DISUSUN OLEH :
DOSEN PEMBIMBING :
2021/2022
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Menyiapkan Peralatan yang Dibutuhkan untuk Memproduksi Jamu dengan
Kualitas yang Baik” Di Desa Minggirsari Kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar Kota Blitar.
Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah
ini. Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka
saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
ini.
Akhir kata, saya berharap semoga makalah dengan judul “Menyiapkan Peralatan
yang Dibutuhkan untuk Memproduksi Jamu dengan Kualitas yang Baik” Di Desa
Minggirsari Kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar Kota Blitar ini dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi terhadap pembaca.
Anggun Dwi K
1121900009
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………..…………………………………………. i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………….. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………….. 1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………. 2
1.3 Tujuan Kegiatan……………………………………………………………… 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian UMKM…………………………………………………………… 2
2.2 Produk UMKM Desa Minggirsari……………………………………………. 3
2.3 Alat-alat Yang Dibutuhkan Untuk Proses Produksi………………………….. 4
2.4 Kendala UMKM……………………………………………………………… 4
2.5 Promosi Produk………………………………………………………………. 5
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………… 8
3.2 Saran………………………………………………………………………….. 8
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………… 9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Progam Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dalam kegiatan
Matching Fund di selenggarakan dengan baik dan lancar. Kegiatan ini di lakukan
di Desa Minggirsari, Blitar sejak bulan Oktober hingga bulan Desember. Kegiatan
Matching Fund ini sebagai wadah wujud menerapkan karya-karya inovatif,
produktif, melalaui kegiatan pengabdian masyarakat,memberikan pengalaman
kepada mahasiswa tentang kondisi yang terjadi di masyarakat dan bagaimana
hidup di tengah-tengah masyarakat dengan mengimplementasikan disiplin ilmu
yang dimiliki,menyadarkan masyarakat setempat bahwa kegiatan pelatihan
matching fund khususnya dalam tema menyiapkan peralatan barang dagang ini
diperlukan untuk meningkatkan kualitas produk.
Khususnya produk jamu, Jamu merupakan obat herbal yang terbuat dari
tumbuhan obat segar atau kering. Masyarakat Indonesia telah mengenal jamu
selama berabad-abad dengan penggunaannya untuk kesehatan dan kecantikan.
Saat ini penggunaan jamu menunjukkan kecenderungan yang semakin meningkat
dan trend ini juga terlihat dalam skala global. Sistem Kesehatan Nasional
Indonesia menyatakan bahwa, pengembangan dan peningkatan obat tradisional
yaitu jamu, ditujukan untuk memperoleh obat tradisional yang bermutu tinggi,
aman, memiliki khasiat nyata yang teruji secara luas, baik digunakan untuk
pengobatan sendiri oleh masyarakat maupun dalam pelayanan kesehatan formal
(Darusman & Haryanto, 2015).
Dalam program MBKM ini saya diberikan waktu untuk melakukan observasi
UMKM jamu di Desa Minggirsari, nantinya sumber data akan di peroleh dari
pelaku bisnis jamu. Setiap data tersebut akan dikelola dan di evaluasi kembali
lalu dari beberapa evaluasi tersebut saya menerapkan marketing mix 4p
(product,place,price,promotion) dan membantu UMKM jamu dalam penyiapan
peralatan dagang dengan kualitas yang baik di Desa Minggirsari guna
meningkatkan penjualan tentunya, dan memberikan edukasi untuk pelaku bisnis
tentang bagaimana cara mendistribusikan produk jamu dengan offline maupun
online yang baik dan benar. Guna meningkatkan kualitas produk jamu.
Salah satunya produk jamu milik ibu Endang, Berdiri sejak tahun 2006, yang
dikelola oleh Ibu Endang. Bu Endang memasarkan produk jamu dengan
1
berkeliling di sekitar desa Minggirsari dan di titipkan di Toko-toko terdekat. Bu
Endang memproduksi jamu ini menggunakan bahan alami seperti
luntas,sirih,kencur,kunci pepet,dan lain-lain.produk ini di hargai per plastik Rp
3.000, sedangkan botolan sebesar Rp 17.000. Untuk proses produksi Jamu masih
manual, Bu Endang menggunakan blender kecil dan alat tumbuk dari batu.
BAB II
PEMBAHASAN
2
kedua faktor internal seperti motif ekonomi dan eksternal yaitu lingkungan dan
habitat ekonomi yang menjadi tempat hidup seseorang atau suatu komunitas
dalam melakukan kehidupan ekonominya.
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang merupakan bagian
terbesar dalam perekonomian nasional, merupakan indikator tingkat partisipasi
masyarakat dalam berbagai sektor kegiatan ekonomi. Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM) selama ini terbukti dapat di andalkan sebagai katup
pengaman dimasa krisis, melalui mekanisme penciptaan Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM) berarti memperkokoh bisnis perekonomian masyarakat. Hal
ini akan membantu mempercepat proses pemulihan perekonomian nasional, dan
sekaligus sumber dukungan nyata terhadap pemerintah daerah dalam
melaksanakan otonomi pemerintah.
Perkembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan
proses yang sangat baik untuk membawa suatu bangsa menuju kemakmuran.
Perkembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dapat memperluas
lapangan kerja, dan memanfaatkan potensi sumber daya alam maupun sumber
daya manusia sehingga akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu negara
3
Gambar Perlatan dan Produk Jamu
4
Dari masalah tersebutlah kami sebagai mahasiswa MBKM ingin
membantu dengan cara menyiapkan peralatan apa saja yang diperlukan
ibu ending untuk memproduksi jamu dan bagaimana cara memasarkan
produk jamu dengan menggunakan media social yang benar dan
berkualiast tinggi. Agar omset yang didapat juga lebih tinggi sehingga
dapat menyukseskan perekonomian di desa Minggirsari.
2.5.1 Price
Marius P Angipora (1998 : 186) mendefinisikan kebijakan harga adalah
“Tuntutan atau pedoman managerial yang akan diperlukan untuk membuat
keputusan-keputusan dimasa yang akan datang bila mana situasi
menuntutnya”. Harga adalah nilai moneter yang harus dibayar oleh pelanggan
untuk memperoleh atau memiliki produk suatu perusahaan. Ini adalah
komponen penghasil pendapatan yang penting bagi perusahaan. Keputusan
penetapan harga harus diambil dengan sangat hati-hati. Jika produk kita
dihargai terlalu tinggi, produk kita mungkin akan memberikan kesan
berkualitas tinggi. Pada saat yang sama, ini akan membuat produk kita
ditempatkan di toko terbatas dan jadi, pemasar harus memiliki seni
menggunakan penetapan harga yang tepat. Harga menjadi faktor yang penting
dalam meningkatkan penjualan, maka sangat berpengaruh untuk mendapatkan
keuntungan. Kita harus memastikan konsumen yang membeli dengan degan
harga yang terjangkau untuk mendapatkan produk atau jasa yang benar-benar
mereka inginkan baik itu dari kualitas maupun cara pelayanannya. Dalam
penentuan harga juga harus masuk akal dengan kualitas produk tersebut, agar
tidak mengecewakan konsumen.
5
2.5.2 Place
Secara singkat saluran distribusi menurut Drs. Basu Swasta (1990)
tersebut dapat didefinisikan sebagai saluran distribusi untuk suatu barang
adalah “Saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang
tersebut dari produsen sampai ke konsumen atau pemakai industri”. Tempat
atau distribusi fisik berkaitan dengan pengalihan kepemilikan produk dari
produsen ke pelanggan. Keuntungan kita bergantung pada seberapa cepat kita
dapat menyerahkan barang. Semakin cepat produk mencapai titik penjualan,
semakin besar kemungkinannya untuk memuaskan pelanggan dan
meningkatkan loyalitas merek. Karenanya, faktor tempat sangat penting dalam
memastikan daya saing produk kita di pasar. Dalam memulai usaha tentu kita
harus memilih tempat strategis karena hal ini sangat penting juga untuk
kesuksesan pemasaran produk. Misalnya kita akan menjual produk makanan
atau fashion, tentu pilihlah tempat yang ramai dilalui oleh orang, dengan
begitu akan banyak konsumen yang tertarik mengunjungi tempat usaha kita.
2.5.3 Promotion
Luas ruang lingkup kegiatan promosi dipengaruhi oleh macam-macam
kegiatan yang dipergunakan. Dan kegiatan promosi dari perusahaan saingan
merupakan faktor lain yang perlu dipertimbangkan oleh perusahaan dalam
memasarkan produknya. Promosi menurut Basu Swaswa Dh Op. Cit (273)
adalah “Arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk
mengarahkan seseorang atau organisai kepada tindakan untuk menciptakan
pertukaran dalam pemasaran”. Strategi pemasaran promosi juga sangat
penting, terutama terhadap produk-produk baru yang hendak di pasarkan,
supaya konsumen mengenal produk tersebut kita harus melakukan promosi,
dengan begitu jumlah permintaan barang akan meningkat. Promosi bisa
dilakukan dengan berbagai cara seperti memasang iklan dalam di spanduk,
surat kabar, internet, dan televisi. Tentunya promosi dapat dilakukan secara
gratis misalnya menggunakan sosial media yang kita miliki, tapi biasnya
supaya lebih dikenal maka harus mengeluarkan biaya dalam melakukan.
6
Promosi yang saat ini dilakukan oleh pelaku UMKM jamu
dipromosikan dari mulut ke mulut, berkeliling desa dan menitipkan beberapa
botol ke warung-warung yang ada di desa minggirsari saja.
2.5.4 Product
Produk secara singkat menurut Philip Kotler “Dasar-dasar Pemasaran”
(1989:89) dapat didefinisikan sebagai “Produk adalah apa yang dapat
ditawarkan didalam pasar untuk dipertahankan, dimiliki, digunakan atau
dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan termasuk
didalamnya adalah objek fisik, jasa, orang, tempat organisasi dan gagasan.”
Sehingga dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud produk adalah suatu yang
berwujud maupun sesuatu yang tidak berwujud yang disebut jasa. Dari definisi
diatas terkandung tiga makna yang perlu dibedakan:
1. Produk ini yang merupakan manfaat yang dicari oleh pembeli.
2. Produk formal yaitu obyek fisik yang ditawarkan seperti : kemasan, merek,
mutu
3. Produk yang disempurnakan yaitu mencakup keseluruhan manfaat yang
diberikan oleh produk formal.
Dari ketiga makna produk, menimbulkan gagasan bagi pemasar selalu
mempertimbangkan konsumsi konsumen yaitu bagaimana cara seseorang
membeli, bukan semata-mata dipengaruhi oleh manfaat yang dicari, melainkan
dipengaruhi oleh faktor –faktor lain yang menyertai barang yang bersangkutan.
Setiap pengusaha dan pelaku UKM tentu harus membuat, mengelola, dan
mengembangkan produk andalannya yang akan di pasarkan. Sebelum produk
di pasarkan maka harus di uji terlebih dahulu dari berbagai aspek seperti dari
ukuran, warna, kualitas, data tahan, rasa, dan sebagainya. Jika sudah di uji
kelayakannya maka harus di pastikan lagi bahwa produk itu siap untuk masuk
pasar.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan penilitian progam dari kelompok 2 ini, Desa Minggirsari
mempunyai persebaran UMKM yang beragam seiring dengan banyaknya
potensi sumber daya alam yang dihasilkan, perlu dikembangkan lagi. Maka
dari itu kendala yang dihadapi oleh pelaku UMKM Jamu sangatlah kompleks
karena kurangnya pelatihan dan pengetahuan tentang sebuah produk yang
berkualitas tinggi. Dengan itu, kami berkesempatan untuk berinovasi dalam
meningkatan dan mengembangkan produksi dan pengelolan UMKM dengan
baik dan benar melalui beberapa penerapan yang nantinya diharapkan dapat
memberikan edukasi yang cukup untuk pelaku bisnis UMKM di Desa
Minggirsari.
3.2 Saran
8
DAFTAR PUSTAKA
Wika Undari, Anggia Sari Lubis. (2021). Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (Umkm)
N, Sora. 2020. “Strategi Pemasaran 4P: Pengertian,Tujuan dan Manfaat Untuk Berbisnis”.
http://www.pengertianku.net/2020/06/strategi-pemasaran-4p-pengertian-tujuan-dan-manfaat-
untuk-berbisnis.html. Diakses tanggal 5 Januari 2022 pukul 17.00.
Nurdianaiftah.2014.”Marketing mix”.
https://iftahnurdiana20.blogspot.com/2014/12/marketing-mix.html. Diakses tanggal 5 Januari
2020 pukul 17.00.