PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
dan perilaku guna membangun kehidupan dan penghidupan petani yang lebih baik
secara berkelanjutan . Tidak bisa dipungkiri hingga saat ini penyuluh pertanian masih
menjadi tumpuan dan andalan petani sebagai sumber informasi pertanian. Begitu pun
kesempatan kerja, serta mampu memanfaatkan peluang ekonomi yang terjadi sebagai
dampak dari globalisasi . Untuk itu diperlukan sumberdaya manusia pertanian yang
berjiwa wirausaha, disiplin . Sehingga petani dan pelaku usaha pertanian lainnya
akan mampu membangun usaha tani yang berdaya guna dan berdaya saing. Salah
satu upaya untuk meningkatkan SDM pertanian, salah satunya adalah melalui
dengan jumlah penduduknya 260.580.739 jiwa (sekitar 260 juta jiwa) atau sekitar
Indonesia yang menggantungkan hidupnya dari sektor pertanian, dalam hal ini
1
perekonomian dan memiliki implikasi penting dalam pembangunan ekonomi ke
berkualitas. Lebih dari itu, tersedianya sumber daya manusia yang berkualitas
merupakan modal utama bagi daerah untuk menjadi pelaku utama, penggerak
melaksanakan segala kegiatan usaha pertanian di lahan usahanya. Hal ini hanya dapat
pendidikan non formal di luar sekolah secara efektif dan efisien di antaranya adalah
arah ini, maka peran penyuluh pertanian akan dapat melakukan pendekatan secara
penuh keakraban sehingga proses penerapan materi penyuluhan kepada petani akan
diukur sejauh mana petani yang dibina tersebut telah berhasil dalam menyerap
informasi serta mampu mengoptimalkan materi yang diterima petani dari penyuluh
pertanian untuk digerakkan pada arah sumber daya teknologi dan input secara lebih
keterampilan serta merubah sikap dan perilaku petani beserta keluarganya dari
tradisional menjadi dinamis rasional. Agar tujuan tersebut dapat dicapai maka perlu
2
digiatkan pelatihan dan program penyuluhan yang dilakukan oleh penyuluh pertanian
yang tidak mudah untuk dipecahkan khususnya di daerah kita sendiri yang memiliki
merupakan kegiatan penting dan strategis yang tidak dapat terpisahkan dari
usaha tani yang dijalankan para petani/kelompok tani. Salah satu indikator
Sayuran merupakan sebutan umum bagi bahan pangan asal tumbuhan yang
biasanya mengandung kadar air tinggi dan dikonsumsi dalam keadaan segar atau
namun panen sayuran pada umumnya relatif pendek (kurang dari satu tahun) dan
secara umum bukan merupakan tanaman musiman, artinya hampir semua jenis
sayuran dapat dijumpai sepanjang tahun, tidak mengenal musim. Karakteristik ini
sediit berbeda dengan jenis buah-buahan seperti mangga dan lainnya yang dijumpai
hanya pada musim-musim tertentu , yakni satu kali dalam stau tahun.
Jenis-jenis sayuran yang sering kita jumpai , baik dipasar – pasar tradisional,
maupun pasar modern meliputi, wortel, sawi, tomat, bayam, kangkung, daun bawang,
buncis, pakcoy, kentang, terung, seledri, dan jenis lainnya. Sebutan untuk beraneka
3
jenis sayuran disebut sebagai sayur- sayuran atau sayur – mayur. Sejumlah jenis
sayuran dapat dikonsumsi dengan mentah atau tanpa dimasak adapula sayuran yang
dimasak lalu dimakan adapun juga sayuran yang dikukus untuk dikonsumsi
Indonesia dengan jumlah penduduk lebih dari 250 juta, yang tentunya tidak
sektor pangan. Indonesia adalah negara yang luas akan lahan dan daerah yang tropis
cocok untuk bercocok tanam berbagai macam sayuran. Salah satu contoh tanaman
sayuran di Indonesia yang sangat banyak adalah sawi. Sawi adalah salah satu jenis
tanaman sayuran yang mengandung manfaat sangat baik untuk menghilangkan rasa
gatal pada tenggorokan saat menderita batuk. Sawi mengandung berbagi vitamin
seperti vitamin A, vitamin B , dan vitamin C, sawi juga mengandung protein, lemak,
dan karbohidrat.
1. Bagaimana profil desa dan kelompok tani Pelangi di Desa Karya Indah?
2. Bagaimana permasalahan Kelompok tani Pelangi di Desa Karya Indah?
3. Bagaimana media penyuluhan kelompok tani Desa Karya Indah?
4. Bagaimana perencanaan penyuluhan pertanian?
Secara umum tujuan penelitian atau penyuluhan ialah agar dapat mengetahui
4
1. Untuk mengetahui bagaimana profil desa dan kelompok tani Desa Karya Indah.
2. Untuk mengetahui Permasalahan yang dihadapi kelompok tani Pelangi di Desa
Karya Indah.
3. Untuk mengetahui bagaimana media penyuluhan kelompok tani Desa Karya
Indah.
4. Untuk mengetahui Bagaimana perencanaan penyuluhan pertanian.
mempelajari sistem dan proses perubahan pada individu serta masyarakat agar dapat
terwujud perubahan yang lebih baik sesuai dengan yang diharapkan (Setiana, 2005).
5
Penyuluhan pertanian merupakan pendidikan non formal bagi petani beserta
keluarganya yang meliputi kegiatan dalam ahli pengetahuan dan keterampilan dari
penyuluh lapangan kepada petani dan keluarganya berlangsung melalui proses belajar
bisa berkomunikasi secara efektif dengan petani sehingga dapat mendorong minat
belajar mereka dan harus berorientasi pada masalah yang dihadapi oleh petani, sesuai
15/2006 dalam Mardikanto (2009) adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama
serta pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan
pandangan hidup atau landasan pemikiran yang bersumber pada kebijakan moral
tentang segala sesuatu yang akan dan harus diterapkan dalam perilaku atau praktek
6
Penyuluhan pertanian harus mengacu pada kebutuhan sasaran / petani yang akan
dibantu dan bukan sasaran yang harus mengikuti keinginan penyuluh pertanian;
penyuluhan pertanian harus bekerja dengan masyarakat dan bukan bekerja untuk
pertanian juga mengajar masyarakat tentang apa yang diinginkannya dan bagaimana
cara mencpai keinginan tersebut. Metode yang diterapkan dalam penyuluhn pertanian
adalah belajar sambil bekerja dan mengajarkan pada petani untuk percaya pada apa
7
dua arah, saling menghormati dan saling mempercayai dalam bentuk kerjasama untuk
kegiatan pendidikan non formal dibidang pertanian agar mampu menolong dirinya
sendiri baik dalam bidang ekonomi, sosial maupun politik, sehingga dapat
sosial, pemasaran inovasi (teknis dan sosial), perubahan sosial (prilaku individu,
sehingga mampu mengembangkan usaha pertanian yang tangguh, bertani lebih baik,
berusahatani lebih mengutungkan, hidup lebih sejahtera dan lingkungan lebih sehat.
untuk: (1) membantu menganalisis situasi-situasi yang sedang mereka hadapi dan
8
masalah; (4) membantu mereka mengambil keputusan, dan (5) membantu mereka
pertanian tersebut bisa disampaikan secara langsung dan tidak langsung dengan
cetak, media audio, media audio visual dan media berupa objek fisik atau benda
yaitu:
mengembangkan usahanya.
3. Meningkatkan kemampuan kepemimpinan, manajerial dan kewirausahaan
9
5. Membantu menganalisis dan memecahkan masalah serta merespon peluang
dan tantangan yang dihadapi pelaku utama dan pelaku usaha dalam mengelola
usaha.
6. Menumbuhkan kesadaran pelaku utama dan pelaku usaha terhadap kelestarian
fungsi lingkungan.
7. Melembagakan nilai-nilai budaya pembangunan pertanian, perikanan dan
kehutanan yang maju dan modern bagi pelaku utama secara berkelanjutan.
lapangan.
2. Metode Kelompok yaitu metode yang mengarahkan sasaran kegiatannya pada
adalah bekerja bersama sasaran (klien) bukan bekerja untuk sasaran. Sasaran
penyuluh adalah kelompok-kelompok masyarakat yang berbeda dan dimulai dari apa
yang diketahui dan dimiliki oleh sasaran. Dalam melaksanakan pekerjaan harus
disampaikan harus dua arah dan masyarakat harus ikut dalam semua aspek kegiatan
10
pada minat dan kebutuhan masyarakat, organisasi masyarakat bawah, keragaman dan
masyarakat. Harus dikaji secara mendalam apa yang harus menjadi minat dan
Penyuluh pertanian harus mengetahui kebutuhan apa saja yang dapat dipenuhi dengan
ketersediaan sumber daya yang ada. Dengan demikian akan dapat diprioritaskan
(Subedjo, 2008).
11
Peran penyuluh adalah mengembangkan kekondusifan lingkungan belajar
bagi sasaran penyuluhan untuk belajar secara mandiri dan memberikan konsultasi
bagi petani atau pengusaha agribisnis lain yang memerlukan. Penyuluh berkewajiban
menyadarkan sasaran penyuluhan tentang adanya kebutuhan yang nyata (real need
atau unfelt need) menjadi kebutuhan yang dirasakan (felt need). Penyuluh harus
1. Edukasi, yaitu untuk memfasilitasi proses belajar yang dilakukan oleh para
sumber informasi dan atau penggunanya. Tentang hal ini, seringkali kegiatan
dari “dalam” seringkali justru lebih penting, utamanya yang terkait dengan
12
kebutuhan-kebutuhan masyarakat, pengambilan keputusan kebijakan dan
kebutuhan yang dirasakan oleh kliennya. Fungsi fasilitasi tidak harus selalu
atau mediator.
memberikan rujukan (masukan) kepada pihak lain yang “lebih mampu” dan
sasaran, sehingga proses penyuluhan dapat berjalan dengan lancar dan sukses.
lebih banyak pada upaya untuk bersama-sama klien melakukan penilaian (self
itu, pemantauan tidak jauh lebih berbeda dengan supervisi, bedanya adalah
13
menonjolkan peran “upaya perbaikan” sementara evaluasi, yaitu kegiatan
setelah kegiatan selesai untuk melihat hasil proses kegiatan (output) dan
berusaha tani yang lebih menguntungkan menuju kehidupan yang lebih bahagia dan
sejahtera, untuk itu seorang penyuluh pertanian dituntut untuk dapat mengembangkan
program dan materinya dlam melaksanakan penyuluhan agar kinerja penyuluh lebih
14
Secara umum pada pasal 22 ayat 1 dan 2 undang-undang No 16 tahun 2006
metode yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi petani pelaku usah pertanian.
Dalam melaksanakan profesi penyuluh pertanian, para penyuluh dapat
efisiensi para petani, penciptaan teknologi dan pengembangan infrasruktur (fisik dan
kelembagaan), untuk itu perlu adanya partisipasi petani dan semua pihak untuk
menganalisis situasi sosial teknis petani setempat. Pada saat yang lembaga-lembaga
sektor merancang model dan kegiatan pemberdayaan dengan input dari seluruh
stakeholder. Fase ini juga memberikan kesempatan untk menggali lebih dalam
(Suradisastra, 2008).
Syahyuti (2006), mengemukakan partisipasi diperlukan untuk menjamin
pada proses sosial, ekonomi dan lingkungan harus diintegrasikan dimana individu dan
lembaga saling berperan agar terjadi suatu perubahan, partisipasi telah diterima
sebagai alat yang esensial. Partisipasi juga dapat artikan sebagai keikutsertaan dalam
15
sesuatu yang ditawarkan, dalam hal ini tindakan petani untuk berpartisipasi yang
tidak lepas dari kemampuan diri serta perhitungan untung rugi dalam keadaan
sewajarnya, petani tidak akan melakukan hal-hal diluar kemampuannya atau yang
keadaan yang melekat pada dirinya (Warsito dalam Syahyuti, 2006). Oleh karena itu
barang, jasa, modal dan pemasaran. Peran petani adalah sebagai pelaku utama dan
hasil pertanian, untuk mencapai tujuan akan dihadapkan pada tantangan, peluang,
perlu dimiliki dan situasi kondisi yang kondusif yang perlu diciptakan bagi
masih berupa sumberdaya potensial, serta situasi kondisi eksternal dan internal
16
organisasi berupa sumberdaya manusia, sumber daya alam dan sumber daya buatan
yang terdiri dari sumber daya alat, bahan, dana, teknologi, manajemen dan informasi
termasuk potensi pasar lokal, inter-insuler, regional dan internasional. Tantangan ini
harus dan diwujudkan secara konsepsional, berencana dan terarah dengan penuh
sumberdaya riil dan potensial yang dimiliki unit kerja yang harus dimobilisasi dan
kendala dan mengatasi tantangan. Faktor eksternal pendukung berupa sumber daya
alam, potensi dan jaringan pemasaran dalam dan luar negeri, kebijaksanaan
dalam kewenangan pihak terkait yaitu pelaku usaha, koperasi, ososiasi, perbankan,
berbuat untuk mengatasi atau menghilangkannya. Masalah ini harus dihadapi dan
dipecahkan untuk menjamin dan memperlancar tercapainya tujuan. Masalah ini akan
terus berputar tanpa henti, bahkan akan terus meningkat secara dinamis, baik jenis,
volume dan kompleksitasnya, sejalan dan berkorelasi positif dengan tingkat kemajuan
pada tngkatan tertentu akan menimbulkan keadaan baru dalam uoaya memutar roda
pembangunan yang akan bergulir sampai titik akhir. Masalah berada dalam batas
17
kewenangan dan kemampuan organisasi atau unit kerja untuk mengatasinya dengan
bersifat alami atau artifikal yanng tidak dapat dielakkan tetapi perlu untuk
dimanfaatkan dengan jalan menyesuaikan diri bagi kendala yang bersifat alami dan
dengan KIS (Koordinasi, Informasi, dan Sinkronisasi) bagi kendala yang bersifat
buatan dan pengaturan manusia. Kendala yang berada diluar batas kewenangan dan
unit kerja kita untuk mengatasinya sehingga mutlak perku bekerjassama ddengan
pihak yang memiliki kewenangan dan kemampuan yang berkaitan dengan kendala
yang kita hadapi, dalam suasana koordinasi yang baik dan kerjasama yang saling
menguntungkan.
2.1.7 Metode dan Teknik Penyuluhan Pertanian
Metode pertanian dapat diartikan sebagai cara atau teknik penyampaian materi
penyuluhan kepada pelaku utama dan pelaku usaha beserta keluarganya baik secara
langsung maupun tidak langsung agar mereka lebih mudah memahami dan dapat
materi penyuluhan dapat dilakukan secara sistematis, sehingga materi tersebut dapat
lingkungan dan kesempatannya berbeda-beda. Oleh karena itu perlu ditetapkan suatu
metode penyuluhan pertanian yang berdaya guna dan berhasil guna (Totok, 2009).
18
Metode Penyuluhan Pertanian adalah cara penyampaian materi (isi pesan)
keluarganya baik secara langsung maupun tidak langsung agar mereka tahu, mau dan
agar penyuluh pertanian dapat menetapkan suatu metode atau kombinasi beberapa
metode yang tepat dan berhasil guna, agar kegiatan penyuluhan pertanian yang
perilaku petani dan anggota keluarganya dapat berdaya guna dan berhasil guna
(Erwin, 2011).
dalam suatu kegiatan penyuluhan agar terciptanya kondisi yang diharapkan dari
kemampuan penerimaan panca indera dan tahapan adopsi yang meliputi kesadaran,
minat, menilai, mecoba dan menerapkan. Dasar pertimbangan pemilihan metode dan
keadaan wilayah dan kebijakan pembangunan pertanian. Ragam metode dan teknik
penyuluhan dapat didasari dari pendekatan jenis komunikasi, psikososial dan panca
19
indera. Teknik komunikasi yang bisa dilakukan pada umumnya ada tiga yaitu teknik
informasi” atau memberikan penjelasan kepada orang lain. Komunikasi ini dapat
persuasi, istilah “persuasi” atau dalam bahasa Inggris “persuation” berasal dari kata
latin persuasion, yang secara harfiah berarti hal membujuk atau meyakinkan, dan
yang ketiga adalah teknik komunikasi koersif (coersive) adalah proses penyampaian
pesan dari seseorang kepada orang lain dengan cara yang mengandung paksaan agar
masalahnya dengan bimbingan khusus dari penyuluh. Adapun jika dilihat dilihat dari
segi jumlah sasaran yang ingin dicapai metode ini kurang efektif karena terbatasnya
pada hakikatnya adalah paling efektif dan intensif dibanding metode lainnya, namun
20
Termasuk dalam metode pendekatan perorangan (Personal approach), antara lain:
kunjungan rumah, kunjungan ke lokasi atau lahan usahat tani, surat menyurat,
peternak dibimbing dan diarahkan secara kelompok untuk melakukan suatu kegiatan
yang lebih produktif atas dasar kerjasama. Dalam pendekatan kelompok banyak
manfaat yang dapat diambil, disamping dari transfer teknologi informasi juga
terjadinya tukar pendapat dan pengalaman antar sasaran penyuluhan dalam kelompok
yang bersangkutan. Metode ini lebih menguntungkan karena adanya umpan balik,
demonstrasi hasil, karyawisata, kursus tani, temu karya, temu lapang, temu usaha,
dalam jumlah yang cukup banyak. Dipandang dari segi penyampain informasi,
metode ini cukup baik namun terbatas hanya dapat menimbulkan kesadaran dan
keingintahuan semata. Hal ini disebabkan karena pemberi dan penerima pesan
cenderung mengalami proses selektif saat menggunakan media masa sehingga pesan
21
antara lain adalah rapat umum, siaran radio, kampanye, pemutaran film, penyebaran
Beragamnya metode penyuluhan bukan berarti kita harus memilih yang paling
baik dari sekian metode yang ada, tetapi bagaimana metode tersebut cocok atau
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam penyuluhan. Berikut ini beberapa
keuntungan dan kerugian dari ketiga metode tersebut (Setiana, 2005),Dapat dilihat
Menurut Sutoyo, (2001) Alat peraga adalah alat atau benda yang dapat
diamati, diraba atau dirasakan oleh indera manusia, yang berfungsi sebagai alat untuk
22
memeragakan dan atau menjelaskan uraian yang disampaikan secara lisan oleh
penyuluh guna membantu proses belajar mengajar sasaran penyuluhan agar materi
penyuluhan lebih mudah diterima dan dipahami oleh sasaran penyuluhan yang
bersangkutan. Macam alat peraga, benda yang digolongkan lagi seperti sampel,
model, specimen, barang cetakan (pamflet, leaflet, brosur, booklet, poster), gambar
yang diproyeksikan (transparansi sheet, slide film, film strip), lambang grafika, grafik
(line, bar, histogram), diagram, bagan/skema alat peraga dapat kita artikan sebagai
alat bantu mengajar yang dapat dilihat, didengar, diraba, dirasa dan dicium untuk
memperlancar komunikasi.
dengan contoh asli dan sebagainya. Tetapi dalam menggunakan alat peraga, baik
secara kombinasi maupun tunggal ada dua hal yang harus diperhatikan, yaitu :
sasaran.
1. Dapat menghindarkan salah pengertian atau salah tafsir. Dengan contoh yang
telah disebutkan tadi, kita melihat bahwa salah tafsir atau salah pengertian
Dengan memperlihatkan sprayer para petani akan lebih jelas dan mudah
23
menangkap bagaimana cara memakai sprayer itu, daripada hanya diterangkan
mengesankan.
4. Dapat menarik serta memusatkan perhatian. Pada penggunaan infokus, semua
perhatian akan tertuju pada layar saja. Apalagi kalau gambar serta serta isi
tayangan itu sangat menarik, maka perhatian sasaran akan lebih terpusat dan
tidak membosankan.
5. Dapat memberi dorongan yang kuat untuk menerapkan apa yang dianjurkan.
Alat-alat peraga dapat dibagi dalam empat golongan besar, yaitu :
1. Benda yang sesungguhnya, baik yang hidup maupun yang mati. Misalnya ikan
dalam akuarium, tanaman dalam pot, kumpulan serangga mati dalam suatu
(miniatur), sama besar (scale model) atau lebih besar. Misalnya maket (unit
pengisi, karu kilat (flash card), leaflet, folder brosur, poster, papan flanerl dan
Alat peraga yang efektif harus dapat memenuhi beberapa persyaratan adalah
sebagai berikut:
24
4. Mengesankan ketelitian
5. Menggunakan bahasa yang mudah dimengeri sasaran.
6. Mengajak sasaran untuk memperlihatkan mengingatkan, mencoba dan
ukuran relatif besar untuk ditempel di tembok, pohon atau direntangkan di pinggir
dengan adanya alat bantu akan memperlancar proses penyuluhan. Dalam penyuluhan
pertanian terdapat dua macam alat bantu penyuluhan yaitu alat bantu yang
berhubungan dengan tempat (kursi, tikar, penerangan dan lain-lain) serta alat bantu
yang berhubungan dengan penyajian pelajaran seperti visual, audio, audiovisual dan
sarana yang akan digunakan sebagai alat bantu dan alat peraga penyuluhan pertanian.
Sebagai contoh, disuatu daerah yang tidak ada listrik, tentunya sulit melakukan
LCD/Komputer dan pemutaran film kecuali jika disediakan generator listrik. Biaya
diperlukan untuk mendanai kegiatan, misalnya dari segi efisiensinya kursus tani lebih
25
kunjungan rumah atau usaha tani. Jadi ketersediaan biaya akan sangat menentukan
penyuluhan terutama alat peraga sangat membantu sasaran dalam menerima materi
yang diajarkan oleh penyuluh. Oleh sebab itu, alat peraga sangat perlu di dalam
penyuluhan. Pemilihan alat peraga ini harus disesuaikan dengan kondisi masyarakat
sasarannya serta alat peraga ini juga akan mempengaruhi proses belajar dalam
penyuluhan tersebut.
2.1.10 Ragam Alat Peraga Penyuluhan
Pelaksanaan program penyuluhan tentunya ada faktor penunjang ataupun
berbagai macam alat peraga dapat dilihat pada tabel 2.Ragam Alat Peraga
Penyuluhan.
pokok (suara, visual dan gerak : a) Media audio, b) Media cetak, c) Media visual
diam, d) Media visual gerak, e) Media audio semi gerak, f) Media audio viual diam
26
Setiap media pembelajaran memiliki karakterisktik tertentu, yang dikaitkan
atau dilihat dari berbagai segi. Karakteristik media juga dapat dilihat menurut
27
Kelemahannya : Biaya produksi relatif mahal, produksi
memerlukan waktu dan diperluka peralatan yang ti
murah .
4 Media Benda sesungguhnya, sample/Monster, Spesimen,
Penyuluhan Model, Maket, Simulasi
berupa objek fisik
Menunjukkan benda hidup secara nyata, berbentuk tiga
atau benda nyata
dimensi dan alat peraga.
Kelebihannya : Dapat menyediakan lingkungan belajar
yang amat mirip dengan lingkungan sebenarnya,
memberikan stimulasi terhadap banyak indera, dapat
digunakan sebagai latihan kerja, latihan menggunakan
alat bantu dan atau latihan simulasi.
Kelemahannya : Relatif mahal untk pengadaan benda
nyata.
audio dan visual”. Jadi media audio visual adalah menyampaikan materi yang
menggabungkan dua bentuk teknologi yaitu audio (dengar) dan visual (pandang).
Media audio visual sering disebut dengan AVA, singkatan dari Audio Visual
Aids, bisa diartikan alat pembantu atau alat peraga Audio Visual. Kemudian istilah ini
lazim disebut dengan “media audio visual”. Dalam pengertian yang luas, yang
dimaksud dengan media audio visual meliputi semua alat peraga pendidikan yang
28
2.2 Kelompok Tani
Kelompok tani adalah beberapa petani yang dibentuk atas dasar keinginan
yang sama menjadi satu kelompoktani guna meningkatkan pendapatan mereka dan
akan merubah kehidupan petani menjadi lebih sejahtera. Kelompoktani adalah petani
yang dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan kesamaan kondisi lingkungan (sosial,
ekonomi, sumberdaya) keakraban dan keserasian yang di pimpin oleh ketua (Trimo,
2006).
yang terkait secara nonformal yang terbentuk atas kesamaan kepentingan, kesamaan
20-30 orang atau disesuaikan dengan kondisi dan keadaan wilayah kerja kelompok
tidak melampaui batas administrasi desa anggota kelompok tani dapat berupa petani
dewasa dan pemuda, wanita dan pria, anggota keluarga (istri dan anak) yang berperan
Fungsi kelompok tani adalah sebagai kelas belajar mengajar, sebagai unit
produksi, sebagai wahana kerjasama. Dari uraian diatas, dapatlah dikatakan bahwa
29
kegotong-royongan berusahatani dan mengembangkan para anggotanya dalam
Ciri-ciri Kelompok tani yang kuat dan mandiri adalah sebagai berikut : (1)
Adanya rencana kerja kelompok yang disusun secara bersama-sama dan dilaksanakan
sesuai kesepakatan dan setiap akhir pelaksanaan dilakukan evaluasi; (3) Memiliki
aturan atau norma yang disepakati dan ditaati bersama; (4) Memiliki pencatatan dan
bersama disektor hulu dan hilir; (6) Dapat memfasilitasi usahatani secara komersial
dan berorientasi pasar; (7) Sebagai sumber pelayanan informasi dan teknologi untuk
antara kelompok tani dengan pihak lain; (9) Adanya pemupukan usaha baik dari iuran
penguatan kelompok dan mencapai tujuan bersama. Setiap kelompok tani memiliki
program yang berbeda dalam pelaksanaan kegiatan kelompok, tetapi memiliki tujuan
Afrizon (2009) dalam kegiatan kelompok tani, baik itu kegiatan pelatihan bagi
kelompok tani maupun kegiatan sosialisasi yang terpenting adalah adanya fasilitas
Petani-petani yang tergabung dalam kelompok tani dan semua petani pada
30
penyuluhan berupa anjuran-anjuran sampai juga akhirnya kepada petani-petani yang
bukan anggota kelompok tani, semakin banyak sasaran penyuluh yang melaksanakan
petani, sehingga setiap kali petani sendirilah yang merasa perlu untuk hadir dalam
acara-acara penyuluhan dan tidak perlu harus merasa dipaksa atau diharuskan oleh
pihak lain berarti semakin sering mereka menghadiri acara penyuluhan maka semakin
merupakan tanaman yang habitatnya di tempat berair. Tanaman kangkung sering kali
diolah sebagai masakan, ada yang dijadikan sayuran dan ada yang ditumis sebagai
cah.
31
Kelas : Magnoliapsida ( Berkeping dua / dikotil )
Ordo : Solanales
Famili : Convovulceae
Genus : Ipomea
Akar adalah bagian tanaman yang berfungsi menyerap air danzat makanan
dari dalam tanah, kemudian diangkut ke bagian atas tanaman. Sistem perakaran
ke segala arah. Akar kangkung mampu menembus tanah hingga kedalam 60 cm, dan
B. Batang
danbanyak mengandung air. Batang ini berbuku-buku, dan dari buku-buku ini sering
kali muncul akar. Batang kangkung mempunyai sistem percabangan yang banyak,
32
C. Daun
Dibagian ketiak daun kangkung terdapat mata tunas yang dapat tumbuh menjadi
percabangan baru. Bentuk daun kangkung pada umumnya meruncing, meskipun ada
yang tumpul. Permukaan daun bagian atas berwarna hijau tua sedangkan bagian
terompet. Daun mahkota bunga berwarna putih atau merah. Buah kangkung
berbentuk bulat oval yang berisi tiga butir biji didalamnya, seolah-olah buahnya
melekat pada bijinya. Warna buah kangkung muda adalah hiaju, dan akan menghitam
jika sudah tua. Buah ini berukuran kecil, sekitar 10 mm dan umurnya tidak lama.
daun atau bunganya sebagai bahan pangan (sayuran), baik segar maupun diolah. Sawi
mencakup beberapa spesies Brassica yang kadang-kadang mirip satu sama lain.
rapa kelompok parachinensis, yang disebut juga sawi bakso, caisim, atau caisin).
Tanaman Sawi Atau yang biasa disebut Brassica juncea L Adalah salah satu jenis
tanaman sayuran yang mana bisa dipanen dalam semusim. Sami masih berkerabat
dekat dengan tanaman kubis-kubisan seperti, lobak, brokoli dan juga kubis bunga.
33
Sawi merupakan tanaman sayuran yang dimanfaatkan daunnya dimana
didalam daunnya memiliki kandungan vit dan gizi yang tinggi yang bisa
dimanfaatkan untuk kesehatan tubuh. Selain itu, terdapat pula sawi putih (Brassica
rapa kelompok pekinensis, disebut juga petsai) yang biasa dibuat sup atau diolah
menjadi asinan. Jenis lain yang kadang-kadang disebut sebagai sawi hijau
oleracea kelompok alboglabra) adalah sejenis sayuran daun lain yang agak berbeda,
karena daunnya lebih tebal dan lebih cocok. Selain itu Sawi sendok (pakcoy atau bok
choy)
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliophyta
Ordo : Capparales
Familia : Brassicaceae
Genus : Brassica
34
Spesies : Brassica juncea L.
A. Akar
Akar pada tanaman sawi merupakan akar bercabang dan akar tunggang yang
memiliki bentuk yang bulat dan menyebar di permukaan tanah, biasanya akar dapat
menembus tanah dengan kedalaman 30-50 cm. fugsinya yaitu untuk menyerap hara
B. Batang
Batang pada tanaman sawi biasanya beruas dan memiliki batang yang pendek.
batang sawi memilifi peraan sebagai penopang dan menyangga berdirinnya daun sawi
di atasnya. sedangkan daun sawi itu sendiri memiliki tangkai yang berbentuk pipih.
C. Daun
Daun pada tanaman sawi berbentuk lonjong dan memanjang, lebar dan
memiliki warna hijau muda hingga hijau tua dan tidak memiliki bulu. tanaman sawi
memiliki tangkai daun yang pendek hingga panjang tergantung jenis tanaman
sawinya.
D. Bunga
dan memiliki banyak cabang. Tanaman sawi memiliki bunga dari empat kelopak
35
daun, empat mehakota bunga yang memiliki warna kuning cerah, empat helai benang
sari dan satu buah pitik yang berongga dua. sedangkan dalam proses Penyerbukan
tanaman ini dilakukan secara alami dengan vabtuan angin dan binatang kecil sekitar.
Tanaman ini memiliki buah dengan bentuk bulat sampai lonjong, memiliki
warna keputihan hingga kehijauan, dan dalam satu buah memiliki biji 2-8 butir biji.
Biji berbentuk bulat dan kecil dan memiliki warna coklat hingga kehitaman, memiliki
Hama dari jenis serangga dan penyakit merupakan kendala yang dihadapi
oleh setiap para petani yang selalu mengganggu perkembangan tanaman budidaya
dan hasil produksi pertanian. Hama dan penyakit tersebut merusak bagian suatu
memiliki nama latin Phyllotreta striolata yang memiliki ukuran tubuh sekitar 1,9 -
36
2,5 mm. Warna tubuh kumbang lenting adalah hitam dan kuning. Keberadaan hama
kumbang lenting sangat merugikan petani karena hama ini dapat menyebabkan
Hama, baik dalam bentuk ulat atau imago yang merusak tanaman untuk areal
kecil biasanya hanya dikumpulkan atau dibunuh dengan tangan. Cara ini memang
yang paling aman dan mudah dilakukan tetapi hanya terbatas pada area yang sempit.
Sedangkan dalam satu area pertanian yang luas, penerapan cara ini akan memakan
37
B. Pengendalian dengan Perangkap Lampu atau Cahaya
Alat ini tentu hanya dapat digunakan sebatas pada serangga yang tertarik pada
cahaya. Lampu dipasang di suatu tempat yang strategis untuk dikunjungi oleh
serangga target. Pada bagian bawahnya diletakkan panci berisi air yang dicampur
jatuh dan tertampung pada panci yang berisi air dan minyak atau perstisida.
preferensi serangga terhadap suatu warna tertentu. Warna dan kekontrasan warna
menyatakan bahwa tiga karakter visual tanaman yang menyebabkan suatu tanaman
dipilih oleh serangga untuk meletakkan telur atau makan adalah ukuran, bentuk dan
38
kualitas warna tanaman. Selain itu, serangga memiliki spektrum warna yang berbeda
dengan manusia. Hal ini didukung oleh pendapat Meyer (2006) bahwa kebanyakan
serangga hanya memiliki dua tipe pigmen penglihatan, yaitu pigmen yang dapat
menyerap warna hijau dan kuning terang serta pigmen yang dapat menyerap warna
tumbuhan (OPT). Makhluk hidup dalam kelompok ini diistilahkan juga sebagai
musuh alami, seperti predator, parasitoid, patogen. Dalam hal penggunaan dan
termasuk yang bersel tunggal, virion, dan bahan genetik. Tujuan pengendalian adalah
39
E. Pengendalian Hama Secara Kimiawi
pertumbuhan hama tanaman menggunakan zat kimia pembasmi hama tanaman yaitu
pestisida. Pengendalian hama ini biasa dilakukan dengan penyemprotan zat kimia
pada bagian tumbuhan. Pengendalian hama ini sering dilakukan oleh petani. Olehnya
kimiawi yakni dengan pestisida. Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan
Cara kerja pestisida nabati sangat spesifik, yaitu: (1) merusak perkembangan
telur, larva dan pupa. (2) menghambat pergantian kulit. (3) mengganggu komunikasi
serangga betina. (6) mengurangi nafsu makan. (7) memblokir kemampuan makan
Keunggulan pestisida nabati adalah: (1) murah dan mudah dibuat sendiri oleh petani.
(2) relatif aman terhadap lingkungan. (3) tidak menyebabkan keracunan pada
tanaman. (4) sulit menimbulkan kekebalan terhadap hama. (5) kompatibel digabung
40
dengan cara pengendalian yang lain. (6) menghasilkan produk pertanian yang sehat
(sprayer) gendong seperti pestisida kimia pada umumnya. Namun, apabila tidak
dijumpai alat semprot, aplikasi pestisida nabati dapat dilakukan dengan bantuan kuas
penyapu (pengecat) dinding atau merang yang diikat. Caranya, alat tersebut
dicelupkan kedalam ember yang berisi larutan pestisida nabati, kemudian dikibas-
semprot harus diarahkan ke bagian tanaman dimana jasad sasaran berada. Apabila
“Orang luar” ini bisa para pegawai pemerintah, anggota LSM, orang-orang perguruan
Tinggi dst. PRA itu sendiri menurutnya adalah metode yang mendorong masyarakat
mereka sendiri, wilayahnya sendiri yang berhubungan dengan hidup mereka sehari-
hari agar dapat membuat rencana dan tindakan yang harus dilakukan, dengan cara
41
Berikut ini ada sekurang-kurangnya 11 prinsip PRA yang aplikasinya akan
masyarakat memiliki kemampuan tidak hanya ekonomi akan tetapi juga sosial
politik.
3. Masyarakat sebagai pelaku, orang luar se bagai fasilitator : Posisi orang luar
hubungan antar orang luar yang berperan sebagai fasilitator dengan kelompok
dengan metode PRA ini lebih berorientasi pada pemecahan masalah secara
praktis.
42
9. Keberlanjutan : Dalam kehidupan masyarakat maslsah ekonomi itu
berkembang terus, artinya selama manusia itu ada maka masalah tidak akan
pernah selesai. Oleh karenya rogram yang di rancang oleh masyarakat untuk
manusiawi, oleh sebab itu perencanaan program jangan terlalu sulit sehingga
hal yang bersifat coba-coba akan tetapi telah mempertimbangkan banyak hal
keterbukaan atas tanggapan orang lain terhadap kegiatan PRA ini sangat positif
sebab disadari bahwa disetiap metode tidak ada yang berlangsung dengan
sempurna.
Metode PRA dikembangkan berdasarkan atas prinsip dan teknik yang harus
dikuasai oleh para fasilitator atau pemandu seperti halnya bagaimana pemandu
kata PRA bukan sesuatu harga mati, yang penerapannya banyak improvisasi sesuai
dengan kondisi masyarakat yang ada. Dalam PRA, penggalian informasi selain
kelompok untuk membahas tema tertentu secra terarah (focus) dalam suasana rileks,
informal dan partisipatif. Dalam FGD yang dimaksud kelompok adalah para
pemangku kepentingan yang memenuhi kirteria yang telah ditentukan. Selain itu
43
FGD dapat dilakukukan pada kelompok petani yang mewakili kelompoknya. Proses
FGD difasilitasi oleh seorang moderator dan seorang notulen. Fasilitator mempunyai
tugas utama untuk memandu kelompok diskusi agar proses FGD berjalan dengan
baik.
44
III. METODE PENELITIAN
Alasan pemilihan kelompok tani di Kelurahan Karya Indah adalah karena melihat
Karya Indah bisa terpecahkan dan dipilih kelompok tani di Kelurahan Karya Indah
sebagai sample karena mempunyai banyak jumlah petani dan kelompok tani yang
terbilang masih kurang bagus menjadi salah satu kendala dalam pertanian tersebut.
dengan masalah yang akan diteliti. Pengambilan sampel untuk kelompok tani
satu atau dua orang sampel,tetapi karena dengan dua orang sampel belum merasa
lengkap terhadap data yang diberikan, maka peneliti mencari responden lain yang
dipandang lebih tahu dan dapat melengkapi data yang diberikan dari dua orang
sampel sebelumnya.
masalah yang dihadapi petani, lokasi petani, jumlah petani, dan lain-lain, yang mana
45
pertimbangan ini sesuai dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian kualitatif,
pengumpulan data dilakukan pada kondisi yang alamiah, sumber data dan teknik
wawancara langsung terhadap pihak terkait. Data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah Data Primer. Data primer diperoleh langsung dari anggota kelompok tani
Data yang terkumpul diolah terlebih dahulu agar data-data tersebut lebih
sederhana dan rapi sehingga dalam penyajiannya nanti memudahan dalam melakukan
data secara deskriptif. Seperti : profil petani dan permasalahan yang dihadapi oleh
petani.
digunakan dalam penelitian ini maka perlu dilakukan pembatasan dengan pedoman
pada teori yang dipakai pada daerah penelitian serta masalah yang akan diteliti.
46
1. Fungsi penyuluhan pertanian adalah orang yang melaksanakan tugas untuk
informasi utama bagi petani dan sebagai jembatan penghubung antara lembaga
penelitian dengan petani yang memiliki peran sebagai pendidik, pemimpin dan
atau motivasi kepada para petani agar mau mengubah pola pikirnya, cara
kerjanya, dan cara hidupnya dengan cara-cara yang lebih baik lagi dan sesuai
yang aktif melakukan dan mengelola usaha dibidang pertanian yang tergabung
dasar kesadaran dan kepentingan bersama dan terdiri dari sekumpulan petani dan
kembangkan kerjasama antar petani dengan pihak lainnya yang terkait dalam
47
8. Anjangsono atau kunjungan merupakan kegiatan penyuluhan pertanian yang
cara peragaan, dengan maksud agar memperlihatkan suatu inovasi baru kepada
48
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Kelompok Tani Indah, terletak di Desa Karya Indah. Desa Karya Indah
merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar,
Provinsi Riau, Indonesia. Letak Geografis Desa Karya Indah Desa Karya Indah
berbatasan dengan:
Adapun luas Desa Karya Indah adalah 160.000 km 2. Jarak Desa Karya Indah
1) Jarak Desa Karya Indah dengan pusat pemerintahan Kecamatan adalah 20 km.
2) Jarak Desa Karya Indah dengan pusat pemerintahan Kabupten adalah lebih
kurang 80 km.
3) Sedangkan jarak Desa Karya Indah dengan pusat pemerintahan Provinsi adalah
Desa Karya Indah memiliki 4 kelompok tani, salah satunya adalah Kelompok
Tani Pelangi. Kelompok Tani Pelangi berdomisili di Desa Karya Indah, RT/RW
49
jenis usaha yang berjalan di bidang budidaya tanaman pangan dan holtikultura.
Contoh budidaya tanaman pangan nya yaitu jagung, padi dll sedangkan contoh
budidaya tanaman holtikultura nya yaitu kangkung, bayam, pepaya, sawi, selada dll.
RT/RW : 36/04
Kecamatan : Tapung
Kabupaten : Kampar
Kelompok Tani Pelangi sudah berjalan selama kurang lebih lima bulan sejak
bulan Desember 2017. Dimana kelompok tani indah memiliki anggota kelompok
yang berjumlah 20 orang. Anggota kelompok yang aktif berjumlah 15 orang. Setiap
Kelompok tani Pelangi merupakan kelompok tani yang dibentuk oleh Bank
Indonesia, dimana semua modal dana (seperti : pupuk, bibit, dan peralatan tani)
berasal dari BI dan juga dalam bentuk bibit tanaman sayuran holtikultura.
50
Berdasarkan hasil kuisioner anggota kelompok tani indah, didapat beberapa
keterangan dari beberapa anggota kelompok yang dapat dilihat pada Tabel 4 berikut.
Tabel 4 menyatakan bahwa para anggota kelompok tani Pelangi memiliki rata
- rata usia yang produktif, dimana umur sangat mempengaruhi diri seseorang dalam
berbagai faktor, seperti kemampuan fisik yang berguna untuk mengasilkan sesuatu
inovasi baru. Menurut simanjuntak dalam Yasin (2003), bahwa penduduk yang
berada pada kisaran umur 15-54 tahun tergolong pada tenaga kerja produktif,
sedangkan umur 0-14 tahun dan >54 tahun tergolong tenaga kerja tidak produktif.
51
Gambar 4 . Grafik pendidikan petani
tingkat pendidikan yang rendah dapat menurunkan produktifitas tenaga kerja yang
akan dicapai serta pendapatan yang diperoleh juga rendah, pada akhirnya akan
disamping membutuhkan tingkat usia yang masih produktif, tetapi juga memerlukan
tingkat pendidikan yang tinggi. Ternyata para petani di Kelompok Tani Indah rata-
rata memiliki pendidikan yang relatif rendah. Hal ini dapat disimpulkan karena
hampir setengah dari anggota kelompok tidak mengenyam pendidikan yang layak.
52
SMA yang hanya 13,33% disbanding kan dengan tingkat pendidikan yang lain yang
Para petani yang merupakan anggota Kelompok Tani Di Pelangi Desa Karya
Indah, rata-rata memiliki luas lahan berkisar antara ± 2500m2 – 5000m2. Lahan yang
mereka garap tidak sepenuhnya lahan yang mereka miliki. Lahan tersebut merupakan
lahan pinjaman yang dipinjamkan oleh pemilik tanah yang memiliki lahan yang luas
dan belum ada keinginan untuk membangun. Saat pemilik tanah membutuhkan lahan
mereka untuk keperluannya, maka para petani harus bersiap-siap menyerahkan lahan
yang telah mereka garap. Luas keseluruhan lahan yang mereka garap adalah seluas
39.700 m2. Letak lahan dari para anggota terpisah-pisah. Jarak lahan petani satu
dengan petani lain dapat dikatakan cukup jauh. Hal ini dikarenakan letak rumah para
petani yang memang berjauhan satu sama lain. Hamparan lahan salah satu anggota
pada Gambar 6.
53
.
tanaman pangan seperti jagung. Tanaman sayuran yang mendominasi seperti sawi,
pakcoy, bayam merah, bayam hijau, selada, dan kangkung pada Gambar 7 berikut.
54
Kelompok tani merupakan salah satu organisasi dimana para anggota terdiri
dari para petani. Biasanya sebuah organisasi memiliki struktur seperti ketua, wakil
ketua, sekretaris dan bendahara serta seksi – seksi kepengurusan sesuai kebutuhan.
Jika sebuah organisasi memiliki jumlah anggota kelompok yang banyak ,itu berarti
ialah salah satu dari pemimpin organisasi Kelompok Tani Pelangui. Perkumpulan
kelompok tani ini dilakukan sebulan sekali pada setiap tanggal 5. Bagi anggota yang
tidak hadir dalam 3 kali pertemuan berturut – turut, maka dianggap mengundurkan
diri dari keanggotaan. Kelompok Tani Pelangi tentu memiliki absen atau daftar
kehadiran keanggotaan yang dijalankan setiap kali pertemuan, seperti pada Gambar 6.
dalam menjalankan usaha tani selama satu bulan.biasanya setiap pertemuan dipimpin
oleh Ketua Kelompok tani Dengan begitu, permasalahan dapat dipecahkan dan
55
diselesaikan secara bersama – sama dan dapat membantu perekonomian petani.
Stuktur organisasi kelompok tani Pelangi dapat dilihat pada Gambar 9 berikut
Media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan sasaran yang dapat
merangsang untuk belajar. Sedangkan ”penyuluhan” berasal dari kata ”suluh” yaitu
sesuatu yang digunakan untuk memberi penerang. Jadi media penyuluhan adalah
suatu benda yang dikemas sedemikian rupa untuk memudahkan penyampaian materi
kepada sasaran, agar sasaran dapat menyerap pesan dengan mudah dan jelas.
Media memiliki peran yang sangat penting dalam penyuluhan yang akan
dilaksanakan. Adapun manfaat media penyuluhan terbagi menjadi tiga, yaitu Peranan
Media Penyuluhan Pertanian Sebagai Media Belajar, dan Peranan Media Penyuluhan
sebuah perubahan sikap para petani, maka harus menentukan media yang tepat untuk
sasaran. Dapat dilihat beberapa jenis media penyuluhan pada Gambar 10 berikut.
56
Gambar 10. Jenis jenis Media Penyuluhan
4 yaitu benda sesungguhnya dan tiruan, tercetak, audio, dan audio visual. Jenis media
yang telah diaplikasikan pada kelompok tani Pelangi adalah adalah benda
Media penyuluhan, benda atau alat yang akan dijadikan contoh dalam
meningkat dengan adanya benda atau alat yang terpampang nyata dihadapan mereka.
Kemudian para petani mengaplikasikan secara langsung alat dan media yang mereka
lihat, serta dapat merasakan langsung manfaat dari benda dan alat yang diperagakan.
57
Adapun alat dan bahan yang telat diperagakan kepada kelompok tani Pelangi, dapat
adalah pencampuran bahan-bahan dalam gelas ukur kecil, antara exstrak daun
pembuatan pestisida nabati daun papaya yang sesuai dengan media penyuluhan.
4.3.2 Tercetak
Selain bahan dan alat yang nyata, media cetak juga dapat digunakan dalam
penyuluhan. Penyebaran media cetak, tergolong dalam penyebaran yang cepat, hal ini
dikarenakan dari seorang petani ke petani lain dapat dengan mudah membagikan
media cetak yang telah diberikan. Media cetak dapat berupa poster, diagram, brosur,
Media cetak yang diterapkan pada kelompok tani Pelangi berupa brosur.
Diharapkan dengan pemberian media cetak, para petani dapat menyebarkan informasi
yang telah mereka dapat kepada petani lainnya. Brosur yang digunakan dapat dilihat
58
Gambar 12. Media Cetak Berupa Brosur Tentang Pengetahuan Hama.
tersebut. Dimana keberadaan kumbang lenting menjadi momok bagi para petani yang
memiliki usaha tani khususnya dalam pertanian sayur seperti sawi pakcoy.
59
4.4.1 Program Penyuluhan
2005).
lebih terarah pada usaha tani yang meliputi perubahan pengetahuan, kecakapan, sikap
dan sikap. Dengan berubahnya perilaku petani dan keluarganya, diharapkan dapat
60
Program penyuluhan jangka panjang adalah program yang dilakukan oleh
penyuluh dalam kurun waktu satu tahun. Dalam kurun waktu tersebut dapat
dilakukan 6-12 kali penyuluhan. Tujuan jangka panjang yaitu tujuan untuk
memanfaatkan sarana pertanian yang digunakan secara efektif dan efisien untuk
memperoleh hasil yang baik, dengan bertani lebih baik diharapkan dapat
didalamnya.
Program penyuluhan yang telah diterapkan pada kelompok tani Pelangi adalah
serangan hama dengan penggunanan pestisida yang ramah lingkungan, efektif dan
murah. Program penyuluhan jangka pendek dipilih karena keterbatasan waktu yang
61
Perencanaan adalah suatu proses pengambilan keputusan yang berdasarkan
merupakan factor yang sangat penting dalam melaksanakan penyuluhan. Hal ini
dikarenakan, sebuah penyuluhan tidak akan terlaksana dengan baik, jika tidak ada
4.5 Penyuluhan
merupakan sistem pendidikan di luar sekolah (pendidikan non formal) bagi petani
pembangunan pertanian. Oleh karena itu penyuluhan pertanian adalah suatu upaya
62
untuk terciptanya iklim yang kondusif guna membantu petani beserta keluarga agar
dapat berkembang menjadi dinamis. Selain itu, agar mampu untuk memperbaiki
kehidupan dan penhidupannya dengan kekuatan sendiri dan pada akhirnya mampu
pokoknya . Tugas pokoknya (menyuluh) tidak akan berhasil dengan baik bila
diuraikan ini. Banyak ahli menjelaskan peran-peran tambahan lainnya penyuluh ini
menyebutkan :
1) Penyuluh sebagai inisiator, yang senantiasa selalu memberikan gagasan atau ide-
ide baru.
2) Penyuluh sebagai fasilitator, yang senantiasa memberikan jalan keluar atau
sebagainya.
3) Penyuluh sebagai motivator, penyuluh senantiasa membuat petani tahu, mau dan
mampu.
4) Penyuluh sebagai penghubung:
Penghubung dengan pemerintah
Penyuluh sebagai penyampai aspirasi masyarakat tani (sebagai contoh dalam
63
Penyuluh sebagai penyampai kebijakan dan peraturan-peraturan yang
masalah, sebab yang ada di usahatani dan di keluarga tani mampu menganalisa
usaha tani, mereka sudah banyak mengalami kendala. Salah satu kendala yang
mereka hadapi adalah serangan hama. Untuk membasmi dan meminimalisir serangan
hama dan penyakit tersebut, perlu diketahui ciri – ciri, jenis dan cara
64
kumbang daun, ulat grayak ,trips, dan jamur yang banyak terdapat pada tanaman
hortikultura.
indah. Hal ini dikarenakan, kumbang daun menyebabkan kerugian yang sangat besar
bagi usaha tani mereka karena kumbang daun ini menyebabkan daun-daun pada
ada baiknya mengenal terlebih dahulu bagaimana deskripsi tentang hama tersebut,
urutan terbesar dari spesies dalam Kelompok hewan, bahkan lebih besar dari semut!
Coleoptera datang dalam segala bentuk, ukuran dan warna. Ada sekitar 350.000
65
spesies bernama kumbang di dunia dan lebih banyak spesies yang tetap tidak
disebutkan namanya dan belum ditemukan. Empat puluh persen dari seluruh spesies
serangga adalah kumbang dijelaskan dan spesies baru sering ditemukan. Perkiraan
Tubuh seorang Coleoptera mirip dengan serangga lain dan terdiri dari tiga bagian
utama: Kepala, dada dan perut. Kumbang daun adalah serangga kecil yang
merupakan anggota suku Psyllidae. Serangga ini hidup dengan memakan bagian dari
tumbuhan seperti daun, sehingga beberapa jenisnya dikenal menjadi hama berbahaya.
yang sangat besar pada petani, salah satunya adalah penurunan kualitas hasil produk
tani dan harga jual yang tidak semestinya. Untuk itu, perlu diketahui ciri tanaman
yang terserang kutu loncat, agar pengendalian dapat dilakukan sejak dini, sehingga
dari ordo Hemiptera yang baru menetas biasanya memiliki penampilan yang sama
dengan induknya, namun ukuranya lebih kecil dan tidak besayap. Fase anakan ini
dikenal dengan nama nimfa. Nimfa Hemiptera ini kemudian melakukan pergantian
kulit berkali-kali hingga akhirnya menjadi dewasa tanpa melalui fase kepompong.
membuahi telurnya dan berkembang biak, namun kutu daun atau afid yang juga
66
merupakan anggota Hemiptera bisa melakukan partenogenesis (melahirkan tanpa
kawin) sehingga mereka tetap bisa berkembang biak tanpa harus kawin lebih dulu.
dingin seperti wilayah kutub. Cara hidup mereka yang beragam membuat persebaran
mereka begitu luas. Beberapa anggota Hemiptera seperti walang sangit dan tonggeret
hidup pada tanaman dan menghisap sarinya. Kepik pembunuh juga hidup di antara
Hemiptera seperti kutu busuk diketahui hidup sebagai parasit dan menghisap darah
hewan yang lebih besar. Anggota Hemiptera lainnya juga diketahui hidup di air,
misalnya anggang-anggang dan kepik air raksasa. Salah satu anggang-anggang dari
genus Halobes bahkan diketahui hidup di air asin. Adapun ciri tanaman yang
yang terserang akan mengalami panen dengan hasil rendah hingga gagal panen
B. Cara Pengendalian
pengendlian dengan menggunaka pestisida nabati dan juga sanitasi pada lahan. Dalam
mengendalikan kumbang daun, dapat dilakukan secara fisik, biologis dan kimia.
67
Pengendalian secara fisik,dapat dilakukan dengan cara membersihkan lahan dan
langsung membunuh kumbang daun jika terlihat.Hal ini dapat menjadi treatment awal
dengan cara membuat pestisida nabati yang terbuat dari daun pepaya, minyak tanah
dan detergen. Sedangkan secara kimia, dapat dilakukan dengan cara menggunakan
pestisida yang sesuai dengan hama sasaran dan sesuai dosis dengan catatan tidak
dilakukan secara terus menerus. Berikut adalah gambaran pengendalian hama secara
penggunaan pestisida, tetapi dampak yang ditimbulkan tidak terlalu berdampak besar
karena tidak semua hama dapat pergi setelah dibersihkan, dan jika ditangkap pun
68
Gambar 17. Pengendalian Secara Biologis
Pengendalian secara biologis memiliki dampak yang sangat bagus bagi sayurn
dan dapat mengurangi hama, serta dapat mengurangi penggunaa pestisida yang
berbahaya bagi manusia yang mengkonsumsi sayuran tersebut. Tetapi ada beberapa
69
Pengendalian secara kimia, dirasa sangat efektifdan memiliki dampak yang
bekerja dengan cepat pada hama yang menjadi sasaran, tetapi penggunaan pestisida
secara berlebihan tentu memiliki dampak yang sangat buruk bagi manusia yang
agar hama atau kutu loncat yang menjadi sasaaran tidak menjadi resisten terhadap
pestisida.
70
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Profil Desa Karya Indah yaitu Desa Karya Indah merupakan salah satu desa yang
memiliki luas sekitar 160.000 km2. Desa Karya Indah memiliki potensi pada luas
areal dan lahan pertanian yang masih cukup luas dan secara umum digunakan
ulat grayak, thrips dll dimana hama dapat menyerang tanaman petani di Desa
Karya Indah dengan jarak waktu yang relatif cepat. Selain itu Permasalahan
lainnya yaitu permasalahan pemasaran di Desa Karya Indah, dimana petani tidak
dapat menentukan harga dari tauke dan harga hasil panen yang selalu berubah.
3. Media penyuluhan pada Kelompok Tani Pelangi Desa Karya Indah Kecamatan
menggunakan brosur untuk membahas materi yang akan diberi guna membantu
tanaman holtikultura
4. Perencanaan program penyuluhan yang telah diterapkan pada kelompok tani
ini, diharapkan para petani mendapatkan pengetahuan yang baru tentang cara
71
menanggulangi serangan hama. Program penyuluhan jangka pendek dipilih karena
5.2 Saran
pemberian bantuan seperti bibit, pupuk dan saprotan terhadap keperluan yang
dibutuhkan petani.
DAFTAR PUSTAKA
72
Adi, Isbandi Rukminto. 2005. Ilmu Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial.
FISIP UI PRESS
Hoeta Soehoet, A.M. Dasar Dasar Jurnalistik. Yayasan Kampus Tercinta, IISIP.
Jakarta. 2003
Jakarta 2002
Cipta
Soeharto N.P. 2005. Program Penyuluhan Pertanian (materi dalam diklat dasar-
73
Nauri, Muhamad. 2009. Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Konversi
74