Disusun oleh
Kelompok 1
i
DAFTAR LAMPIRAN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dusun Sumberwangi, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur
adalah desa yang sebagian besar penduduknya bekerja dalam sektor pertanian.
Masyarakat desa bermata pencaharian sebagai petani dan menggantungkan kebutuhan
hidupnya pada sektor pertanian. Sektor pertanian tidak terlepas dari berbagai
permasalahan yang terjadi di lapangan. Permasalahan yang terjadi meliputi
lingkungan/ekologi, sosial masyarakat, budaya dan religi, ekonomi dan finansial,
kesehatan, serta pendidikan.
Masalah dalam lingkungan ekologi yang terjadi yaitu pengolahan limbah pertanian
yang kurang maksimal. Sebagian limbah diolah untuk dijadikan pupuk dan sebagian
limbah lainnya hanya dibakar begitu saja. Hal tersebut dikarenakan ketidaktahuan
masyarakat dalam pembuatan dan pengolahan limbah. Pada sosial masyarakat tidak
terdapat permasalahan karena masyarakat hidup dengan rukun tanpa adanya konflik.
Dalam hal budaya dan religi tidak terdapat masalah karena masyarakat saling
menghormati leluhur. Pada bidang pendidikan terdapat masalah yaitu kurang adanya
penyuluhan dari pihak luar yang memberikan praktek secara langsung dan bukti nyata.
Masyarakat yang mayoritas hanya sampai pada tingkat SMP memiliki pengetahuan
yang terbatas sehingga terjadi keterbatasan informasi yang dimiliki. Dalam hal
Kesehatan, masyarakat tidak kekurangan gizi dan terlihat segar bugar. Sumber air di
lingkungan tempat tinggal masih tergolong bersih dan tidak tercemar.
Permasalahan utama yang dialami terkait ekonomi dan finansial khususnya pada
permodalan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Hendayana et al., (2009) yang
menyatakan bahwa permasalahan mendasar yang dialami oleh petani yaitu terkait
lemahnya permodalan. Pengembangan usahatani dengan menggunakan mesin
pertanian kurang mampu untuk dilakukan karena keterbatasan modal yang dimiliki.
Selain itu petani hanya memperoleh keuntungan rendah. Penyebab masalah ekonomi
finansial yang dialami masyarakat karena tidak adanya lembaga peminjam modal dan
bantuan subsidi dari pemerintah sehingga menjadikan petani harus menggunakan
modal pribadi untuk melakukan usahatani. Menurut Omobolanle dan Olu (2006)
keterbatasan modal yang dimiliki menjadikan rendahnya adopsi teknologi pertanian
sehingga pengembangan dan produktivitas usahatani menjadi kurang. Produktivitas
yang rendah dapat berakibat pada kurangnya keuntungan yang didapatkan sehingga
harga komoditas yang dibeli oleh tengkulak menjadi rendah.
Permasalahan utama yang menjadi perhatian masyarakat Dusun Sumberwangi
yaitu terkait ekonomi dan finansial dalam permodalan. Modal sebagai salah satu faktor
penting dalam peningkatan produksi usahatani (Hermawan dan Andrianyta, 2013).
1
Dalam usahatani modal berperan dalam pengadaan input produksi yang meliputi benih,
pupuk, pestisida, dan sebagainya (Mariati et al., 2022). Seiring dengan meningkatkan
harga input produksi menjadikan permasalahan terkait modal menjadi masalah yang
krusial. Kurangnya modal yang dimiliki menjadikan petani tidak dapat melakukan
produksi secara efisien dan sulit dalam meningkatkan pendapatan. Pendapatan yang
dihasilkan pun terbilang cukup rendah dengan modal terbatas. Oleh karena itu, hal
tersebut dapat diatasi salah satunya dengan melakukan pengolahan pada hasil produksi
usahatani. Hasil produksi dapat diolah menjadi berbagai macam olahan sebagai upaya
dalam meningkatkan harga jual produksi. Disaat harga komoditas anjlok maka petani
tetap dapat mengolah hasil produksinya untuk mendapatkan nilai jual yang tinggi dan
menghindari dari anjloknya harga pasaran. Dengan demikian, dapat meningkatkan
pendapatan petani yang nantinya pendapatan tersebut dapat diputarkan menjadi modal
usahatani. Adanya modal yang memadai maka menjadikan petani dapat mengadopsi
berbagai teknologi yang dapat membantu dalam meningkatkan produksi usahatani
secara optimal sehingga meningkatkan pendapatan dan petani memperoleh keuntungan
yang lebih besar.
2
1.4 Manfaat Pemberdayaan
Berdasarkan tujuan pemberdayaan yang dapat kami peroleh, maka pemberdayaan
ini diharapkan mempunyai manfaat baik secara langsung maupun tidak langsung.
Adapun manfaat pemberdayaan ini adalah sebagai berikut :
1. Pemberdayaan ini diharapkan dapat memberi bekal pengetahuan dan
pengalaman sehingga dapat memberikan pemahaman yang lebih luas dalam
kehidupan serta memberikan kontribusi bagi masyarakat Dusun Sumberwangi,
Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur
2. Pemberdayaan ini diharapkan dapat memperkaya khasanah ilmu pengetahuan,
terutama dalam bidang pertanian.
3. Pemberdayaan ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi masyarakat,
dan menyampaikan aspirasi mereka kepada pihak yang bisa mewujudkan
keinginan tersebut.
3
BAB II
RENCANA KEGIATAN PEMBERDAYAAN
4
membuat petani disana belum mampu mendapatkan profit yang maksimal dari hasil
panen mereka.
5
sehingga anggota pemberdayaan dapat memperoleh jawaban berdasarkan pengalaman
pribadi sasaran pemberdayaan. Kegiatan ini melibatkan anggota pemberdayaan dan
dosen pembimbing di dalamnya. Anggota pemberdayaan berperan sebagai
pewawancara yang menanyakan perihal masalah dan potensi dusun. Lalu, dosen
pembimbing berperan sebagai pembimbing, pengawas, dan pengevaluasi kegiatan
yang dilakukan oleh anggota pemberdayaan agar tetap berjalan sesuai tujuan.
Kemudian teknik PRA ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat desa
dengan bantuan pihak luar yang berperan sebagai fasilitator (Zakaria et al., 2018).
Anggota pemberdayaan bertugas sebagai penghubung dengan pihak luar bukan hanya
sebagai fasilitator namun sebagai mitra dengan pemerintah daerah. Kemudian,
pemerintah daerah sebagai penyedia di bidang permodalan yang mendukung kegiatan
masyarakat dan anggarannya bersumber dari APBN/APBD serta berperan di bidang
perizinan pendirian usaha abon cabai agar proses perizinan lebih efektif serta efisien.
Selaras dengan tujuan yang akan dilaksanakan pada pemberdayaan ini, maka
kegiatan pemberdayaan akan berfokus pada ketahanan produk, ramah lingkungan,
penambahan nilai produk, dan kewirausahaan dalam meningkatkan kualitas taraf hidup
masyarakat Dusun Sumberwangi. Ide yang dapat diberikan kepada masyarakat desa
tersebut adalah kegiatan pemberdayaan berupa pengolahan hasil produksi komoditas
cabai. Kegiatan ini akan diawali dengan pemisahan hasil produksi usahatani komoditas
cabai saat pasca panen, dimana terdapat dua bagian yakni cabai yang akan dijual
langsung ke pasar tujuan dan komoditas cabai yang akan diolah menjadi abon cabai.
Dengan solusi tersebut, maka penghasilan masyarakat Dusun Sumberwangi tidak
hanya didapatkan melalui penjualan komoditas cabai saja, namun masyarakat juga
mendapat keuntungan dari hasil penjualan pengolahan abon cabai. Kemudian hasil
output pengolahan komoditas cabai menjadi abon cabai akan menggunakan kemasan
botol plastik. Setelah itu, kemasan dari produk yang telah habis digunakan akan
dikumpulkan dengan sampah botol plastik lainnya untuk nantinya akan dijual ke
tingkat pengepul limbah plastik. Hal ini diharapkan mampu memberikan motivasi
kepada masyarakat Dusun Sumberwangi untuk berkontribusi dalam usaha ramah
lingkungan dikarenakan kemasan botol plastik dapat digunakan kembali sehingga tidak
akan menambah limbah rumah tangga pada kawasan desa tersebut.
6
meningkatkan taraf hidup masyarakat, menurunkan angka kemiskinan, dan membantu
memenuhi modal kegiatan usahatani. Selain itu, output yang dihasilkan dari inovasi
yang dilakukan di dalam kegiatan pemberdayaan seperti pemisahan hasil produksi
komoditas cabai menjadi dua bagian, yaitu untuk dijual secara langsung ke pasar dan
diolah menjadi abon cabai. Dalam hal ini, output yang dihasilkan berupa pendapatan
tambahan atau pendapatan yang lebih tinggi daripada sekadar menjualnya langsung ke
pasar. Selanjutnya, output yang dapat dihasilkan dari kegiatan pemberdayaan
masyarakat di Dusun Sumberwangi adalah perubahan pola pikir serta memicu
semangat dan motivasi agar senantiasa menjaga lingkungan sekitar dan menerapkan
usaha ramah lingkungan.
7
BAB III
METODE PELAKSANAAN
8
Berikut ini disajikan diagram alir terkait tahapan pelaksanaan pada pemberdayaan
pengolahan komoditas cabai menjadi abon cabai:
a. Alat:
● Pisau
● Sutil
● Dandang
● Wajan
● Kompor
● Gas
● Botol kemasan
b. Bahan:
● Cabai keriting
9
● Cabai rawit
● Bawang putih
● Minyak goreng
● Gula pasir
c. Media
Cara penyuluh menyajikan inovasi abon cabai yakni melalui power
point yang akan disampaikan menggunakan media laptop. Power point tersebut
berisi kelebihan produk, manfaat produk, tujuan dibuatnya produk, alat, bahan,
tahap-tahap pembuatan abon cabai. Tujuan dari penyajian media power point
tersebut yaitu agar masyarakat lebih mengerti dan memiliki pandangan tentang
produk inovasi tersebut.
10
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Keterbatasan modal yang dimiliki petani menyebabkan permasalahan dalam
ekonomi finansial petani. Pengembangan usahatani yang kurang mengakibatkan
rendahnya pendapatan yang dihasilkan sehingga dilakukan kegiatan pemberdayaan.
Pemberdayaan masyarakat di Dusun Sumberwangi, Kecamatan Karangploso,
Kabupaten Malang, Jawa Timur dilakukan dengan mengajak masyarakat untuk
mendapatkan pendapatan lebih dari hasil usahataninya. Pendapatan tersebut nantinya
dapat diputarkan untuk menambah modal dalam usahatani. Hal tersebut dilakukan
dengan memberikan penyuluhan terkait pengolahan hasil produksi usahatani. Dalam
hal ini hasil produksi usahatani yang berupa cabai dapat dijual secara langsung dan
sebagian diolah menjadi produk abon cabai. Pengolahan hasil produksi cabai ini
diharapkan dapat meningkatkan harga jual jika dibandingkan dijual secara langsung.
Nantinya setiap masyarakat baik pria maupun wanita dapat berpartisipasi dalam
kegiatan ini sesuai dengan porsinya masing-masing. Selain mendapatkan keuntungan,
kegiatan pemberdayaan ini juga dapat meningkatkan ketahanan produk usahatani,
ramah lingkungan, penambahan nilai produk, dan kewirausahaan dalam meningkatkan
kualitas taraf hidup masyarakat.
4.2 Saran
Adanya kegiatan program pemberdayaan yang diberikan ini sebaiknya
masyarakat dapat menjalankan hal tersebut. Dengan begitu masyarakat dapat
meningkatkan pendapatan dan memperoleh keuntungan lebih. Masyarakat juga dapat
berpartisipasi dalam peningkatan pengembangan sektor pertanian sehingga dapat
meningkatkan taraf hidup masyarakat. Hal tersebut juga dapat didukung dengan peran
instansi terkait untuk membantu masyarakat dalam pengembangan sektor pertanian
dengan memberikan informasi dan bantuan. Instansi terkait sebaiknya dapat membantu
program pemberdayaan yang telah diberikan dalam proses produksi dan distribusi
produk.
11
DAFTAR PUSTAKA
Mariati, R., Mariyah, dan Irawan, C. N. 2022. Analisis Kebutuhan Modal dan Sumber
Permodalan Usahatani Padi Sawah Di Desa Jembayan Dalam. Jurnal Agribisnis
Komunikasi Pertanian. 5(1): 50-59.
12
LAMPIRAN
13
Lampiran 2. Uraian dan Identifikasi Stakeholder yang Terlibat
Kegiatan pemberdayaan dilakukan dengan menggunakan teknik RRA/PRA
wawancara semi terstruktur dalam penggalian masalah dan potensi yang dilakukan
oleh anggota pemberdayaan. Lalu, dosen pembimbing berperan sebagai pembimbing,
pengawas, dan pengevaluasi kegiatan yang dilakukan oleh anggota pemberdayaan agar
tetap berjalan sesuai tujuan. Selain itu, pemerintah daerah sebagai penyedia di bidang
permodalan yang mendukung kegiatan masyarakat dan anggarannya bersumber dari
APBN/APBD serta berper di bidang perizinan pendirian usaha abon cabai agar proses
perizinan lebih efektif serta efisien. Peran stakeholder dinilai penting untuk membantu
kegiatan pemberdayaan agar berjalan sesuai dengan tujuan pemberdayaan. Stakeholder
yang terlibat dalam kegiatan ini dapat diuraikan sebagai berikut:
14