A. Latar Belakang
kuat, biasanya digunakan untuk penguat rasa dan memberikan aroma dalam
bentuk minuman berupa teh atau sering dikenal dengan sebutan blend tea.
masyarakat karena memiliki manfaat yang sangat baik untuk kesehatan dan
berkembang dengan pesat saat ini. Menurut FAO (2014, dalam Hermawan,
1
2
rempah yang besar adalah suatu potensi pendapatan ekonomi yang dapat
dengan bahan baku utama tanaman rempah adalah CV. Agradaya Indonesia
atau yang biasa dikenal dengan nama Agradaya. Agradaya adalah suatu
dan bekerja sama atau berkolaborasi dengan petani skala kecil di Dusun
dari olahan rempah jenis biofarmaka seperti jahe, temulawak dan kunyit
dijemur di rumah pengeringan atau biasa dikenal dengan nama Solar Dryer.
yang sudah digiling tersebut menjadi minuman herbal dalam bentuk teh
dan baru berfokus pada tanaman rempah kurang lebih tiga tahun terakhir.
Powder, 3 varian Spices Blend Tea dan 1 varian Natural Drink. Daftar
varian-varian dan harga produk Agradaya dapat dilihat pada tabel 1.1.
sistem konsinyiasi atau titip jual dan reseller, sudah terdapat 41 titik toko
branding dari Agradaya. Salah satu usaha untuk menarik semangat para
konsinyasi dan reseller yang berada di Pulau Jawa, Sumatera dan Bali
membeli produk Agradaya. Selain itu pemberian potongan ongkos kirim ini
terbengkalai.
sedang promo lebih awal dan lain-lain. Reseller-reseller yang bekerja sama
mendapatkan produk herbs and spices yang natural, berkualitas tinggi, dan
pertanian desa dan juga menjaga alam. Selain itu, untuk merawat konsumen
mengalami keadaan naik turun, hal ini dapat terlihat dari volume penjualan
6
konten Instagram yang belum sesuai target pada hal dari konten instagram
jika skema ini dapat berjalan secara optimal maka akan memacu semangat
berjalan secara rutin. Selain itu yang menjadi kelemahan dari pemasaran
dapat dijangkau oleh semua orang, seperti supermarket, hotel, restoran dan
coffee shop.
berasal dari bahan baku organik dan dikemas secara hiegenis, harga jual
yang dapat dikunjungi, terdapat 41 titik toko sehat online dan offline yang
beker jasama dengan Agradaya, meliputi Pulau Jawa, Bali dan Sumatera
B. Identifikasi Masalah
C. Tujuan Penelitian
Agradaya Indonesia.
D. Manfaat Penelitian
kegiatan pemasaran.
strategi pemasaran.
tepat.
E. Tinjauan Pustaka
1. Nilai Tambah
Nilai tambah dapat dilihat dari dua sisi, yaitu nilai tambah untuk
produksi, jumlah bahan baku dan tenaga kerja, serta faktor pasar yang
meliputi harga output, harga bahan baku, upah tenaga kerja dan harga
bahan baku lain selain bahan bakar dan tenaga kerja (Sudiyono, 2004
output yang dihasilkan dari satu satuan input, faktor koefisien yang
mengolah satu satuan input dan nilai produk yang menunjukkan nilai
2. Pemasaran
kebutuhan manusia dan sosial. Salah satu definisi yang baik dan singkat
3. Manajemen Pemasaran
12
4. Bauran Pemasaran
13
tujuannya dapat dicapai (Swastha dan Irawan, 2008). Berikut ini tujuh
a. Produk (Product)
b. Harga (Price)
c. Tempat (Place)
d. Promosi (Promotion)
2008).
e. Orang (People)
f. Proses (Process)
5. Strategi Pemasaran
pasar adalah tindakan mengevaluasi dan menyeleksi satu atau lebih dari
dan bauran pemasaran yang terinci. Bauran pemasaran ialah salah satu
18
keputusan, yaitu:
6. Manajemen Strategi
alternatif yang dibangun dari suatu analisa yang lebih teliti akan lebih
terjadi.
7. Pengukuran Eksternal
a. Kekuatan Ekonomi
tarik potensial berbagai strategi. Ekonomi suatu negara yang ada saat
neraca pembayaran.
d. Kekuatan Teknologi
dalam industri dan menyerahkan produk dan jasa yang ada dan
sudah kuno.
e. Kekuatan Bersaing
8. Pengukuran Internal
organisasi tertentu.
c. Manajemen
perilaku konsumen.
AHP dengan inputnya dan metode ini hanya metode matematis tanpa
matriks.
ke-i dengan setiap unsur pada baris ke-j. Digunakan skala banding
disimbolkan dengan aij, yaitu unsur matriks pada baris ke-i dan
dengan 10% dan setiap unsur pada baris dan kolom yang sama dari
MPI yang satu dengan MPI yang lain tidak terjadi konflik.
kurang dari atau sama dengan 10% untuk memperoleh hasil yang
Jika rasio inkonsistensi mempunyai nilai lebih besar dari 10%, maka
F. Penelitian Terdahulu
G. Kerangka Pemikiran
dijemur di rumah pengeringan atau biasa dikenal dengan nama Solar Dryer.
yang sudah digiling tersebut menjadi minuman herbal dalam bentuk teh
bulan Januari - November 2019 sudah mengalami 7 kali kenaikan dan 4 kali
masuk ke pasar-pasar yang masih bisa dijangkau. Dari paparan di atas maka
Analisis Nilai
Permasalahan Perusahaan Tambah
Analisis Lingkungan
H. Hipotesis
Diduga nilai tambah produk rempah varian Blue Ginger lebih besar
daripada produk rempah dengan varian rasa yang lain di CV. Agradaya
Indonesia.
I. Pembatasan Penelitian
Yogyakarta, 55562.
lainnya (Rp/kg).
Royal Tea dan Indigenous Tea yng dihasilkan oleh CV. Agradaya
Indonesia (bungkus/produksi).
3. Input bahan baku adalah bahan utama yang digunakan oleh CV.
Royal Tea dan Indigenous Tea). Bahan baku yang digunakan adalah
4. Input tenaga kerja adalah curahan waktu kerja yang digunakan dalam
kerja (HOK/produksi).
6. Harga produk output adalah nilai finansial pada produk rempah yang
7. Upah adalah biaya rata-rata dari tenaga kerja yang dihitung berdasarkan
8. Harga input bahan baku adalah biaya bahan mentah yaitu jahe yang
rempah varian Blue Ginger, Royal Tea dan Indigenous Tea (Rp/kg).
9. Sumbangan input lain adalah biaya yang dikeluarkan selain bahan baku
jahe dan biaya tenaga kerja untuk mengolah satu kg bahan baku jahe.
10. Nilai produk output adalah besarnya nilai hasil produksi per kilogram
dari pengolahan satu kilogram bahan baku pada proses produksi varian
antara nilai tambah dengan nilai produk output, yaitu produk rempah
12. Dalam satu kali produksi untuk menghasilkan produk rempah varian
13. Strategi adalah cara untuk mencapai sasaran jangka panjang dalam
14. Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial di mana pribadi atau
17. Lingkungan internal adalah suatu kondisi yang berasal dari dalam CV.
fisik).
18. Kekuatan adalah kelebihan atau keahlian yang dimiliki oleh CV.
skor.
Kekuatan:
dengan skor.
Kelemahan:
dijangkau
Peluang:
21. Ancaman adalah sesuatu yang berasal dari lingkungan eksternal yang
Ancaman:
Herbilogy
K. Metode Penelitian
berlaku untuk umum atau generalisasi. Jadi secara teknis dalam metode
deskriptif tidak ada uji signifikansi, tidak ada taraf kesalahan, karena
Studi kasus adalah data yang diperoleh dapat dari beberapa pihak yang
diselidiki atau yang diteliti. Studi kasus dalam penelitian ini adalah
Responden dari penelitian ini adalah CEO (Chief Executive Officer) dan
manajer tim Marketing and Sales, manajer tim produksi dan manajer tim
perusahaan maupun luar perusahaan yang berbetuk data primer dan data
sekunder.
lewat orang lain atau lewat dokumen. Data sekunder diperoleh dari
1) Data Primer
2) Data Sekunder
pihak CV. Agradaya Indonesia yang terdiri dari CEO dan manajer tim
a. Wawancara
b. Kuesioner (Angket)
pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel
yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.
(Sugiyono, 2016).
c. Observasi
dengan orang, maka observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga
tenaga kerja, keuntungan serta balas jasa yang diterima oleh pemilik
Tabel 1.7 Teknik Analisis Data Nilai Tambah dengan Metode Hayami
No. Output, Input, Harga Blue Ginger Royal Tea Indigenous Tea
1. Hasil produksi output a A A
(Kg)
2. Input bahan baku (Kg) b B B
3. Input tenaga kerja c C C
(HOK)
4. Faktor Konversi d = a:b+c d = a:b+c d = a:b+c
5. Koefisien tenaga kerja E = c:b-c E = c:b-c E = c:b-c
6. Harga produksi output f F F
7. Upah rata-rata g G G
(Rp/HOK)
Penerimaan, Pendapatan dan Nilai Tambah
8. Harga input bahan h H H
baku (Rp/kg)
9. Sumbangan input lain i I I
(Rp/kg)
10. Nilai Produk Output J = d x f /h J = d x f /h J = d x f /h
(Rp/kg)
11. a. Nilai tambah K = j-h-i K = j-h-i K = j-h-i
(Rp/kg)
b. Rasio nilai tambah L=k:j% L=k:j% L=k:j%
(%)
b. Pengujian Hipotesis
45
Diduga nilai tambah produk rempah varian Blue Ginger lebih besar
Agradaya Indonesia.
1) Formulasi Hipotesis
Keterangan:
2) Kriteria Pengujian
3) Rumus Pengujian
Keterangan :
SV = Sumber Variasi
JK = Jumlah Kuadrat
m = Jumlah kelompok sampel
N = Jumlah seluruh anggota sampel
α = 5%
∑ X tot
2
JKtot = ∑ X tot 2 -
N
2
( ∑ X tot )
JKant = ¿¿¿ –
N
JKdal = JKtot – JKant
JK ant
MKant =
m−1
JK dal
MKdal =
N −m
MK ant
Fhit =
MK dal
Apabila hasil uji one way anova adalah F h > Ftab, yaitu menerima Ha,
1) Formulasi Hipotesis
Ho : NTtc NTwu
NTtc NTtk
2) Kriteria Pengujian
NTtc > NTwu, nilai tambah produk Blue Ginger lebih besar
NTtc > NTtk, nilai tambah produk Blue Ginger lebih besar dari
NTtc NTtk, nilai tambah produk Blue Ginger lebih kecil atau
NTtc NTtk, nilai tambah produk Blue Ginger lebih kecil atau
Keterangan :
= 5%
3) Rumusan Pengujian
Keterangan :
48
df = Degree of freedom
n = Produksi
= 5%
a. Analisis Deskriptif
Indonesia.
dua dimensi kunci, yaitu skor total tertimbang IFE pada sumbu X dan
49
IE level korporat. Pada sumbu X matriks IE, skor total tertimbang IFE
dari 2,0 hingga 2,99 dianggap rata-rata dan skor 3,0 hingga 4,0 adalah
kuat. Sama halnya, sumbu Y, skor tertimbang total EFE dari 1,0
hingga 1,99 dianggap rendah; skor 2,0 hingga 2,99 adalah sedang dan
belakang dan vertikal) paling sesuai untuk divisi ini. Kedua, divisi-
divisi yang berada di sel III, V atau VII dapat dikelola dengan paling
50
yang berada di sel VI, VIII, atau IX adalah panen atau divestasi.
ditemukan apa tujuan dari AHP, apa saja variabel kriteria yang
digunakan dan apa saja alternatif yang tersedia. Berikut adalah contoh
Tujuan AHP
(sangat penting, tidak sangat penting, dsb) dan juga dapat dengan