BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Penulisan kata berdasarkan PUEBI/Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan dibagi menjadi dua, yaitu berdasarkan gabungan
kata dan penggalan kata.
2. Singkatan ialah bentuk singkat yang terdiri atas satu huruf atau
lebih. Sedangkan, akronim ialah singkatan dari dua kata atau lebih
yang diperlakuakan sebagai sebuah kata.
3. Kata bilangan dibagi menjadi empat, yaitu:
a. Kata bilangan pasti, adalah kata bilangan yang kita
bilangan pasti adalah kata bilangan yang menyatakan
jumlah tertentu.
b. Kata bilangan nisbi, adalah kata bilangab yang tidak secara
pasti menyatakan jumlah tertentu yang dapat dinyatakan
dengan bilangan (angka) tertentu.
c. Kata bilangan pungutan, berasal dari bahasa sansekerta.
Jumlahnya sangat terbatas, begitu pula distribusi
pemakaiannya, hanya bersama kata benda tertentu dan
dalam bidang-bidang tertentu, ada pula yang menjadi
istilah.
d. Kata penggolong, dipakai jika kata bilangan jumlah
digunakan dengan kata benda yang menyatakan manusia,
binatang, atau benda-benda tertentu.
4. Kata ganti ku- dan kau- ditulis srangkaian dengan kata yang
mengikutinya, sedangkan -ku, -mu, dan -nya ditulis serangkai
dengan kata yang mendahuluinya.
Misalnya:
a. Majalah ini boleh kaubaca.
 b. Bukuku, bukumu, dan bukunya tersimpan di perpustakaan.
5. Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
Misalnya:
a. Surat itu dikembalikan kepada si pengirim.
b. Siti mematuhi nasihat sang kakak.

3.2 Saran
Untuk makalah selanjutnya dapat membahas tentang penulisan
kata sesuai dengan PUEBI/Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan.
 DAFTAR PUSTAKA
Sugiarto, Eko. 2017. Kitab PUEBI-Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.
Yogyakarta: C.V Andi Offset
Nillas, Risha dan Hayatun Nufus. 2016. Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia. Jakarta Selatan: PT. Wahyu Media
Tadjuddin, Moh. 2013. Bahasa Indonesia Bentuk dan Makna. Bandung: PT.
Alumni
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa