Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH DASAR-DASAR PENYULUHAN

“Peranan Penyuluhan di Indonesia Swasembada Pangan”

Oleh:
TRIMULIANTI
(NIM.D1B12094)
KELAS A

JURUSAN/PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2023
KATA PENGANTAR
Puja-puji dan syukur kami panjatkan pada Allah SWT. Hanya kepada-Nya lah
kami memuji dan hanya kepada-Nya lah kami memohon pertolongan. Tidak lupa
shalawat serta salam kami haturkan pada junjungan nabi agung kita, Nabi
Muhammad SAW. Risalah beliau lah yang bermanfaat bagi kita semua sebagai
petunjuk menjalani kehidupan.

Dengan pertolongan-Nya, saya dapat menyelesaikan makalah berjudul


“Tahapan-tahapan Dalam Penelitian Sejarah”. Kritik dan saran yang membangun dari
setiap pembaca agar perbaikan dapat dilakukan sangat diharapkan. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi para siswa umumnya dan saya pribadikhususnya.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyuluhan Pertanian adalah proses pembelajaran bagi Pelaku Utama serta


Pelaku Usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan dirinya dalam mengakses
informasi pasar, teknologi, permodalan, dan sumber daya lainnya, sebagai upaya
untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan, dan kesejahteraannya,
serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup.
Penyuluhan pertanian adalah suatu usaha atau upaya untuk mengubah
perilaku petani dan keluarganya, agar mereka mengetahui dan mempunyai kemauan
serta mampu memecahkan masalahnya sendiri dalam usaha atau kegiatan-kegiatan
meningkatkan hasil usahanya dan tingkat kehidupannya. 
Tujuan Kementerian Pertanian melalui Pusat Penyuluhan Pertanian, Badan
Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP),
Kementerian Pertanian (Kementan) terus meningkatkan kapasitas, kompetensi, dan
pengembangan SDM pertanian. Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo
(SYL), menegaskan bahwa peningkatan kapasitas SDM menjadi salah satu fokus
Kementan. Agar produktivitas meningkat demi terwujudnya ketahanan pangan
nasional dan kesejahteraan para petani tetap terjaga. “Salah satu fokus kita adalah
meningkatkan kualitas SDM. Dengan SDM yang berkualitas tersebut, kita akan
meningkatkan pertanian,”, ujar Mentan Syahrul di beberapa kesempatan. Lebih lanjut
Mentan mengatakan, tugas-tugas penyuluh pertanian adalah melaksanakan tugas dan
fungsi komunikator.
Pembangunan pertanian yang berkelanjutan merupakan keniscayaandalam
pemenuhan kebutuhan pangan, memperluas lapangan kerja dan lapanganberusaha
serta mengentaskan kemiskinan. Sejarah telah membuktikan hasilgemilang atas
program dan motivasi yang tinggi para PPL dalam mendukungkeberhasilan
pembangunan pertanian khususnya keberhasilan dalam pencapaianswasembada beras
sehingga dapat merubah citra semula sebagai negarapengimpor beras menjadi negara
pengekspor beras terbesar di dunia. Namun keberhasilan pencapaian swasembada
beras tersebut tidak dapat dipertahankanseiring dengan penurunan kinerja dari para
penyuluh pertanian. Pada kesempatan ini penulis akan memaparkan tentang peranan
penyuluhan dalam meningkatkan produksi swasembada pangan di Indonesia.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat diperoleh rumusan masalah


antara lain sebagai berikut.
1. Bagaimana peran penyuluhan pada swasembada pangan di Indonesia?
2. Apa peran penyuluh dalam swasembada pangan di Indonesia?

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka dapat diperoleh tujuan dari


penulisan makala ini yaitu sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui peran penyuluhan pada swasembada pangan di Indonesia.
2. Untuk mengetahui undang-undang berkaitan tentang peran penyuluh di
Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Hubungan Ketahanan Pangan dan Swasembada Berasdengan Penyuluh

Menurut UU No. 7 Tahun 1996 Ketahanan pangan adalah


kondisiterpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya
panganyang cukup baik jumlah maupun mutunya, aman, merata dan
terjangkau.Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik
yangdiolah maupun tidak diolah yang diperuntukan sebagai makanan atau
minumanbagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku
pangan,dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan
ataupembuatan makanan atau minuman. Adapun pembangunan pangan
dilakukanuntuk memenuhi kebutuhan dasar manusia yang memberikan manfaat
secaraadil dan merata berdasarkan kemandirian dan tidak bertentangan
dengankeyakinan masyarakat (UU Pangan). Sedangkan tujuan pengaturan,
pembinaan,dan pengawasan pangan dalam rangka tersedianya pangan yang
memenuhipersyaratan keamanan, mutu, & gizi bagi kepentingan kesehatan
manusia,terciptanya perdagangan pangan yang jujur dan bertanggung jawab,
danterwujudnya tingkat kecukupan pangan dengan harga yang wajar dan
terjangkausesuai dengan kebutuhan Masyarakat.
Konsep ketahanan pangan tidak terlepas dari penanganan kerawananpangan
karena kerawanan pangan merupakan penyebab penting instabilitasketahanan pangan.
Kerawanan pangan dapat disebabkan karena kendala yangbersifat kronis seperti
terbatasnya sumber daya dan kemampuan, maupun yangbersifat sementara seperti
tertimpa musibah atau bencana alam. Untukmengatasi hal ini pemerintah dan
masyarakat perlu membangun suatu sistemkewaspadaan, yang mampu mendeteksi
secara dini adanya gejala kerawananpangan di sekitarnya serta dapat meresponnya
dengan cepat dan efektif.Penanganan yang cepat dan tepat sangat diperlukan untuk
menghindarklanmasyarakat tersebut dari kerawanan yang lebih parah, dengan segala
dampakyang mengikutinya.

2.2Peran Penyuluh Pertanian


Kata penyuluhan berasal dari kata suluh yang artinya memberi penerangan
ditengah kegelapan. Penyuluh pertanian adalah orang yang memberi penerangan bagi
petani, baik dari sisi pengetahuan, keterampilan maupun sikap agar petani menjadi
lebih baik dalam mengelola usahataninya dan dapat meningkatkan kesejahteraannya.
Disisi lain, seorang penyuluh juga mempunyai tanggungjawab untuk mensukseskan
program pemerintah yaitu peningkatan produksi pangan nasional.
Permentan 35 tahun 2009 tentang petunjuk teknis pelaksanaan jabatan
fungsional penyuluh pertanian, telah memberikan petunjuk yang jelas berkenaan
dengan tugas pokok penyuluh pertanian antara lain melakukan kegiatan persiapan
penyuluhan pertanian; pelaksanaan penyuluhan pertanian; evaluasi dan pelaporan,
serta pengembangan penyuluhan pertanian. Instrumen-instrumen penyuluhan
pertanian seperti Anjangsana, Demplot, Demfarm, Demarea, Demunit, kursus tani,
sekolah lapang dan metode penyuluhan lainnya yang tertuang dalam permentan 35
tahun 2009 harus mampu melahirkan petani / kelembagaan tani atau korporasi tani
yang profesional, mau mengikuti perkembangan teknologi pertanian dan mampu
menerapkan teknologi tersebut dalam usahataninya. Penyuluh pertanian memiliki
peran sangat strategis karena penyuluh pertanian sebagai jembatan komunikasi antara
pemerintah dengan petani terutama dalam mensukseskan program upaya khusus
swasembada padi, jagung dan kedelai. Penyuluh pertanian dengan metode-metode
penyuluhannya harus mampu mempengaruhi keputusan petani dalam mengelola
usahataninya, agar apa yang dilakukan petani sejalan dengan program pemerintah
untuk menuju kedaulatan pangan yang berkelanjutan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penyuluhan adalah suatu kegiatan mendidik sesuatu kepada individu ataupun
kelompok, memberi pengetahuan, informasi-informasi dan berbagai kemampuan agar
dapat membentuk sikap dan perilaku hidup yang seharusnya. Hakekatnya penyuluhan
merupakan suatu kegiatan nonformal dalam rangka mengubah masyarakat menuju
keadaan yang lebih baik seperti yang dicita-citakan. Penyuluh pertanian memiliki
peran sangat strategis karena penyuluh pertanian sebagai jembatan komunikasi antara
pemerintah dengan petani terutama dalam mensukseskan program upaya khusus
swasembada padi, jagung dan kedelai. Penyuluh pertanian dengan metode-metode
penyuluhannya harus mampu mempengaruhi keputusan petani dalam mengelola
usahataninya, agar apa yang dilakukan petani sejalan dengan program pemerintah
untuk menuju kedaulatan pangan yang berkelanjutan.

B. Saran
Saran saya pada pembuatan makalah ini adalah sekiranya kita harus mengerjakan

tugas secara tepat waktu agat tugas yang di berikan tidak bertumpuk.
DAFTAR PUSTAKA

Heru. 2017. Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Kalimantan Barat. Peran
Penyuluh Pertanian Menuju Kedaulatan Pangan.
https://distan.kalbarprov.go.id/node/130.
Anonimous, 2006. Undang-Undang No 16 Tahun 2006 Tentang SistemPenyuluhan
Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, Jakarta
Mardikanto, T., 2009. Sistem Penyuluhan Pertanian, Surakarta

Anda mungkin juga menyukai