TINJAUAN PUSTAKA
Landbouw) oleh pemerintah Hindia Belanda, institusi yang bentuk tersebut antara
pelaksanaannya dilakukan oleh pejabat pangreh praja (PP). Pada tahun 1910 dibentuk
berperan sebagai lembaga penyuluhan pertanian yang mandiri sejak diubah menjadi
dinas pertanian provinsi terlepas dari PP pada tahun 1918 (Mardikanto, 1993).
2009). Penyuluh sebagai ujung tombak pembangunan pertanian di era Bimas telah
khususnya produksi padi, sehingga pada tahun 1984 pemerintah republik Indonesia
8
9
Hal ini terjadi karena selain terjadi perubahan struktur organisasi penyuluhan, juga
yang mudah diakses oleh petani. Pada tahun 1995 terjadi perubahan struktur
Namun demikian, kinerja kelembagaan ini pun banyak menuai kritik karena dianggap
undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang pemerintahan daerah, dimana peran penyuluh
yang sangat drastis (Suprapto, 2009). Mencermati kondisi seperti ini, pemerintah
kehutanan (RPPK) yang dicanangkan pada tanggal 15 Juni 2005 di Purwakarta oleh
presiden republik Indonesia, hingga pada tahun 2006 berhasil disahkannya Undang-
undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang sistem penyuluhan pertanian, perikanan dan
Pengertian penyuluhan dalam arti umum adalah ilmu sosial yang mempelajari
sistem dan proses perubahan pada individu serta masyarakat agar dapat terwujud
perubahan yang lebih baik sesuai dengan yang diharapkan (Setiana. L, 2005). Dalam
bukunya A.W. van den Ban dkk. (1999) dituliskan bahwa penyuluhan merupakan
10
keputusan yang benar. Penyuluhan pertanian adalah suatu upaya untuk terciptanya
iklim yang kondusif guna membantu petani beserta keluarga agar dapat berkembang
dengan kekuatan sendiri dan pada akhirnya mampu menolong dirinya sendiri
(Soeharto, N.P.2005).
keterampilan serta berdaya saing tinggi dalam menghadapi persaingan global yang
selama ini terabaikan. Dalam kaitan itu ada dua hal yang penting yang menyangkut
yaitu sumberdaya petugas dan sumberdaya petani. Kedua sumber daya tersebut
pertanian.
merupakan penyuluh PNS, swasta, maupun swadaya. Adapun yang menjadi tugas
dengan menjadi mitra kerja petani sebagai fasilitator. Dalam melakukan pilihan
inilah, petani mendapatkan bantuan dari penyuluh pertanian dan pihak lain yang
penyuluh pertanian adalah petugas yang melakukan pembinaan dan berhubungan atau
tugas ini di masa depan penyuluh harus memiliki kualitas sumberdaya yang handal,
“Penyuluhan secara sistematis adalah suatu proses yang (1). Membantu petani
menganalisis situasi yang sedang dihadapi dan melakukan perkiraan ke depan; (2).
yang khusus berkaitan dengan cara pemecahan masalah yang dihadapi serta akibat
Membantu petani memutuskan pilihan tepat yang menurut pendapat mereka sudah
optimal; (6). Meningkatkan motivasi petani untuk dapat menerapkan pilihannya; dan
dalam membentuk pendapat dan mengambil keputusan” ( Van Den Ban, et.al. 2003).
12
kesejahteraannya. Agar tujuan dapat dicapai melalui kegiatan yang tepat, maka
rumusan tujuan harus memenuhi kriteria yang baik. Kriteria tujuan yang baik adalah
kerangka jumlah dan jenis kegiatan yang dapat dicapai, memiliki jangka waktu (time
bond) sehingga dapat ditentukan lama pencapaiannya, serta menjadi "motivasi" yaitu
pernyataan tujuan harus dapat menggambarkan dengan jelas "kebutuhan" dari orang-
orang yang terlibat dalam pencapaian tujuan. Tujuan suatu kegiatan penting
dirumuskan dengan kriteria yang baik, alasannya antara lain adalah: (a) untuk
finansial, sarana dan prasarana), (c) memberikan pedoman dan arah kegiatan, (d)
serta mudah dilakukan perbaikan sebelum terjadi kesalahan yang lebih besar.
Rumusan tujuan perlu dilengkapi dengan rincian kegiatan untuk mencapai tujuan.
Jenis-jenis tujuan penyuluhan pertanian dibedakan atas dasar: (a) dampak yang
dihasilkan, (b) tingkatan tujuan, (c) waktu pencapaian, (d) komponen perilaku sasaran
yang akan diubah, dan (e) aspek usahatani. Uraian satu jenis tujuan akan selalu terkait
13
dengan uraian jenis tujuan yang lain. Dalam menetapkan tujuan penyuluhan
penyuluhan.
Petani merupakan orang dewasa yang telah memiliki karakteristik antara lain:
(a) memiliki pengalaman, (b) kematangan emosi, (c) mampu berinteraksi dengan
dewasa juga memiliki konsep-konsep yang telah melekat pada dirinya, khususnya
dalam proses belajar; yaitu konsep diri, konsep pengalaman, konsep kesiapan belajar,
dan konsep orientasi atau perspektif waktu. Dari uraian konsep orang dewasa, maka
disesuaikan dengan cara belajar orang dewasa, yaitu: (1) cara belajar yang langsung
dari pengalaman petani; (2) proses belajar yang terjadi antara penyuluh dan petani
dengan kedudukan sama; (3) proses belajar yang dikembangkan atas dasar kebutuhan
belajar akibat tuntutan situasi setempat yang terus berubah; dan (4) suatu proses
belajar yang bersifat self-learning dan kemandirian warga belajar yang berlangsung
dalam situasi kehidupan yang nyata yang dituntut untuk dapat diimplikasikan dalam
dia menjalankan perannya. Hak dan kewajiban harus saling berkaitan yang dijalankan
14
seseorang sesuai dengan ketentuan peranan yang seharusnya dilakukan dan sesuai
dengan harapan peranan yang dilakukan (Departemen Pertanian, 2009). Hal ini sesuai
merupakan agen bagi perubahan perilaku petani, yaitu mendorong petani mengubah
perilakunya menjadi petani dengan kemampuan yang lebih baik dan mampu
lebih baik. Melalui peran penyuluh, petani diharapkan menyadari akan kebutuhannya,
Peran Penyuluh
a. Pemimpin
agar mau merubah cara berfikir, cara kerjanya agar timbul keterbukaan dan mau
menerima cara-cara bertani baru yang lebih berdaya guna dan berhasil, sehingga
b. Penasehat
petunjuk dan membantu para petani baik dalam bentuk peragaan atau contoh-contoh
c. Teknisi
baik karena pada suatu saat akan diminta petani memberikan saran maupun
demonstrasi kegiatan usahatani yang bersifat teknis. Tanpa adanya pengetahuan dan
ketrampilan teknis yang baik maka akan sulit untuk memberikan pelayanan jasa
mempunyai kebebasan untuk menerima atau menolak saran yang diberikan agen
produksi pangan dalam jumlah yang sama dengan permintaan akan bahan pangan
yang semakin meningkat dengan harga bersaing di pasar dunia. Pembangunan seperti
ini harus berkelanjutan dan seringkali harus dilakukan dengan cara yang berbeda dari
cara yang terdahulu. Oleh karena itu, organisasi penyuluhan pertanian yang efektif
sangat penting di dalam situasi tersebut terutama di negara yang sedang berkembang
(Ilham, 2010).
Dalam mengembangkan tugasnya penyuluh tidak hanya berada pada satu posisi
saja tetapi penyuluh bisa menempatkan dirinya pada posisi didepan , ditengah atau
dibelakang.
16
a. Posisi Depan
b. Posisi tengah
c. Posisi belakang
petani, pengusaha pertanian dan pedagang pertanian yang mampu mengelola dan
usaha pertanian skala rumah tangga sampai menengah berbasis komoditi unggulan di
peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat, lebih dari itu akan bermuara
berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Hal ini akan bisa diwujudkan dengan
17
pembangunan pertanian bukan saja diukur dari kemampuan petani dalam memanage
usahanya sendiri, tetapi juga ketangguhan dan kemampuan petani dalam mengelola
sumberdaya alam secara rasional dan efisien, berpengetahuan, terampil, cakap dalam
membaca peluang pasar dan mampu menyesuaikan diri terhadap perubahan dunia
kemampuan tinggi. Oleh karena itu, kualitas dari penyuluh harus terus ditingkatkan
membentuk pendapat yang sehat dan membuat keputusan yang baik dengan cara
Peranan utama penyuluhan lebih dipandang sebagai proses membantu petani untuk
mengambil keputusan sendiri dengan cara menambah pilihan bagi mereka, dan
sebagai akibat rendahnya mutu pelayanan penyuluhan pertanian. Selain itu lemah dan
dirinya sebagai mitra dan fasilitator petani dengan melakukan peranan yang sesuai
antara lain sebagai: penyedia jasa pendidikan educator, motivator, konsultan dan
pendamping petani.
yang dilakukan oleh suatu masyarakat menuju kondisi yang lebih baik. Pembangunan
bukan hanya meningkatkan aspek ekonomi saja, tetapi harus dibarengi dengan
pembangunan.
pembangunan sistem dan usaha agribisnis, yang memerlukan dukungan SDM petani
yang baik. SDM petani harus mencerminkan sebagai masyarakat: (1) teknologi, (2)
terbuka dan transparan, serta (3) madani. Untuk menghasilkan SDM petani dengan
formal bagi petani agar memiliki kualitas perilaku sesuai pembangunan, sehingga
pertanian memiliki peran penting, yaitu sebagai kegiatan yang merupakan katalis,
dengan cara menyampaikan visi, misi, tujuan, strategi dan prinsip dari
pembangunan pertanian.
kuat.
3. Mendorong peran serta dan keterlibatan petani atau kelompok tani dalam
berikut:
tani dan gapoktan, produksi usaha tani dan kelembagaan ekosistem pedesaan.
Prinsip adalah pedoman atau pegangan kerja yang berupa konsep yang lebih
bersifat konkrit dan operasional untuk melakukan suatu kegiatan. Prinsip juga
21
dibandingkan falsafahnya. Tujuan atau manfaat prinsip adalah memberikan arah dan
demikian, prinsip penyuluhan pertanian adalah pedoman atau pegangan kerja yang
pertanian, yang disepakati pihak-pihak yang terkait dalam kegiatan penyuluhan (A.G
dewasa terutama untuk kegiatan penyuluhan pertanian, yaitu: (1) Orang dewasa
belajar dengan baik apabila dia secara penuh mengambil bagian dalam setiap
kegiatan, (2) Orang dewasa belajar dengan baik apabila menarik bagi dia dan ada
kaitan dengan kehidupannya sehari-hari, (3) Orang dewasa belajar dengan sebaik
mungkin apabila apa yang ia pelajari bermanfaat dan praktis, (4) Dorongan dan
semangat dan pengulangan yang terus menerus akan membantu seseorang belajar
lebih baik, (5) Orang dewasa belajar dengan sebaik mungkin apabila dia mempunyai
keterampilannya dalam waktu yang cukup, (6) Poses belajar dipengaruhi oleh
pengalaman yang lalu dan daya fikir warga belajar, (7) Saling pengertian yang baik
yang sesuai dengan ciri-ciri utama dari orang dewasa membantu pencapaian tujuan
dalam belajar.
informasi.
dan pemasarannya.
memiliki kemampuan yang lebih tinggi baik dari segi teknik bertani maupun
bermanfaat bagi petani sebagai pengguna informasi, atau bagi pihak lain yang
peran sendiri-sendiri, namun dalam menjalankan fungsi dan perannya itu harus
tercipta suatu kerja sama yang erat sehingga tujuan penyuluhan dapat dicapai.
pertanian adalah pelaku utama dan pelaku usaha. Pelaku utama adalah petani yang
satwa dan tumbuhan di dalam dan di sekitar hutan, yang meliputi usaha hulu, usaha
tani, agroindustri, pemasaran, dan jasa penunjang. Pelaku usaha adalah perorangan
warga negara Indonesia atau korporasi yang dibentuk menurut hukum Indonesia yang
kesan objek suatu kegiatan, tetapi dalam hal ini sasaran penyuluhan sudah diarahkan
untuk menjadi subjek atau orang yang mempunyai peranan utama dalam
memahami pula ciri-ciri utama sasaran penyuluhan yang sebagian besar merupakan
serta pola pemukiman masyarakat pada umumnya. Struktur fisik wilayah sasaran
berkaitan dengan ciri-ciri geografis wilayah, dari hal tersebut penyuluh dapat
menyangkut nilai-nilai, norma sosial, pola pelapisan sosial, struktur kekuasaan dan
Kelompok tani adalah gabungan dari beberapa petani yang bergabung dan
bekerjasama untuk meningkatkan skala ekonomi dan efisiensi usaha. Kelompok tani
dibentuk atas dasar (1) Kepentingan bersama antara anggota, (2) Berada pada
kawasan usaha tani yang menjadi tanggung jawab bersama diantara anggota, (3)
Memiliki kader atau pimpinan yang diterima oleh petani lainnya, (5) Mempunyai
kegiatan yang dapat dirasakan manfaatnya oleh sebagian besar anggotanya, (6)
dan pengembangan gapoktan yang kuat dan mandiri diharapkan secara langsung
sistem agribisnis, peningkatan peran, peran serta petani dan anggota masyarakat
Kelompok tani sebagai aset kelembagaan dari kementrian pertanian diharapkan dapat
dibina dan dikawal selamanya oleh seluruh komponen masyarakat pertanian mulai
dari pusat, provinsi, kab/kota hingga kecamatan untuk dapat melayani seluruh
lebih sejahtera.
kerjasama diantara sesama petani dalam kelompok tani dan antar kelompok
tani serta dengan pihak lain. Melalui kerjasama ini diharapkan usaha taninya
26
Kelompok tani dibentuk dan dipersiapkan oleh tim teknis sebagai program
gapoktan. Setelah pelatihan maka dilakukan pendampingan oleh penyuluh dan PMT
dengan maksud dan harapan dana penguatan modal usaha. Ciri-ciri kelompok tani
pemula :
b. Seluruh anggota sepakat untuk menggulirkan dana dalam bentuk simpan pinjam
serta mempunyai aturan yang disepakati dan diikuti seluruh anggota masyarakat
penambahan aset.
Kelas lanjut merupakan kelas yang lebih tinggi dari kelas pemula dimana
terbatas, dengan mempunyai nilai 251 sampai dengan 500. Cirinya, kelompok inti
Kelompok tani madya merupakan kelompok tani pemula yang dibina dan
didampingi secara baik oleh tim teknis kab/kota sehingga dapat meningkatkan tingkat
keswadayaan kepengurusan dan organisasi serta dana. Ciri-ciri kelompok tani madya
sebagai berikut :
Kelompok tani yang sudah mengelola dan menjaga pengaliran dana serta dana
keswadayaan dalam format usaha simpan pinjam. Ciri-ciri Kelompok tani utama
yaitu :
28
anggota.
dan Lembah Sabil. Di kecamatan manggeng itu sendiri terdapat 73 kelompok tani, 4
(empat) kelompok tani lanjut, 50 (lima puluh) kelompok tani pemula dan 18
dalam jumlah tahun usia responden sejak ia dilahirkan sampai tahun penelitian
dilakukan. Setiap item pertanyaan diberi skor 1-3. Dalam penelitian umur
responden ini diklasifikasikan dalam 3 kategori, yaitu: (1) muda (≤ 43) , (2)
2. Masa kerja, adalah lamanya penyuluh bekerja, pengukurannya dalam tahun sejak
dalam satu tahun. Setiap item pertanyaan diberi skor 1-3. Data hasil pengukuran
diklasifikasikan dalam 3 kategori, yaitu: (1) sedikit (< 8 tahun), sedang (9-10
3. Tingkat Pendidikan Formal, adalah jenjang ilmu tertinggi yang pernah diikuti
mengikuti pendidikan formal (yang sederajat). Setiap item pertanyaan diberi skor
1-3. Data hasil pengukuran diklasifikasikan dalam 3 kategori, yaitu: (1) rendah
(SLTA), (2) sedang (Diploma) dan tinggi (S1, D4, S2 dan S3).
kategori, yaitu: (1) rendah (5), (2) sedang (6-10) dan (3) tinggi (11-15).
pemanfaatan media oleh penyuluh. Setiap item pertanyaan diberi skor 1-3. Data
hasil pengukuran jumlah diklasifikasikan dalam 3 kategori yaitu: (1) Jarang (≤ 2),
6. Jumlah Kelompok Binaaan, adalah banyaknya kumpulan petani yang dibina oleh
penyuluh. Setiap item pertanyaan diberi skor 1-3. Data hasil pengukuran
30
diklasifikasikan dalam 3 kategori, yaitu: (1) sedikit (≤ 1-7), (2) sedang (14) dan
a. Umur
dalam jumlah tahun usia responden sejak ia dilahirkan sampai tahun penelitian
dilakukan. Setiap item pertanyaan diberi skor 1-3. Dalam penelitian umur responden
ini diklasifikasikan dalam 3 kategori, yaitu: (1) muda (≤ 43) , (2) sedang (44-49) dan
b. Tingkat Pendidikan
Semakin tinggi tingkat pendidikan kelompok tani makan akan semakin tinggi kualitas
mengikuti pendidikan formal (yang sederajat). Setiap item pertanyaan diberi skor 1-3.
Data hasil pengukuran diklasifikasikan dalam 3 kategori, yaitu: (1) rendah (SLTA),
(2) sedang (Diploma) dan tinggi (S1, D4, S2 dan S3) (Mujiburahmad, 2015).
melakukan penelitian, lamanya pengalaman diukur mulai sejak kapan kelompok tani
beban yang dipikul oleh kelompok tani yang ditandai dengan semakin banyak
anggota keluarga semakin berat juga beban yang diperoleh (Siregar, 2013).
terwujudnya kelompok tani yang dinamis, dimana para petani mempunyai disiplin,
serta dalam upaya meningkatkan skala usaha dan peningkatan usaha kearah yang
lebih besar dan bersifat komersial, kelompok tani dapat dikembangkan melalui
akan program, berlanjut pada kajian keadaan pedesaan secara partisipatif dan
diperkuat ketika masyarakat merasa mereka perlu berbagi tugas dan tanggung jawab
a. Pengalaman bertani
c. Prestasi Kelompok
tertentu
Adapun yanag menjadi skala instrumen dalam penelitian ini adalah skala
likert. Menurut Riduwan dan Akdon (2007) pengertian Skala Likert adalah skala yang
didasarkan pada ranking yang diurutkan dari jenjang yang lebih tinggi sampai jenjang
terendah atau sebaliknya. Dengan skala likert, maka variabel yang akan dijabarkan
menjadi indikator variabel. Indikator yang terukur ini dapat dijadikan sebagai titik
tolak dalam pembuatan pertanyaan dan pernyataan yang perlu dijawab oleh
responden.
No Instrumen Skor
1 Sangat mudah/sangat setuju/Sangat positif 5
2 Mudah/Setuju/Postif 4
3 Sedang/Ragu-ragu/Netral 3
4 Sulit/Tidak Setuju/Negatif 2
5 Sangat Sulit/Sangat Tidak Setuju/Sangat Negatif 1
Sumber : Sugiyono (2009).
Kabupaten Pidie Provinsi Aceh. Dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat
berada dalam kategorirendah. Hal ini disebabkan oleh rendahnya beberapa aspek
adalah: masakerja, dan jumlah kelompok binaan, sedangkan yang tidak berhubungan
adalah: umur, tingkat pendidikan formal, motivasi kerja dan pemanfaatan media.
keterjangkauan daerah tempat bekerja dan tingkat partisipasi aktif petani. Faktor
Hasil dari penelitian Fadila Ayu Larasati dengan judul Peran Penyuluh
Lampung Tengah. Berdasarkan hasil analisis diperoleh tingkat peran pksm dalam
di Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, kabupaten Serdang Bedagai dan Desa
Utara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Ada perbedaan nyata antara Peran
di Desa Lubuk Bayas, dan Desa Karang Anyar. (2) Ada perbedaan nyata Dampak