Anda di halaman 1dari 16

PENYULUHAN PERTANIAN

LAPORAN HASIL OBSERVASI POTENSI, KERAGAMAN, MASALAH


DAN KENDALA SERTA PROGRAM PENYULUHAN PERTANIAN

DI DUSUN TEGALPARE, DESA WRINGINPUTIH, KECAMATAN


MUNCAR, KABUPATEN BANYUWANGI

Disusun Oleh :

Khulfiatul Rifky Amalia (D41191579)

Meta Chori Umami (D41191584)

Natasya Fajrianti Nuraini (D41191589)

Rara Iftinan Julianti (D41191878)

Eva Aulina Wardani (D41191904)

POLITEKNIK NEGERI JEMBER

JURUSAN MANAJEMEN AGRIBISNIS

PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGROINDUSTRI

2021

i
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas
rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas praktikum mata kuliah
Penyuluhan Pertanian dengan tepat waktu. Penulisan tugas makalah dengan judul
“Laporan Hasil Observasi Potensi, Keragaman, Masalah dan Kendala, Serta
Program Penyuluhan Pertanian Di Dusun Tegal Pare, Desa WringinPutih,
Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi” dapat diselesaikan karena bantuan
banyak pihak. Kami berharap makalah tentang Penyuluhan Pertanian yang telah
diselesaikan pada tugas sebelumnnya ini dapat menjadi referensi bagi pihak yang
tertarik dan membacanya. Selain itu, kami juga berharap agar pembaca
mendapatkan sudut pandang yang baru setelah membaca makalah ini. Kami
menyadari dalam penulisan tugas ini masih diperlukan penyempurnaan terutama
pada bagian isi materi. Kami menerima segala bentuk kritik dan saran pembaca
untuk penyempurnaan makalah. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah
ini, kami memohon maaf.

Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata, terima kasih semoga
makalah ini dapat bermanfaat.

Jember, 19 Juni 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI...........................................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1 Latar Belakang...............................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................2
1.3 Tujuan.............................................................................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN..........................................................................................3

2.1 Hasil Wawancara ke Kelompok Tani.............................................................3


2.1.1 SDM.........................................................................................................3
2.1.2 Lingkungan Fisik.....................................................................................4
2.1.3 Lingkungan Sosial Budaya......................................................................6
2.1.4 Teknologi.................................................................................................6
2.1.5 Sarana dan Prasarana...............................................................................7
2.1.6 Kelembagaan...........................................................................................8
2.1.7 Demografi................................................................................................9
2.1.8 Mata Pencaharian.....................................................................................9
2.2 Program Penyuluhan Pertanian Tingkat Desa..............................................10
2.2.1 Keadaan Wilayah...................................................................................10
BAB 3 PENUTUP..................................................................................................12

3.1 Kesimpulan...................................................................................................12
3.2 Saran.............................................................................................................12
LAMPIRAN...........................................................................................................13

Hasil Dokumentasi.............................................................................................13

iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.
Program Penyuluhan Pertanian Tingkat Desa merupakan salah satu wujud
perencanaan partisipasi masyarakat. Hal ini tercermin dari definisi program penyuluhan
pertanian Tingkat Desa yaitu rencana tertulis yang disusun secara sistematis untuk
memberikan arah dan pedoman sebagai alat pengendali pencapaian tujuan penyuluhan.
Program penyuluhan terdiri atas program penyuluhan desa atau kelurahan, unit desa
lapangan, program penyuluhan kecamatan, program penyuluhan kabupaten atau kota,
program penyuluhan provinsi dan program penyuluhan nasional.
Inti program adalah rencana kegiatan penyuluhan pertanian yang disusun melalui
sebuah lokal karya partisipatif berdasarkan potensi wilayah dan masalah atau kebutuhan
petani serta dukungan instansi atau pihak terkait. Isi dari program ini adalah kegiatan –
kegiatan utama dalam penyuluhan pertanian yang akan dilaksanakan di wilayah kerja
penyuluhan yang telah ditentukan.
Penyuluhan Pertanian merupakan salah satu kegiatan yang menunjang keberhasilan
program perkembangan pertanian. Kegiatan penyuluhan pertanian bertujuan untuk
meningkatkan pendapatan petani dan keluarganya melalui peningkatan produksi
pertanian.
Sistem penyuluhan pertanian adalah rangkaian pengembangan kemampuan,
pengetahuan dan keterampilan serta perubahan sikap bagi pelaku utama dan pelaku
usaha melalui penyuluhan dan peran sertanya dalam pembangunan pertanian.
Dalam penyelenggaraan penyuluhan pertanian sekarang menghadapi berbagai
masalah baik berupa lingkungan ekonomi rasional maupun era globalisasi yang terus
bergerak dinamis. Seperti permasalahan yang dihadapi oleh Kelompok Tani Tegal
Makmur yakni tidak adanya penggunaan teknologi modern untuk komoditas tanaman
jagung dan kedelai. Maka untuk mengatasi permasalahan tersebut kelompok kami akan
membuat program penyuluhan pertanian mengenai teknologi yang dapat digunakan serta
cara penggunaan teknologi modern yang dapat digunakan untuk meningkatkan
produktivitas jagung dan kedelai di Dusun Tegal Pare.
Dengan tersusunnya Program Penyuluhan Pertanian di Dusun Tegal Pare ini
diharapkan akan dijadikan sebagai pedoman kerja bagi penyuluh dalam melaksanakan
tugas penyuluhan sehingga menghasilkan kegiatan penyuluhan pertanian spesifik lokasi
yang strategi dan mempunyai daya yang tinggi terhadap peningkatan produktivitas

1
komiditi unggulan daerah dan pendapatan petani sekaligus sebagai bahan informasi
untuk Dinas yang terkait dalam menentukan kebijakan pembangunan pertanian dan lain
sebagainya.

1.2 Rumusan Masalah.


1. Bagaimana potensi, keragaman dan masalah serta kendala – kendala mengenai SDM,
lingkungan fisik, lingkungan sosial budaya, kelembagaan petani, sarana dan
prasarana, teknologi, mata pencaharian, demografi dan lain sebagainya di Dusun
Tegal Pare?
2. Bagaimana program penyuluhan pertanian yang akan dilakukan di Dusun Tegal
Pare?

1.3 Tujuan.
1. Mengetahui segala potensi 8 aspek mulai dari SDM sampai demografi di Dusun
Tegal Pare.
2. Mengetahui program penyuluhan pertanian yang cocok dilakukan di Dusun Tegal
Pare.

2
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Hasil Wawancara ke Kelompok Tani


2.1.1 SDM
1. Bagaimanakah pendidikan petani dalam kelompok tani ini?
- Pendidikan kelompok tani dalam kelompok tani tegal makmur, salah satunya
yaitu diadakanya pertemuan untuk musyawarah dengan mendatangkan PPL.
Di dalam musyawarah itu, petani menyampaikan keluhan – keluhannya
mengenai permasalahan yang dihadapi. Lalu, PPL memberikan wejangan atau
pendidikan kepada seluruh kelompok petani mengenai masalah yang
dikeluhkan petani. Contohnya , apabila petani mengeluhkan mengenai hama,
penyakit apa yang ada ditanaman tersebut. Misalnya hama tersebut berupa
tikus, saat ini ada teknologi baru untuk memberantas tikus tanpa kesulitan,
yaitu dengan beberapa burung hantu. Jadi, di sawah – sawah diberikan
beberapa rumah untuk tempat tinggal burung hantu tersebut. Burung hantu
tersebut, dapat membunuh ratusan hingga ribuan tikus. Cara burung hantu
membunuh tikus, yaitu dengan memakan organ dalam tikus terutama pada
bagian hati.
- Memberikan sosialisasi kepada masyarakat mengenai larangan-larangan yang
harus dihindari. Contohnya saat ini banyak anak – anak muda yang menembak
burung di sawah, itu dilarang keras karena dikhawatirkan menimbulkan hal-
hal yang tidak diinginkan
2. Apakah kelompok tani ini sudah menggunakan teknologi modern?
- Kelompok tani tegal makmur saat ini sudah menggunakan teknologi modern
yang dinamakan Kombi. Kombi merupakan alat panen semacam traktor yang
cara kerjanya sangat cepat. Kombi digunakan untuk memanen tumbuhan
seperti padi. Untuk tanaman lain seperti kedelai maupun jagung untuk saat ini
masih belum ada alat modern.
3. Sudah berapa lama menekuni dunia pertanian?
- Untuk bapak Imam Mawardi ini, sudah menekuni dunia pertanian sejak 20
tahun yang lalu sampai sekarang. Dan untuk kelompok tani tegal makmur,
sudah didirikan sejak 10 tahun yang lalu.

3
4. Bagaimana keloyalan petani terhadap usaha tani yang ditekuninya?
- Terkadang terdapat petani yang bosan dengan apa yang ditekuninya. Dan
untuk kelompok tani tegal makmur ini sendiri terkadang ada sedikit konflik
yang terjadi, tetapi konflik ini tidak menyebabkan petani untuk keluar dari
kelompok tani.

2.1.2 Lingkungan Fisik.


1. Apa pengaruh cuaca bagi hasil panen bapak?
- Kelompok tani tegal makmur selalu menanam tanaman yang sesuai dengan
kondisi cuaca, misalkan tanaman padi ditanam pada saat musim hujan, karena
padi sangat memerlukan banyak air. Apabila menanam tanaman tidak sesuai
dengan kondisi cuaca, maka nantinya tanaman yang dihasilkan juga tidak akan
memuaskan dan menyebabkan kerugian.
2. Bagaimana cara Bapak mengatasi hama yang menyerang tanaman bapak?
- Untuk mengatasi hama yang menyeluruh, dulu petani mengadakan
gerobyokan, petani dikerahkan ini untuk hama berupa tikus. Kalau semacam
penyakit yang lain yaitu diadakan pengobatan masal (seprai masal).tetapi, saat
ini sudah ada teknologi baru untuk memberantas tikus tanpa kesulitan, yaitu
dengan beberapa burung hantu. Jadi, di sawah – sawah diberikan beberapa
rumah untuk tempat tinggal burung hantu tersebut. Burung hantu tersebut,
dapat membunuh ratusan hingga ribuan tikus. Cara burung hantu membunuh
tikus, yaitu dengan memakan organ dalam tikus terutama pada bagian hati
3. Apa saja yang dibutuhkan petani untuk mengatasi hama? Serta biaya yang
dibutuhkan untuk membelinya? Adakah bantuan dari pemerintah mengenai
pemberantasan hama?
- Pemerintah memberikan bantuan kepada petani untuk mengatasi permasalahan
yang terjadi pada pertaniannya. Diantaranya yaitu, pemerintah memberikan
bantuan berupa burung hantu yang gunanya untuk memberantas hama berupa
tikus. Pemerintah juga memberikan bantuan berupa obat-obatan.
4. Bagaimana irigasi pertanian didaerah sana? Apakah berjalan lancar atau ada
kendala dalam hal irigasi? Dan air yang digunakan sebagai irigasi itu berasal dari
mana? Atau mungkin di beberapa musim tertentu irigasinya ada masalah?

4
- Untuk irigasi di daerah kelompok tani tegal makmur, selama ini belum ada
kendala atau permasalahan. Pada saat musim hujan, daerah kelompok tani
tegal makmur ini tetap ada air, jadi untuk irigasi sendiri menggunakan air
hujan. dan apabila saat musim kemarau solusinya yaitu dengan menyedot
sumur-sumur yang sudah disediakan.
5. Bagaimanakah kualitas tanah di lahan petani? Apakah kualitas tanahnya
mendukung dalam proses tanam menanam?
- Untuk kualitas tanah didaerah kelompok tani tegal makmur tergolong baik.
petani melihat kualitas tanah melalui Ph tanah. Ph tanah merupakan ukuran
jumlah ion hidrogen dalam suatu larutan di dalam tanah. pH tanah ini sangat
berpengaruh terhadap kesuburan pada tanah untuk kelangsungan hidup pada
tanaman. Petani mengukur pH tanah dengan menggunakan alat ukur yang
dinamakan soil pH meter. Alat ukur tersebut dapat mengukur tingkat
kesuburan tanah. Apabila pH tanah diatas 5 atau 6 itu tergolong bagus atau
baik, dan apabila Ph tanah dibawah 4 itu perlu dikasih obat untuk menaikkan
Ph tanah. Solusi untuk meningkatkan pH tanah yaitu dengan diberi kompos,
kapur, dolomi, dan lain - lain.
6. Bagaimana cara petani untuk mempertahankan kualitas tanah yang baik, agar
dapat dilakukan kegiatan pertanian dalam jangka waktu yang lama?
- Untuk mempertahankan kualitas tanah yaitu dengan cara, membuat pupuk
kompos atau organik dari kotoran hewan. Bisa juga dengan pupuk organik
dari dedaunan yang sudah kering.
7. Risiko usaha apa saja yang pernah terjadi di kelompok tani ini?
- Risiko yang terjadi pada kelompok tani tegal makmur, diantaranya yaitu :
masalah hama atau penyakit pada tanaman, pada saat panen yaitu ketika panen
risikonya apabila tanamannya bagus apabila dijual murah dan hal ini kerap
terjadi. (bagaimana petani bisa menstabilkan harga ketika panen, bagaimana
upaya pemerintah agar kondisi tersebut bisa stabil).
8. Upaya apa yang dilakukan petani ketika terjadi risiko tersebut?
- Upaya yang dilakukan kelompok tani tegal makmur ini yakni dengan
mengadakan musyawarah. Dengan diadakanya musyawarah, maka kelompok
tani tegal makmur dapat dengan segera menemukan solusi dari permasalahan
yang tengah dihadapi.

5
2.1.3 Lingkungan Sosial Budaya.
1. Bagaimana kebiasaan atau cara berperilaku kelompok tani bapak dalam
menanggapi situasi yang terjadi atau saat terjadi suatu permasalahan?
- Kebiasaan atau cara berperilaku kelompok tani tegal makmur dalam
menghadapi suatu permasalahan yaitu dengan mengadakan musyawarah untuk
mencapai mufakat.
2. Dalam melakukan kegiatan pertanian apa yang bisa menjadi pedoman petani agar
bisa bertahan lama?
- Pedoman yang diterapkan kelompok tani tegal makmur yaitu, mereka akan
selalu tetap ulet dan konsisten dalam menekuni kegiatan bertani. Meskipun,
terkadang mereka menghadapi beberapa kendala, tetapi hal tersebut tidak
menjadi penghalang bagi mereka untuk keluar dan berhenti menjadi petani.
Mereka ingin tetap terus konsisten demi mencapai tujuan yang diinginkan.
3. Bagaimana strategi petani untuk memulai usaha kembali setelah mengalami
risiko?
- Ketika usaha petani menurun, solusi utama yang dilakukan petani yaitu
dengan mencari teman kerja atau menjalin kerja sama. Bisanya kerja sama ini
dilakukan antara petani dengan pedagang, petani dengan kios, dan lain - lain.
(jawaban nomor 3&4)

2.1.4 Teknologi.
1. Apakah kelompok tani ini sudah menggunakan teknologi yang modern?
- Untuk saat ini kelompok tani tegal makmur sudah menggunakan alat atau
teknologi modern. Alat modern yang digunakan yaitu Kombi. Kombi adalah
alat serupa dengan traktor yang digunakan untuk memanen padi. Dengan
mesin Kombi, semua kegiatan yang dilakukan dapat dikerjakan sekaligus
dalam satu rangkaian dari panen di sawah, sehingga hasilnya siap dijemur atau
dijual. Jadi, kegiatan yang dilakukan petani menjadi lebih efisien dan efektif
baik dari jumlah tenaga maupun waktu. Tetapi alat itu pun masih menyewa,
jadi kelompok tani ini masih belum mempunyai alat atau mesin sendiri.
2. Apabila belum, teknologi modern apa saja yang dibutuhkan untuk pertanian ini?
- Kelompok tani tegal makmur sudah menggunakan alat modern untuk
mengelola tanamannya, tetapi masih terdapat tanaman yang belum

6
menggunakan alat atau teknologi modern seperti tanaman jagung, kedelai, dll.
(bagaimana solusi untuk menghadapi permasalahan tersebut )
3. Apabila sudah, apa kelebihan dan kekurangan menggunakan teknologi modern
untuk pertanian bapak?
- Dalam menggunakan suatu teknologi , pastinya juga terdapat beberapa
kelebihan dan kekurangan apalagi pada sektor pertanian. Kelebihan dalam
menggunakan mesin Kombi ini adalah lebih menghemat waktu dan tenaga
karena dengan menggunakan mesin ini proses pemetikan atau pemanenan
menjadi lebih cepat dan singkat, lebih menghemat biaya karena biasanya
menggunakan jasa buruh untuk memanen padi dan itu tidak butuh waktu satu
hari tetapi harus beberapa hari. Tetapi, dengan menggunakan mesin Kombi
ini, lebih menghemat biaya karena tidak mengerahkan banyak orang dan tidak
memerlukan waktu yang cukup lama. Untuk kekurangannya sendiri yaitu tidak
semua orang bisa menggunakannya, dapat mengurangi penghasilan para
buruh.
4. Apakah ada penyuluhan dari pemerintah tentang penggunaan teknologi yang ada?
Dan jika ada apakah hal tersebut dapat membantu petani dalam melakukan
kegiatannya?
- Belum pernah ada penyuluhan dari pemerintah tentang penggunaan teknologi
di kelompok tani tegal makmur.

2.1.5 Sarana dan Prasarana.


1. Apa saja sarana dan prasarana yang dibutuhkan petani disini?
- Alat penanam, alat pemanen, traktor.
2. Adakah sarana dan prasarana yang merupakan bantuan dari pemerintah? Atau
semua itu milik pribadi petani disini?
- Ada yaitu dari kelompok tani lain diantarnya ada Kombi, traktor, alat mesin
penanam padi.
3. Apakah sarana dan prasarana yang ada sudah dapat membantu petani disini?
Ataukah ada sarana dan prasarana yang belum dipenuhi petani?
- Untuk sarana dan prasarana sendiri, sebenarnya pemerintah sudah
memfasilitasinya. Pemerintah sering memberikan sumbangan berupa
Traktor ,namun petani malas menggunakannya karena harus melewati

7
beberapa syarat terlebih dahulu. Kelompok tani tegal makmur malas untuk
mengurusi hal semacam itu.

4. Adakah syarat-syarat untuk mendapatkan bantuan tersebut? Hal apa saja yang
harus dipenuhi petani untuk mendapat bantuan sarana dan prasarana tersebut?
- Untuk bisa mendapatkan fasilitas dari pemerintah, petani harus mempunyai
persyaratan terlebih dahulu, yaitu harus memiliki SIUP atau badan hukum.

2.1.6 Kelembagaan.
1. Apakah nama kelompok tani didesa ini?
- Kelompok Tani Tegal Makmur (kelompok tani yang mengurusi masalah
sawah). Kelompok tani ini diketuai oleh Bapak Asmuni.
- Kelompok Tani Tegal Joyo ( kelompok tani yang mengurusi masalah di
bidang perkebunan). Kelompok tani ini di ketuai oleh Bapak Drs. Sudirman.
2. Berapa jumlah anggota dari kelompok tani ini?
- 30 anggota yang aktif
3. Bagaimanakah struktur kepengurusan di kelompok tani ini?
- Untuk struktur sendiri ada Ketua, Bendahara, Sekretaris dan anggota –
anggotanya.
4. Apakah ada kerja sama antara kelompok tani desa ini dengan kelompok tani desa
lain? Jika ada, seperti apa bentuk kerja sama tersebut?
- Untuk kerja sama, kelompok tani tegal makmur juga menjalin kerja sama
dengan kelompok tani yang ada di desa Wringinputih. Kerja sama dalam
bentuk sharing – sharing.
5. Apakah pemerintah pernah mendatangkan penyuluh untuk kelompok tani ini?
- Pernah, apabila pada kelompok tani ini sedang terjadi permasalahan pada
pertaniannya.
6. Apakah ada dinas pertanian menjalin kerja sama dengan kelompok tani Bapak
atau kelompok tani yang ada di daerah Bapak?
- Sebelum adanya pandemi, dinas pertanian aktif menjalin kerja sama dengan
kelompok tani tegal makmur. Tetapi, setelah adanya pandemi ini kerja sama
antara dinas pertanian dengan kelompok tani tegal makmur agak berkurang.
7. Apakah ada komunikasi aktif dinas pertanian kepada kelompok tani yang ada
didaerah Bapak?

8
- Untuk komunikasi, antara kelompok tani dan dinas pertanian masih terbilang
aktif.

2.1.7 Demografi.
1. Berapa rata-rata usia petani pada kelompok tani ini?
- Usia pada anggota kelompok tani tegal makmur ini berkisar antara 45 tahun –
60 tahun. Dan untuk usia produktif itu sendiri berkisar antara 30 – 35 tahun.
2. Selain itu, rata-rata pendidikan apa yang terakhir di tempuh oleh anggota
kelompok tani?
- Rata – rata pendidikan anggota kelompok tani tegal makmur yaitu SMA .

2.1.8 Mata Pencaharian.


1. Apa mata pencaharian anggota kelompok tani selain menjadi petani?
- Mata pencaharian anggota kelompok tani tegal makmur, selain menjadi petani
ada yang menjadi guru, pelaut / nelayan ataupun pekebun.
2. Apakah kebutuhan sudah tercukupi hanya dengan menjadi petani?
- Kebutuhan petani apabila hanya menjadi petani itu, bisa dibilang masih belum
tercukupi. Maka dari itu selain menjadi petani anggota kelompok tani tegal
makmur ini ada yang merangkap, menjadi guru , nelayan ataupun yang
lainnya.

9
2.2 Program Penyuluhan Pertanian Tingkat Desa
2.2.1 Keadaan Wilayah.
 Letak dan Luas Daerah, wilayah Desa Wringinputih, Kecamatan Muncar,
Kabupaten Banyuwangi mempunyai luas wilayah 15,24 km2, dengan jumlah
penduduk 12.662 jiwa. Untuk pembagian wilayahnya terdiri dari dusun
Kanatmantren, dusun Krajan, dan dusun Tegal Pare. Desa Wringin berbatasan
sebelah barat dengan Desa Sumberberas, sebelah timur berbatasan dengan laut
(Selat Bali) dan Teluk Pangpang dan Semenanjung Sembulungan, untuk sebelah
selatan berbatasan dengan Desa Kedunggebang, sedangkan sebelah utara
berbatasan dengan sungai dan Desa Kedungringin. Di dusun Tegal Pare
penduduknya lebih banyak berprofesi sebagai petani dengan komoditas seperti
padi, tanaman palawija, semangka, melon, dan lain – lain. Dusun Tegal Pare
dianugerahi tanah yang subur sehingga dalam setahun petani disana dapat terus
menanam berbagai komoditas.
 Penggunaan Lahan, di dusun Tegal Pare lahan pertaniannya digunakan untuk
menanam komoditas padi, jagung, cabai, kedelai melon, semangka, dan lainnya.
Dan petani yang kami jadikan narasumber untuk tugas ini adalah petani padi dan
palawija.
 Potensi tanaman yang dimiliki dusun Tegal Pare selain pada komoditas padi juga
ada pada jagung dan kedelai, karena Kecamatan Muncar adalah salah satu sentra
kedelai di Kabupaten Banyuwangi.
 Permasalahan, kelompok tani Tegal Makmur adalah tidak adanya teknologi
modern yang digunakan untuk komoditas tanaman jagung dan juga kedelai.
Teknologi modern yang dimiliki kelompok tani Tegal Pare adalah Kombi, yang
merupakan alat serupa traktor yang digunakan untuk memanen padi, sehingga
untuk hasil panen jagung, dan kedelai tidak dapat maksimal.
 Program Penyuluhan Pertanian.
1. Pengadaan sarana dan prasaran teknologi pertanian untuk komoditas jagung
dan kedelai.
2. Pengembangan alat mesin pertanian untuk komoditas jagung dan kedelai.
3. Pelatihan penerapan teknologi pertanian untuk komoditas jagung dan kedelai.
4. Penyuluh harus bisa menguasai teknologi dan paham sistem agribisnis yang
dibutuhkan pasar dan menjadi titik tolak bagaimana mengembangkan materi
penyuluhan untuk mendampingi petani. Dalam masalah ini berarti penyuluh

10
harus bisa menguasai mesin jagung dan mesin kedelai, seperti mesin pemipil
jagung dan mesin penggiling kedelai.
5. Monitoring sekaligus pendampingan oleh penyuluh kepada petani selama
program kegiatan penyuluhan berlangsung.
6. Evaluasi hasil dari penerapan oleh petani setelah diadakan penyuluhan, apakah
petani berhasil menerapkan apa yang telah disampaikan oleh penyuluh atau
masih belum.
7. Pelaporan atas hasil yang telah petani lakukan setelah mengikuti penyuluhan.

11
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan.
Program penyuluhan pertanian diatas dilakukan sesuai dengan masalah atau kendala
yang dihadapi oleh Kelompok Tani Tegal Makmur. Masalah dan kendala tersebut
diketahui setelah kelompok kami mewawancarai tani di Dusun Tegal Pare pada Rabu, 16
Juni 2021. Masalah atau kendala yang dihadapi oleh petani disana adalah tidak adanya
penggunaan teknologi modern untuk komoditas tanaman jagung dan kedelai, yang ada
hanya mesin Kombi, yaitu mesin semacam traktor yang digunakan untuk memanen padi.
Jadi program penyuluhan pertanian mengenai pengadaan dan pengembangan alat mesin,
serta pelatihan dalam penggunaan alat mesin sangatlah berguna bagi petani disana. Agar
produktivitas jagung dan kedelai tidak kalah dengan komoditas padi.

3.2 Saran.
Untuk penyuluh harus menguasai teknologi pertanian dan juga materi yang akan
disampaikan pada program kegiatan penyuluhan pertanian. Dan dalam hal ini dibutuhkan
kontribusi Dinas Pertanian dan Kehutanan daerah Kabupaten Banyuwangi untuk
pengadaan mesin jagung dan kedelai seperti mesin pemipil jagung dan mesin penggiling
kedelai.

12
LAMPIRAN
Hasil Dokumentasi.

13

Anda mungkin juga menyukai