Anda di halaman 1dari 19

PROPOSAL

MAGANG

PROGRAM PENYULUHAN PETERNAKAN DI DINAS KETAHANAN


PANGAN DAN PERTANIAN KABUPATEN PURWOREJO

Salah Satu Persyaratan Kurikuler Program Studi Peternakan


Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purworejo

Disusun oleh :
Slamet Nugroho 202410020

PROGRAM STUDI PETERNAKAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO
2023
LEMBAR PENGESAHAN
PROPOSAL MAGANG PROGRAM MBKLM (MERDEKA BELAJAR
KAMPUS MERDEKA) REGOGNISAI 20 SKS
PROGRAM PENYULUHAN PETERNAKAN DI DINAS KETAHANAN
PANGAN DAN PERTANIAN KABUPATEN PURWOREJO

Disusun oleh:
Slamet Nugroho 202410020

Proposal Magang Kerja MBKM (MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA)


telah disetujui dan disahkan.

Menyetujui

Ketua Program Studi Peternakan Pembimbing

Rinawidiastuti S.Pt., M.Si., Ir. Hj Zulfanita M.P.,


NIDN. 0619058301 NIDN. 0629036401

Mengetahui,
Dekan Fakultas Pertanian
Universitas Muhammadiyah Purworejo

Dr. Roisu Eny M, S.Pt., M.P.


NIDN. 0605117102
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal
magang di Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian Kabupaten Purworejo.
Kegiatan magang ini bersifat wajib bagi mahasiswa semester 5 sebagai
pengganti PKL dan sebagai salah satu persyaratan kurikuler pada program
studi Peternakan Fakultas Pertanian Uniersitas Muhammadiyah Purworejo.
Penyelenggaraan magang ini dirancang untuk mengenalkan mahasiswa pada
dunia kerja secara nyata serta mampu menganalisa danmenyelesaikan
masalah lapang dengan teori yang pernah didapatkan dari
bangku perkuliahan serta meningkatkan motivasi mahasiswa agar lebih
mengenal duniakerjanya mendatang.
Terselesainya proposal ini tentunya tidak terlepas dari bantuan dan
dukungan berbagai pihak oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan proposal ini. Penulis mengucakan
terimakasih khususnya kepada:
1. Roisu Eny M, S.Pt. M.P., selaku Dekan Fakultas Pertanian
2. Rinawidiastuti S.Pt., M.Si., selaku ketua program Studi Peternakan
3. Ir. Hj.Zulfanita,M.P sebagai pembimbing
4. Orang tua, keluarga dan teman–teman yang telah mendukung dalam
penyelesaian proposal magang ini.
Penulis menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari kesempurnaannya,
oleh karena itu segala kritikan dan saran yang bersifat membangun dari
pembaca sangat diharapkan. Penulis berharap proposal Magang ini dapat
diterima dan bisa bermanfaat bagi penulis maupun pembaca untuk
menjalankan tugas dan perannya dimasa depan.
Purworejo, 20 Februari 2023

Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menyuluh merupakan salah satu cara yang digunakan oleh penyuluh
untuk mendiseminasikan informasi-informasi di bidang pertanian secara
luas serta inovasi-inovasi baru tentang pertanian. Proses penyuluhan salah
satunya adalah menentukan materi penyuluhan, yaitu tentang hal apakah
yang akan disampaikan oleh penyuluh kepada petani. Dalam membuat
materi penyuluh perlu diperhatikan pada kebutuhan petani, yaitu secara
ekonomi dapat menguntungkan, secara teknis dapat diterapkan, secara
sosial budaya dapat di pertanggungjawabkan, tidak merusak lingkungan,
memberikan dampak yang baik bagi kehidupan petani (Mardikanto, 1993).
Pentingnya peranan penyuluhan dalam perkembangan masyarakat
petani dan dalam kehidupan petani serta keluarganya maupun dalam
meningkatkan pendapatannya. Penyuluhan pertanian adalah upaya
membangun kemampuan masyarakat, dilakukan melalui proses
pembelajaran petani dengan menerapkan prinsip-prinsip penyuluhan
pertanian secara baik dan benar didukung oleh kegiatan pembangunan
pertanian lainnya.
Petani di didik untuk dapat merubah pengetahuan keterampilan dan
sikapnya, agar petani dapat menerima gagasan baru, mengubah petani yang
tradisional menjadi petani yang modern serta dinamis. Materi penyuluhan
pertanian yang akan disampaikan kepada pelaku utama dan pelaku usaha
pertanian tersebut harus diverifikasi terlebih dahulu oleh instansi yang
berwenang di bidang penyuluhan pertanian. Verifikasi materi penyuluhan
pertanian tersebut dimaksudkan untuk mencegah terjadinya kerugian sosial
ekonomi, lingkungan hidup dan kesehatan masyarakat. Materi penyuluhan
pertanian yang belum diverifikasi dilarang untuk disampaikan kepada
pelaku utama dan pelaku usaha pertanian.
Pelaksanaan penyuluhan pertanian harus dilakukan sesuai dengan
program penyuluh pertanian. Program disini dimaksudkan untuk
memberikan arahan, pedomaan dan sebagai alat pengendali pencapaian
tujuan penyelenggaraan penyuluhan pertanian. Program penyuluh pertanian
terdiri dari program penyuluhan pertanian desa, program penyuluhan
pertanian kecamatan, program penyuluhan pertanian kabupaten/kota,
program penyuluhan pertanian provinsi dan program penyuluhan pertanian
nasional. (Undang-undang No 16 Tahun 2006).

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dalam kegiatan penyuluhan pertanian ini
1. Bagaimana program penyuluhan peternakan di Dinas Ketahanan Pangan
dan Pertanian Kabupaten Purworejo.
2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi program penyuluhan
peternakan di Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten
Purworejo.
1.3 Tujuan Magang
Pelaksanaan kegiatan ini bertujuan untuk
1. Mengetahui dan mempelajari program penyuluhan dan cara
menyampaikan program penyuluhan.
2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi program penyuluhan
peternakan di Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten
Purworejo.
1.4 Manfaat Magang
Manfaat dari magang kerja ini bagi mahasiswa adalah untuk
meningkatkan wawasan ilmu pengetahuan mengenai kegiatan program
penyuluhan peternakan selain meningkatkan wawasan juga dapat
menambah rekan dan relasi kerja dari dinas, program ini juga dapat
meningkatkan pemahaman tentang program penyuluhan peternakan.
BAB II
TINJUAN PUSTAKA

2.1 Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian


Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, Dinas berarti bagian
kantor pemerintah yang mengurus pekerjaan tertentu. Ketahanan Pangan
merupakan kemampuan suatu bangsa untuk menjamin seluruh
penduduknya memperoleh pangan dalam jumlah yang cukup, mutu yang
layak, aman, dan juga halal, yang didasarkan pada optimalisasi
pemanfaatan dan berbasis pada keragaman sumber daya domestik. Dinas
mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan
asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang Pertanian, Peternakan dan
Perikanan, dan Ketahanan Pangan. Untuk melaksanakan tugas tersebut,
Dinas Pertanian dan Pangan mempunyai fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis di bidang pertanian, peternakan dan
perikanan, ketahanan pangan;
b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang
pertanian, peternakan dan perikanan, dan ketahanan pangan;
c. pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan urusan di bidang pertanian,
peternakan dan perikanan, dan ketahanan pangan;
d. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pertanian, peternakan dan
perikanan, dan ketahanan pangan;
e. pengelolaan kesekretariatan meliputi perencanaan umum, kepegawaian,
keuangan, evaluasi dan pelaporan; dan
f. pelaksanaan pengawasan, pengendalian evaluasi, dan pelaporan di
bidang pertanian, peternakan dan perikanan, dan ketahanan pangan.
2.2 Pengertian Penyuluhan Pertanian
Penyuluhan merupakan cara pendidikan non-formal bagi masyarakat,
khususnya untuk para petani dan keluarganya di pedesaan dengan tujuan
agar sasaran mampu, sanggup dan berswadaya memperbaiki usaha taninya,
sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan peternak. Pendapat Mardikanto
penyuluhan merupakan sistem belajar untuk menjadi mau, tahu, dan bisa
menyelesaikan masalah yang dihadapi (Mardikanto, 1993). Tujuan dari
penyuluhan pertanian adalah menumbuhkan perubahan perilaku petani dan
keluarganya, sehingga akan tumbuh minat untuk mengembangkan
kemauan guna melaksanakan kegiatan usaha taninya agar tercapai
produktivitas usaha yang tinggi. Perubahan perilaku yang ada diharapkan
petani lebih terbuka dalam menerima petunjuk dan bimbingan serta lebih
aktif dan dinamis dalam melaksanakan usaha taninya (Anwar, S. 2000).

Pengertian penyuluhan dalam arti umum adalah ilmu social yang


mempelajari system dan proses perubahan pada individu serta masyarakat
agar dapat terwujud perubahan yang lebih baik dengan yang diharapkan
(Setiana. 2005). Penyuluhan dipandang suatu bentuk Pendidikan untuk
orang dewasa. Penyuluhan pertanian adalah suatu bentuk pengaruh social
yang dilakukan secara sadar (Vanden Ban dan Hawkins 2003).

Menurut Zakaria (2006), penyuluhan pertanian adalah upaya


pemberdayaan petani beserta keluarganya melalui peningkatan
pengetahuan, keterampilan, sikap dan kemandirian agar mau dan mampu,
sanggup dan berswadaya memperbaiki/meningkatkan daya saing usahanya,
kesejahteraan sendiri serta masyarakatnya (Zakaria, 2006).

Departemen pertanian (2002) menyatakan bahwa penyuluhan pertanian


adalah pemberdayaan petani dan keluarganya beserta masyarakat pelaku
agribisnis melalui kegiatan pendidikan non formal di bidang pertanian agar
mereka mampu menolong dirinya, baik dibidang ekonomi, social maupun
politik sehingga peningkatan pendapatan dan kesejahteraan mereka dapat
dicapai.
Penyuluhan pertanian dapat diartikan sebagai perubahan perilaku
(sikap, pengetahuan dan keterampilan) petani, sehingga fungsi penyuluh
dapat tercapai yaitu sebagai penyebar inovasi, penghubung antara petani,
penyuluh dan Lembaga penelitian, melaksanakan proses Pendidikan
khusus, yaitu Pendidikan praktis dalam bidang pertanian dan mengubah
perilaku lebih menguntungkan (levis, 1996).

2.3 Program Penyuluhan Pertanian


Program penyuluh pertanian adalah rencana tentang sebuah kegiatan
penyuluhan pertanian yang memadukan aspirasi petani dan masyarakat
pertanian dengan potensi wilayah dan program pembangunan pertanian
yang menggambarkan keadaan sekarang, tujuan yang ingin dicapai,
masalah-masalah dan alternatif pemecahnya, serta cara mencapai tujuan
yang di susun secara partisipatif, sistematis, dan tertulis setiap tahun. (Surat
Keputusan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Pertanian No. 56
tahun 1996 dan No. 301/KPTS/LP.120/4/96).

Penyusunan programa penyuluhan tersebut harus memenuhi syarat


yaitu: harus terukur, realistis, bermanfaat, dapat dilaksanakan serta
dilakukan secara partisipatif terpadu, transparan, demokratis, dan
bertanggung gugat (anonim, 2006). Programa penyuluhan terdiri atas
programa penyuluh desa/kelurahan atau unit kerja lapangan, programa
penyuluh kecamatan, programa penyuluh kabupaten/kota, programa
penyuluh provinsi, dan programa penyuluh nasional. Programa
penyuluhdisusun dengan memperhatikan keterpaduan dan kesinergian
programa penyuluhan pada setiap tingkatan. Programa penyuluhan
disahkan oleh Kepala Balai Penyuluhan, Kepala Badan Pelaksana
Penyuluhan Kabupaten/Kota, Ketua Badan Koordinasi Penyuluhan
Provinsi, atau Kepala Badan Penyuluhan sesuai dengan tingkat
administrasi pemerintahan.
Program penyuluhan pertanian meliputi:
a. Pelatihan petani dan pelaku agribisnis
b. Anti poverty program (APP) bidang pertanian
c. Pembinaan dan pengembangan sarana dan prasarana petani.
d. Pengembangan usaha tani pertanian.
Ketentuan mengenai pedoman penyusunan programa
penyuluhan diatur dengan peraturan menteri. Penyuluh menyusun dan
melaksanakan rencana kerja tahunan berdasarkan programa
penyuluhan. Penyuluhan dilaksanakan dengan berpedoman pada
programa penyuluhan. Penyuluhan dilakukan dengan menggunakan
pendekatan partisipatif melalui mekanisme kerja dan metode yang
disesuaikan dengan kebutuhan serta kondisi pelaku utama dan pelaku
usaha.
2.4 Manfaat Penyuluhan
Program penyuluhan harus memberikan nilai manfaat bagi peningkatan
pengetahuan, ketrampilan dan prilaku untuk meningkatkan produktivitas,
pendapatan, dan kesejahteraan pelaku utama dan pelaku usaha.Program
penyuluhan pertanian yang jelas dan sistematis dapat digunakan sebagai:
1. Dasar untuk penyusunan Rencana kerja penyuluh (RKP) bagi
setiap tim/orang di wilayah kerja penyuluh.
2. Dasar untuk merencanakan dan menerapkan monitoring serta
evaluasi (monev) pelaksanaan programa tersebut.
3. Dasar untuk merencanakan dan melaksanakan kegiatan
penyuluhan (koordinasi, pendampingan, pelatihan, dan lain-
lain).
4. Dasar dalam perumusan usulan kegiatan tahun berikutnya.
Kelsey dan Hearne, 1955 (Mardikanto,1993), menekankan
pentingnya perencanaan program secara tertulis karena lebih mudah
dimengerti oleh masyarakat dan menumbuhkan partisipasi seluruh warga
masyarakat. Selain itu pentingnya perencanaan program penyuluhan adalah:
1. Memberikan acuan dalam mempertimbangkan secara seksama tentang
hal-hal yang harus dilakukan dan bagaimana melakukannya.
2. Tersedianya acuan tertulis yang dapat digunakan oleh masyarakat
mencegah terjadinya salah pengertian serta dapat dievaluasi sebelum,
selama, dan sesudah program tersebut dipergunakan.
3. Sebagai pedoman pengambilan keputusan terhadap adanya usul
penyempurnaan yang baru (revisi).
4. Memantapkan tujuan-tujuan yang ingin dicapai sehingga dapat diketahui
sampai seberapa jauh tujuan yang telah ditetapkan tercapai.
5. Mencegah kesalah artian tentang tujuan akhir dan mengembangkan
kebutuhan-kebutuhan yang dirasakan maupun yang tidak dirasakan.
6. Menjamin kontinyuitas program sampai tercapai tujuan.
7. Menghindarkan adanya pemborosan sumberdaya dalam pelaksanaan
program.
8. Menjamin kelayakan kegiatan yang dilakukan di dalam masyarakat
maupun yang dilakukan sendiri oleh masyarakat setempat.
BAB III
METODOLOGI

4.1 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Magang


Kegiatan Magang dilaksanakan di Dinas Ketahanan Pangan dan
Pertanian Kabupaten Purworejo, Jl. Mayjen Sutoyo No.29-31,
Ngupasan, Pangenjurutengah, Kec. Purworejo, Kabupaten
Purworejo, Jawa Tengah 54114. Magang Kerja akan dimulai pada
Februari sampai Mei 2023
.
4.2 Metode Pelaksanaan Magang
Metode yang digunakan pada program penyuluhan di Dinas
Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Purworejo. Data yang
digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data sekunder
diperoleh dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten
Purworejo, Sedangkan data primer diperoleh dari wawancara
langsung.

4.3 Parameter Pelaksanaan Magang


Metode yang digunakan dalam melakukan program penyuluhan
pertanian dalam magang kerja ini meliputi observasi, partisipasi aktif,
wawancara dan study pustaka.
1. Observasi
Observasi merupakan pengamatan secara langsung mengenai
kegiatan dan agenda yang ada dalam kantor dinas. Kegiatan
tersebut meliputi persiapan (menetukan audiens, materi yang
akan disampaikan, waktu dan tempat pelaksanaan). Dilanjutkan
tahap pelaksanaan (metode yang digunakan untuk penyampaian
materi dan alat bantu penyampaian) terakhir adalah evaluasi
penyuluhan (output hasil penyuluhan)
2. Partisipasi Aktif
Partisipasi aktif seperti ikut serta dalam kegiatan di Dinas
Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Purworejo meliputi
kegiatan penyuluhan. Partisipasi aktif lainnya meliputi,
membantu penyuluh yang sedang bertugas di kantor maupun
dilapangan, membantu kegiatan yang akan diselenggarakan oleh
dinas, dan mengikuti program yang disediakan oleh kantor
kedinasan.
3. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan tanya jawab langsung pada
fungsional penyuluh pertanian yang berkedudukan di BPP untuk
memperoleh informasi yang dilaksanakan.
4. Dokumentasi
Pengumpulan data di ambil secara langsung di tempat magang
kerja, dilakukan dengan cara wawancara, mencatat hasil, dan
mengambil gambar dari semua kegiatan yang berlangsung.
5. Studi Pustaka
Mahasiswa mencari data dan referensi yang relevan untuk
melengkapi data yang diperlukan, yang berhubungan dengan
kegiatan magang kerja, data tersebut meliputi buku, jurnal, arsip,
dan wawancara secara langsung.
BAB IV
PENUTUP

Besar harapan semoga pihak instansi atau perusahaan berkenan untuk


membantu dan memberikan tempat yang dapat pergunakan untuk
kelancaran kegiatan magang ini. Juga berharap pihak instansi atau
perusahaan berkenan memberikan bimbingannya selama pelaksanaan
kegiatan magang berlangsung.
Kami akan berusaha untuk dapat melaksanakan kegiatan magang ini
sesuai aturan yang berlaku di instansi atau perusahaan dengan sebaik-
baiknya,sehingga ada suatu keuntungan timbal balik antar kami dengan
pihak instansi atau perusahaan. Demikian proposal ini dibuat, atas
perhatian pihak perusahaan disampaikan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2006). Penyuluhan Pertanian. Departemen Pertanian, Pusat Data


dan Informasi Pertanian. https//www.deptan.go.id.

Anwar, S. (25-26 September 2004). Kontribusi Penyuluhan Pembangunan


Dalam Membangun Otonomi Daerah. Disajikan Seminar Proposal
Pemberdayaan Sumberdaya Manusia Menuju Terwujudnya Masyarakat
Madani di Bogor.
Anwar, S. (25-26 September 2004). Kontribusi Penyuluhan Pembangunan
Dalam Membangun Otonomi Daerah. Disajikan Seminar
Pemberdayaan Sumberdaya Manusia Menuju Terwujudnya
Masyarakat Madani. Bogor.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Purworejo. https//purworejokab.bps.go.id.
Ban, A., & Hawkins, H. (2003). Penyuluhan Pertanian. Kanisius Yogyakarta.
Departemen Pertanian. (2002). Naskah Akademik Penyuluhan Pertanian.
Jakarta.
Hutapea, T. (2012). Analisis Strategi Peningkatan Kinerja Penyuluh Pertanian
di Kabupaten Serdang Begadai. Medan: USU.
Kementan. (2013). Permentan Nomor 91 Tahun 2013 Tentang Pedoman
Evaluasi Penyuluh Pertanian . Jakarta: Kementan.
Mardikarto, T. (1993). Penyuluhan Pembangunan Pertanian . Surakarta :
Sebelas Maret University Press.
Setiana , L. (2005). Teknik Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat.
Ciawi. Bogor: Penerbit Graha Indonesia.
Sitadianaputri. (10 Februari 2021). Penyusunan Program Penyuluhan.
htpps//pertanian.jogjakota.go.id.
Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006. Sistem Penyuluhan Pertanian,
Perikanan, dan Kehutanan. Jakarta: Departemen Pertanian.
Zakaria. (2006). Modul Dasar-Dasar Penyuluhan Pertanian. Pusat
Manajement Pelatihan Sumberdaya Manusia. Ciawi. Bogor.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai