Oleh
Winengsih Sri Rahayu
2114211012
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2023
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Petani adalah pelaku utama dalam kegiatan produksi pertanian serta bagian
dari masyarakat Indonesia yang perlu ditingkatkan kesejahteraan dan
kecerdasannya, salah satu upaya peningkatan kecerdasan tersebut
dilaksanakan melalui kegiatan penyuluhan. Dengan adanya penyuluh
diharapkan semua informasi pertanian yang berkembang dapat diserap dan
diterima oleh petani, semakin banyak informasi yang dimanfaatkan oleh
petani maka semakin efektif penyuluhan tersebut (Mushero, 2008).
B. Rumusan Masalah
A. Landasan Teori
1. Penyuluhan Pertanian
2. Petani
4. Persepsi
Penyuluh Pertanian
Peran Penyuluh
Petani
3. Peranan Penyuluh
Keterangan
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
e = nilai kritis
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petani yang ada di Desa Mekar
Jaya, populasi petani yang ada di Desa Mekar Jaya adalah sebanyak 182
orang, berdasarkan rumus diatas dan dengan menggunakan tingkat taraf
nyata 90% (tingkat signifikansi 10%),maka diperoleh sampel sebagai
berikut:
𝑁
𝑛=
1 + 𝑁𝑒²
182
𝑛=
1 + 182 (0,1)²
182
𝑛=
1 + 182 (0,01)
182
𝑛=
2,82
𝑛 = 64,53 = 65 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
Jadi, jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 65 orang. Populasi dalam
penelitian ini tersebar di Desa Mekar Jaya. Adapun teknik penentuan
sampel dalam penelitian ini yaitu menggunakan teknik purposive sampling
yaitu penentuan sampel yang dilakukan dengan memilih subjek berdasarkan
kriteria spesifik yang ditetapkan peneliti. Selanjutnya untuk penentuan
sampel petani dilakukan dengan observasi di lapangan
1. Data Primer
2. Data Sekunder
menurut Hasan (2002: 58) Data Sekunder atau data pembantu adalah
data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan
penelitian dari sumber yang ada. Digunakan untuk mendukung
informasi utama yang telah diperoleh yaitu informasi yang diperoleh
dari bahan pustaka, literatur, penelitian sebelumnya, dan buku. dan
masih banyak lagi.
1. Observasi
Menurut Sugiyono (2018:229) observasi merupakan Teknik
pengumpulan data yang mempunyai ciri yang spesifik bila
dibandingkan dengan teknik yang lain. Observasi juga tidak
terbatas pada orang, tetapi juga objek-objek alam yang lain.
Melalui kegiatan observasi peneliti dapat belajar tentang perilaku
dan makna dari perilaku tersebut. Dalam penelian ini observasi
dilakukan dengan pengamatan langsung dilapangan untuk
mengetahui bagaimana persepsi petani terhadap peranan penyuluh
di Desa Mekar Jaya Kecamatan Gedung Surian.
2. Wawancara
Menurut Moelong (2012:186) menjelaskan Wawancara adalah
percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan
oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang
mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Dalam penelitian ini
wawancara dilakukan untuk membantu mengumpulkan data dari
segi waktu dan penarikan kesimpulan
3. Angket
Sugiyono (2015:199), menyatakan bahwa angket atau kuesioner
merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawab atau ditanggapi. Dalam penelitian ini
angket berfungsi sebagai alat untuk mencari informasi berdasarkan
pengalaman pribadi yang tertuang dalam bentuk pertanyaan atau
pernyataan yang sesuai dengan keadaan responden. Angket dalam
penelitian ini ditujukan kepada petani di Desa Mekar Jaya
menyesuaikan dengan jumlah sampel, teknik angket ini digunakan
untuk memperkuat data
4. Dokumentasi
Menurut Sukardi (2003:81), dokumentasi digunakan oleh peneliti
untuk memperoleh informasi dari bermacam-macam sumber
tertulis atau dokumen yang ada pada responden atau tempat
responden bertempat tinggal atau melakukan kegiatan sehari-hari.
Dokumentasi ini dapat diperoleh dalam bentuk foto, arsip, dan lain
sebagainya yang dapat mendukung penelitian yang berkaitan
dengan petani di Desa Mekar Jaya.
DAFTAR PUSTAKA