Anda di halaman 1dari 11

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah CV. Agradaya Indonesia

Agradaya berdiri pada tahun 2014 oleh anak muda yang memiliki visi

dan misi yang sama. Awal berdiri Agradaya masih berbentuk sebuah

komunitas. Terbentuknya Agradaya, karena terjadi keresahan yang dialami

oleh Andhika Mahardika dan Asri Saraswati yang kala itu tinggal di ibu

kota. Andhika dan Asri merupakan alumni dari organisasi non-profit

Indonesia Mengajar.

Sepulangnya dari kegiatan Indonesia Mengajar, Andhika semakin ingin

mendalami tentang kegiatan sosial, maka saat itu Andhika menemui panutan

dalam kegiatan sosial yaitu, ibu Tri Mumpuni dan pak Iskandar. Ibu Tri

Mumpuni dan pak Iskandar ini tidak lain adalah orang tua dari Asri

Saraswati. Setelah menemui pak Iskandar dan ibu Tri Mumpuni, akhirnya

Andhika dan Asri serta dua temannya meninggalkan ibu kota dan datang ke

Yogyakarta, tepatnya di daerah Minggir, Sleman. Setelah melakukan

observasi, akhirnya diketahui jika pengembangan yang cocok untuk daerah

tersebut adalah pengembangan pangan dan pertanian, karena hampir rata-

rata masyarakat yang ada di daerah Minggir bermata pencaharian sebagai

petani di sawah. Akhirnya, Andhika dan Asri memberikan pelatihan

mengenai beras organik untuk petani yang menggarap sawah di daerah

Minggir. Pelatihan tersebut tidak berjalan baik, karena selain hama tikus

yang sulit untuk dimusnahkan, petani-petani tersebut kurang tertarik

62
63

mengenai pelatihan beras organik dan lebih memilih cara budidaya padi

yang sering mereka lakukan sehari-hari.

Setelah pelatihan beras organik yang tidak berjalan baik, Andhika dan

Asri tidak berhenti begitu saja, dicari lagi kearifan lokal di Minggir yang

dapat dikembangkan untuk membatu perekonomian dan kesejahteraan

masyarakat di daerah tersebut. Pencarian membuahkan hasil, karena di

daerah Minggir banyak masyakarat yang menanam pohon melinjo, sehingga

berfikir untuk mengolah melinjo menjadi emping. Kegiatan ini berjalan

baik, karena selain masyakarat ikut berpartipasi dalam pengolahan

pembuatan emping, pasar yang dituju dari produksi emping yang mereka

hasilkan bersama masyarakat sekitar juga ada. Permasalahan dalam

produksi emping adalah bahan baku tidak mencukupi untuk memproduksi

emping, karena permintaan emping sangat besar. Akhirnya, dengan berat

hati tidak melanjutkan bisnis emping tersebut.

Setelah berfikir pengembangan apalagi yang harus dilakukan, datanglah

satu orang teman yang menawarkan pasar dari bisnis minyak esensial yang

akan diekspor ke luar negeri. Tawaran tersebut disanggupkan oleh Andhika

dan Asri lalu mencari bahan-bahan herbal untuk pembuatan minyak

tersebut, sampai menemukan petani rempah di Kulon progo, tepatnya di

Perbukitan Menoreh. Andhika dan Asri melakukan pembelian rempah-

rempah di petani-petani tersebut dan berjanji akan membeli hasil rempah-

rempah mereka secara berkelanjutan. Teman yang menawarkan pasar

tersebut secara tiba-tiba membatalkan kerjasama, karena sudah terlanjur


64

berjanji akan membeli rempah-rempah petani secara terus-menerus, maka

dengan pengetahuan yang dimiliki akhirnya dikembangkanlah rempah-

rempah tersebut menjadi minuman herbal.

Harga jual petani yang rendah, berkisar Rp. 700,00 – Rp. 2.000,00. Hal

inilah yang membuat Argadaya bertekad untuk menaikkan harga jual petani

dengan cara menambahkan nilai pada hasil panen rempah petani. Agradaya

ingin mengembangkan permintaan dan penawaran hasil produksi pertanian

rempah dan Agradaya bertekad memberikan nilai tambah produk dalam

pertanian, karena selama ini produk pertanian dijual dengan harga yang

murah dan hasil pertanian juga langsung diperjual-belikan di pasar.

Pemberian nilai tambah rempah-rempah dihasilkan petani adalah dengan

mengeringkan rempah-rempah menjadi bentuk simplisia. Pengeringan

rempah-rempah diperlukan teknik pengolahan dan pengeringan yang tepat.

Agradaya mengenalkan kepada petani-petani rempah, berupa Natural

Farming, Solar Dryer House dan Fair Trade System. Solar Dryer House,

yaitu suatu teknologi yang memiliki fungsi sama seperti oven untuk

pengeringan hasil panen. Suhu yang pada Solar Dryer House ini berkisar

40-60 derajat celcius. Proses pengeringan Solar Dryer menggunakan sinar

matahari dan tungku biomasa. Tungku biomasa biasanya digunakan pada

saat musim hujan atau pada saat matahari tidak muncul atau mendung. Hasil

pengeringan menggunakan Solar dryer lebih higienis, bersih dan bermutu

tinggi. Fair Trade System, yaitu skema kerjasama dan kemitraan bersama

petani dengan pemberian harga yang adil, layak dan transparan. Natural
65

Farming, yaitu sistem pertanian yang menggunakan bahan alami untuk

pupuk, pestisida, fungisida dan herbisida. Mengenalkan Natural Farming

kepada petani agar petani mampu membuat pupuk sendiri dari bahan-bahan

alami di sekitar mereka dengan output hasil panen yang dihasilkan

berstandar organik (sehat).

Selain mengajak petani rempah di Menoreh untu bermitra, Agradaya

juga mengajak petani sekitas Dusun Planden, Sendangrejo, Minggir, Sleman

untuk menanam bunga telang. Hasil panen bunga telang yang dijual petani

ke Agradaya akan dihargai Rp30.000,00/kg basah. Tidak hanya membeli

hasil panen saja, Agradaya juga mengajak masyarakat Planden, khususnya

ibu-ibu untuk bekerja di Agradaya dengan sistem kerja yang fleksibel.

B. Lokasi CV. Agradaya Indonesia

Gambar 2.1 Peta Lokasi CV. Agradaya Indonesia di Desa Sendangrejo


Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman
66

Gambar 2.1 menunjukkan peta letak CV. Agradaya Indonesia

berdasarkan Google Maps. CV. Agradaya Indonesia terletak jauh dari

keramaian kota Yogyakarta. Lokasi dari CV. Agradaya Indonesia adalah di

Dusun Planden RT.03/14, Desa Sendangrejo, Kecamatan Minggir,

Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55562. Proses pembuatan

tisane atau blend tea dilakukan di rumah produksi tersebut. Rumah produksi

terletak di depan rumah pemilik CV. Agradaya Indonesia. Di rumah

produksi juga terdapat Solar Dryer. Jumlah karyawan dari CV. Agradaya

Indonesia adalah terdiri dari 9 orang, yaitu 5 orang dibagian produksi, 1

orang dibagian community development, 1 orang dibagian customer

relation, 1 orang dibagian administrasi dan 1 orang apoteker.

C. Visi dan Misi CV. Agradaya Indonesia

CV. Agradaya Indonesia memiliki visi dan misi sebagai berikut:

1. Visi

Mewujudkan pertanian dan perkebunan yang mampu memberikan

kesejahteraan manusia dan kelesatarian bumi dengan prinsip

berkelanjutan.

2. Misi

a. Agradaya bekerja bersama warga petani desa dengan prinsip

pemberdayaan dan keberlanjutan untuk menciptakan produk rempah

yang bernilai dan berkualitas tinggi.


67

b. Agradaya memperluas pasar rempah, sekaligus melakukan edukasi ke

konsumen dalam mengolah rempah-rempah untuk kebaikan tubuh.

c. Agradaya menyampaikan kebaikan-kebaikan dari desa untuk

mendukung hubungan yang harmonis antara manusia-alam-sang

pencipta.

D. Struktur Organisasi

Penyusunan struktur organisasi merupakan langkah awal yang

terencana dalam memulai pelaksanaan kegiatan usaha. CV. Agradaya

Indonesia memiliki struktur organisasi yang bertujuan agar terdapat

pembagian pekerjaan yang sesuai dengan divisi dan job description. Hal ini

dilakukan agar pekerjaan setiap divisi dapat dilakukan secara terkoordinir

dan dapat mencapai tujuan organisasi. Pada aktivitas perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian dilakukan dengan

pertimbangan bersama oleh penasehat perusahaan dan direktur sebagai

pasangan suami istri. Struktur organisasi CV. Agradaya Indonesia dapat

dilihat pada gambar 2.2.


68

Andhika Mahardika
(Founder dan Penasehat Perusahaan)

Asri Saraswati
(Founder dan Director)

Ganag Aziz Citra Kurnia S Karunia Sari F Anisa Sari A Nurlela

(Community (Apoteker (Food Production (Customer Relations (Administration


Development Agradaya) Manager) Manager) dan Finance)
Manager)

Afif Ariza N Ririn Sutimah Susi

(Production Staff) (Production Staff) (Production Staff) (Production Staff)

Gambar 2.2 Bagan Struktur Organisasi CV. Agradaya Indonesia

Keterangan Bagan:

1. Founder dan Penasehat Perusahaan dikoordinir oleh Andhika Mahardika

bertugas dan bertanggung jawab untuk memberikan arah kebijakan,

masukan, nasehat dan pertimbangan-pertimbangan dalam suatu ide atau

gagasan dalam pengembangan CV. Agradaya Indonesia sesuai dengan

visi dan misi. Founder dan penasehat perusahaan juga bertanggung

jawab dengan kegiatan mengurus perizinan usaha.

2. Founder dan Director dikoordinir Asri Saraswati bertugas dan

bertanggung jawab untuk memimpin dan mengendalikan kegiatan para

karyawan. Mengatasi dan bertanggung jawab terhadap permasalahan atas

pelaksanaan tugas yang dijalankan oleh para karyawan. Mengadakan


69

evaluasi tengah tahun dan akhir tahun terhadap semua kegiatan yang

telah dilaksanakan oleh karyawan.

3. Community Development Manager dikoordinir oleh Ganang Aziz N

yang mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk berinteraksi langsung

dengan petani mitra CV. Agradaya Indonesia, melakukan pendekatan

kepada petani mitra, dan memberikan pelatihan dan evaluasi jika ada

hasil bahan baku yang kurang baik. Community Development juga

mempunyai tugas untuk mencari petani mitra di daerah-daerah lain.

4. Food Production Manager dikoordinir oleh Karunia Sari F dan

mempunyai empat staff produksi, yaitu Afif Ariza, Ririn, Sutimah dan

Susi. Tugas dan tanggung jawab dari Food Production Manager, yaitu

mengatur kegiatan produksi setiap hari, seperti menyortir bahan baku,

menggiling simplisia kering, dan mengemas produk ke dalam papper

pouch. Food Production Manager juga mempunyai tugas dan tanggung

jawab melakukan research dan development (R&D) untuk membuat

pengembangan produk-produk baru dari CV. Agradaya Indonesia.

5. Apoteker Agradaya dikoordinir oleh Citra Kurnia S mempunyai tugas

dan tanggung jawab untuk legalisasi produk-produk CV. Agradaya

Indonesia, seperti P-IRT dan BPOM. Membantu memberikan

rekomendasi rempah-rempah atau bahan alam untuk kesehatan

konsumen. Apoteker juga mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk

melakukan quality control terhadap produk yang akan dikemas ke dalam

papper pouch.
70

6. Customer Relation Manager dikoordinir oleh Anisa Sari Asih

mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk mencari konsumen pangsa

pasar baru, berhubungan langsung dengan konsumen, membuat konten

untuk media sosial, membuat kegiatan seperti workshop, bike to farm,

spices journey dan visit. Customer Relation juga mempunyai tugas dan

tanggung jawab untuk menjaga hubungan dengan rekan atau relasi CV.

Agradaya Indonesia, seperti reseller, member VIP dan consignment

store.

7. Administration dan Finance dikoordinir oleh Nurlela mempunyai tugas

dan tanggung jawab untuk mencatat data konsumen, stok produk di

showroom, merekap produk yang keluar, membuat surat pengiriman atau

surat jalan, menerima order dari Whatsapp bisnis, marketplace online,

Instagram dan pembelian langsung ke showroom, membuat invoice untuk

konsumen, mencatat laporan pengeluaran perusahaan, pendapatan dan

kas dan merekap penjualan dari consignment store.

E. Personalia

Personalia memiliki fungsi untuk menyediakan dan mengelola

karyawan atau sumber daya manusia dengan berbagai keahlian yang

dibutuhkan sesuai kebutuhan perusahaan dalam mencapai tujuan bisnis.

Kebijakan dalam hal personalia adalah sebagai berikut:


71

1. Tenaga Kerja

Tenaga kerja adalah seorang penduduk yang memiliki usia kerja

mampu melakukan suatu pekerjaan untuk menghasilkan barang atau

jasa. Tenaga keja terdiri dari tenaga kerja dalam keluarga dan tenaga

kerja luar keluarga. Tenaga kerja dalam keluarga sebagai pemilik

menjabat sebagai penasehat perusahaan dan direktur. Tenaga kerja luar

keluarga yang dibutuhkan adalah tenaga kerja yang terampil, cekatan

dan mempunyai keinginan untuk belajar. Terdapat 9 karyawan atau

tenaga kerja di CV. Agradaya Indonesia, terdiri dari 5 karyawan di

bagian produksi, yaitu 1 orang manajer dan 4 orang staff produksi. 1

karyawan di bagian community development, 1 karyawan di bagian

apoteker, 1 karyawan di bagian customer relation dan 1 karyawan di

bagian administrasi dan finance. Tingkat pendidikan untuk manajer

produksi adalah lulusan S1 TPHP UGM, manajer community

development adalah lulusan S1 TIP UGM, apoteker adalah lulusan S1

Farmasi UGM dan manajer customer relation adalah lulusan S1

Matematika UIN Sunan Kalijaga. Staff produksi dan administrasi dan

finance adalah lulusan Sekolah Menengah Atas.

2. Sistem Pengupahan

Sistem pengupahan yang dilakukan CV. Agradaya Indonesia setiap

divisinya berbeda. Bagian staff produksi berdasarkan jam kerja selama

8 jam dan akan diupah per minggu pada hari sabtu. Sedangkan untuk

setiap manajer dan admin akan diupah per bulan setiap tanggal 5.
72

3. Jam Kerja Karyawan

Jam kerja karyawan CV. Agradaya Indonesia setiap divisinya memiliki

jam kerja yang sama setiap divisinya, yaitu selama 8 jam. Hari Senin

sampai hari Jumat dimulai pada pukul 08.00 – 16.00 WIB sedangkan

hari Sabtu dimulai pada pukul 08.00 – 12.00 WIB.

Anda mungkin juga menyukai