Anda di halaman 1dari 11

Mata kuliah : Dasar-Dasar Penyuluhan

Dosen : P. Tandi Balla S. p. M. si


PLP : Fery T Kopong, S.tr. Pt
Putri Damayanti, S.St, M.si

LAPORAN DASAR DASAR PENYLUHAN


URAIAN TENTANG PETERNAKAN PUNYA PEMIKIRAN,
PANDANGAN, KEINGINAN, MASALAH, BUDAYA
(DIPENGARUHI OLEH LINGKUNGAN)

NAMA : AKBAR MAULANA


KELAS : 1.D PPKH
NIM : 05.03.22.2711

POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN GOWA JURUSAN D-4


PENYULUH PETERNAKAN DAN KESEJAHTERAAN HEWAN
TAHUN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur patut kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, atas rahmat dan hidaya-
Nya dan karunianya kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan tepat pada waktunya. Adapun
judul dari laporan ini “ uraian tentang peternakan punya pemikiran, pandangan, keinginan, masalah,
budaya( dipengaruhi oleh lingkungan) ”.
Pada kesempatan kali ini kami ucapkan banyak terimakasih sebesar-besarnya kepada dosen
mata Kuliah Dasar-dasar penyuluhan, Bapak P. Tandi Balla, S.p M,si. yang telah memberikan tugas
kepada kami.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan masih jauh
dari kata sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman yang kami miliki, oleh karena itu kami
harapkan segala bentuk saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami
berharap semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.

Bone, 30 Oktober 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................i

DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1

1. Latar Belakang.......................................................................................................1

2. Rumusan masalah ………………………………………………………………...1


3. Tujuan...................................................................................................................1

BAB II LANDASAN TEORI..................................................................................................2

1. Pengertian penyuluhan pertanian.............................................................................2


2. Sasaran penyuluhan..................................................................................................2
3. Fungsi penyuluhan....................................................................................................2
4. Proses penyuluhan....................................................................................................2

BAB III PEMBAHASAN......................................................................................................3

1. Peternakan punya pemikiran....................................................................................3


2. Peternakan punya pandangan.................................................................................. 4
3. Peternakan punya keinginan.....................................................................................4
4. Peternakan punya masalah.......................................................................................4
5. Peternakan punya budaya ( dipengaruhi oleh lingkungan )......................................5

BAB IV PENUTUP...............................................................................................................6

1. kesimpulan.................................................................................................................6
2. Saran..........................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................8
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar belakang
Penyuluhan pertanian, perikanan, kehutanan yang selanjutnya disebut penyuluhan
adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku usaha agar mereka mau dan
mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar,
teknologi, permodalan, dan sumberdaya lainnya, sebagi upaya untuk meningkatkan
produktivitas, efesiensi usaha, pendapatan, dan kesejahteraannya, serta meningkatkan
kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup.
Penyuluhan pada dasarnya adalah pendidikan dimana target atau sasarannya yaitu para
petani atau peternak harus mengalami perubahan perilaku, dari mulai aspek yang bersifat
kognitif, efektif dan akhirya psikomotorik. Tentang hal ini, diakui bahwa penyuluhan sebagai
proses perubahan perilaku melalui pendidikan akan memakan waktu lebih lama, tetapi
perubahan perilaku yang terjadi akan berlangsung lebih kekal, sebaliknya meskipun
perubahn perilaku mengalami pemaksaan dapat lebih cepat dan mudah dilakukan, tetapi
perubahan perilaku tersebut akan segera hilang, mana kala faktor pemaksanya sudah
dihentikan.
Pelaku utama kegiatan pertanian, perikanan, dan kehutanan yang selanjutnya disebut
pelaku uatama adalah masyarakat di dalam dan di sekitar kawasan hutan, petani, pekebun,
peternak, nelayan, pembudi daya ikan, pengolah ikan, beserta keluarga intinya.
Peternak adalah perorangan warga Negara Indonesia atau korporasi yang melakukan
usaha peternakan.
2. Rumusan Masalah
“ Uraikan mengenai peternakan mempunyai pemikiran, Pandangan, Keinginan, Masalah,
Budaya (Dipengaruhi Oleh Lingkungan) “
3. Tujuan
Memperkuat pengembangan pertanian, perikanan, kehutanan yang maju dan modern
dalam sisitem pembangunan yang berkelanjutan.
Memberikan kepastian hukum bagi terselenggaranya penyuluhan yang produktif,
efektif, efisien, terdesentralisasi, partisipatif, terbuka, berswadaya, bermitra sejajar,
kesetaraan gender, berwawasan luas kedepan, berwawasan lingkungan dan bertanggung
gugat yang dapat menjamin terlaksannya pembangunan pertanian, perikanan, dan
kehutanan.
BAB II
LANDASAN TEORI

1. Pengertian penyuluhan pertanian


Penyuluhan pertanian, perikanan, kehutanan yang selanjutnya disebut penyuluhan
adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku usaha agar mereka mau dan
mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar,
teknologi, permodalan, dan sumberdaya lainnya, sebagi upaya untuk meningkatkan
produktivitas, efesiensi usaha, pendapatan, dan kesejahteraannya, serta meningkatkan
kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup.
2. Sasaran penyuluhan
 Sasaran utama penyuluhan yaitu pelaku utama dan pelaku usaha

 Sasaran antara penyuluhan yaitu pemangku kepentingan lainnya yang meliputi


kelompok atau lembaga pemerhati pertanian, peternakan, perikanan, dan kehutanan,
serta generasi muda dan tokoh masyarakat
3. Fungsi penyuluhan
 Memfasilitasi proses pembelajaran pelaku uatama dan pelaku usaha
 Membantu pelaku utama dan pelaku usaha dalam menumbuhkembangkan
organisasinya menjadi organisasi ekonomi yang memiliki daya saing tinggi, produktif,
menerapkan tata kelola berusaha yang baik serta berkelanjutan
 Membantu menganalisis dan memecahkan masalah serta merespon peluang dan
tantangan yang dihadapi pelaku utama dan pelaku usaha dalam mengelola usaha
 Menumbuhkan kesadaran pelaku utama dan pelaku usaha terhadap kelestarian fungsi
lingkungan
 Melembagakan nilai-nilai budaya pembangunan pertanian, perikanan, dan kehutanan
yang maju dan modern bagi pelaku utama secara berkelanjutan
 Pemberi pendidikan yang kontinyu (sistem kerja laku)

4. Proses penyuluhan
 Penguatan kelembagaan penyuluhan pertanian pemerintah di daerah provinsi,
kabupaten/kota, dan kecamatan

 Pemerdayaan kelembagaan penyuluhan pertanian swadaya dan swasta.

 Pemerdayaan kelembagaan petani, yaitu kelompok tani ( poktan) gabungan kelompok


tani, ( gapoktan) dan KEP

 Pemerdayaan penyuluhan pertanian PNS, PHL-TB penyuluhan pertanian, penyuluh


pertanian swadaya dan swasta.
BAB III
PEMBAHASAN

1. Peternakan punya pemikiran


Peternakan mempunyai pemikiran tentang tugas melaksanakan sebagian tugas
Dinas di Bidang Peternakan yang meliputi menyusun dan melaksanakan rencana
program dan petunjuk teknis, melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga
dan instansi lain, melaksanakan pengawasan dan pengendalian, melaksanakan evaluasi
dan pelaporan, dan melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Dalam pelaksanaan tugasnya, Bidang Peternakan dibagi menjadi 2 seksi
sebagai berikut:
a) Seksi Kesehatan Hewan dan Kesmavet mempunyai fungsi
 menyiapkan bahan pelaksanaan penyusunan rencana program
dan petunjuk teknis di bidang kesehatan hewan dan kesmavet;
 menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan petunjuk
teknis di bidang kesehatan hewan dan kesmavet;
 menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi dan kerjasama
dengan lembaga dan instansi lain di bidang kesehatan hewan
dan kesmavet;
 menyiapkan bahan penyusunan kebijakan kesehatan hewan dan
kesehatan masyarakat veteriner,;
 menyiapkan bahan perencanaan kebutuhan dan penyediaan
sarana kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner;

b) seksi pengembangan usaha peternakan


 Vaksinasi dan Desinfeksi Unggas Izin Usaha Veteriner (SIVet)

 Izin Praktik Tenaga Medik Veteriner (SIP DRH)

 Izin Praktik Tenaga Paramedik Veteriner

 Izin Penjualan Daging Unggas


2. Peternakan punya pandangan
Tulisan ini merupakan sebuah gagasan tentang peternakan masa depan dan strategi
mewujudkannya. Sumber bahan untuk penulisannya adalah hasil-hasil penelitian
peternakan dan pandangan-pandangan teori ekonomi yang relevan. Dari review hasil
penelitian serta teori ekonomi dan kebijakan pertanian dapat disimpulkan bahwa
peternakan masa depan dapat saja didisain bagaimana ujudnya. Namun demikian,
pemerintah tidak dapat begitu saja menggerakan masyarakat dan mengatur alokasi
sumberdaya secara langsung. Atas dasar itu, pemerintah lebih baik menyerahkan pada
masyarakat bagaimana peternakan masa depan itu melalui mekanisme pasar yang bebas.
Pada sisi lain, kebijakan pemerintah sebaiknya fokus pada pelayanan dan membangun
simpul-simpul permasalahan dasar peternakan saja sehingga mekanisme pasar dapat
diaktifkan. Paradigma lama yang mengatakan bahwa usaha peternakan merupakan
lapangan kerja masyarakat haruslah diganti dengan paradigma baru yakni peternakan
haruslah berfungsi mendorong pembangunan dan perkembangan agroindustri sehingga
terbuka luas kesempatan kerja dan usaha. Implikasi kebijakan dari gagasan ini adalah
perlu dibuat roadmap pembangunan peternakan secara nasional dan diuraikan secara
rinci di setiap kabupaten wilayah pengembangan ternak. Roadmap akan membantu
mengarahkan penyusunan program-program pembangunan dan mendorong kerjasama
antar daerah otonom.
3. Peternakan punya keinginan
Peran investasi sangat dibutuhkan dalam meningkatkan agribisnis peternakan
dan investasi publik. Investasi mendorong pertumbuhan usaha peternakan dan
menimbulkan efek multiplier yang luas. Sumber investasi bagi pembangunan peternakan
selama berasal dari dana pemerintah, PMDN dan PMA. Namun, sejak masa reformasi dan
kesulitan dana pembangunan, kegiatan pemerintah banyak difokuskan pada usaha
memberikan pelayanan. Gambar 2 memperlihatkan perkembangan investasi dalam
subsektor Peternakan (Anonym, 2006). Investasi tertinggi dicapai tahun 2001 sebesar Rp.
200 milyar lebih, namun kemudian terus menurn sampai tahun 2004, naik sedikit pada
tahun 2005 dan turun kembali pada tahun 2006. Berdaarkan jumlah investasi yang relatif
kecil tersebut dibanding-kan kebutuhan dan juga berdasarkan bentuk fluktuasi kurva
investasi yang cenderung menurun, memperlihatkan tiada gejala investasi subsektor
peternakan akan berkelanjutan.
Perkembangan kemajuan investasi yang tidak menggembirakan di atas dapat
ditingkatkan dengan meningkatkan daya saing industri peternakan terutama ternak
domestik. Peningkatan daya saing antara lain melalui usaha-usaha peningkatan
kemampuan ternak induk melalui rekayasa genetika pada tingkat ternak sumberdaya,
penyediaan lahan dan air untuk penanaman hijauan dan butir-butiran yang dibutuhkan
ternak serta meningkatkan penggendalian penyakit yang banyak menimbulkan angka
kematian pada hewan, sehingga risiko ekonomi usaha ternak dapat dikurangi (Wodzlcka,
1993). Saran-saran tersebut seharusnya sesuai dengan rencana roadmap peternakan yang
diinginkan.
4. Peternakan punya masalah
dihadapi di dalam negeri, antara lain kejadian rawan pangan yang semakin
meluas, sebanyak 40 juta orang hidup dalam kemiskinan, dan perkembangan
agribinis yang belum mampu membangun daya saing yang tinggi dan gagal
memanfaatkan keunggulan komparatif yang dimiliki. Pada sisi lain, konsumsi
pangan sebagian masyarakat yang berpendapatan menengah dan tinggi terus
mengalami 20 FORUM PENELITIAN AGRO EKONOMI. Volume 25 No. 1, Juli
2007 : 19 - 28 pertumbuhan. Indonesia terpaksa mengimpor komoditas pangan
dalam jumlah relatif besar seperti beras, jagung, kedelai, daging dan susu untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat.

5. Peternakan punya budaya ( yang dipengaruhi oleh lingkungan)


 Peternakan mempunyai pengetahuan untuk memilih pakan dan acra pemberian
pakan yang baik.

 Peternak yang beragama Hindu di Bali mempersembahkan sesajen (banten) pada


waktu Tumpek Kandang kepada Batara Pasupati (dewa dari semua binatang) supaya
dilindungi usaha peternakannya (bibit – kepercayaan).

 Para peternak mengadakan pertunjukan kesenian sapi gerumbungan di Buleleng


dan ketangkasan adu lari ternak makepung (kerbau) di Jembrana dan karapan (sapi)
di Madura (sosial – seni).

 Setiap peternak berkewajiban moral untuk memelihara ternaknya dengan baik


supaya ternaknya hidup sejahtera (kesehatan – moral).

 Ternak yang memasuki ladang petani lain dapat ditaban (sanksi hukum adat : awig-
awig banjar atau desa adat) (pemeliharaan – hukum).

 Upacara ninggungin (menghaturkan babi guling : upacara keagamaan Hindu di


Bali) sebagai rasa syukur kepada TYME karena ternak babi mereka tidak ada yang
mati (pascapanen – adat, keagamaan).
BAB IV

PENUTUP

1. Kesimpulan
Penyuluhan pertanian, perikanan, kehutanan yang selanjutnya disebut penyuluhan
adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku usaha agar mereka mau dan
mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar,
teknologi, permodalan, dan sumberdaya lainnya, sebagi upaya untuk meningkatkan
produktivitas, efesiensi usaha, pendapatan, dan kesejahteraannya, serta meningkatkan
kesadaran dalam pelestarian fungsing lingkungan hidup.
Memberikan kepastian hukum bagi terselenggaranya penyuluhan yang produktif,
efektif, efisien, terdesentralisasi, partisipatif, terbuka, berswadaya, bermitra sejajar,
kesetaraan gender, berwawasan luas kedepan, berwawasan lingkungan dan bertanggung
gugat yang dapat menjamin terlaksannya pembangunan pertanian, perikanan, dan
kehutanan.
Peternakan mempunyai pemikiran tentang tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas di
Bidang Peternakan yang meliputi menyusun dan melaksanakan rencana program dan
petunjuk teknis, melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain,
melaksanakan pengawasan dan pengendalian, melaksanakan evaluasi dan pelaporan, dan
melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
tentang peternakan masa depan dan strategi mewujudkannya. Sumber bahan untuk
penulisannya adalah hasil-hasil penelitian peternakan dan pandangan-pandangan teori
ekonomi yang relevan. Dari review hasil penelitian serta teori ekonomi dan kebijakan
pertanian dapat disimpulkan bahwa peternakan masa depan dapat saja didisain bagaimana
ujudnya. Namun demikian, pemerintah tidak dapat begitu saja menggerakan masyarakat
dan mengatur alokasi sumberdaya secara langsung. Atas dasar itu, pemerintah lebih baik
menyerahkan pada masyarakat bagaimana peternakan masa depan itu melalui mekanisme
pasar yang bebas. Pada sisi lain, kebijakan pemerintah sebaiknya fokus pada pelayanan dan
membangun simpul-simpul permasalahan dasar peternakan saja sehingga mekanisme pasar
dapat diaktifkan. Paradigma lama yang mengatakan bahwa usaha peternakan merupakan
lapangan kerja masyarakat haruslah diganti dengan paradigma baru yakni peternakan
haruslah berfungsi mendorong pembangunan dan perkembangan agroindustri sehingga
terbuka luas kesempatan kerja dan usaha
segala prinsip ekonomi perusahaan, ekonomi mikro dan makro, konsep akuntansi dan
manajemen harus diterapkan. Namun apabila peternakan dibuka untuk tujuan pemanfaatan
sumber daya, misalnya tanah atau untuk mengisi waktu luang tujuan utama memang bukan
merupakan aspek komersial, namun harus tetap mengharapkan modal yang ditanamkan
dapat kembali.
2. Saran
Peningkatan kualitas SDM, seperti penyuluhan yang berpendidikan formal
SMA/SPMA agar diberi kesempatan untuk melanjutkan pendidikan dan diberikan juga
kesempatan yang lebih besar untuk melaksanakan pelatihan-pelatihan atau seminar-
seminar serta menambah intensitas penyuluhan atau pertemuan dengan petani bagi
penyuluh yang memiliki masa kerja yang pendek.

Pengembangan peternakan selain dapat menciptakan ketahanan pangan protein hewani


asal ternak, juga akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dikarenakan penurunan
pengangguran dan peningkatan pendapatan masyarakat.jika di eara otonomi daerah ini,
peternak akan lebih mengembangkan komoditas yang dinilai akan memberikan keuntungan
yang maksimal.seperti yang diketahui bahwa kemajuan peternakan juga amat dipengaruhi
oleh kebijakan yang diatur oleh pemerintah.
Penambahan jumlah tenaga penyuluhan peternakan agar bisa menjangkau tempat
yang jumlah peternaknya banyak.
kegiatan pembinaan kelompok –kelompok peternak, membuat evaluasi
perkembangan kelompok tani binaan) dan lebih meningkatkan terhadap indikator- indikator
yang termasuk dalam kategori baik seperti (membuat monografi potensi wilayah, melakukan
identifikasi, membina kelompok tani, menetapkan metoda penyuluhan) dengan mencari
solusi yang tepat bagi permasalahan yang ada.
BAB V DAFTAR
PUSTAKA

https://www.dpr.go.id/dokjdih/document/uu/UU_2006_6.pdf

http://scholar.unand.ac.id/19420/3/BAB%20V%20KESIMPULAN%20DAN%20SARAN.pdf
https://media.neliti.com/media/publications/69652-none-b3049ea

Anda mungkin juga menyukai