Anda di halaman 1dari 14

1

Laporan Praktikum
MK Dasar Penyuluhan

JUDUL
Pengarahan Masyarakat di Kabupaten Pasuruan dalam Meminimalisir
Pakan Ternak yang Terbuang Sia-Sia

Kelompok:
Kelas:
Anggota:

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Tahun 2021
2

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL...............................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR..................................................................................iv
DAFTAR TABEL......................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................2
BAB III METODE PENYULUHAN........................................................5
BAB IV JADWAL
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................9
LAMPIRAN-LAMPIRAN........................................................................11
3

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1
Gambar 2
4

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1
Tabel 2
5

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1.
Lampiran 2.
6

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pakan hijauan merupakan pakan andalan yang biasanya dimanfaatkan untuk
pakan ternak oleh masyarakat Pasuruan sehingga banyak hasil sisa atau limbah
pertanian yang masih banyak terbuang, Pakan yang tebuang, biasanya tidak
dimanfaatkan dan hanya menjadi limbah yang menumpuk. Contohnya limbah
jerami padi, jerami jagung, dedak, bekatul, dan hasil sisa-sisa legiminosa, antara
lain kulit kacang, kulit kedelai, dan lain-lain. Sehingga harus diadakannya
penyuluhan diwilayah tersebut, Hijauan pakan ternak sampai saat ini masih
menjadi andalan peternak wilayah Pasuruan hingga sampai saat ini, meskipun
sudah banyak mengenal tehnologi makanan ternak alternatif. (Hilmi,dkk. 2016)
Dari mata kuliah Penyuluhan ini kami melakukan kegiatan penyuluhan untuk
meningkatkan efisiensi dan produktivitas masyarakat agar tercapai kesejahteraan.
Dengan demikian para peternak dapat meningkatkan wawasannya sehingga terjadi
perubahan yang dapat meningkatkan efisiensi peternak.

1.2 Rumusan Masalah


Terdapat beberapa rumusan masalah dalam laporan ini. Rumusan
masalah tersebut sebagai berikut :
1. Bagaimana cara mengetahui, sejauh mana tujuan dari program yang
dapat dicapai ?
2. Bagaimana cara mencari bukti dan apakah perubahan-perubahan yang
terjadi sesuai dengan sasaran yang diinginkan ?
3. Bagaimana cara mengetahui, segala kegiatan yang dihadapi atau
dijumpai berkaitan dengan pencapaian tujuan ?
4. Bagaimana cara mengukur keefektifan dan efisiensi metode atau
sistem kerja penyuluhan peternakan yang dijalankan ?
1.3 Tujuan Kegiatan
Tujuan penyuluhan adalah meningkatkan pengetahuan individu, kelompok,
dan masyarakat sehingga dapat diterapkan perilaku sehat (Fitriani, 2011).
Menurut Mubarak dan Chayanti (2009), tujuan penyuluhan dapat dibagi menjadi
tiga, yaitu tujuan jangka pendek adalah terciptanya pemahaman dan sikap yang
menuju pada perilaku sehat, tujuan jangka menengah adalah terlaksananya
perilaku sehat dan tujuan jangka panjang adalah terciptanya perubahan status
7

kesehatan yang optimal. Tercapainya tujuan dari penyuluhan dapat dipengaruhi


oleh proses di dalamnya. Proses ini terdiri dari tiga komponen utama yaitu input,
proses, dan output. Input merupakan subjek atau sasaran seperti individu,
kelompok, atau masyarakat. Proses adalah mekanisme terjadinya perubahan pada
subjek. Output adalah hasil dari proses baik berupa pengetahuan atau perubahan
perilaku (Nursalam, 2008).
Tujuan suatu progam penyuluhan peternakan seharusnya di satu pihak melatih
dan memotivasi peternakan untuk saling mengajarkan inovasi-inovasi yang
diperkenalkan dan di lain pihak mengajar mereka bagaimana dapat
menyempurnakan inovasi-inovasi tersebut. Melalui suatu proses uji coba secara
terbatas, para peternakan dapat belajar bagaimana cara mengembangkan dan
menyesuaikan teknologi-teknologi baru secara berkelanjutan sehingga dapat
meningkatkan produktivitas mereka. Singkatnya, tujuan program penyuluhan 13
bukan mengembangkan usahaternak para peternakan, namun mengajarkan kepada
mereka suatu proses yang dapat digunakan sendiri untuk mengembangkan
usahaternak mereka sendiri (Bunch, 2001).
Tujuan Penyuluhan didukung dengan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
– Melakukan pertemuan yang kontinyu antara peternak dan penyuluh
– Hubungan yang kontinyu agar tercipta rasa kekeluargaan
– Melakukan aktifitas latihan
– Pembentukan kelompok tani dan mengaktifkannya
– Kegiatan motifasi secara berkesinambungan
– Kegiatan lapangan yang mengikut sertakan petani seperti karyawisata,
kunjungan ke pameran dsb.
– Memberikan informasi yang luas kepada peternak.
1.4 Manfaat Penyuluhan
Manfaat penyuluhan peternakan bermanfaat bagi kegiatan penyuluhan yang
sedang berlangsung dan sudah berlangsung, diantaranya:
 Untuk mengetahui, sampai sejauh mana tujuan dari program yang dapat
dicapai.
 Untuk mencari bukti, apakah perubahan-perubahan yang terjadi sesuai
dengan sasaran yang diinginkan.]
 Untuk mengetahui, segala kegiatan yang dihadapi atau dijumpai berkaitan
dengan pencapaian tujuan.
 Untuk mengukur keefektifan dan efisiensi metode atau sistem
kerja penyuluhan peternakan yang dijalankan.
Peranan penyuluh tidak hanya menyampaikan informasi kepada petani-
ternak tetapi juga harus mampu menambah, mengubah, dan membangun aspek-
aspek pengetahuan (cognitive), sikap (affective), maupun keterampilan
(psychomotoric) petani-ternak sehingga mereka mampu bertani dan berusaha
lebih baik serta menguntungkan.
8

Pengembangan sumber daya manusia akan berjalan dengan efektif bila


organisasi penyelenggaraan mengelolanya secara profesional. Salah satu upaya
pengembangan SDM adalah pendidikan dan pelatihan. Untuk melaksanakan
pendidikan dan pelatihan diperlukan suatu strategi. Strategi yang dapat ditempuh
tetap mengacu pada mutu, di mana produk akhir diukur dan memenuhi standard
tertentu.

1.5 Urgensi Kegiatan Penyuluhan


Kegiatan penyuluhan penting dilakukan untuk meningkatkan efisiensi dan
produktivitas masyarakat agar tercapai kesejahteraan. Sebagai tindakan praktis,
penyuluhan merupakan upaya-upaya yang dilakukan untuk mendorong terjadinya
perubahan perilaku pada individu, kelompok, komunitas, ataupun masyarakat agar
mereka tahu, mau, dan mampu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi
(Amanah, 2007). Dengan meningkatkan produktivitas, hasil yang didapatkan oleh
peternak akan optimal sehingga dapat tercapai kesejahteraan. Kegiatan
penyuluhan merupakan sebuah system pendidikan non formal yang diberikan
kepada peternak. Dengan demikian para peternak dapat meningkatkan
wawasannya sehingga terjadi perubahan yang dapat meningkatkan efisiensi
peternak. Penyuluhan merupakan usaha mengembangkan (memberdayakan)
potensi individu klien agar lebih berdaya secara mandiri (Siswanto, 2012).

1.6 Hasil yang Diharapkan


Dengan kegiatan penyuluhan, diharapkan penyuluh dapat mengubah
pengetahuan, sikap dan keterampilan peternak sehingga meningkatnya efisiensi
dan produktivitas peternak. keberhasilan dari kegiatan penyuluhan dapat tercermin
dari peningkatan perilaku masyarakat dalam menghadapi permasalahan.

1.7
9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Jerami Padi dan jerami jagung (bahan pakan ternak)
Jerami padi adalah limbah pertanian yang masih belum banyak dimanfaatkan
menjadi produk yang bernilai tinggi.Jerami padi banyak mengandung biomassa
yang bisa dijadikan sumber alternatif seperti biomassa.Jerami padi mengandung
bahan polisakarida (lebih kurang 39% selulosa dan 27,5% hemiselulosa).
Jerami jagung merupakan salah satu sumber karbohidrat setelah beras dan
termasuk tanaman serelia.Hampir semua bagian tanaman jagung dapat
dimanfaatkan untuk berbagai macam keperluan mulai batang dan daun tanaman
yang masih muda dapat digunakan sebagai pakan ternak.
2.2 Manfaat jerami padi dan jerami jagung (sisa)
Jerami padi dapat dijadikan sebagai pakan alternatif pengganti hijauan bagi
ternak. Namun, nilai kecernaan dan kandungan gizi (terutama protein) jerami padi
sangat rendah atau bervariasi 3-5% serta kurang disukai ternak sehingga untuk
mengatasi permasalahan tersebut jerami padi dapat diolah terlebih dahulu dengan
cara fermentasi.
Jerami jagung merupakan bahan pakan penting untuk sapi pada saat rumput sulit
diperoleh, terutama pada musim kemarau. Jerami jagung yang diawetkan dengan
pengeringan matahari menghasilkan berbagai macam produk sampingan yang
dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak.
2.3 Penambahan bahan lain
Penambahan suplemen Organik Cair (SOC) yang digunakan dalam penelitian ini
berguna untuk menyeimbangkan mikroorganisme dalam rumen, meningkatkan
nafsu makan dan nilai cerna bahan pakan, mempercepat pertumbuhan dan
produksi daging sehingga jerami padi tanpa fermentasi dengan tambahan SOC ini
diharapkan mampu memenuhi kebutuhan gizi terutama protein pada ternak
kambing (Sutapa dan Krisnawati, 2018).
Menimbang semua bahan yaitu serasah tanaman jagung padi sebanyak 30 kg,
bekatul 3 kg, dan menakar molasses sebanyak 500 ml dan larutan Heryaki
sebanyak 20 ml. Memasukan serasah tanaman jagung ke dalam tong plastik biru
kapasitas 50 liter (Nadhifa Husna, 2013).
2.4 Cara pengolahan
Jerami padi maupun jerami jagung keduanya ditambahkan bahan tambahan lain
seperti suplemen organik cair, mikroorganisme dan lainya.Kemudian, disimpan
dalam tong dengan kurun waktu tertentu.
2.5 Hasil
Silase merupakan awetan basah segar yang disimpan dalam silo, sebuah tempat
yang tertutup rapat dan kedap udara, pada kondisi anaerob. Pada suasana anaerob
tersebut akan mempercepat pertumbuhan bakteri anaerob untuk membentuk asam
laktat (Mugiawati, 2013).
10

2.6 Menarik perhatian masyarakat


Mengadakan penyuluhan mengenai pakan ternak alternatif yang bisa diperoleh
dari bahan-bahan sisa.Dari segi kandungan, silase tidak kalah dengan leguminosa,
hijauan dan sebagainya.Oleh karena itu, masyarakat harus membuat produk ini
yang bisa digunakan dalam jangka waktu panjang, efisien, tidak membutuhkan
banyak biaya dan terpenting sangat ramah lingkungan.

2.7 Karang Taruna


Suatu organisasi kepemudaan yang ada di Indonesia dan merupakan wadah
pengembangan jiwa sosial generasi muda pada suatu wilayah baik desa, kelurahan
maupun lainnya.

2.8 Fungsi Karang Taruna

 Terwujudnya pertumbuhan dan perkembangan kesadaran tanggung jawab


sosial setiap generasi muda warga Karang Taruna dalam mencegah,
menangkal, menanggulangi dan mengantisipasi berbagai masalah sosial.
 Terbentuknya jiwa dan semangat kejuangan generasi muda warga Karang
Taruna yang trampil dan berkepribadian serta berpengetahuan.
 Tumbuhnya potensi dan kemampuan generasi muda dalam rangka
mengembangkan keberdayaan warga Karang Taruna.

2.9 Keterlibatan Karang Taruna dalam Penyuluhan

Keberadaan karang taruna sangatlah menguntungkan dalam penyuluhan, karena


memudahkan saat penyampaian materi ditambah lagi mereka sudah mengerti
kondisi masyarakat sehingga interaksi dapat berjalan dengan lancar.Selain itu,bisa
bertukar ide yang bisa dikembangkan dan berpotensi menjadi sumber penghasilan
bagi masyarakat tersebut.
11

BAB III. METODE PENYULUHAN


3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Penyuluhan
3.4 Prosedur Penyuluhan
3.4.1 Sasaran Penyuluhan
3.4.2 Penyuluh
3.4.3 Metode Penyuluhan, mis. ceramah
3.4.4 Media Penyuluhan, mis. Laptop, Zoom
3.4.5 Materi, mis. susu, alat2, bahan
12

BAB IV. JADWAL


Jadwal Penyuluhan (dalam matriks)
Waktu
No Kegiatan Bulan ke-1 Bulan ke-2 PJ

1 2 3 4 1 2 3 4

1. Pengamatan pada
masyarakat sasaran

2. Menyiapkan
peralatan dan bahan

3. Pelatihan pada
masyarakat sasaran

4. Evaluasi program

5. Membuat laporan
13

DAFTAR PUSTAKA (Mendeley)

Format APPA
14

LAMPIRAN
Lampiran 1. Dokumentasi
Lampiran 2. …

Anda mungkin juga menyukai