Kurva Spesies
Nim : 2130801063
Kelompok : II (Dua)
PALEMBANG 2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tinggal. Baik manusia, hewan maupun tumbuhan serta faktor biotik dan abiotik
lingkungan dan salah satunya adalah ekologi. Ekologi telah dikenal oleh
manusia sejak lama sesuai dengan sejarah peradaban manusia. Dalam hal ini
struktur dan fungsi suatu ekosistem. Untuk mengetahui sistem ekologi pada
suatu waktu tertentu, perlu diketahui organisme apa saja yang hidup ditempat
mempelajari segala hal yang berkaitan dengan lingkungan, salah satunya adalah
beberapa jenis yang berbeda hidup bersama di suatu tempat. Dalam mekanisme
kehidupan bersama tersebut terdapat interaksi yang erat baik diantara sesama
individu penyusun vegetasi itu sendiri maupun dengan organisme lainnya
parameter vegetasi berdasarkan bentuk hidup pohon, perdu, serta herba. Suatu
ekosistem alamiah maupun binaan selalu terdiri dari dua komponen utama yaitu
salah satu komponen biotik yang menempati habitat tertentu seperti hutan,
padang ilalang, semak belukar dan lain-lain. Struktur dan komposisi vegetasi
pada suatu wilayah dipengaruhi oleh komponen ekosistem lainnya yang saling
berinteraksi, sehingga vegetasi yang tumbuh secara alami pada wilayah tersebut
Populasi merupakan kumpulan individu dari jenis yang sama dalam suatu
dalam suatu daerah. Setiap dari satu jenis komunitas bisa saja terdapat berbagai
macam spesies. Dan tentunya jumlah spesies yang satu dengan yang lainnya
dalam suatu komunitas tidaklah sama. Bisa saja terdapat spesies yang lebih
mendominasi, bahkan terdapat pula jumlah spesies yang terlalu sedikit pada
komunitas tersebut.
hubungan antara jumlah jenis dengan ukuran kuadrat. Grafik itu biasanya
menunjukkan pola pertambahan jumlah jenis yang relative tajam pada ukuran
kuadrat kecil sampai pada suatu titik tertentu dan sesudah itu semakin mendatar
seiring dengan peningkatan ukuran kuadrat. Kurva spesies area ini dapat
suatu komunitas tumbuhan dari segi jenis penyusun. Dalam sampling ini ada
tiga hal yang perlu diperhatikan, yaitu jumlah petak contoh, cara peletakan
petak contoh dan teknik analisa vegetasi yang digunakan. Prinsip penentuan
ukuran plot adalah plot dibuat dari ukuran terkecil hingga pada ukuran terbesar
dengan spesies yang bervariasi dari satu plot ke plot yang lain sampai pada
B. Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
A. Dasar Teori
biasanya terdiri dari beberapa jenis yang hidup bersama-sama pada suatu
erat baik diantara sesama individu penyusun vegetasi itu sendiri maupun
dengan organisme lainnya sehingga merupakan suatu sistem yang hidup dan
perlu diukur.
Luas minimum atau kurva spesies area merupakan langkah awal yang
(sampling area) yang dianggap representatif dengan suatu tipe vegetasi pada
suatu habitat tertentu yang sedang dipelajari. Luas petak contoh mempunyai
hubungan crat dengan keanekaragaman jenis yang terdapat pada areal tersebut.
Makin tinggi keanekaragaman jenis yang terdapat pada areal tersebut, maka
panjang dan dapat pula berbentuk lingkaran. Luas petak contoh minimum yang
mewakili vegetasi hasil luas minimum, akan dijadikan patokan dalam analisis
tumbuh- tumbuhan. Untuk suatu kondisi hutan yang luas, maka kegiatan analisa
Ada tiga hal yang perlu diperhatikan, yaitu jumlah petak contoh, cara
peletakan petak contoh dan teknik analisa vegetasi yang digunakan. Prinsip
penentuan ukuran petak adalah petak harus cukup besar agar individu jenis
yang ada dalam contoh dapat mewakili komunitas, tetapi harus cukup kecil agar
individu yang ada dapat dipisahkan, dihitung dan diukur tanpa duplikasi atau
pengabaian. Karena titik berat analisa vegetasi terletak pada komposisi jenis
dan jika kita tidak bisa menentukan luas petak contoh yang kita anggap dapat
Area (KSA). Dengan menggunakan kurva ini, maka dapat ditetapkan Luas
minimum atau kurva spesies area merupakan langkah awal yang digunakan
(Badriah, 2011).
(sampling area) yang dianggap representatif dengan suatu tipe vegetasi pada
suatu habitat tertentu yang sedang dipelajari. Luas petak contoh mempunyai
hubungan erat dengan keanekaragaman jenis yang terdapat pada areal tersebut.
makin luas petak contoh yang dgunakan. Bentuk luas minimum dapat
berbentuk bujur sangkar, empat persegi panjang dan dapat pula berbentuk
menentukan luas daerah contoh vegetasi yang akan diambil dan didalamnya
haruslah representative bagi seluruh vegetasi yang dianalisis, Keadaan ini dapat
komunitas tumbuhan yang dibentuk oleh beragam jenis populasi. Dengan kata
lain peranan individu suatu jenis tumbuhan sangat penting. Sifat komunitas
METODOLOGI PRAKTIKUM
Alat : Tali rafia atau benang dan meteran, penghitung atau counter, patok tanda
C. Cara Kerja
1. Pilih satu tipe vegetasi yang dapat dipakai sebagai contoh dan tentukan
batasbatasnya.
3. Catat jumlah jenis yang terdapat pada petak contoh 1 dalam tabel lembar
data.
4. Perluas petak contoh 1 menjadi dua kali lipatnya (petak contoh 2) dan
5. Perluas petak contoh 2 menjadi dua kali lipatnya (petak contoh 3) dan
seterusnya.
6. Penambahan petak contoh dihentikan bila tidak ada kenaikan jumlah jenis
A. Hasil
Petak 3 Petak 4
N:6
Petak 1 Petak 2
N:4 N:5
Plot Ke 1 M2 2 M2 4 M2 8 M2
N 4 5 6 6
B. Pembahasan
Pembuatan kurva spesies area ini dilakukan untuk mengetahui luasan petak
minimum yang akan mewakili ekosistem yang terdapat pada suatu petak yang
diplot. Kurva spesies area merupakan langkah awal yang digunakan untuk
mempunyai hubungan erat dengan keragaman jenis yang terdapat pada areal
tersebut. Makin beragam jenis yang terdapat pada areal tersebut, makin luas
Berdasarkan data hasil pengamatan berupa tabel dan grafik dapat diketahui
bahwa secara umum. luas petak contoh mempunyai hubungan erat dengan
spesies itu tidad terlalu bervariasi. Hal ini sesuai dengan teori bahwa luas
yang dianggap representatif dengan suatu tipe vegetasi pada suatu habitat tertentu
yang sedang dipelajari. Luas petak contoh mempunyai hubungan erat dengan
keanekaragaman jenis yang terdapat pada areal tersebut,maka makin luas petak
lain tersebut disebabkan karena lokasi yang ditempati sangat gersang dan banyak
timbunan tanah serta faktor musim juga sangat menentukan yang pada saat ini
PENUTUP
A. Kesimpulan
bahwa penentuan kurva spesies area dilakukan untuk mengetahui luasan petak
minimum yang akan mewakili ekosistem yang terdapat pada suatu petak yang
diplot. Keanekargaman spesies dari plot satu sampai plot tujuh tidak begitu
ditemukan pula pada plot selanjutnya. Hal ini disebabkan karena penempatan
lokasi dari plot pertama sampai plot terakhir sangat berdekatan dan juga dari
kondisi lokasi yang gersang. Jadi, pada pengamatan kami dilapangan didapatkan
Pembuatan kurva spesies area ini dilakukan untuk mengetahui luasan petak
minimum yang akan mewakili ekosistem yang terdapat pada suatu petak yang
diplot. Kurva spesies area merupakan langkah awal yang digunakan untuk
mempunyai hubungan erat dengan keragaman jenis yang terdapat pada areal
tersebut. Makin beragam jenis yang terdapat pada areal tersebut, makin luas
Berdasarkan data hasil pengamatan berupa tabel dan grafik dapat diketahui
bahwa secara umum. luas petak contoh mempunyai hubungan erat dengan
yang dianggap representatif dengan suatu tipe vegetasi pada suatu habitat tertentu
yang sedang dipelajari. Luas petak contoh mempunyai hubungan erat dengan
keanekaragaman jenis yang terdapat pada areal tersebut,maka makin luas petak
Keanekaragaman yang tidak terlalu bervariasi dari satu plot ke plot yang
lain tersebut disebabkan karena lokasi yang ditempati sangat gersang dan banyak
timbunan tanah serta faktor musim juga sangat menentukan yang pada saat ini
B. Saran
Girsang, Erik Melpin. 2008. Uji Ketahanan Beberapa Varietas tanaman Cabai
Lomolino, M. V. 2000, Ecologist's most general, vet protean pattern: the species-
Rahardjanto, Abdul Kadir 2005. Buku Penunjuk Pratikum Ekologi Tumbuhan. UMM
Press. Malang
Liar (Pongo Abelin), Kawasan Hutan Batang Toru. Sumatera Utara Jurnal
Sutomo dkk. Studi Awal Komposisi Dan Dinamika Vegetasi Pohon Hutan
GunungPohen Cagar Alam Batukahu Bali. Jurnal Bumi Lestari, Volume 12 No.
Wati, Isna Lidia., Hardiansyah., Sri Amintarti, 2010, Struktur Populasi Tumbuhan