PERUBAHAN SOSIAL
Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah : Sosiologi Pertanian
Dosen Pengampu : Kausar,S.Sos,M.Si
KELAS AGRIBISNIS-B
JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS RIAU
2019
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan karunia-Nya lah
kami dapat menyelesaikan makalah Sosiologi Pertanian ini dengan tepat waktu.
Kami menyadari bahwa terdapat banyak kesalahan di dalam makalah ini. Oleh sebab
itu, kami berharap para pembaca sudi untuk memberikan kritik dan saran yang membangun
demi perbaikan makalah ini kedepannya.
Selanjutnya, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang turut
berperan dalam pembuatan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Perubahan dalam masyarakat memang sudah ada sejak zaman dahulu. Namun,
perubahan-perubahan tersebut kini berjalan sangat cepat. Perubahan sangat terikat dengan
waktu dan tempat. Akan tetapi, karena sifatnya yang berantai, perubahan akan berlangsung
secara terus-menerus.
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas maka permasalahan yang akan dibahas
dalam makalah ini adalah :
1
4. Bagaimana proses perubahan sosial?
1.3 Tujuan
Berdasarkan batasan yang telah disebutkan dalam rumusan masalah, tujuan dari
penulisan makalah ini adalah :
2
BAB II
PEMBAHASAN
Hal ini dikarenakan sifat perubahan sosial yang berantai dan saling berhubungan
antara satu unsur dengan yang unsur kemasyarakatan yang lainnya. Pengkajian mengenai
perubahan sosial relatif luas dan kompleks. Oleh karenanya, beberapa ahli sosial berusaha
mendefinisikan pengertian perubahan sosial sebagai berikut :
1. Kingsley Davis
Perubahan sosial merupakan perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan
fungsi masyarakat.
2. William F. Ogburn
Perubahan sosial adalah perubahan yang mencakup unsur-unsur kebudayaan baik
material maupun immaterial yang menekankan adanya pengaruh besar dari unsur-unsur
kebudayaan material terhadap unsur-unsur immaterial.
3. Mac Iver
Perubahan sosial adalah perubahan-perubahan yang terjadi dalam hubungan (social
relation) atau perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium) hubungan sosial.
4. Gillin
Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi sebagai suatu variasi dari cara hidup
yang telah diterima karena adanya perubahan kondisi geografi, kebudayaan material,
komposisi penduduk, ideologi, maupun adanya difusi atau penemuanpenemuan baru dalam
masyarakat.
3
5. Roucek dan Warren
Perubahan sosial adalah perubahan dalam proses sosial atau dalam struktur
masyarakat.
6. Bruce J. Cohen
Perubahan sosial adalah perubahan struktur sosial dan perubahan pada organisasi
sosial.
7. Soedjono Dirdjosisworo
Perubahan sosial merupakan perubahan fundamental yang terjadi dalam struktur
sosial, sistem sosial, dan organisasi sosial.
8. Robert H. Laver
Perubahan sosial merupakan perubahan sosial di berbagai tingkat kehidupan manusia.
Mulai dari tingkat individu hingga tingkat dunia
Bentuk perubahan sosial yang terjadi di tengah masyarakat mempunyai banyak jenis.
Ditinjau berdasarkan perubahan sifat yang terjadi, bentuk perubahan sosial terdiri atas tiga
sudut pandang yang masing-masing mempunyai bagian yang berbeda pula.
4
Pertama, dari sudut pandang waktu berlangsungnya, perubahan yang terjadi di
masyarakat dibedakan atas dua bagian yaitu perubahan bersifat lambat (evolusi) dan
perubahan yang bersifat cepat (revolusi). Kedua, dari sudut pandang ruang lingkup unsur-
unsur yang berubah, dibedakan atas perubahan berpengaruh besar dan perubahan
berpengaruh kecil. Ketiga, dari sudut pandang kehendak agen perubahan (agent of change)
dibedakan atas perubahan yang dikehendaki atau direncanakan, dan perubahan yang tidak
dikehendaki atau tidak direncanakan. Berikut merupakan penjelasan dari masing-masing
sudut pandang dalam perubahan sosial di masyarakat.
5
d. Pemimpin tersebut harus dapat menunjukkan suatu tujuan pada masyarakat. Artinya
adalah bahwa tujuan tersebut bersifat konkret dan dapat dilihat oleh masyarakat. Selain
itu, diperlukan juga suatu tujuan yang abstrak. Misalnya perumusan sesuatu ideologi
tersebut.
e. Harus ada momentum untuk revolusi, yaitu suatu saat di mana segala keadaan dan faktor
adalah baik sekali untuk memulai dengan gerakan revolusi. Apabila momentum
(pemilihan waktu yang tepat) yang dipilih keliru, maka revolusi dapat gagal.
2. Bentuk Perubahan Sosial Berdasarkan Unsur-Unsur yang Berubah
6
bawah pengendalian dan pengawasan agent of change. Secara umum, perubahan berencana
dapat juga disebut perubahan dikehendaki. Misalnya, untuk mengurangi angka kematian
anak-anak akibat polio, pemerintah mengadakan gerakan Pekan Imunisasi Nasional (PIN)
atau untuk mengurangi pertumbuhan jumlah penduduk pemerintah mengadakan program
keluarga berencana (KB).
7
Sikap tersebut merupakan salah satu sikap yang mendorong munculnya penemuan-
penemuan sosial yang membawa perubahan sosial. Hal ini dikarenakan jika hasil karya
seseorang dihargai, maka seseorang akan terpacu untuk menemukan sesuatu yang baru.
Sistem Terbuka dalam Lapisan-Lapisan Masyarakat
Sistem terbuka ini memungkinkan adanya gerak sosial vertikal sehingga memberi
kesempatan seseorang untuk maju. Adanya kesempatan untuk menaiki stratifikasi tinggi yang
disediakan oleh sistem ini mendorong seseorang melakukan perubahan menuju ke arah yang
lebih baik.
8
menjadi lebih buruk apabila yang berkuasa dalam masyarakat yang bersangkutan adalah
golongan konservatif.
9
meningkatnya angka kemiskinan. Situasi ini mengakibatkan tingginya angka kriminalitas di
kota-kota besar. Sedangkan berkurangnya penduduk karena urbanisasi mengakibatkan
kekosongan yang berakibat berubahnya bidang pembagian kerja, stratifikasi sosial, dan lain-
lain.
10
yang terjadi di Indonesia, perubahan-perubahan besar terjadi di Indonesia baik perubahan
kepala negara, wakil kepala negara, struktur kabinet sampai pada perilaku warga masyarakat.
Masyarakat menjadi lebih berani mengkritisi cara kerja pemerintah.
Peperangan
Peperangan, terutama yang melibatkan dua negara dengan segala kekuatannya, berarti
peperangan terjadi antara masyarakat yang satu dengan masyarakat lain di luar batas-batas
negara. Sebagai akibatnya, rakyat mengalami kehidupan yang penuh ketakutan, harta benda
menjadi hancur, menimbulkan kemiskinan dan tidak menutup kemungkinan menelan banyak
korban jiwa. Akibatnya struktur masyarakat pun mengalami perubahan, sebagaimana
perubahan yang terjadi pada negara Jepang setelah kalah dalam Perang Dunia II Jepang
berubah dari negara agraris militer menjadi suatu negara industri.
Menurut Alvin L. Bertrand, proses awal perubahan sosial adalah adanya komunikasi.
Melalui kontak dan komunikasi, unsur-unsur kebudayaan baru dapat menyebar baik berupa
ide-ide, gagasan, keyakinan, maupun kebendaan. Proses penyebaran unsur kebudayaan dari
satu masyarakat kepada masyarakat lainnya disebut proses difusi. Proses berlangsungnya
11
difusi akan mendorong terjadinya akulturasi, asimilasi, dan akomodasi. Berikut penjelasan
dari kesemua proses tersebut.
1. Difusi
Difusi merupakan suatu proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari orang
perorangan kepada orang perorangan yang lain, dan dari masyarakat ke masyarakat lain.
Misalnya, terdapat penemuan baru dalam suatu masyarakat, maka penemuan itu dapat
diteruskan dan disebarkan kepada masyarakat yang lain dengan cara difusi sehingga mereka
pun dapat menikmati manfaat dari penemuan baru itu. Oleh karena itu, difusi dapat menjadi
pendorong bagi tumbuhnya suatu kebudayaan dan menambah kebudayaan-kebudayaan
manusia yang telah ada.
Masuknya unsur-unsur kebudayaan baru secara difusi dapat terjadi dengan cara-cara
sebagai berikut.
a. Hubungan Simbiotik
Hubungan simbiotik adalah suatu hubungan di mana bentuk dari masing masing
kebudayaan hampir tidak berubah. Contoh: pertukaran pelajar antarnegara.
Dengan cara ini, unsur-unsur kebudayaan baru masuk ke suatu kebudayaan secara
damai. Contohnya yaitu perubahan model baju. Banyak tren-tren baju saat ini yang
dipengaruhi oleh budaya luar. Unsur-unsur asing ini diterima dengan tidak sengaja dan tanpa
paksaan.
c. Peperangan (Kekerasan)
Unsur kebudayaan baru yang dapat dimasukkan secara paksa ke dalam kebudayaan
penerimanya. Cara seperti ini dapat dilakukan dengan peperangan.
2. Akulturasi
12
3. Asimilasi
4. Akomodasi
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Perubahan sosial adalah perubahan yang berkenaan dengan kehidupan masyarakat yang
termasuk perubahan sistem nilai dan norma sosial, sistem pelapisan sosial, struktur sosial,
proses-proses sosial, pola dan tindakan sosial warga masyarakat serta lembaga-lembaga
kemasyarakatan.
2. Bentuk-bentuk perubahan sosial dapat dilihat dari tiga sudut pandang. Pertama, dari sudut
pandang waktu berlangsungnya, perubahan yang terjadi di masyarakat ada yang bersifat
lambat (evolusi) dan ada pula yang cepat (revolusi). Kedua, dari sudut pandang ruang
lingkup unsur-unsur yang berubah, ada yang perubahan kecil dan ada perubahan besar.
Ketiga, dari sudut pandang kehendak agen perubahan (agent of change), ada perubahan
yang dikehendaki atau direncanakan, dan ada pula perubahan yang tidak dikeehendaki
atau tidak direncanakan.
3. Faktor yang mendorong terjadinya perubahan sosial yaitu kontak dengan budaya lain,
sistem pendidikan formal yang maju, sikap menghargai hasil karya seseorang dan
keinginan-keinginan untuk maju, sistem terbuka dalam lapisan-lapisan masyarakat,
penduduk yang heterogen, dan ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang
kehidupan tertentu.
4. Faktor yang menghambat perubahan sosial yaitu kurangnya hubungan dengan masyarakat
lain, sikap masyarakat yang sangat tradisional, rasa takut akan terjadinya kegoyahan pada
integrasi kebudayaan, perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat, adat atau
kebiasaan, dan prasangka terhadap hal-hal yang baru atau sikap yang tertutup.
5. Faktor yang menyebabkan perubahan sosial ada dua yaitu faktor internal dan faktor
eksternal. Faktor internalnya yaitu bertambah atau berkurangnya penduduk, penemuan-
penemuan baru (inovasi), konflik dalam masyarakat, pemberontakan dan revolusi.
Sedangkan faktor eksternalnya yaitu lingkungan alam/fisik di sekitar manusia,
peperangan, dan pengaruh kebudayaan masyarakat lain.
14
6. Proses awal perubahan sosial adalah adanya komunikasi. Melalui kontak dan komunikasi,
unsur-unsur kebudayaan baru dapat menyebar baik berupa ide-ide, gagasan, keyakinan,
maupun kebendaan. Proses penyebaran unsur kebudayaan dari satu masyarakat kepada
masyarakat lainnya disebut proses difusi. Proses berlangsungnya difusi akan mendorong
terjadinya akulturasi, asimilasi, dan akomodasi.
3.2 Saran
Perubahan sosial dalam masyarakat tidak dapat dibatasi oleh ruang dan waktu,
olehnya itu kita sebagai bagian dari kelompok sosial harus berusaha mengendalikan
perubahan itu ke arah yang positif agar budaya yang terbentuk dari perubahan sosial dapat
memberikan manfaat bagi kelangsungan hidup manusia yang makmur dan damai.
15
DAFTAR PUSTAKA
Dalam social changes in yogyakarta, 1962, (new york: Cornell University Press, Ithaca), hlm
XVIII dan 379
Soekanto,soerjono,2013, Sosiologi Suatu Pengantar Edisi Revisi 45. Jakarta: Rajawali Pers
16