Anda di halaman 1dari 14

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Lingkungan merupakan suatu tempat dimana biasanya terdapat

komponen makhluk hidup dan makhluk tak hidup. Suatu lingkungan terdapat

mahluk tak hidup disebut juga lingkungan abiotik seperti cahaya, suhu,

bebatuan dan masih banyak lagi. Sedangkan pada lingkungan hidup atau yang

disebut lingkungan biotik yaitu hewan dan tumbuhan atau organisme yang

hidup disekitarnya.

Suatu lingkungan pastinya memiliki organisme yang mendominasi pada

area tersebut contohnya pada tumbuhan. Tumbuhan dalam suatu wilayah biasa

memiliki beberapa jenis atau spesies yang berbeda sehingga ada spesies yang

lebih mendominasi pada wilayah tersebut dan ada pula spesies yang tidak

mendominasi dan tumbuhan yang mendominasi disebut juga dengan vegetasi

(masyarakat tumbuhan).

Vegetasi adalah berbagai macam jenis tumbuhan atau tanaman yang

menempati suatu ekosistem. Vegetasi didefinisikan sebagai suatu bentuk

kehidupan yang berhubungan dengan tumbuh-tumbuhan atau tanam-tanaman.

Istilah vegetasi dalam ekologi adalah istilah yang digunakan untuk menyebut

komunitas tumbuh-tumbuhan yang hidup di dalam suatu ekosistem. Bentuk,

struktur dan tegakan pada tumbuhan dapat diketahui dengan cara melakukan

metode analisis vegatasi. Berdasarkan latar belakang diatas, maka

dilaksanakan praktikum AnalisisVegetasi.


B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada praktikum analisis vegetasiadalah sebagai

berikut :

1. Bagaimana mengetahui bagaimana cara menganalisis vegetasi dengan baik

dan benar ?

2. Bagaimana menentukan jumlah dan jenis dalam suatu plot ?

C. Tujuan Praktikum

Tujuan yang ingin dicapai pada praktikum analisis vegetasiadalah

sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui bagaimana cara menganalisis vegetasi dengan baik dan

benar.

2. Untuk menentukan jumlah dan jenis dalam suatu plot.

D. Manfaat Praktikum

Manfaat yang dapat diperoleh pada praktikum analisis vegetasiadalah

sebagai berikut :

1. Dapat mengetahui bagaimana cara menganalisis vegetasi dengan baik dan

benar.

2. Dapat menentukan jumlah dan jenis dalam suatu plot.


II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Devinisi Vegetasi

Vegetasi merupakan salah satu komponen penting dalam ekosistem.

Komunitas tumbuhan atau vegetasi mempunyai peranan penting

dalamekosistem. Kehadiran vegetasi pada suatu kawasan akan memberikan

dampakpositif bagi keseimbangan ekosistem dalam skala lebih luas. Vegetasi

berperan penting dalam ekosistem terkait dengan pengaturan keseimbangan

karbodioksida dan oksigen dalam udara, perbaikan sifat fisik, kimia, biologis

tanah dan pengaturan tata air dalam tanah (Mulfi, 2012).

Faktor yang mempengaruhi komposisi dan struktur vegetasi, yaitu

flora, habitat (iklim, tanah, dan lainlain),waktu dan kesempatan

sehinggavegetasi di suatu tempat merupakanhasil resultante dari banyak

faktor baiksekarang maupun yang lampau.Sebaliknya vegetasi dapat

dipakaisebagai indikator suatu habitat baikpada saat sekarang

maupunsejarahnya.Tumbuh-tumbuhan yang hidup padasuatu tempat akan

menyesuaikan diridengan lingkungannya baik secaramorfologis maupun

fisiologis (Marotono, 2012).

B. Analisis Vegetasi

Struktur vegetasi didefinisikan sebagai organisasi tumbuhan dalam

ruang yang membentuk tegakan dan secara lebih luas membentuk tipe

vegetasi. Frekuensi suatu jenis menunjukkan penyebaran suatu jenis dalam

suatu arean, semakin merata penyebaran jenis tertentu, nilai frekuensinya


semakin besar, sedangkan jenis yang nilai frekuensinya kecil, penyebarannya

semakin tidak merata pada suatu areal. Kerapatan dari suatu jenis merupakan

nilai yang menunjukkan penguasaan suatu jenis terhadap jenis lain pada suatu

komunitas. Semakin besar nilai dominansi suatu jenis, makin besar pengaruh

penguasaan jenis tersebut terhadap jenis lain. INP suatu jenis merupakan nilai

yang menggambarkan peranan keberadaan suatu jenis dalam komunitas.

Semakin besar INP suatu jenis makin besar pula peranan jenis tersebut dalam

komunitas. INP yang merata pada banyak jenis juga sebagai indikator

semakin tingginya keanekaragaman hayati pada suatu ekosistem (Hamidun,

2008).

C. Metode Analisis Vegetasi

Teknik sampling kuadran ini merupakan suatu teknik survey vegetasi

yang sering digunakan dalam semua tipe komunitas tumbuhan. Metode

kuadrat karena metode ini sangat efesien di gunakan, dilihat dari nkemiringan

tempat dan tipe vegetasinya serta berbentuk pohon dan hutan. Metode kuadrat

adalah salah satu cara atau langkah untuk pengambilan data yang paling

umum digunakan dalam analisis vegetasi. Kuadrat yang dimaksud dalam

metode ini adalah suatu ukuran luas yang diukur dengan satuan kuadrat

dengan besar ukuran dalam cm dan m.. Apabila diameter tersebut lebih besar

atau sama dengan 20 cm maka disebut pohon, dan jika diameter tersebut

antara 10-20 cm maka disebut pole (tihang), dan jika tinggi pohon 2,5 m

sampai diameter 10 cm disebut saling atau belta (pancang) dan mulai anakan

sampai pohaon setinggi 2,5 meter disebut seedling (semai).Metode kuadran


mudah dan lebih cepat digunakan untuk mengetahui komposisi, dominansi

pohon dan menaksir volumenya. Metode ini mudah dan lebih cepat

digunanakan untuk mengetahui komposisi, dominasi pohon dan menksir

volumenya (Supeksa dkk, 2009).

III. METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktikum analisis vegetasi dilaksanakan pada hari Minggu, tanggal 7

Mei 2017, pukul 08.00 - 10.30 WITA dan bertempat di Laboratorium Lanjut

Biologi, Mipa Lama, Universitas Halu Oleo, Kendari.

B. Alat dan Bahan


1. Alat

Alat yang digunakan pada praktikum analisis vegetasi dapat dilihat

pada Tabel 1.

Tabel 1. Alat dan kegunaannya


No Nama Alat Kegunaan
.
1 2 3
1. Patok kayu Untuk membatasi plot
2. Meteran kain Untuk menghitung keliling dari suatu
tegakan
3. Alat tulis Untuk mencatat hasil pengamatan
4. Kamera Untuk mendokumetasikan

2. Bahan

Bahan yang digunakan dalam praktikum analisis vegetasi dapat

dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Bahan dan kegunaannya


No Nama Alat Kegunaan
.
1 2 3
1. Plot ukuran 20x20 m Sebagai objek pengamatan
2. Plot ukuran 10x10 m Sebagai objek pengamatan
3. Plot ukuran 5x5 m Sebagai objek pengamatan
4. Plot ukuran 2x2 m Sebagai objek pengamatan
5. Masyarakat tumbuhan Sebagai objek identifikasi pengamatan
1 2 3
6. Tali rafia Untuk menghitung jarak plot
7. Kantung plastik Untuk menempatkan sampel
8. Buku identifikasi Untuk mengidentifikasi tumbuhan
tumbuhan

C. Prosedur kerja

Prosedur kerja pada praktikum analisis vegetasi yaitu sebagai berikut :

1. Menentukan lokasi sampling

2. Membuat petak ukuran 20x20 m, 10x10 m, 5x5 m dan 2x2 m.

3. Menghitung tegakan pohon pada petak ukuran 20x20 m.

4. Menghitung tegakan tihang pada petak ukuran 10x10 m.

5. Menghitung tegakan pancang pada petak ukuran 5x5 m.

6. Menghitung tegakan semai pada petak ukuran 2x2 m.

7. Membuat analisis data metode analisis vegetasi.

- Kerapan

- Kerapatan relatif

- Frekuensi

- Frekuensi relatif

- Dominansi

- Dominansi relatif

- INP (indeks nilai penting)

8. Membuat hasil pengamatan.

B. Pembahasan
Vegetasi adalah kumpulan beberapa tumbuhan,biasanya terdiri dari

beberapa jenis danhidup bersama pada suatu tempat. Individu-individu

tersebut terdapat interaksi yang erat antara tumbuh-tumbuhan itu sendiri

maupun dengan binatang-binatang yang hidupdalam vegetasi itu dan fakto-

faktor lingkungan, dengan demikian berarti bahwa vegetasi bukan hanya

kumpulan dari individu-individut umbuhan saja, akan tetapi merupakan suatu

kesatuan dimana individu individu penyusunnya saling tergantung satu sama

lain dan disebut suatukomunitas tumbuhan. Apabila pengertian tumbuh-

tumbuhan ditekankan pada hubungan yang erat antara komponen organisme

dan factor lingkungan, maka hal ini disebut ekosistem.

Masyarakat tumbuh-tumbuhanatau vegetasi merupakan suatu

systemyang hidup dan tumbuh ataumerupakan suatu masyarakat

yangdinamis. Masyarakat tumbuh-tumbuhanterbentuk melalui beberapa

tahapinvasi tumbuh-tumbuhan, yaituadaptasi, agregasi, persaingan

danpenguasaan, reaksi terhadap tempattumbuh dan stabilitasi, untuk menuju

ke suatu vegetasi yang mantap diperlukan waktu sehingga dengan

berjalannya waktu vegetasi akan menuju ke keadaan yangstabil,proses ini

merupakan prosesbiologi yang dikenal dengan istilahsuksesi.

Diskripsi terhadap suatu tipe vegetasi ini dapatdidekati dengan berbagai

cara,tergantung tujuan yang hendak dicapai. Diskripsi yang berdasarkan

fisiognomi vegetasi, yaitu diskripsi yang didasarkan atas kenampakan luas

suatu vegetasi atau aspek-aspek suatu komunitas tumbuh-

tumbuhan,sedangkan cara lain yang dapat dikembangkan adalah diskripsi


berdasarkan komposisi floristik vegetasi yaitu dengan membuat daftar jenis

suatu komunitas. Cara ini disebut analisis vegetasi.

Hasil pengamatan analisis vegetasi pada hutan biologi depan FMIPA

Lama 4 titik lokasi pembuatan plot diperoleh analisis vegetasi dimana untuk

strata semai pada plot 2 x 2 m sebagai perwakilan tumbuhan asam jawa

terlihat 2 individu dengan kerapatan (K) 0,25 pohon/ha, kerapatan relatif

1,42672%, frekuensinya yaitu 1 dan frekuensi relatifnya 20%, dan indeks

nilai penting (INP) pada tumbuhan asam jawa tersbut 11, 5267%. Strata

pancang pada plot 5 x 5 m sebagai perwakilan spesies 4 terlihat 5 individu,

kerapatan (K) 0,1 pohon/ha, kerapatan relatif (KR)15,1515%, frekuensinya

(F) yaitu 1 dan frekuensi relatifnya (FR)20%, domansinya (D) 0,12803,

dominansi relatifnya (DR) 16, 8029%,dan indeks nilai penting (INP) pada

spesies 4 tersbut 51,9544 %.

Strata tihang pada plot 10 x 10 m sebagai perwakilan Evodia sp

terlihat 1 individu, kerapatan (K) 0,005 pohon/ha, kerapatan relatif (KR)

15,1515%, frekuensinya (F) yaitu 0,5 dan frekuensi relatifnya (FR)16,6667%,

domansinya (D) 0,83666, dominansi relatifnya (DR) 17, 4735%, dan indeks

nilai penting (INP) pada Evodia sp tersbut 50, 8068%. Sedankan untuk strata

Pohon pada plot 20 x 20 m sebagai perwakilan tumbuhan sioh14 individu

dengan keliling kerapatan (K) 0,0175 pohon/ha, kerapatan relatif (KR) 70%,

frekuensinya (F) yaitu 1 dan frekuensi relatifnya (FR) 33,3333%, domansinya

(D) 0,83666, dominansi relatifnya (DR17,4735%, dan indeks nilai penting

(INP) pada Evodia sp 50,8068%.


V. PENUTUP
A. Simpulan

Berdasarkan pembahasan sebelumnya, maka dapat disimpulkan yaitu

sebagai berikut

1. Analisis vegetasiatau studi komunitas adalah suatu cara mempelajari

susunan (komposisi jenis) danbentuk (struktur) vegetasi atau masyarakat

tumbuh-tumbuhan.Perhitungan analisis vegetasi dapat dilakukan dengan

menggunakan parameter kuantitatif diantaranya kerapatan, frekuensi,

penutupan (coverage), dominansi dan Indeks nilai penting.

2. Jumlah dan jenis dalam suatu plot dapat ditentukan dengan cara metode

kuantitatif analisis vegetasi danmembuat kurva luas minimum yaitu

dengan menentukan nilai luas minimumnya terlebih dahulu, kemudian

membuat kurva sesuai dengan nilai luas minimum tersebut.

B. Saran

Saran yang dapat diajukan pada praktikum ini yaitu sebaiknya praktikan

lebih memperhatikan asisten saat menjelaskan bahan yang nantinya akan

digunakan pada saat praktikum agar pada saat praktikum, praktikan mendapat

informasi yang jelas dan tidak dapat masalah ketika praktikum dimulai.
DAFTAR PUSTAKA

Hamidun M.S., Baderan D.W.K., 2008, Analisis Vegetasi Hutan Produksi


Terbatas Boliyohuto Provinsi Gorontalo, Universitas Negeri Gorontalo,
Sulawesi Utara.

Martono S.M., 2012, Analisis Vegetasi dan Asosiasi antara Jenis-Jenis Pohon
Utama Penyusun Hutan Tropis Dataran Rendah di Taman Nasional Gunung
Rinjani Nusa Tenggara Barat, Jurnal Agritek, XIII (2) : 19.

Mulfi F., 2012, Analisis Vegetasi di Kawasan Ekowisata Gunung Api Purba
Nglanggeran Kabupaten Gunungkidul D.I. yogyakarta, Universitas Islam
Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta.

Supeksa K., Ella N, D., Gede N, K, D., Made N, R dean Karolina, Y, 2009,
Analisis Vegetasi dengan Metode Kuadrat pada Plot Yang di Buat
dalam bentuk Lingkaran di Kebun Raya Eka Karya Bali, Jurnal
Biology Education, 2(3) : 1.
LAPORAN PRAKTIKUM

EKOLOGI TUMBUHAN

PRAKTIKUM

ANALISIS VEGETASI

OLEH :

NAMA :

STAMBUK :

KELOMPOK :

ASISTEN PEMBIMBING :
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
MEI 2020

Anda mungkin juga menyukai