Anda di halaman 1dari 5

POKOK-POKOK PENGERTIAN PENYULUHAN

MATA KULIAH PENYULUHAN PERTANIAN

DISUSUN OLEH:

1. Dave Mikhail Aloysius H0720043


2. Dea Puspita H0720045
3. Erdhofin H0720058
4. Fara Cahyawati H0720063
5. Galih Henggar Jati H0720072
6. Gian Halu Waratmaja H0720076
7. Hanan Taqiyyah H0720079

DOSEN PENGAMPU:

Dra. Suminah, M.Si.

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI KELAS B

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2021
BAB I
PENDAHULUAN

Banyaknya penduduk Indonesia yang menggantungkan hidupnya pada pertanian


menunjukkan besarnya peran sektor pertanian dalam mendukung perekonomian dan
implikasi penting dalam pembangunan. Pembangunan pertanian membutuhkan
sumber daya manusia yang berkualitas dan menjadi modal utama bagi suatu daerah
untuk menjadi pelaku sehingga mendorong pembangunan daerah tersebut.
Pengembangan sumber daya manusia bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan
kemampuan kerja masyarakat pertanian. Hal tersebut dapat dicapai melalui
pengembangan sistem pendidikan non-formal yang efektif dan efisien di luar sekolah
dalam proses belajar mengajar, termasuk melalui penyuluhan pertanian. Pendidikan
non-formal menurut Muttaqin dan Faishol (2018) adalah pendidikan pengganti,
pelengkap, dan penambah dari pendidikan non-formal. Contoh dari adanya
pendidikan non-formal adalah dengan adanya kegiatan bermasyarakat seperti
penyuluhan.
Masyarakat pertanian memiliki pengetahuan, keterampilan, kemampuan
mengenal teknologi baru dan inovasi pertanian dengan kearifan komersial,
menanamkan nilai-nilai atau prinsip agribisnis, dan menciptakan sumber daya
manusia berdasarkan konsep dasar falsafah eksistensi, ketekunan, kerja sama, inovasi,
kreativitas, dan sebagainya. Penyuluhan pertanian menurut Amanah (2007),
merupakan bentuk pendidikan yang mendukung pengembangan masyarakat.
Penggunaan teknologi komunikasi yang efektif bertujuan untuk mencapai target
pengetahuan baru yang mendukung keberhasilan penyuluhan pertanian.
Sistem penyuluhan pertanian merupakan seluruh rangkaian pengembangan
kemampuan, pengetahuan, keterampilan serta sikap pelaku utama dan pelaku usaha
melalui penyuluhan. Pernyataan ini tertuang dalam UU RI No. 16 Tahun 2006.
Penyuluhan dapat diartikan sebagai proses yang memerlukan interaksi antara
penyuluh dan orang yang diinstruksikan untuk mengembangkan tingkah laku dari
perubahan yang merupakan wujud dari pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
Pengetahuan mengenai penyuluhan pertanian berperan penting dalam kehidupan
masyarakat, untuk itu penulis akan membahas lebih lanjut mengenai pokok-pokok
pengertian penyuluhan.
BAB II
ISI

Penyuluhan pertanian terdiri dari dua kata yang merupakan kata majemuk yaitu
gabungan dari kata "penyuluhan" dan “pertanian”. Penyuluhan berasal dari kata
“suluh” yang berarti obor atau pemberi terang dalam gelap. Oleh karena itu,
penyuluhan dapat diartikan sebagai usaha memberi terang atau petunjuk bagi orang
yang berjalan dalam kegelapan. Pertanian berarti penerapan karya manusia pada alam
tumbuhan dan hewan sehingga dapat memperoleh dan menaikkan produksi yang lebih
bermanfaat bagi kehidupannya sendiri beserta keluarganya serta bagi lingkungan
masyarakat. Pengertian penyuluhan pertanian secara umum adalah suatu usaha atau
upaya untuk mengubah perilaku petani dan keluarganya, agar mereka mengetahui dan
mempunyai kemauan serta mampu memecahkan masalahnya sendiri dalam usaha atau
kegiatan-kegiatan meningkatkan hasil usahanya dan tingkat kehidupannya. Berikut
adalah fungsi-fungsi penyuluhan:

1. Penyuluhan Sebagai Proses Penyebarluasan Informasi


Penyuluhan dapat diartikan sebagai proses penyebarluasan informasi yang
berkaitan dengan upaya perbaikan cara-cara bertani dan berusahatani demi
tercapainya peningkatan produktivitas, pendapatan petani, dan perbaikan
kesejahteraan keluarga/masyarakat yang diupayakan melalui kegiatan
pembangunan pertanian. Penyebaran informasi dalam penyuluhan mencakup
penyebaran informasi yang berlangsung antar penentu kebijakan, antar peneliti,
antar penyuluh, antar petani, maupun antar pihak-pihak yang berkedudukan
setingkat dalam proses pembangunan pertanian. Proses penyebaran informasi
dalam penyuluhan tidak sekadar penyampaian informasi, tetapi terkandung maksud
yang lebih jauh yakni untuk dipahami, dikaji, dianalisis, dan
diterapkan/dilaksanakan oleh semua pihak terkait dalam pembangunan pertanian,
sampai terwujudnya tujuan yang ingin dicapai oleh pembangunan pertanian 
(peningkatan produk, pertambahan pendapatan/keuntungan usahatani, dan
perbaikan kesejahteraan keluarga/masyarakat tani).

2. Penyuluhan Pertanian Sebagai Proses Penerangan

”Penyuluhan” berasal dari kata ”suluh” yang berarti pemberi terang di tengah
kegelapan. Dalam hal ini, penyuluhan dapat diartikan sebagai proses untuk
memberikan penerangan kepada masyarakat (petani) tentang segala sesuatu yang
belum diketahui (dengan jelas) untuk dilaksanakan/diterapkan dalam rangka
peningkatan produksi dan pendapatan/keuntungan melalui proses pembangunan
pertanian. Penyuluhan yang dilakukan tidaklah sekadar memberikan penerangan.
Harus benar-benar dipahami oleh semua pihak, bahwa penyuluhan berbeda dengan
sekedar memberitahu atau menerang-kan. Penyuluh harus terus-menerus
menerangkannya sebelum segala sesuatu yang disuluhkan benar-benar dipahami,
dihayati, dan dilaksanakan/diterapkan oleh sasarannya. Penyuluh tidak boleh
merasa jemu melakukan tugasnya menyuluhkan hal yang sama.

3. Penyuluhan Sebagai Proses Perubahan Perilaku


Penyuluhan pertanian dapat diartikan sebagai proses perubahan perilaku
(pengetahuan, sikap dan keterampilan) di kalangan masyarakat (petani), agar
mereka tahu, mau, dan mampu melaksanakan perubahan-perubahan dalam
usahataninya, demi tercapainya peningkatan produksi, pendapatan/keuntungan dan
perbaikan kesejahteraan keluarga/masyarakat melalui pembangunan pertanian.

4. Penyuluhan Pertanian Sebagai Proses Pendidikan


Proses perubahan melalui pendidikan sering berlangsung sangat lambat,
melelahkan, dan memerlukan kesabaran, serta biaya dan waktu yang lebih besar.
Perubahan akibat pemaksaan biasanya berlangsung cepat, namun cepat pula
kembali pada perilaku semula jika kemampuan pemaksa menurun. Perubahan yang
dibentuk dari proses pendidikan/penyuluhan akan bersifat kekal seumur hidup dan
bahkan seringkali dapat mendorong terjadinya perubahan-perubahan lain atas
kemauan sendiri. Penyuluhan sebagai proses pendidikan memiliki arti sebagai
sistem pendidikan non formal (di luar sistem sekolah) yang terencana/terprogram,
dapat dilakukan di mana saja, tidak terikat penyelenggaraan maupun jangka
waktunya, dan disesuaikan dengan kebutuhan sasaran.

5. Penyuluhan Sebagai Proses Rekayasa Sosial


Penyuluhan merupakan proses rekayasa sosial untuk terciptanya perubahan
perilaku yang dikehendaki anggota-anggotanya, seperti tercapainya peningkatan
produksi, pendapatan/keuntungan, dan perbaikan kesejahteraan keluarga dan
masyarakatnya.
BAB III
KESIMPULAN

Pertanian merupakan salah satu sektor penting dalam kehidupan manusia.


Pertanian juga merupakan sektor penting yang mendorong perekonomian di
Indonesia. Hal ini menjadikan pertanian harus terus dikembangkan. Pengembangan
pertanian sendiri bisa meliputi sumber daya manusia dan juga teknologi. Sumber daya
manusia diharapkan memiliki pengetahuan yang luas dalam bidang pertanian.
Penyuluhan komunikasi pertanian merupakan salah satu usaha yang dapat
meningkatkan pertanian di Indonesia. Pengertian penyuluhan pertanian sendiri adalah
suatu usaha atau upaya untuk mengubah perilaku petani dan keluarganya, agar mereka
mengetahui dan mempunyai kemauan serta mampu memecahkan masalahnya sendiri
dalam usaha atau kegiatan-kegiatan meningkatkan hasil usahanya dan tingkat
kehidupannya. Adapun beberapa fungsi dari penyuluhan komunikasi pertanian yaitu
penyuluhan sebagai proses penyebarluasan informasi, penyuluhan pertanian sebagai
proses penerangan, penyuluhan sebagai proses perubahan perilaku, dan penyuluhan
pertanian sebagai proses pendidikan, serta penyuluhan sebagai proses rekayasa sosial.

Anda mungkin juga menyukai