Anda di halaman 1dari 34

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENURUNKAN ANGKA

PERTUMBUHAN PENDUDUK DENGAN PROGRAM KELUARGA


BERENCANA DI KECAMATAN CIHIDEUNG KOTA TASIKMALAYA

PROPOSAL PENELITIAN

Diajukan untuk mengikuti Ujian Seminar Proposal Pendidikan Geografi

Oleh,
RIAN KOSWARA
152170059

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2017
LEMBAR PENGESAHAN

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENURUNKAN ANGKA


PERTUMBUHAN PENDUDUK DENGAN PROGRAM KELUARGA
BERENCANA DI KECAMATAN CIHIDEUNG KOTA TASIKMALAYA

Oleh,

Rian Koswara

152170059

Telah disetujui untuk diajukan pada seminar proposal di Jurusan Pendidikan

Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi

Tasikmalaya

Disetujui Oleh :

Pembimbing I, Pembimbing II,

XXXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXXXXXX
NIP. XXXXXXXXX NIP. XXXXXXXXX

i
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat illahi Rabbi, yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

proposal penelitian yang berjudul “PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM

MENURUNKAN ANGKA PERTUMBUHAN PENDUDUK DENGAN

PROGRAM KELUARGA BERENCANA DI KECAMATAN CIHIDEUNG

KOTA TASIKMALAYA”. Adapun proposal penelitian ini diajukan untuk

memenuhi salah satu syarat untuk mengikuti ujian seminar proposal pada Jurusan

Pendidikan Geografi Fakutlas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Siliwangi Tasikmalaya.

Sistematika penulisan proposal penelitian ini sebagai berikut: BAB I

merupakan pendahuluan yang berisi latar belakang, rumusan masalah, definisi

operasional, tujuan penelitian, kegunaan penelitian. BAB II merupakan landasan

teoritis yang berisi kajian teoritis, penelitian relevan, kerangka berfikir dan

hipotesis. BAB III merupakan prosedur penelitian yang berisi metode penelitian,

variabel peneltian, populasi dan sampel, langkah-langkah penelitian, teknik

pengumpulan dan, instrument peneltian, teknik pengolahan dan analisis data serta

waktu dan tempat penelitian, dan pembahasan BAB IV merupakan simpulan dan

saran.

Penulis menyadari bahwa penyusunan proposal penelitian ini masih jauh dari

kata sempurna, untuk itu kritik dan saran bersifat membangun sangat penulis

harapkan demi perbaikan selanjutnya.

ii
Demikian penulis sampaikan dengan segala kerendahan hati, dan penulis

mempunyai harapan semoga proposal penelitian ini dapat bermanfaat khususnya

bagi penulis umumnya bagi para pembaca yang memerlukan.

Tasikmalaya, November 2017

Penulis

iii
DAFTAR ISI

halaman

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... i

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .............................................................................................1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................2

C. Definisi Operasional.....................................................................................3

D. Tujuan Penelitian .........................................................................................4

E. Kegunaan Penelitian.....................................................................................4

BAB II LANDASAN TEORITIS

A. Kajian Teori .................................................................................................6

B. Penelitian Relevan ......................................................................................12

C. Kerangka Penelitian ...................................................................................14

D. Hipotesis.....................................................................................................16

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

A. Metode Penelitian.......................................................................................18

B. Variabel Penelitian .....................................................................................19

C. Teknik Pengumpulan Data .........................................................................19

D. Instrumen Penelitian...................................................................................21

E. Populasi dan Sampel ..................................................................................22

F. Langkah-langkah Penelitian .......................................................................23

iv
G. Teknik Pengolahan .....................................................................................24

H. Waktu dan Tempat Penelitian ....................................................................25

Daftar Pustaka

v
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Penduduk merupakan salah satu elemen pendukung terbentuknya sebuah

Negara. Indonesia merupakan Negara yang mempunyai penduduk terbanyak

ke empat di dunia setelah Tiongkok, India, dan Amerika Serikat dengan Jumlah

255.461.700 Jiwa ( 1 Juli 2015) sekitar 3,44% jumlah penduduk di dunia

(Wikipedia.org). Dengan jumlah penduduk yang banyak Indonesia harus

mampu mengatasi permasalahan kependudukan salah satunya adalah

kepadatan penduduk, karena kepadatan penduduk bisa memicu permasalahan-

permasalahan yang lain seperti, tingkat kesehatan yang rendah, tingkat

pendidikan yang rendah, tingkat pendapatan yang rendah sampai kurangnya

moral seperti pencurian, perampokan dan sebagainya.

Kesehatan reproduksi masih menjadi prioritas yang amat terbelakang

dari setiap pemerintah kabupaten/kota. Padahal, kesehatan reproduksi

mempunyai keterkaitan dengan kebijakan lainnya karena pada prinsipnya,

kesehatan reproduksi tidak sebatas pelayanan teknis medis, namun juga

masalah sosial. Misalnya dampak perilaku seksual yang tidak sehat akan

berakibat pada kualitas kesehatan reproduksi. Ketidaksiapan perempuan

menerima kehamilannya karena jarak kelahiran yang terlalu dekat akan

mendorong perempuan mencari pelayanan aborsi yang tidak aman. Hal yang

diuraikan tersebut hanyalah sebagai ilustrasi betapa masalah kesehatan

1
2

reproduksi perempuan menjadi sangat penting dan mendesak untuk

diperhatikan.

Dalam hal ini pemerintah membuat kebijakan untuk mengatasi laju

pertumbuhan penduduk yang cepat, salah satunya dengan melaksanakan

program Keluarga Berencana (KB). Bertujuan agar bisa menekan laju

pertumbuhan penduduk di Indonesia. Program ini harus didukung oleh

masyarakatnya yang ikut berpartisipasi untuk mengsukseskan program

Keluarga Berencana (KB) tersebut.

Jawa Barat merupakan Provinsi yang paling padat di Indonesia Salah

satunya Kota Tasikmalaya yang memiliki jumlah penduduk 654.794 jiwa

dengan kepadatan 3.561 jiwa/km2 (Statistik Daerah Kota Tasikmalaya 2016).

Kecamatan Cihideung yaitu kecamatan yang menjadi pusat kota tasikmalaya,

salah satu wilayah yang memiliki jumlah penduduk yang tinggi di lihat dari

data statistik daerah kecamatan Cihideung 2016.

Dari alasan itu peneliti memilih wilayah Kecamatan Cihideung Kota

Tasikmalaya sebagai obyek dari penelitian. Oleh sebab itu pula peneliti

menggunakan judul “PARTISIPASI MASYAKARAT DALAM

MENURUNKAN ANGKA PERTUMBUHAN PENDUDUK DENGAN

PROGRAM KELUARGA BERENCANA DI KECAMATAN CIHIDEUNG

KOTA TASIKMALAYA.”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan masalah dalam penelitian

sebagai berikut:
3

1. Bagaimana tingkat partisipasi masyarakat dalam menurunkan angka

pertumbuhan penduduk dengan program Keluarga Berencana (KB) di

kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya ?

2. Bagaimana faktor- faktor yang mendukung dan menghambat partisipasi

masyarakat dalam menurunkan angka pertembuhan penduduk dengan

program Keluarga Berencana (KB) di kecamatan Cihideung Kota

Tasikmalaya ?

C. Definisi Operasional

Dalam hal ini penulis menjelaskan atau memberi pengertian tentang

topik permasalahan, dimaksudkan agar tidak ada kesahalahan pemahaman

dalam masalah ini, adalah sebagai berikut:

1. Pengertian Partisipasi Masyarakat

Partisipas, sebagai suatu konsep dalam pengembangan

masyarakat, digunakan secara umum dan luas. Partisipasi adalah konsep

sentral, dan prinsip dasar dari pengembangan masyarakat karena, di

antara banyak hal, dalam hal ini menyangkut tentang program keluarga

berencana (KB) (wikipedia.org)

2. Pengertian Menurunkan Angka Pertumbuhan Penduduk

Mengurangi angka pertumbuhan penduduk sehingga,

pertumbuhan penduduk di Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya,

menurun dari jumlah penduduk sebelumnya.

3. Pengertian Program Keluarga Berencana (KB)


4

Program Keluarga Berencana adalah gerakan untuk membentuk

keluarga yang sehat dan sejahtera dengan membatasi kelahiran. Itu

bermakna adalah perencanaan jumlah keluarga dengan pembatasan yang

bisa dilakukan dengan penggunaan alat-alat kontrasepsi atau

penanggulanan kelahiran seperti kondom, spiral, IUD, dan sebagainya.

(Wikipedia.org)

4. Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya

Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya, merupakan cangkupan

daerah yang akan di teliti tentang partisipasi masayarkat dalam

menurunkan angka pertumbuhan penduduk dengan program keluarga

berencana.

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian:

1. Untuk mengetahui partisipasi masyarakat dalam menurunkan angka

pertumbuhan penduduk dengan program Keluarga Berencana (KB) di

Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya.

2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mendukung dan menghambat

partisipasi masyarakat dalam menurunkan angka pertumbuhan penduduk

dengan program Keluarga Berencana (KB) di Kecamatan Cihideung Kota

Tasikmalaya.

E. Kegunaan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan

penelitian ini adalah:


5

1. Kegunaan Teoretis

a. Guna mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya di bidang studi

geografi.

b. Guna menambah kepustakaan atau literatur ilmu pengetahuan

khususnya bidang studi geografi.

2. Kegunaan Praktis

Secara praktis penelitian ini diharapkan bermanfaat, yaitu:

a. Bagi masyarakat, diharapkan dapat memahami pentingnya ikut

berpartisapasi dalam program keluarga berencana (KB).

b. Bagi peneliti, diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan dan

kemampuan yang berkaitan dengan penyusun Partispasi Masyarakat

Dalam Menurunkan Angka Pertumbuhan Penduduk Dengan Program

Keluarga Berencana (KB) di Kecamatan Cihideung Kota

Tasikmalaya.
BAB II

LANDASAN TEORITIS

A. Kajian Teori

1. Pengertian Geografi

Sebelum dikaji terlebih jauh tentang partisipasi masyarakat dalam

menurunkan angka pertumbuhan penduduk dengan program keluarga

berencana (kb), kita harus mengerti dulu apa yang dimaksud dengan

geografi. Geografi berasal dari bahasa Yunani: yaitu geo berarti bumi dan

graphein berarti pencitraan atau pelukisan. Jadi secara bahasa, Geografi

berarti ilmu pengetahuan yang menggambarkan keadaan bumi. Oleh karena

itu geografi sering juga di sebut ilmu bumi. Istilah geografi pertama kali

dikenalkan oleh Eratosthenes dengan nama geographica.

Hasil seminar semarang dan lokakarya ikatan Geografi Indonesia

(IGI) di Semarang, tahun 1988: Geografi adalah ilmu yang mempelajari

persamaan dan perbeaan fenomena geosfer dengan sudut pandang

kelingkungan, kewilayahan, dalam kontek keruangan.

Dalam konteks geografi, bumi tidak hanya berkenaan dengan fisik

alamiah saja, akan tetapi meliputi segala gejala dan prosesnya, baik gejala

dan proses alam maupun gejala proses kehidupan. Di dalamnya termasuk

kehidupan tumbuh-tumbuhan, binatang dan manusia sebagai penghuni

bumi ini (Ahman Sya, 2011:27)

Berdasarkan wilayah studinya yang luas, geografi dapat dikatakan

sebagai bidang ilmu pengetahuan perpaduan dari berbagai bidang ilmu

6
7

pengetahuan (murni, terapan, eksak, non eksak, alam, sosial).

(Sumaatmaja, 1988:32).

2. Prinsip Geografi

a. Prinsip Penyebaran

Gejala dan fakta geografi, baik yang berkanaan dengan alamnya,

maupun mengenai kemanusiaannya, tersebar dipermukaan bumi.

Penyebaran fenomena atau masalah itu tidak merata. Dengan

memperhatikan dan menggambarkan penyebaran gejala dan fakta tadi

dalam ruang, kita telah dibimbing untuk mengungkapkan persoalan

yang berkenaan dengan gejala dan fakta tadi.

b. Prinsip Interelasi

Setalah kita melihat gejala dan fakta geografi itu penyebarannya

dalam ruang atau di wilayah-wilayah tertentu, kita akan mengunkapkan

pula hubungan satu sama lain. Kita akan mengungkapkan hubungan

antara faktor fisis, faktor fisik dengan manusia, dan faktor manusia

dengan faktor manusia.

c. Prinsip Deskripsi

Penjelasan atau deskripsi, merupakan suatu prinsip pada geografi

dan studi geografi untuk memberikan gambaran lebih jauh tentang

gejala dan masalah yang kita pelajari.

d. Prinsip Kologi

Merupakan prinsip geograrfi yang komprehensif, karena

memadukan prinsip-prinsip lainya. Prinsip ini merupakan ciri dari


8

geografi modern. Korologi pertama kali diperkanalkan oleh Alfred

Hettner pada tahun 1905. Pada saat itu hettnet mengemukakan sebagian

ilmu tentan wilyah-wilayah dipermukaan bumi dengan perbedaan dan

relasi keruangan. Pada prinsip korologi ini, gejala, fakta dan masalah

geografi ditinjau penyebarannya, interelasi, dan interaksinya dalam

ruang tertentu.

3. Pendekatan Geografi

Dalam geografi terpadu untuk mendaki atau menghampiri masalah

dalam geografi digunakan bermacam-macam pendekatan atau hampiran

(approach) yaitu pendekatan analisa keruangan (spatial analysis) analisa

ekologi (ecological analysis) dan analisis komplek wilayah (regional

complex analysis)

a. Pendekatan Keruangan

Pendekatan keruangan merupakan suatu cara pandang atau

kerangka analisis yang menekankan eksistensi ruang sebagai

penekanan. Eksistensi ruang dalam perspektif geografi dapat

dipandang dari struktur (spatial structarare) pola (spatial pattern) dan

proses (spatial procces)

b. Pendekatan Ekologi

Pendekatan kelingkungan ini penekanannya bukan lagi pada

eksistensi ruang, namun pada keterkaitan antara fenomena geofer

tertentu dengan variabel lingkungan yang ada. Dalam pendekatan

kelingkungan, kerangka analisisnya tidak mengaitkan hubungan


9

antara makhluk hidup dengan lingkungan alamnya saja, tetapi harus

pula berkaitan dengan:

1) Fenomena didalamnya terdapat fenomena alam beserta relief

fisik, tindakan manusia.

2) Perilaku manusia yang meliputi perkembangan ide dan nalar serta

kesadaran manusia serta kesadaran akan lingkungan.

c. Pendekatan Kompleks

Permasalahan yang terjadi disuatu wilayah tidak hanya

melibatkan elemen wilayah itu. Permasalahan itu terkait dengan

elemen diwilayah lain, sehingga keterkaitan antara wilayah dapat

dihindarkan. Selain itu, setiap masalah tidak disebabkan oleh faktor

tunggal. Faktor determinannya bersifat kompleks, oleh karena itu, ada

hubungan memberikan analisis yang komplek itu untuk memecahkan

permasalahan secara lebih luas dan kompleks pula.

4. Konsep Geografi

Konsep geografi pada hakekatnya merupakan studi keruangan tentang

gejala-gejala geografi. Henry J. Warman, mengemukakan 15 konsep

sebagai berikut :

a. Regional Concept

b. Life-layer Concept

c. Man Ecological Dominan Concept

d. Globalism Concept

e. Spatial Interaction Concept


10

f. Areal Relationship Concept

g. Areal Likenesses Concept

h. Areal Differences Concept

i. Areal Uniquenesses Concept

j. Areal Distribution Concept

k. Relative Location Concept

l. Comperative Advantage Concept

m. Perpetual Transformation Concept

n. Culturally Defined Resources Concept

o. Round Earth on Flat Paper Concept

5. Dinamika Penduduk

a. Fertilitas

Istilah fertilitas juga dapat diartikan sebagai kemampuan seorang

wanita untuk menghasilkan kelahiran hidup. Sementara itu, fekunditas

berarti potensi seorang wanita untuk menjadi hamil. Berbeda dengan

fertilitas, fekunditas berkaitan dengan potensi untuk melahirkan tanpa

memperhatikan apakah seorang wanita benar-benar melahirkan

seorang anak atau tidak. Jadi, fekunditas menunjukan potensi fisik

seorang wanita untuk melahirkan anak. Seorang wanita baru bisa

dikatakan “subur” (fertile) apabila sudah melahirkan anak lahir hidup.

b. Mortalitas

Mortalitas atau kematian merupakan salah satu dari tiga

kompenen demografis selain fertilitas dan migrasi, yang dapat


11

mempengaruhi jumlah dan komposisi umur penduduk. Menurut

organisasi kesehatan dunia (WHO) mendefinisikan kematian sebagai

suatu peristiwa menghilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara

permanen, bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup. Dalam

demografi, mortalitas dapat diartikan sebagai kematian yang terjadi

pada anggota penduduk. Penyakit atau kesakitan dapat menimpa

manusia lebih dari satu kali, dan selanjutnya rangkaian morbiditas ini

atau sering disebut morbiditas kumulatif pada akhirnya menghasilkan

suatu peristiwa yang disebut kematian.

c. Migrasi

Pada hakikatnya migrasi penduduk merupakan refleksi perbedaan

pertumbuhan ekonomidan ketidakmerataan fasilitas pembangunan

antara satu daerah dengan daerah lain. Penduduk dari daerah yang

tingkat pertumbuhannya kurang akan bergerak menuju ke daerah yang

mempunyai tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi.

6. Penduduk di Kecamatan Cihideung

Jumlah penduduk Kecamatan Cihideung pada tahun 2015 berdasarkan

hasil registrasi penduduk adalah 68.092 jiwa terdiri dari 34.124 jiwa laki-

laki dan 33.968 perempuan atau turun 1,27% bila dibandingkan jumlah

penduduk sebelumnya (tahun 2014) yang berjumlah 68.973 jiwa. Hal ini

disebabkan system registrasi yang kurang maksimal sehingga banyak

keluar masuk penduduk Kecamtan Cihideung yang tidak tercatat ditambah

bertambahnya jumlah bangunan yang hanya di pergunakan untuk usaha.


12

Dari data tersebut terlihat bahwa jumlah penduduk laki-laki lebih

tinggi dibandingkan jumlah penduduk perempuan dengan perbandingan

sex ratio 100,46.

Untuk jumlah rumah tangga tahun 2015 (18.491) secara kebetulan

tidak mengalami perubahan jumlah dari jumlah rumah tangga pada tahun

2014 (18.491)

Rata-rata kepadatan penduduk Kecamatan Cihideung pada tahun 2015

adalah 13,119 jiwa/km2, kepadatan penduduk tertinggi berada di kelurahan

Cilembang dengan kepadatan penduduk 20,841 jiwa/km2 dan kepadatan

terendah berada di kelurahan Tugujaya dengan kepadatan 6,247 jiwa/km2.

B. Penelitian Relevan

Tabel 2.1
Penelitian Relevan
No. Peneliti Penelitian yang dilakukan
1. Judul Keberhasilan Masyarakat Partisipasi Masyarakat
dalam mensukseskan dalam Menurunkan Angka
Program Keluarga Berencana Pertumbuhan Penduduk di
(KB) di Dusun Pasirnaga Kecamatan Cihideung Kota
Desa Cibeureum Kecamatan Tasikmalaya
Banjar Kota Banjar
2. Rumusan 1. Faktor-faktor apa saja 1. Bagaimana tingkat
Masalah yang mempengaruhi partisipasi masyarakat
Dusun Pasirnagara Desa dalam menurunkan angka
Cibereum Kecamatan pertumbuhan penduduk
Banjar Kota Banjar dengan program Keluarga
berhasil dalam Berencana (KB) di
mensukseskan program kecamatan Cihideung
KB? Kota Tasikmalaya?
2. Apa manfaat dari 2. Bagaimana faktor- faktor
suksesnya program KB yang mendukung dan
hingga terbentuk kampung menghambat partisipasi
KB di Dusun Pasirnagara masyarakat dalam
Dusun Cibereum menurunkan angka
Kecamatan Banjar Kota pertembuhan penduduk
Banjar? dengan program Keluarga
13

Berencana (KB) di
kecamatan Cihideung
Kota Tasikmalaya ?
3. Hipotesis 1. Faktor-faktor yang 1. Tingkat partisipasi
mempengaruhi masyarakat masyarakat dalam
Dusun Pasirnaga menekan angka
Kecamatan Banjar Kota pertumbuhan penduduk
Banjar Berhasil dalam dengan program
mensukseskan program KB Keluarga Berencana
yaitu: tingkat kesadaran (KB) di kecamatan
masyarakat, sarana dan Cihideung kota
prasarana menunjang, Tasikmalaya, sebagai
partisipasi masyarakat berikut : Setiap wanita
dalam program KB yang sudah menikah
2. Manfaat dari berhasilnya mengikuti program KB
program KB sampai dengan berbagai jenis
terbentuknya Kampung KB KB ketika sudah
bagi masyarakat di Dusun mempunyai anak, Laki-
Pasirnagara Desa Cibereum laki yang sudah menikah
Kecamatan Banjar Kota mengikuti program KB
Banjar yaitu: menekan laju dengan memakai
pertumbuhan penduduk, kondom ketika
meningkatkan kesadaran berhubungan intim.,
masyarakat akan Tingkat pendidikan
pentingnya kesehatan, penduduk yang
manjadikan Dusur mengikuti program KB
Pasirnagara sebagai rata-rata pendidikan
kampung percontohan. terakhirnya minimal
SMP, dan Wanita yang
mengikuti KB sering
mengikuti di puskesmas
terdekat.
2. Faktor-faktor yang
mendukung dan
menghambat dalam
menekan pertumbuhan
penduduk dengan
program Keluarga
Berencan (KB) di
kecamatan Cihideung
kota Tasikmalaya,
sebagai berikut:
- Faktor Pendukung :
Terdapat puskesmas
yang dekat dengan
wilayahnya, Mengikuti
14

program kb ketika ada


tim kesehatan dari
kelurahan ke Rw nya
masing-masing.
- Faktor Penghambat :
Tingkat pengetahuan
Program KB masih
minim di masyarakat
terutama untuk orang
tua yang sudah
mempunyai umur lebih
dari 40 tahun,
Mengikuti program KB
ketika ada tim
kesehatan ke rw nya
masing-masing

C. Kerangka Penelitian

Latar Belakang
Pemerintah membuat kebijakan untuk mengatasi laju pertumbuhan penduduk yang cepat, salah satunya
dengan melaksanakan program Keluarga Berencana (KB).
Jawa Barat merupakan Provinsi yang paling padat di Indonesia Salah satunya Kota Tasikmalaya yang
memiliki jumlah penduduk 654.794 jiwa dengan kepadatan 3.561 jiwa/km2 (Statistik Daerah Kota Tasikmalaya
2016). Kecamatan Cihideung yaitu kecamatan yang menjadi pusat kota tasikmalaya, salah satu wilayah yang
memiliki jumlah penduduk yang tinggi di lihat dari data statistik daerah kecamatan Cihideung 2016.

Rumusan Masalah
1. Bagaimana tingkat partisipasi masyarakat dalam menurunkan angka pertumbuhan penduduk dengan program
Keluarga Berencana (KB) di kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya?
2. Bagaimana faktor-faktor yang mendukung dan menghambat partisipasi masyarakat dalam menurunkan angka
pertembuhan penduduk dengan program Keluarga Berencana di kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya ?

NB: kehalaman selanjutnya.


15

Tujuan Penelitian Kerangka Teori


1. Untuk mengetahui tingkat partisipasi masyarakat dalam 1. Pengertian Geografi
menurunkan angka pertumbuhan penduduk dengan program 2. Prinsip Geografi
Keluarga Berencana (KB) di kecamatan Cihideung Kota 3. Pendekatan Geograrfi
Tasikmalaya. 4. Konsep Geografi
2. Untuk mengetahui faktor- faktor yang mendukung dan 5. Dinamika Penduduk
menghambat partisipasi masyarakat dalam menurunkan 6. Penduduk di Kecamtan Cihideung
angka pertembuhan penduduk dengan program Keluarga
Berencana (KB) di kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya.

Hipotesis Metode Penelitian


1. Tingkat partisipasi masyarakat dalam menekan 1. Metode penelitian yang digunakan
angka pertumbuhan penduduk dengan program adalah deskriptif kuantitatif
Keluarga Berencana (KB) di kecamatan Cihideung 2. Teknik penelitian: Observasi,
kota Tasikmalaya, sebagai berikut : Setiap wanita wawancara, kuesioner, studi
yang sudah menikah mengikuti program KB dengan dokumentasi, dan studi kepustakaan
berbagai jenis KB ketika sudah mempunyai anak,
Laki-laki yang sudah menikah mengikuti program
KB dengan memakai kondom ketika berhubungan
intim., Tingkat pendidikan penduduk yang Pengolahan dan Analisis Data
mengikuti program KB rata-rata pendidikan
terakhirnya minimal SMP, dan Wanita yang
mengikuti KB sering mengikuti di puskesmas Hasil Pembahasan Penelitian
terdekat. 1. Tingkat partisipasi masyarakat
2. Faktor-faktor yang mendukung dan menghambat dalam program keluarga
dalam menekan pertumbuhan penduduk dengan berencana (KB) antusia
kebanyakan yang mengikuti
program Keluarga Berencan (KB) di kecamatan adalah ibu-ibu yang sudah
Cihideung kota Tasikmalaya, sebagai berikut: berumah tangga yang memiliki
- Faktor Pendukung : Terdapat puskesmas yang dekat tingkap pendidikan minimal sd,
dengan wilayahnya, Mengikuti program kb ketika kebanyakan mengikuti program
ada tim kesehatan dari kelurahan ke Rw nya masing- KB ke puskesmas terdekat
2. Faktor yang mendukung yaitu
masing.
puskesmas yang dekat dengan
- Faktor Penghambat : Tingkat pengetahuan Program wilayah peserta kb dan faktor
KB masih minim di masyarakat terutama untuk penghambat yaitu tingkat
orang tua yang sudah mempunyai umur lebih dari 40 pengtahuan program KB masim
tahun, Mengikuti program KB ketika ada tim minim di masyarakat terutma
kesehatan ke rw nya masing-masing untuk orang tua yang mempunyai
umur lebih dari 40 tahun.
16

D. Hipotesis

Hipotesis adalah pernyataan tentatif yang merupakan dugaan atau

terkaan tentang apa saja yang kita amati dalam usaha untuk memahaminya,

dalam bentuk sederhana, hipotesis mengemukakan pernyataan tentang harapan

peneliti mengenai hubungan antara variabel-variabel dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

3. Tingkat partisipasi masyarakat dalam menekan angka pertumbuhan

penduduk dengan program Keluarga Berencana (KB) di kecamatan

Cihideung kota Tasikmalaya, sebagai berikut :

4. Setiap wanita yang sudah menikah mengikuti program KB dengan

berbagai jenis KB ketika sudah mempunyai anak.

5. Laki-laki yang sudah menikah mengikuti program KB dengan

memakai kondom ketika berhubungan intim.

6. Tingkat pendidikan penduduk yang mengikuti program KB rata-rata

pendidikan terakhirnya minimal SMP.

7. Wanita yang mengikuti KB sering mengikuti di puskesmas terdekat.

8. Faktor-faktor yang mendukung dan menghambat dalam menekan

pertumbuhan penduduk dengan program Keluarga Berencan (KB) di

kecamatan Cihideung kota Tasikmalaya, sebagai berikut:

- Faktor Pendukung :

1) Terdapat puskesmas yang dekat dengan wilayahnya


17

2) Mengikuti program kb ketika ada tim kesehatan dari kelurahan ke

Rw nya masing-masing.

- Faktor Penghambat :

1) Tingkat pengetahuan Program KB masih minim di masyarakat

terutama untuk orang tua yang sudah mempunyai umur lebih dari

40 tahun.

2) Mengikuti program KB ketika ada tim kesehatan ke rw nya

masing-masing
BAB III

PROSEDUR PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metodelogi menurut The Liang Gie (Sumaatmaja, Nursid. 1988:75)

diartikan sebagai: “ Ilmu tentang metode, studi tentang metode, khususnya

metode ilmiah, yaiut cara-cara yang dipakai untuk mengejar suatu bidang ilmu.

Metodologi diartikan pula sebagai studi mengenai asas-asas dasar dari

penyelidikan, asumsi-asumsi dasar. Selanjutnya juga diartikan sebagai analisa

dan pengaturan secara sistematis mengenai asas-asas dan proses-proses

rasional dan eksperimental yang harus membimbing suatu penyelidik ilmiah,

atau menyusun struktur dari ilmu-ilmu khusus secara lebih khusus”

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

kuantitatif, karena metode ini tertuju pada pemecahan masalah yang sedang

berlangsung pada saat ini. Metode deskriptif merupakan metode pemecahan

masalah dengan aktual mengumpulkan data, menyusun, mengklarifikasi serta

menganalisis dan menginterpretasikan.

Penggunaan metode deskriptif kuantitatif ini diarahkan untuk

mengungkapkan data tentang “Pertisipasi Masyarakat dalam Menurunkan

Angka Pertumbuhan Penduduk dengan Program Keluarga Berencana di

Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya”

18
19

B. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian adalah pengelompokan secara logis dari atribut

objek suatu penelitian. Sesuai dengan permasalahan penulis angkat variabel

dalam penelitian ini adalah:

1. Tingkat partisipasi masyarakat dalam menurunkan angka pertumbuhan

penduduk dengan program Keluarga Berencana (KB) di kecamatan

Cihideung Kota Tasikmalaya:

a. Masyarakat yang sudah berkeluarga (Kepala keluarga dan Ibu Rumah

Tangga)

b. Data Kependudukan

c. Program Keluarga Berencana

d. Macam-macam KB

2. faktor- faktor yang mendukung dan menghambat partisipasi masyarakat

dalam menurunkan angka pertembuhan penduduk dengan program

Keluarga Berencana (KB) di kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya:

a. Tingkat Pendidikan

b. Layanan Masyarakat (Puskesmas)

c. Pendapatan/Penghasilan

d. Kesadaran/Sikap Masyarakat terhadap Program KB

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam rangka pengujian

hipotesis dalam penelitian ini adalah:

a. Observasi Lapangan
20

Menurut Adimihardja (2008:69), observasi atau pengamatan berarti

setiap kegiatan untuk melakukan pengukuran. Akan tetapi, observasi disini

diartikan lebih sempit, yaitu pengamatan dengan menggunakan indera

penglihatan yang berarti tidak mengajukan pertanyaan-pertanyaan.

b. Wawancara

Menurut Nasution (2012:113) wawancara adalah suatu bentuk

komunikasi verbal jadi semacam percakapan yang bertujuan memperoleh

informasi. Dalam penelitian ini, penulis melakukan wawancara langsung

terhadap pengelola yang terkait dengan penelitian yang dilakukan.

c. Kuesioner

Teknik pengumpulan data dengan kuesioner ini langsung kepada

responden. Responden penelitian ini adalah masyarakat Kecamatan

Cihideung Kota Tasikmalaya.

d. Studi Dokumentasi

Menurut Adimihardja (2008:70), studi dokumentasi merupakan

pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan kepada subjek

penelitian.

e. Studi Literatur

Yaitu dengan cara mempelajari buku-buku ilmiah, surat kabar,

majalah, brosur-brosur, arsip-arsip yang berisi risalah-risalah catatan

kuliah serta laporan-laporan dari instansi terkait dengan mencatat apa-apa

yang diperlukan atau yang berhubungan dengan masalah-masalah yang

diteliti.
21

D. Instrumen Penelitian

Instrumen Penelitian ini berhubungan dengan bagaimana memperoleh

data yang diperlukan dalam penelitian ini dari responden. Adapun instrument

yang digunakan terdiri dari:

1. Pedoman Observasi

Pedoman Observasi, merupakan alat untuk mengumpulkan data dan

pengamatan langsung di lapangan dan dokumenter dimaksudkan untuk

memperoleh data melalui brosur atau arsip dan foto-foto yang ada

kaitannya dengan penelitian ini. Dalam pengamatan ini penulis

menyertakan beberapa pertanyaan yang harus dijawab melalui

pengamatan sendiri terhadap objek yang sedang diteliti. Contoh:

a) Lokasi

1) Batas-batas kecamatan

- Sebelah Utara : .................................................................

- Sebelah Timur : .................................................................

- Sebelarh Selatan : .................................................................

- Sebelah Barat :.................................................................

2. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara yaitu digunakan untuk mengumpulkan data

melalui wawacara langsung dengan informan. Wawancara dilakukan

dengan berbagai pihak yang terkait dengan penelitian seperti Kepala

Camat Kecematan Cihideung. Contoh:


22

a) Bagaimana komposisi penduduk berdasarkan mata pencaharian di

Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya?

3. Pedoman Kuesioner

Pedoman kuesioner adalah alat pengumpulan data dengan cara

menyebarkan daftar pertanyaan secara tertulis. Diberikan pada responden

yang dipandang oleh penulis dapat memahami isi kuesioner secara tertulis.

1. Apakah Bapak/Ibu mengetahui jenis-jenis KB ada berapa?

a. 1

b. 2

c. 3

d. Lebih dari 3

E. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Menurut Sumaatmadja (1988:112). Agar tercapainya suatu hasil yang

baik dalam penelitian ini, maka penulis memerlukan data yang harus

diperoleh dari sumber yang disebut dengan populasi. Populasi adalah

jumlah variabel yang ada hubungannya dengan suatu masalah.

Dalam penelitian ini, yang diambil menjadi populasi adalah

masyarakat Kecamatan Cihideung yang aktif mengikuti program KB 9.962

peserta (data statistik daerah kecamatan cihideung 2016), 1 orang kepala

kecamatan, dan 21 Pos KB.

2. Sampel Penelitian
23

Menurut Sumaatmadja (1998:112) sampel adalah bagian dari

populasi (cuplikan contoh) yang mewakili populasi yang bersangkutan.

Penarikan Sample dari populasi di penelitian ini dilakukan dengan

cara teknik sampling kuota yaitu teknik sampling dari populasi yang

memiliki ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan tercapai

berdasarkan pertimbangan tertentu dengan menunjuk masyarakat yang

aktif mengikuti program kb sebanyak 100 orang, dan teknik sampling

purposive yaitu teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan-

pertimbangan tertentu dengan menunjuk kepala kecamatan 1 orang dan

pengelola pos KB 21 orang.

Tabel 3.1
Jumlah Populasi dan Sampel
Teknik
Jumlah Jumlah
No Jenis Populasi Pengumpulan
Sampel Sampel
data
1. Peserta Aktif KB 9.962 100 Sampling Kuota
Purposif
2. Pos KB 21 21
Sampling
Purposif
3. Kepala Kecamatan 1 1
Sampling

F. Langkah-langkah penelitian

Langkah-langkah penelitian dibagi menjadi tiga tahap yaitu sebagai

berikut :

1. Tahap persiapan

a. Pembuatan proposal

b. Pembuatan instrument penelitian

2. Tahap pelaksanaan
24

a. Pengumpulan data

b. Pengolahan data

c. Analisis data

3. Tahap pelaporan

a. Penyusunan laporan penelitian

b. Pelaporan hasil penelitian

G. Teknik Pengolahan

Langkah-langkah dalam analisis pengolahan data pada penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Memeriksa data yang sudah diperoleh

2. Menyusun data mengelompokan data sejenis dalam bentuk tabulasi

3. Mengadakan pengolahan tiap-tiap item, dengan melihat angka jumlah

responden dan angka persentase. Untuk bagian-bagian tersebut diadakan

perhitungan teknik persentase (%), dengan rumus:

𝐹𝑜
𝑃= 𝑥100
𝑛

Keterangan:

P = Persentase setiap alternative jawaban

Fo = Jumlah frekuensi jawaban

N = Jumlah sampel responden

Setelah data ini diolah menggunakan rumus diatas, kemudian

dianalisis dengan ketentuan sebagai berikut:

0% : Tidak ada

1%-25% : Sebagian Kecil


25

26%-49% : Kurang dari setengahnya

50% : Setengahnya

51%-75% : Lebih dari setengahnya

76%-99% : Sebagian Besar

100% : Seluruhnya

H. Waktu dan Tempat penelitian

Observasi lapangan penelitian dilaksanakan dimulai dari bulan Februari

sampai Mei 2019, mulai dari penyusunan proposal hingga penulisan laporan

penelitian berupa skripsi. Penelitian ini bertempat di Kecamatan Cihideung

Kota Tasikmalaya.

Tabel 3.2
Rencana Waktu Penelitian
Bulan
No Kegiatan Februari Maret April Mei
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Persiapan
Pembuatan proposal
1.
Pembuatan instrument
Uji coba instrument
Pelaksanaan
Pengumpulan data
2.
Pengolahan data
Analisi data
Pelaporan
Menyusun skripsi
3.
Pengadaan skripsi
Sidang skripsi
26

Daftar Pustaka

Adimihardja, Kusnaka. (2008). Metode Penelitian Sosial. Bandung : PT Remaja


Rosdakarya
Ahman, Sya. (2011). Pengantar Geografi. Bandung: LPPM Universitas Bina
Sarana Informatika (BSI)
Badan Pusat Statistik. 2016. Statistik Daerah Kecamatan Cihideung Kota
Tasikmalaya 2016. Tasikmalaya: Badan Pusat Statistik Kota Tasikmalaya
Daldjoeni.2014. Pengantar Geografi. Yogyakarta: Ombak
Kusumasari, B dan Wahyuni, B. (2004). “Alternatif Kebijakan Pelayanan
Kesehatan Reproduksi pada Masa Otonomi Daerah”, dalam Faturohman, et
al (edt) (2004). Dinamikan Kependudukan Dan Kebijakan. Yogyakarta: Pusat
studi Kependudukan dan Kebijakan Universitas Gadjah Mada
Ruhimat, Mamat. 2016. Geografi Penduduk.Yogyakarta: Ombak
Siswono, Eko. 2015. Demografi. Yogyakarta : Ombak
Sumaatmaja, Nursid. (1995). Studi Geografi. Bandung : Alumni
Triningsih, Anna. (2013). Masalah Demografis dan Kebijakan Pemerintah
Provinsi Kepulauan Riau. Dalam Jurnal Kependudukan Indonesia [online]
Vol 8 (2) Halaman 73. Tersedia:
http://ejurnal.kependudukan.lipi.go.id/index.php/jki/article/download/131/1
51 [15 Oktober 2017]
Triyono. (2013). Metodologi Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: Ombak

Anda mungkin juga menyukai