarga. Dalam
peranan tradisi ini menjelaskna bahwa seorang perempuan harus
diam di rumah dan laki-laki bekerja di luar rumah.
(2) Peran Transisi
Peran transisi memperioritaskan peran tradisi lebih utama
dari peran yang lain. Pembagian tugas mengikuti aspirasi gender,
tetapi tetap saja bahwa perempuan memiliki tanggung jawab untuk
selalu menjaga keharmonisan keluarganya.
(3) Wiperan
Dwiperan memposisikan perempuan dalam peran domestik
dan publik dalam posisi sama penting.
(4) Peran galitarian
Peran ini menempatkan perempuan yang melakukan
pekerjaan diluar rumah dapat menyita waktu dan perhatian yang
diberikan kepada keluarga, dari peran gilitarian ini dukungan dari
seorang suami sangat dibutuhkan untuk menghindari konflik yang
tidak diinginkan. .
(5) Peran Kontempoer
Peran kontemporer adalah dampak pilihan perempuan untuk
mandiri dalam kesendirian. Jumlahnya belum banyak. Akan tetapi
benturan demi benturan dari dominasi lelaki atas perempuan yang
belum terlalu peduli pada kepentingan perempuan mungkin akan
meningkatkan populasinya.

7
3) Pertanian
1. Geografi Pertanian
Geografi pertanian merupakan cabang dari ilmu geografi yang
memiliki fokus terhadap studi mengenai aspek-aspek geografis yang
memiliki kaitan dengan produksi pertanian, penggunaan lahan
pertanian, serta interaksi manusia dengan lingkungan dan alam
sekitarnya di dalam konteks pertanian. Memiliki peran untuk
memeriksa penggunaan lahan, serta faktor-faktor geografis seperti
iklim, topografi, dan keadaan tanah yang memiliki pengaru terhadap
produktivias pertanian. Geografi pertanian memperhatikan akivitas
pertanian dari aspek lokasi jarak, keterjangkauan, pola, morfologi,
aglomerasi, interaksi, interdepedensi, diferensiasi area serta ruang.
Fokus kajian Gegrafi Pertanian yaitu mendeskripsikan variasi
keruangan terkait fenomena mengenai pertanian di muka bumi. Fokus
kajian dari geografi pertanian ini tidak menekankan pada aktivitas
pertanian saja melainkan juga pada fenomena pertanian lainya seperti
adanya hubungan antara factor fisik dengan faktor budaya bertani
yang ada di suatu tempat. Selain itu, dapat ditinjau dari aspek-aspek
terkait lokasi, jarak, luas, tanah, iklim dan ketersediaan air di
permukaan bumi untuk kepentingan pertanian juga dapat dipelajari
dalam geografi pertanian (Banowati & Stiyanto, 2019).
Geografi pertanian mempunyai peranan penting dalam
pemahaman menganai bagaimana pertanian dapat mempengaruhi dan
dapat dipengaruhi oleh lingkungan geografis, hal ini tentunya
mencakup analisis perubahan di dalam pola pertanian seiring dengan
waktu, bergantinya budaya dalam pertanian, serta dari dampak
ekonomi dan sosial dari adanya aktivias pertanian yang di lakukan di
berbagai wilayah geografis. Geografi pertanian juga mempelajari
topik seperti agribisnis, agreokologi dan pembangunan pertanian yang
berkelanjutan.

8
2. Pengertian Pertanian
Menurut Primadana dalam (Hanafi, 2015) pertanian merupakan
proses produksi yang didasarkan atas pertumbuhan tanaman yang
didasarkan pada pertumbuhan tanaman dan hewan. Terlaksananya
proses pertanian dalam mencapai pengembangan pertanian sangat
tergantung terhadap peranan sumber daya manusia sebagai pelaksana
dari kegiatan pertanian ini.
Pertanian adalah suatu jenis kegiatan yang berlandaskan pada
proses pertumbuhan dari tumbuhan-tumbuhan dan hewan. Pertanian
dalam arti sempit dinamakan dengan petani rakyat. Sedangkan
pertanian dalam arti luas ini meliputi kehutanan, peternakan,
perkebunan, dan perikanan. Pembangunan pertanian telah
memberikan sumbangan besar dalam pembangunan nasional, baik itu
sumbangan langsung seperti dalam pembantukan PDB, penyerapan
tenaga kerja, peningkatan pendapatan masyarakat, perolehan melalui
ekspor dan penekanan inflansi, maupun sumbangan tidak langsung
melalui proses pencipaan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan
pembangunan dan hubungan sinergis dengan sektor lain.
Di dalam bidang pertanian, bentuk usaha pertanian didominasi
oleh pertanian masyarakat. Dengan demikian, peranan sumber daya
manusia sebagai produsen dapa ditinjau dalam 3 aspek, yaitu:
a. Petani sebagai pekerja usaha tani (culivaor)
Peranan utama petani dalam usaha taninya adalah sebagai
pekerja, yaitu petani sendiri yang mengusahakan usaha
pertanianya.
b. Petani sebagai pemimpin usaha tani (manager)
Peranan lain dari seorang petani adalah sebagai pemimpin
atau pengelola usaha tani, dalam hal ini, sanga diutamakan
memiliki keterampilan, termasuk bagaiman cara mengambil
keputusan dari berbagai alternative yang ada. Keputusan yang
diambil oleh seorang petani selaku pengelola, anara lain

9
menentukan pemilihan tanaman apa yang mungkin dapat
ditanam, kapan akan mulai menanam, kapan pemupukan akan
dilakukan, berapa dosis pupuk yang akan diberikan, dan masih
banyak lagi.
c. Petani sebagai diri pribadi (person)
Petani sebagai pribadi adalah anggoa sebuah keluarga dan
anggoa masyarakat suatu desa. Sebagai manusia, tentunya
mempunyai peranan yang sama dengan mnausia lainya yaitu
sebagai anggota masyarakat lainya. Karena pada hakikatnya
petani iu sama dengan semua manusia pada umumnya.
3. Karakteristik Pertanian
Pada sistem pengolahan tanaman, sebelum dilakukan oleh
manusia, faktor iklim dan esensial sangat mempengaruhi
pertumbuhan suatu tanaman. Tetapi, seiring dengan berjalanya waktu
munculah sistem pertanian sebagai bentuk pengolahan dalam
pertanian. Hal ini, tentunya menimbulkan adanya kontribusi dari
manusia untuk dapat mengatur dan mengelola tanaman tersebut.
Semakin maju pertanian yang dikelola manusia maka akan semakin
banyak faktor yang harus ditangani oleh manusia serta upaya
penangananya. Karena menusia sangat memiliki pengaruh terhadap
pertumbuhan tanaman.
Sikfat atau karakteristik pertanian kegiatan mnausia dalam
memanfaatkan lahan:
a. Pertanian memerlukan tempat yang luas
b. Jenis saha, potensi dan hasil dari pertanian harus berbeda dari
suatu tempat dan tempat lainya
c. Kegiatan dan produksi pertanian pada umnya bersifat musiman
d. Suatu perubahan dalam suatu tindakan memerlukan perubahan
dalam hal lain.
e. Pertanian yang bersifat modern akan terus mengalami
perubahan (Banowati & Sriyanto, 2019).

10
4. Sistem Pertanian di Indonesia
Negara Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya
alam. Hal ini dapat dibukikan dengan adanya keanekaragaman hayati
yang dimiliki, baik itu dari sektor pertanian, perikanan, peternakan
ataupun dari sektor lainya. Sistem pertanian di negara Indonesia erat
kaianya dengan budaya yang dimiliki oleh masyarakat setempat. Pada
umumnya, system pertanian yang berkembang di Indonesia adalah
system lading, system tegal, pekarangan, sistem sawah dan system
perkebunan.
a) Tegalan
Tegalan adalah daerah yang ditandai dengan adanya lahan
yang kering yang menggangtungkan pada pengairan air hujan,
lahan ditanami tanaman musiaman atau tahunan. Lahan kering
adalah lahan yang digunakan untuk usaha pertanian dengan
menggunakan air secara terbatas dan biasnya mengharapkan
hanya dari satu sumber curah hujan.
Tegalan memiliki kondisi agroekosistem yang bisa
dikatakan beragam, karena pada umumnya topografi tegalan ini
memiliki topografi yang curam, dengan kondisi kemanapan
lahan yang kurang peka terhadap erosi apabila pengolahanya
tidak diperhatikan ketentuan-ketentuan konservasi anah dengan
baik.
b) Sawah
Menurut Sudrajat (2015) sistem sawah merupakan suatu
teknik dalam udidaya yang tinggi, terutama di dalam
pengelolaan air dan tanah, sehingga tercapai stabilitas biologi
yang tinggi. dimana hal itu dapat menjaga dan mempertahankan
kesuburan tanah dapat dicapai dengan menggunakan sistem
pengairan yang sinambung dan memiliki drainase yang baik.

11
c) Ladang
Ladang meruakan lahan kering yang ditanami tanaman
musiman atau tahunan. Sistem ladang ini menggunakan sistem
berpindah-pindah dari suatu bidang ke bidang tanah yang
lainya.
d) Perkebunan
Perkebunan ini merupakan kegiatan yang mengusahakan
tanaman tertentu pada tanah atau media tumbuh lainnya dalam
ekosistem tanam, dengan bantuan ilmu pengetahuan, teknologi
dan permodalan.
4) Kelompok Tani
1. Pengertian Kelompok Tani
Kelompok Tani adalah kumpulan orang-orang yang memiliki
profesi sebagai petani, peternak atau pekebun yang dibentuk oleh
para petani atas dasar kesamaan, kepentingan, kesamaan kondisi
linglungan sosial, ekonomi dan sumberdaya, kesmaan komoditas dan
keakraban untuk dapat meningkatkan dan mengembangkan usaha
tani.
Kelompok tani dalam Petaruran Mentri Pertanian no 82 Tahun
2013 disebutkan bahwa pemberdayaan petani dilakukan dengan cara
pelatihan dan penyuluhan dengan menggunakan pendekatan
kelompok. Kelompok Tani merupkan Lembaga atau perkumpulan
yang tumbuh kembang ari, oleh dan untuk petani, untuk dapat
mempertahankan dan memperjuangkan kepentingan para petani.
2. Fungsi-fungsi Kelompok Tani
Menurut Undang-Undang No 19 Pasal 1 Ayat 10 Tahun 2013
mengenai fungsi dari keompok tani, yaitu sebagai berikut:
a. Kelas Belajar
Kelompok Tani meruakan wadah untuk dapat belajar an
mengajar agi para anggota. Hal ini agar dapat meningkatkan
pengetahuan, keterampilan dan sikap atau perilaku agar dapat

12
tumbuh dan berkembang menjadi uaha tani yang mandiri,
sehingga dapat menumbuhkan produktifitas, pendapatan serta
kehidupan yang layak.
b. Wahana Kerjasama
Kelompok Tani merupakan wadah untuk dapat
meningkatkan kerjasama, baik antara sesama anggota dan atau
antara kelompok lainya. Dengan adanya Kerjasama ini,
diharapkan usaha tani dapat menjadi lebih efisien dan lebih
mampu untuk menghadapi ancaman, tuntutan, tantangan dan
diharpkan dapat mejadi lebih banyak menguntungkan.
c. Unit Produksi
Unit usaha tani dilaksanakan oleh seiap anggota kelompok tani
secara keseluruhan harus dinilai sebagai suatu usaha yang dapat
dikembangkan agar dapat menapai skala ekonomis usaha dengan
menjaga kualitas dan kuantitas.
5) Kelompok Wanita Tani
1. Pengertian Kelompok Wanita Tani
Kelompok Wanita Tani adalah Kumpulan Wanita yang
mempunyai aktivitas dibidang pertanian yang tumbuh berdasarkan
keakraban, keserasian serta kesamaan kepentingan dalam
memanfaatkan sumber daya pertanian untuk bekerjasama
meningkatkan produktivitas usaha tani dan kesejahteraan
anggotanya. Kelompok Wanita Tani merupakan salah satu bentuk
kelembagaan petani yang para anggotanya terdiri dari Perempuan-
perempuan yang berkecimpung dalam kegiatan pertanian. Dalam
pembinaan kelompok Wanita tani ini diarahkan untuk dapat
mempunyai suatu usaha produktif dalam lingkup rumah tangga yang
memanfaatkan atau mengolah hasil-hasil pertanian maupun
perikanan, sehigga dapat meambah penghasilan keluarga.
2. Karakteristik Kelompok Wanita Tani

13
Kelompok Wanita Tani mempunyai peranan penting alam
pengelolaan usaha tani, termasuk dalam usaha pengolahan hail dari
pertanian. Hal ini dapat diartikan bahwa Wanita tani memiliki nilai
baik atau positif. Selain mengurus rumah tangga Perempuan juga
memiliki peran dalam memperoleh dan menambah pendapata
keluarga.
3. Tujuan Kelompok Wanita Tani
Tujuan dari dibentuknya kelompok wanita tani yaitu untuk dapat
meningkatkan perekonomian keluarga melalui petanian dengan
memanfaatkan lahan pekarangan yang ditanam dengan berbaga jenis
tanaman, seperti sayuran, rempah, rempah dan buah. Dengan tujuan
hasil dari pertanian ini dapat dolah untuk kebutuhan keluarga atau
dijual.
6) Kondisi Sosial Ekonomi
Kondisi sosial ekonomi adalah suatu kedudukan yang diatur secara
sosial dan menempatkan seseorang pada posisi tertentu dalam
masyrakat, pemberian posisi itu disertai dengan seperangkat hak dan
kewajiban yang harus dimainkan oleh si pembawa status. (Sumardi,
2011).
Kriteria yang dipakai untuk menggolongkan anggota masyarakat ke
dalam suatu lapisan sosial diantaranya:
1. Ukuran kekayaan, barangsiapa yang memiliki kekayaan paling
banyak maka termasuk ke lapisan teratas. Kekayaan tersebut dapat
berupa rumah, kendaraan pribadi, dan lain sebagainya.
2. Ukuran kekuasaan, barangsiapa yang memiliki kekuasaan atau
wewenang terbesar, menempati lapisan atas.
3. Ukuran kehormatan, dapat dilihat dari kekayaan dan kekuasaan
yang dimilikinya. Orang yang paling disegani dan dihormati maka
menempati tempat teratas

14
6.2 Penelitian Yang Relevan
Tabel 1.
Hasil Penelitian yang Relevan
Aspek Penelitian 1 Penelitian 2 Penelitian 3
Penulis Avni Awalinisa Asriyanti Syarif Euis Lisnawati
Judul Peran Kelompok Wanita Pemberdayaan Aktivitas Kelompok Tani
Tani (KWT) dalam Perempuan dalam Upaya
Menghadapi Modernisasi Menghadapi Peningkatan Komoditas
Pertanian pada Usaha Tani Modernisasi Pertanian Pertanian di Desa
Sayuran di Desa Melalui Kelompok Margajaya Kecamatan
Gunungsari Kecamatan Wanita Tani (KWT) Mangunreja Kabupaten
Sukaratu Kabupaten pada Usahatani Tasikmalaya
Tasikmalaya Sayuran di Kecamatan
Bissapu Kabupaten
Bantaeng
Tahun 2022 2018 2023
Instansi Universitas Siluiwangi Universitas Siliwangi
Rumusan 1. Aktivitas apa sajakah 1. Bagaimana bentuk 1. Bagaimanakah
Masalah yang dilakukan pemberdayaan aktivitas kelompok
Kelompok Wanita Tani perempuan dalam tani dalam upaya
(KWT) dalam usaha kelompok wanita tani peningkatan
tani sayuran di Desa (KWT) pada komoditas pertanian
Gunungsari Kecamatan Usahatani Sayuran di di Desa Margajaya
Sukaratu Kabupaten Kecamatan Bissapu Kecamatan
Tasikmalaya? Kabupaten Mangunreja
2. Bagaimana peran Bantaeng? Kabupaten
perempuan dalam 2. Bagaimana dampak Tasikmalaya?
menghadapi pemberdayaan secara 2. Bagaimanakan peran
modernisasi pertanian sosial dalam kelompok tani dalam
melalui Kelompok kelompok wanita tani upaya peningkatan
Wanita Tani (KWT) (KWT) pada komoditas pertanian
pada usaha tani sayuran Usahatani Sayuran di di Desa Margajaya
di Desa Gunungsari Kecamatan Bissapu Kecamatan
Kecamatan Sukaratu Kabupaten Mangunreja
Kabupaten Tasikmalaya Bantaeng? Kabupaten
? Tasikmalaya?
Sumber: Hasil Studi Pustaka 2023
Perbandingan kedua penelitian relevan di atas dengan penelitian
yang sedang dilakukan adalah perbedaannya terletak pada lokasi penelitian
dan judul penelitian yang lebih menjurus kepada desa wisata serta rumusan
masalahnya lebih ke faktor penghambat. Sedangkan persamaannya adalah
tema penelitiannya tentang pariwisata dan judul penelitian tentang potensi.

15
6.3 Kerangka Konseptual
a. Kerangka Konseptual I
Berdasarkan rumusan masalah yang pertama Bagaimanakah
aktivitas kelompok wanita tani (KWT) dalam Upaya meningkatkan
pendapatan anggota kelompok Wanita tani di Desa Lumbungsari
Kecamatan Lumbung Kabupaten Ciamis sebagai berikut:

Kelompok Wanita Tani

(KWT)

Aktivitas Kelompok
Tani

Pengolahan Penanaman Pemeliharaan Pengolahan Penjualan


Lahan Benih dan Hasil Panen Hasil Tani
Bibit

Sumber: Hasil Analisis Peneliti, 2023


Gambar 1. Kerangka konseptual 1

16
b. Kerangka Konseptual II
Faktor apa sajakah yang mempengaruhi aktivitas kelompok Wanita
tani (KWT) dalam meningkatkan pendapatan anggota kelompok Wanita
tani (KWT) di Desa Lumbungsari Kecamatan Lumbung Kabupaten Ciamis
sebagai berikut :

Faktor-faktor yang Mempengaruhi


Aktivitas Kelompok Wanita Tani

Ketersediaan Ketersediaan Pengetahuan dan


Modal dan Alat
Waktu Pemahaman
Lahan/Tempat

Perekonomian
Masyarakat

Sumber: Hasil Analisis Peneliti, 2023


Gambar 2. kerangka konseptual 2

7 Hipotesis Penelitian
Hipotesisi penelitian yaitu jawaban sementara dari rumusan masalah yang
sebelunya telah disusun dan kebenaranya harus diuji secara empiris. Adapun
hipotesis pada penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Aktivitas Kelompok Wanita Tani (KWT) dalam upaya meningkatkan
perekonomian masyarakat di Desa Lumbungsari Kecamatan Lumbung
Kabupaten Ciamis, diantaranya yaitu: Persiapan/pengolahan lahan,
penanaman bibit dan benih, pemeliharaan, pengolahan hasil panen.

17
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kelompok Wanita Tani (KWT) dalam
meningkatkan perekonomian masyarakat di di Desa Lumbungsari
Kecamatan Lumbung Kabupaten Ciamis, diantaranya yaitu: ketersediaan
lahan dan waktu, pengetahuan/pemahaman, modal dan alat.

8 Prosedur Penelitian
8.1 Metode Penelitian
Metode merupakan suatu Langkah atau cara seseoran peneliti untuk
dapat memahami objek permasalahan guna untuk memecahkan
permasalahan tersebut. Permasalahan yang terdapat dalam suatu penelitian
baik fisik maupun sosial dapat dilakukan melalui suatu metode untuk dpat
memecahkan masalah tersebut. (Sugiyono, 2019).
Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif merupakan metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat postitivism, serta digunkan untuk
dapat meneliti pada populasi dan sampel tertentu, pengumpulan data dengan
menggunakan instrument penelitian, analisis data yang menggunakan
angka/ststistik dengan memiliki tujuan untuk menguji hipotesis yang
sebelumnya telah dibuat berdasarkan rumusan masalah (Sugiyono, 2012).
Alasan penelitian ini menggunakan deskriptif dengan pendekatan
kuantitatif adalah untuk dapat mengkaji dan menjelaskan keadaan yang
akan diteliti baik dengan dukungan studi pustaka maupun dengan
melakukan observasi secara langsung dilapangan.
8.2 Variabel Penelitian
Variabel penelitian pada penelitian yang akan dilakukan adalah untuk
mengkaji mengenai Aktivitas Kelompok Wanita Tani (KWT) dalam upaya
meningkatkan perekonomian masyarakat di Desa Lumbungsari Kecamatan
Lumbung Kabupaten Ciamis. Adapun variabel penelitianya yaitu sebagai
berikut:

18
1. Aktivitas Kelompok Wanita Tani (KWT) dalam upaya
meninngkatkan perekonomian Masyarakat di Desa Lumbungsari
Kecamatan Lumbung Kabupaten Ciamis:
a. Pengolahan lahan
b. Penanaman bibit/benih
c. Pemeliharaan
d. Pengolahan hasil panen
2. Faktor yang mempengaruhi Aktivitas Kelompok Wanita Tani (KWT)
dalam meningkatkan perekonomian Masyarakat di Desa
Lumbungsari Kecamatan Lumbung Kabupaten Ciamis:
a. Ketersediaan lahan dan waktu
b. Pengetahuan/pemahaman
c. Modal dan alat
8.3 Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
a. Observasi
Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses
yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Metode
observasi yaitu pengamatan dan pencatatan secara sistematik, baik
secara langsung maupun tidak langsung terhadap gejala yang tampak
pada objek penelitian. Maka dalam penelitian ini penulis melakukan
pengamatan langsung terhadap lokasi penelitian khusunya untuk
mengetahui bagaimana Aktivitas dan Faktor yang mempengaruhi
Kelompok Wanita Tani (KWT) dalam meningkatkan perekonomian
masyarakat di Desa Lumbungsari Kecamatan Lumbung Kabupaten
Ciamis.
b. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang bertujuan
untuk mendapatkan jawaban, dalam hal ini yaitu mengenai jawaban
penelitian yang diinginkan oleh seorang peneliti. Adapun kegiatan

19
wawancara pada penelitian ini ditujukan kepada anggota Kelompok
Wanita Tani di Desa Lumbungsari Kecamatan Lumbung Kabupaten
Ciamis dan Kepala Desa/ pegagawai pemerintah lainnya yang
bersangkutan.
c. Kuisioner
Menurut Usman dan Akbar (2014:57), Angket ialah daftar
pertanyaan yang dikirimkan kepada responden, baik secara langsung
atau tidak langsung (melalui pos atau perantara). Kuesioner digunakan
untuk memperoleh data yang terkait dengan pemikiran, perasaan, sikap,
kepercayaan, nilai, persepsi, kepribadian dan perilaku responden.
Kuesioner ini diberikan kepada Anggota Kelompok Wanita Tani di
Desa Lumbungsari Kecamatan Lumbung Kabupaten Ciamis dan
Kepala Desa/ pegagawai pemerintah lainnya yang bersangkutan.
d. Studi Literatur
Teknik kepustakaan menurut Anshori (2009: 33) merupakan cara
pengumpulan data yang terdapat diruang kepustakaan, seperti koran,
buku-buku, majalah, naskah, dokumen dan sebagainya yang relevan
dengan penelitian. Berdasarkan pengertian tersebut, maka penelitian
tentang Aktivitas dan Faktor yang mempengaruhi Kelompok Wanita
Tani (KWT) dalam meningkatkan perekonomian masyarakat di Desa
Lumbungsari Kecamatan Lumbung Kabupaten Ciamis menggunakan
bermacam-macam material yang terdapat diruang kepustakaan, seperti
buku-buku, dokumen dan arsip yang relevan dengan penelitian.
e. Studi Dokumentasi
Teknik dokumentasi adalah ditujukan untuk memperoleh data
langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan,
peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter, data
yang relevan dengan penelitian. Berdasarkan pengertian teknik
dokumentasi tersebut, maka penelitian ini dilakukan dengan cara
mengumpulkan dokumentasi dalam naskah asli atau informasi tertulis,

20
foto dan gambar yang berkaitan dengan data Kelompok Wanita Tani di
Desa Lumbungsari Kecamatan Lumbung Kabpaten Ciamis.
8.4 Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan instrument penelitian
pedoman observasi pedoman wawancara, kuesioner, dan dokumentasi
a. Pedoman Observasi
Pedoman observasi digunakan dalam observasi sistematis dimana
pelaku observasi bekerja sesuai dengan pedoman yang telah dibuat.
Pedoman tersebut berisi daftar jenis kegiatan memungkinkan terjadi
atau kegiatan yang akan diamati. Adapun pedoman observasi dalam
penelitian ini adalah:
1) Lokasi Penelitian
a. Desa :
b. Kecamatan :
c. Kota/Kabupaten :
2) Batas Desa
a. Sebelah Barat :
b. Sebelah Timur :
c. Sebelah Utara :
d. Sebelah Selatan
b. Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara merupakan proses pengumpulan data yang
dilakukan dengan membuat pedoman yang berisi tentang uraian atau
gambaran penelitian yang berbentuk daftar pertanyaan untuk dapat
membantu proses wawancara agar berjalan dengan baik. pedoman
wawancara ini dilakukan peneliti dengan melakukan komunikasi secara
langsung dengan responden, sehingga pedoman wawancara digunakan
peneliti untuk dapat menjadi acuan dalam proses pengumpulan dta.
Wawancara pada penelitian ini akan dilakukan kepada:
1) Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT)
2) Anggoa Kelompok Wanita Tani (KWT)

21
3) Kepala Desa Lumbungsari
Berikut adalah contoh pedoman wawancara :
a) Bagaianakah Kelompok Wanita Tani (KWT) dalam upaya
meningkatkan perekonomian masyarakat di Desa Lumbungsari
Kecamatan Lumbung Kabupaten Ciamis?
1. Bagaimanakah latar belakang pembentukanya Kelompok
Wanita Tani yang ada di Desa Lumbungsari Kecamatan
Lumbung Kabupaten Ciamis?
2. Siapakah yang menggagas pembentukan Kelompok Wanita
Tani di Desa Lumbungsari Kecamatan Lumbung Kabupaten
Ciamis?
3. Faktor apa sajakah yang menjadi pendorong Perempuan di
Desa Lumbungsari untuk membentuk Kelompok Tani ?
4. Bagaimana aktivitas Perempuan di Desa Lumbungsari
sebelum dibentuknya Kelompok Wanita Tani ?
5. Bagaimana aktivitas Perempuan di Desa Lumbungsari
setelah dibentuknya Kelompok Wanita Tani?
6. Program apa sajakah yang dibentuk Kelompok Wanita Tani
untuk meningkatkan pendapatan anggota Kelompok Wanita
Tani?
7. Program apa sajakah yang dibentuk pada KWT Sekar Mukti
untuk menngkatkan pendapatan hasi pertanian?
8. Bagaimanakah cara mengelola hasil panen yang dihasilkan
oleh Kelompok Wanita Tani ?
9. Bagaimana sistem usaha yang dilakukan setelah
terbentuknya Kelompok Wanita Tani ?
10. Apa sajakah pengaruh yang dirasakan setelah terbentuknya
Kelompok Wanita Tani (KWT) dalam aspek sosial?
11. Apa sajakah pengaruh yang dirasakan setelah terbentuknya
Kelompok Wanita Tani (KWT) dalam aspek ekonomi?

22
b) Faktor yang mempengaruhi Aktivitas Kelompok Wanita Tani
(KWT) dalam meningkatkan perekonomian masyarakat di Desa
Lumbungsari Kecamatan Lumbung Kabupaten Ciamis?
1. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas kelompok
Wanita tani di Desa Lumbungsari Kecamatan Lumbung
Kabupaten Ciamis?
8.5 Populasi dan Sampel Penelitian
a. Populasi
Populasi adalah semua anggota kelompok manusia, binatang,
peristiwa, atau benda yang tinggal bersama dalam satu tempat dan
secara terencana menjadi target kesimpulan dari hasil akhir suatu
penelitian (Sukardi, 2013).
Populasi merupakan semua gejaa, individu kahusu dan masalah
yang ada di daerah penelitian. Populasi juga disebut wilayah
generalisasi yang terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang diharapkan oleh peneliti untuk
dapat mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2013).
Aktivitas Kelompok Wanita Tani yang dilakukan yaitu pengolahan
lahan, penanaman bibit, pemeliaraan, pengolahan hasil panen.
Kelompok Wanita Tani yang ada di Desa Lumbungsari
Kecamatan Lumbung Kabupaten Ciamis memiliki 4 Kelompok Wanita
Tani aktif yang berbeda lokasi. Dala penelitian ini populasi
menyangkut 3 jenis yaitu ketua Kelompok Tani, anggota Kelompok
Tani, dan Kepala Desa Lumbungsari.

23
Tabel 2.
Populasi Penelitian
No Nama Kelompok Nama Dusun Populasi
Tani
1 Tunas Lestari Lumbung Girang 1 21 Anggota
2 Falmboyan Lumbung Girang 2 17 Anggota
3 Sekar Mandiri Gunung Sawung 23 Anggota
4 Sekar Tanjung Dayeuh Datar 26 Anggota
Sumber: Pengolahan Data Penelitian 2023
b. Sampel
Sampel adalah sebagian dari seluruh individu yang menjadi objek
penelitian. Tujuan penelitian sampel ialah untuk memperoleh
keterangan yang menjadi objek penelitian dengan cara mengamati
hanya sebagian dari populasi, (Mardalis, 2014:55). Menurut Sugiyono
(2015: 81) Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut. Dengan kata lain sampel merupakan
sebagian atau bertindak sebagai perwakilan dari populasi sehingga hasil
penelitian yang berhasil diperoleh dari sampel dapat digeneralisasikan
pada populasi.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan tiga cara yaitu simple random sampling untuk penduduk
sampel yang berasal dari penduduk, Purposive Sampling untuk sampel
pegelola dan Accidental Sampling untuk sampel yang berasal dari
pengunjung yang datang. Sampel dalam penelitian ini dijelaskan
sebagai berikut :
1) Teknik Sampel Random Sampling
Teknik ini digunakan peneliti untuk mendapatkan data dengan
mengambil sampel secara random atau acak. Random Sampling
semua individu yang ada di daam populasi diberikan kesempatan
yang sama sebagai sampel. Berikut ini merupakan data
pengambilan sampel penelitian

24
Tabel 3.
Pengambilan Sampel Penelitian
No Populasi Jumlah Teknik % Sampel
Populasi Pengambilan
Sampel
1 Tunas Lestari 21 Simple Random 40% 8
Sampling
2 Flamboyan 17 Simple Random 50% 8
Sampling
3 Sekar Mandiri 23 Simple Random 35% 8
Sampling
4 Sekar 26 Simple Random 30% 7
Tanjung Sampling
9 Kepala Desa 1 Purposive 100% 1
Lumbungsari Sampling
Jumlah 32
Sumber: Pengolahan Data Penelitian 2023
2) Teknik Purposive Sampling, pengambilan jumlah sampel dengan
teknik ini sebenarnya tidak ada ketentuan, namun tergantung pada
tingkat homogenesis populasi dengan jumlah sampel ditunjuk
langsung. Sampel diambil satu orang yakni Kepala Desa
Lumbungsari.
8.6 Teknik Analisis Data
Teknik analisis untuk mengolah data kuantitatif dilakukan dengan
menggunakan teknik analisis kuantitatif sederhana, yaitu dengan teknik
persentase (%). Menurut Susansi Faipri Selegi (2013 : 56) Analisis data
diartikan sebagai upaya mengolah data menjadi informasi, sehingga
karakteristik data tersebut mudah dipahami dan bermanfaat untuk
menjawab masalah masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

25
beberapa teknik analisis diantaranya yaitu teknik analisis kuantitatif
sederhana, teknis analisis sapta pesona, dan teknik analisis SWOT.
a) Analisis selama dan setelah dilapangan
1) Melakukan Reduksi Data
Redukasi data merupakan suatu bentuk analisis yang
menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang
tidak perlu dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa
sehinga kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifiaksi. Data
yang diresuksi akan memberikan gambaran yang jelas melalui hasil
pengamatan dan mempermudah peneliti untuk mencari kembali
data jika dirasa kurang lengkap dan diperlukan.
2) Penyajian Data
Penyajian data dalam penelitian ini yaitu menggambarkan
data hasil dari pengamatan di lapangan. Sehingga dari adanya
penyajian data ini akan lebih mudah dipahami oleh peneliti
3) Penarikan dan Kesimpulan Verifikasi
Dalam tahapan ini, akan diambil sebuah kesimpulan yang
kemudian disangkut pautkan dengan rumusan masalah. Sehingga
dapat terlihat apakah rumusan masalah sudah terjawab seluruhnya
atau belum terjawab. Sehingga peneliti dapat memverifikasi data
yang terkumpul. Apabila data yang telah terkumpul kurang
lengkap, peneliti dapat melakukan pengumpulan data lanjutan
untuk melengkapi data yang telah ada.
Pengolahan dan analisis data ini dilakukan dengan
menggunakan teknik kuantitatif sederhana yaitu dengan
menggunakan persentase (%) dengan rumus:
𝑓𝑛
%= 𝑥 100
𝑛
Keteangan :
Keterangan % = Persentase setiap alternative jawaban f
n = Jumlah frekuensi jawaban

26
n = Jumlah sampel/responden
Pedoman yang dipakai adalah sebagai berikut:
0% :Tidak ada sama sekali
1% - 24% :Sebagian kecil
25% - 49% :Kurang dari setengah
50%-74% :Setengahnya
75%-99% : Lebih dari setengahnya
100% : Selurunya

8.7 Waktu dan Tempat Penelitian


a. Waktu penelitian
Penelitian ini mulai dengan jangka waktu 6 bulan, dilakukan
pada bulan Desember 2023-Mei 2024. Diawali dengan pencarian
permasalahan penelitian, perumusan masalah, pengujian proposal, uji
coba instrumen penelitian di lapangan hingga sidang skripsi.
Tabel 4. Rencana dan Waktu Penelitian

Waktu Penelitian 2023


No Kegiatan
Des Jan Feb Mart Apr Mei
1 Pengajuan Permasalahan
2 Observasi Lapangan
3 Penyusunan Proposal
4 Ujian Proposal
Revisi Naskah Bab 1, Bab 2,
5
Bab 3, dan Instrumen
Pembimbingan Intrumen
6
Penelitian
Pelaksanaan Penelitian
7
Lapangan
Pengolahan dan Analisis
8
Data Hasil Lapangan
Penyusunan Hasil Penelitian
9
dan Pembahasan
10 Sidang Skripsi
11 Revisi
12 Penyerahan Naskah Skripsi

27
b. Tempat Penelitian
Tempat penelitian ini dilaksanakan di Desa Lumbungsari
Kecamatan Lumbung Kabupaten Ciamis.

Gambar 3. Peta Lokasi Penelitian

28
DAFTAR PUSTAKA

Ahdiah, I. (2013, Oktober). PERAN-PERAN PEREMPUAN DALAM


MASYARAKAT. JURNAL ACADEMICA Fisip Untad ISSN 1411- 3341, 05.

Astrini, D. (2021, Juni). Dampak Partisipasi Anggota Kelompok Wanita Tani


Terhadap Kesejahteraan Keluarga : Studi Kasus Kelompok Wanita Tani Pendopo
6. Jurnal Ilmiah Manajemen Kesatuan ISSN 2337 – 7860 E-ISSN 2721 – 169X.
doi:DOI: 10.37641/jimkes.v9i2.769

Bela Mufaridiyah Ma’rufah, ,. H. (2023, Desember ). PENGARUH KELOMPOK


WANITA TANI TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA TANI DI DUSUN
PANDEREJO DESA SIMOREJO-WIDANG-TUBAN. ISTIQRA ISSN Online :
2477-1759, ISSN Print : 2338-025X, 11.

Bunsaman, S. M. (2018). PERANAN PEREMPUAN DALAM


MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN EKONOMI KELUARGA (STUDI
TENTANG PERANAN PETUGAS K3L PEREMPUAN UNIVERSITAS
PADJADJARAN JATINANGOR (ZONA: REKTORAT)). 5.

Destia Nurmayasari, I. (2014). PERAN ANGGOTA KELOMPOK WANITA


TANI (KWT) LARAS ASRI PADA PENINGKATAN KESEJAHTERAAN
KELUARGA (STUDI DESKRIPTIF DI DUSUN DALEMAN DESA KADIREJO
KECAMATAN PABELAN KABUPATEN SEMARANG). Journal of Non
Formal Education and Community Empowerment ISSN 2252-6331. Retrieved from
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jnfc

Dewi, N. L. (2011). PENGARUH USAHA KELOMPOK WANITA TANI


“MEKAR USAHA” TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA DI BANJAR
DINAS SAREN KAUH, DESA BUDAKELING, KECAMATAN BEBANDEM,
KAUH, DESA BUDAKELING, KECAMATAN BEBANDEM, KABUPATEN
KARANGASEM TAHUN 2011.

Endang Lumban, E. S. (2018, November). USAHA KELOMPOK WANITA TANI


DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN KELUARGA TANI MELALUI

29
PROGRAM KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DI KECAMATAN
TELAGASARI, KABUPATEN KARAWANG. Jurnal Jurnal Penyuluhan
Pertanian, 13.

Firqotus Sa’idah, N. M. (2023). Peran Serta Kelompok Wanita Tani dalam


Meningkatkan Ekonomi Keluarga dengan Pemanfaatan Lahan Pekarangan
Berbasis Green Economy. Jurnal Informatika Ekonomi Bisnis e-ISSN: 2714-8491,
5.

Hastuti. (2008). Peran Gegrafi dalam Kajian Pertanian. 6.

Ida Ayu Putu Pramestya Wiratam, C. K. (2023). PERANAN KELOMPOK


WANITA TANI TERHADAP PENDAPATAN USAHATANI SAYURAN DI
KELOMPOK WANITA TANI CEMPAKA DESA PENGOTA. AGRIFARM
(Jurnal Agribisnis dan Sosial Ekonomi Pertanian, Juni 2023, 2(3):10-20.

Indri Dwi Ramadani, W. H. (2022). Pengaruh Keberdayaan Masyarakat dalam


Pemanfaatan Potensi Lokal Terhadap Peningkatan Kesejahteraan Anggota
Kelompok Wanita Tani. Lifelong Education Journal ISSN: e 2776-785X.

Khaerati Suci Alam, L. H. (2019). PENGARUH PARTISPASI KELOMPOK


WANITA TANI TERHADAP PENINGKATAN PEREKONOMIAN
KELUARGA DI KELURAHAN APPANANG KABUPATEN SOPPENG.
Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik,, 5.

KURNIAWATI, T. (2022). PERANAN KELOMPOK WANITA TANI


PERDESAAN DALAM MENUNJANG PENDAPATAN KELUARGA DI
WILAYAH BALOKANG KOTA BANJAR.

Margayaningsih, D. I. (2022). PERAN KELOMPOK WANITA TANI DI ERA


MILENIAL.

Restu Afrianto Rahman, K. F. (2022). Peran Kelompok Wanita Tani dalam


Meningkatkan Pemasaran UMKM Melalui Digitalisasi Marketing Studi Empiris
Petani Sayuran di Mijen, Semarang. Semana.

30
Rona Anggrainie, ,. S. (2019). Dampak Pemberdayaan Perempuan terhadap
Perilaku Ekonomi Rumah Tangga (Studi Kasus pada Kelompok Wanita Tani di
Kota Prabumulih, Sumatra Selatan). Jurnal Lahan Suboptimal: Journal of
Suboptimal Lands ISSN: 2252-6188 (Print), ISSN: 2302-3015, 8. doi:DOI:
https://doi.org/10.33230/JLSO.8.2.2019.438

Rosi Widarawati, B. P. (2021). PERAN KELOMPOK WANITA TANI DALAM


PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN DENGAN BUDIDAYA
TANAMAN SAYURAN ORGANIK. JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN, 7.

Santos, M. E. (2022). PERANAN KELOMPOK WANITA TANI SEKAR


KANTIL DALAM MENINGKATKAN EKONOMI MASYARAKAT DI DESA
ASTOMULYO KECAMATAN PUNGGUR KABUPATEN LAMPUNG
TENGAH . Jurnal Studi Ekonomi Syariah.

Sri Mulyawati, I. F. (2022, Oktober). Peningkatan Peran Kelompok Wanita Tani


dalam Pengemasan dan Pemasaran Online Produk Keripik di Desa Lantan
Kecamatan Batukliang Utara Kabupaten Lombok Tengah. JASINTEK ISSN 2721-
107X; EISSN 2721-1061, 4.

Syarif, A. (2018, Februari). PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MENGHADAPI


MODERNISASI PERTANIAN MELALUI KELOMPOK WANITA TANI (KWT)
PADA USAHATANI SAYURAN DI KECAMATAN BISSAPU KABUPATEN
BANTAENG. ZIRAA’AH, ISSN ELEKTRONIK 2355-354, 43.

Wulandari, N. D. (2018). Strategi Pengembangan Kelompok Wanita Tani pada


Optimalisasi Lahan Pekarangan di Desa Wonogiri. EFFICIENT Indonesian
Journal of Development Economics. Retrieved from http:
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/efficient

Yesi Geovani, ,. H. (2021, September). PEMBERDAYAAN PEREMPUAN


MELALUI KELOMPOK WANITA TANI DALAM PENINGKATAN
KEMAMPUAN SOSIAL EKONOMI (STUDI PADA PROGRAM SUKAPALA
KELURAHAN GUNUNG GEDE KECAMATAN KAWALU KOTA
TASIKMALAYA). JoCE; Journal of Community Education.

31
LAMPIRAN: DOKUMENTASI

32
33
34

Anda mungkin juga menyukai