Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS VEGETASI

(Laporan Praktikum biologi)

Oleh
Winengsih Sri Rahayu
2114211012

JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2020/2021
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Vegetasi (dari bahasa Inggris: vegetation) dalam ekologi adalah istilah

untuk keseluruhan komunitas tetumbuhan. Vegetasi merupakan bagian hidup


yang tersusun dari tetumbuhan yang menempati suatu ekosistem. Beraneka tipe
hutan, kebun, padang rumput, dan tundra merupakan contoh-contoh vegetasi.

Analisis vegetasi biasa dilakukan oleh ilmuwan ekologi untuk mempelajari

kemelimpahan jenis serta kerapatan tumbuh tumbuhan pada suatu tempat.

Tingkat keanekaragaman jenis vegetasi juga dapat dilihat dari jumlah

individu dalam setiap jenis. Semakin kecil jumlah individu dalam setiap jenis,

maka semakin tinggi keanekaragaman jenisnya. Vegetasi bukan hanya asosiasi

dari individu tumbuhan akan tetapi merupakan satu kesatuan dimana


individuindividu penyusunnya saling tergantung satu sama lain yang di kenal
sebagaisuatu komunitas tumbuhan. Apabila pengertian tumbuh-tumbuhan
ditekankanpada hubungan yang erat antara komponen organisme denganfaktor
lingkungan,maka hal ini di sebut Ekosistem.( Febriliani, dkk.2009)

Persebaran Tumbuhan ditentukan oleh faktor geologis, geografis (seperti

ketinggian dan garis lintang) dan curah hujan.Semakin tinggi suatu tempatdari

permukaan laut dan letaknya semakin jauh dari garis lintang, di tempat tersebut

suhunya semakin menurun. Setiap kenaikan ketinggian 100 meter dari permukaan
laut dan kenaikan garis lintang maka sebesar 10 suhu daerah tersebut akan turun

50 C, dari perbedaan-perbedan itulah muncul macam-macam vegetas

1.2 Tujuan Praktikum

Tujuan kegiatan praktikum ini adalah sebagai berikut.

1. Mahasiswa memahami tentang analisis vegetasi


2. Mahasiswa memahami hubungan analisis vegetasi dengan faktor biotik dan
abiotik
II. METODOLOGI PRAKTIKUM

2.1 Alat dan Bahan

Alat-alat yang diperlukan antara lain:

1. Tali raffia ukuran 1x4 meter

2. Alat tulis

2.2 Cara Kerja

Langkah kerja pengamatan jaringan hewan adalah sebagai berikut:

Menyiapkan bahan bahan dan mencari tempat untuk dilakukan analisis vegetasi

Menganalisis tempat dan menghitung tumbuhan yang sudah dibatasi dengan tali
raffia 1x4

Menulis hasil analisis di logbook yang telah dibuat tabel sebelumnya, dan
menghitung dengan rumus yang tersedia

Membuat laporan dari hasil analisis yang telah di buat di logbook sebelumnya
III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

Hasil dari praktikum ini adalah sebagai berikut:

Jenis Kerapatan Dominasi KM KR DM DR FM FR


Tanaman Individu %
(M2)
1 2 1 2
ganyong 4 1 8 2 5 0,06 10 0,05 2 0,25

lengkuas 3 4 15 20 7 0,08 35 0,19 2 0,25


kunyit 8 7 20 18 15 0,18 38 0,20 2 0,25
Rumput 10 8 25 19 18 0,22 44 0,24 2 0,25
Total 45 127 10 0,25

Indeks nilai penting : KR + FR + DR =

1. Ganyong = 0,06 + 0,05 + 0,25 = 0,36


2. Lengkuas = 0,08 + 0,19 + 0,25 = 0,52
3. Kunyit = 0,18 + 0,20 + 0,25 = 0,63
4. Rumput = 0,22 + 0,24 + 0,25 = 0,71
3.2 Pembahasan

A. pengendalian tanaman

Pada hasil penelitian didapat data bahwa rumput merupakan tumbuhan yang
dominan oleh karena itu rumput harus dilakukan pengendalian karena rumput
merupakan salah satu tanaman pengganggu atau gulma

Cara pengendalian rumput dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu,

1. Pengendalian secara fisik/mekanis

Merupakan pengendalian gulma yang dilakukan dengan alat-alat pertanian


melalui kegiatan pengolahan tanah, pembabatan (pemangkas), penggenangan,
pembakaran dan penggunaan mulsa

2. Pengendalian secara kimiawi

Pengendalian gulma cara kimiawi dengan menggunakan herbisida. Cara ini efektif
dilakukan karena dapat mengemat waktu dan tenaga namun penggunaan herbisida
secara terus menerus pada lahan pertanian berdampak merugikan seperti
terjadinya pergeseran gulma dominan, resistensi beberapa jenis gulma, gangguan
kesehatan pemakai serta keracunan pada tanaman dan hewan peliharaan. Aplikasi
herbisida sebaiknya dilakukan pada pagi hari sekitar pukul 07.00 - 08.00 WIB dan
disesuaikan dengan kondisi angin dan curah hujan

3. Pengendalian secara biologi

Pengendalian gulma dengan cara biologi dapat dilakukan karena setiap spesies
gulma mempunyai musuh alami. Pengendalian gulma dilakukan dengan menekan
populasi gulma dengan musuh alami seperti insekta, fungi, ternak, dan
sebagainya sehingga keberadaan gulma sudah tidak lagi merugikan.

B. Tujuan Analisis Vegetasi

Beberapa ilmuwan melakukan analisis untuk tujuan tertentu. Salah satu tujuannya
adalah untuk mengetahui seberapa besar sebaran berbagai macam spesies dalam
suatu area. Jika diamati secara langsung, maka kita dapat melihat vegetasi
dominan pada suatu ekosistem. Namun dibutuhkan analisis yang tepat untuk
mengetahui dengan jelas persentase dari vegetasi dominan.

Analisis vegetasi juga bisa dilakukan untuk tujuan mengetahui hubungan antara
vegetasi dengan komunitas lainnya yang terdapat pada satu area tertentu. Melalui
penelitian, maka dapat diketahui hubungan apa yang terdapat di antara vegetasi
dengan makhluk hidup lain pada suatu ekosistem. Misalnya, seperti pohon,
semak, rumput, lumut kerak, dan lain sebagainya.
Hasil akhir dari analisa vegetasi, antara lain diketahuinya kepadatan dan frekuensi
serta dominasi dari organisme penyusun komunitas melalui data dalam bentuk
grafik. Analisis vegetasi merupakan suatu metode penting yang dianjurkan untuk
mengetahui persebaran spesies pada area tertentu, serta hubungan antara spesies
dengan komunitas lainnya.
VI. KESIMPULAN

Vegetasi merupakan bagian hidup yang tersusun dari tetumbuhan yang


menempati suatu ekosistem. Hasil akhir dari analisa vegetasi, antara lain
diketahuinya kepadatan dan frekuensi serta dominasi dari organisme penyusun
komunitas melalui data dalam bentuk grafik dan tabel . dari data yang diperoleh
rumput merupakan tumbuhan yang dominan dan cukup mengganggu oleh karena
itu rumput harus dilakukan pengendalian dengan beberapa cara yaitu,
Pengendalian secara fisik/mekanis, Pengendalian secara kimiawi, Pengendalian
secara biologi
DAFTAR PUSTAKA

Febriliani., Ningsih, S.M dan Muslimin.2013. Analisis Vegetasi Habitat Anggrek


Di Sekitar Danau Tambing Kawasan Taman Nasional Lore Lindu. Warta Rimba.
Volume 1(1): 1-9

Analisis Vegetasi – Pengertian, Proses dan Tujuan, Menyampaikan Informasi


Kehutanan dan Lingkungan Hidup! https://rimbakita.com/analisis-vegetasi/ (16
november 2021)

Ariyanto.J ; Widoretno.S ; Nurmiyati1; Dan Agustina.P. 2014. Bentuk Kehidupan


(Life Form) Tumbuhan Penyusun Vegetasi Di Kotamadya Surakarta. Jurnal
Bioedukasi. Vol 7 (2). Hal 10-17

Dinas pangan, pertanian, dan perikanan 2018 gulma dan cara menanggulangannya
https://pertanian.pontianakkota.go.id/artikel/48-gulma-dan-cara-
menanggulanginya.html (16 november 2021)
LAMPIRAN

Carilah fungsi analisis vegetasi dari 3 sumber :

1. menurut (Prawoto, dkk, 2008) :

1. Untuk mengetahui komposisi jenis gulma dan menetapkan jenis yang


dominan. Biasanya hal ini dilakukan untuk keperluan perencanaan, misalnya
untuk memilih herbisida yang sesuai.
2. Untuk mengetahui tingkat kesamaan atau perbedaan antara dua vegetasi. Hal
ini penting misalnya untuk membandingkan apakah terjadi perubahan
komposisi vegetasi gulma sebelum dan setelah dilakukan pengendalian
dengan cara tertentu.
3. Untuk mengetahui gulma - gulma yang memiliki kemampuan tinggi dalam
penguasaan sarana tumbuh dan ruang hidup.

Sumber . http://malpertanian.com/2014/12/analisis-vegetasi.html

2. Menurut Carpenter (19750) vegetasi dalam RTH berperan sebagai pengendali


pandangan, pembatas, pengendali iklim, pengendali erosi, tempat kehidupan
(habitat) satwa, dan estetika.

Sumber : fungsi vegetasi pada ruang hijau dan hutan kota untuk pengembangan
lanskap ecopesantren: https://publikasiilmiah.ums.ac.id

3. menurut (Widyastuti et al., 2013) Fungsi vegetasi tumbuhan hijau memiliki


berbagai manfaat untuk kawasan. Berbagai manfaat tumbuhan hijau dapat
dikategorikan dalam 4 fungsi utama, yaitu : (1) fungsi ekologis; (2) fungsi estetis
dan arsitektural; (3) fungsi ekonomi; dan (4) fungsi sosial

Sumber : rahman, boby. 2019. jurnal arsitektur lansekap . Analisis respon


peletakan vegetasi berdasarkan fungsi vegetasi terhadap kondisi tapak kawasan
Kampus Unissula Semarang. VOL. 5, NO. 2,

Anda mungkin juga menyukai