“Analisis Vegetasi
Oleh:
MUHTADILLAH UMAR
M1B1 18 026
Ilmu Lingkungan A
KENDARI
2019
KATA PENGANTAR
bantuan dari berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan kali ini Penulis
Penulis juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna baik dari segi materi yang penulis sajikan maupun dari segi
penulisannya. Untuk itu segala saran dan kritik yang bersifat membangun
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dan bagi para
Penulis
I. PENDAHULUAN
beberapa jenis yang hidup bersamaan pada suatu komunitas dalam mekanisme
kehidupan bersama tersebut terdapat interaksi yang erat, baik di antara individu
vegetasi diperlukan data-data jenis, diameter dan tinggi untuk menentukan indeks
nilai penting dari penyusun komunitas hutan tersebut. Dengan analisis vegetasi
suatu areal dengan batas-batas jenis dan membandingkan dengan areal lain atau
areal yang sama namun waktu pengamatan berbeda; (2) menduga tentang
keragaman jenis dalam suatu areal; dan (3) melakukan korelasi antara perbedaan
vegetasi dengan factor lingkungan tertentu atau beberapa factor lingkungan (Smith,
1983).
Untuk mempelajari komposisi vegetasi dapat dilakukan dengan Metode
Berpetak (Teknik sampling kuadrat: petak tunggal atau ganda, Metode Jalur,
Metode Garis Berpetak) dan Metode Tanpa Petak (Metode berpasangan acak, Titik
(Kusmana, 1997).
lingkungan. Analisis vegetasi adalah suatu cara mempelajari susunan dan atau
diameter dan tinggi untuk menentukan indeks nilai penting dari penvusun
vegetasi sesuai dengan tujuannya. Dalam hal ini suatu metodologi sangat
berkembang dengan pesat seiring dengan kemajuan dalam bidang-
yang ada.
1.2 RumusanMasalah
1.3 Tujuan
Analisis vegetasi adalah suatu cara mempelajari susunan dan atau komposisi
Untuk keperluan analisis vegetasi diperlukan data-data jenis, diameter dan tinggi
untuk menentukan indeks nilai penting dari penyusun komunitas hutan tersebut.
Dengan analisis vegetasi dapat diperoleh informasi kuantitatif tentang struktur dan
individu atau populasinya dari seluruh jenis tumbuhan yang ada secara keseluruhan.
Ini berarti bahwa daerah pengambilan contoh itu representatif bila didalamnya
terdapat semua atau sebagian besar dari jenis tumbuhan pembentuk komunitas
Luas minimum atau kurva spesies area merupakan langkah awal yang
(sampling area) yang dianggap representatif dengan suatu tipe vegetasi pada suatu
habitat tertentu yang sedang dipelajari. Luas petak contoh mempunyai hubungan
erat dengan keanekaragaman jenis yang terdapat pada areal tersebut. Makin tinggi
keanekaragaman jenis yang terdapat pada areal tersebut, makin luas petak
contoh yang dgunakan. Bentuk luas minimum dapat berbentuk bujur sangkar, empat
persegi panjang dan dapat pula berbentuk lingkaran. Luas petak contoh minimum
yang mewakili vegetasi hasil luas minimum, akan dijadikan patokan dalam analisis
contoh vegetasi yang akan diambil dan didalamnya terdapat berbagai jenis vegetasi
vegetasi yang dianalisis. Keadaan ini dapat dikembalikan kepada sifat umum suatu
jenis populasi. Dengan kata lain peranan individu suatu jenis tumbuhan sangat
dalam populasi.
Analisis vegetasi adalah suatu cara mempelajari susunan dan atau komposisi
Untuk keperluan analisis vegetasi diperlukan data-data jenis, diameter dan tinggi
untuk menentukan indeks nilai penting dari penyusun komunitas hutan tersebut.
Dengan analisis vegetasi dapat diperoleh informasi kuantitatif tentang struktur dan
Ini berarti bahwa daerah pengambilan contoh itu representatif bila didalamnya
terdapat semua atau sebagian besar dari jenis tumbuhan pembentuk komunitas
Dengan demikian pada suatu daerah vegetasi umumnya akan terdapat suatu
luas tertentu, dan daerah tadi sudah memperlihatkan kekhususan dari vegetasi secara
dapat berbentuk segi empat, persegi, atau lingkaran. Disamping itu untuk
kepentingan analisis vegetasi dapat digunakan petak tunggal atau petak ganda.
1. Petak Tunggal
Di dalam metode petak tunggal, hanya dibuat satu petak contoh dengan
ukuran tertentu mewakili suatu tegakkan hutan atas suatu vegetasi. Ukuran
minimum petak contoh dapat ditentukan menggunakan kurva spesies area. Luas
minimum petak contoh itu ditetapkandengan dasar bahwa penambahan luas petak
tidak menyebabkan kenaikan jumlah spesies lebih dari 5% (Soegianto, 1994). Pada
metode itu tidak perludihitung frekuensi relatif karena hanya ada satu petak contoh
2. Petak Ganda
pada area yang dipelajari, dan peletakkan petak contoh sebaiknya secara sistematik.
Ukuran tiap petak contoh disesuaikan dengan tingkat pertumbuhan dan bentuk
tumbuhnya. Ukuran petak contoh untuk pohon dewasa adalah 20 m x 20 m, fase
x 2 m.
b. Metode Jalur
Ada dua macam metode jalur yaitu pertama metode jalur dengan jalur
contoh, kedua metode jalur tanpa jalur contoh atau disebut juga metode garis atau
rintisan.
jalur contoh dibuat memotong garis kontur (garis tinggi atau garis topografi) dan
sejajar satu dengan yang lainnya. Pendekatan, cara itu untuk aplikasi di lapangan
misalnya jalur-jalur contohnya dibuat tegak lurus garis pantai, memotong sungai,
atau naik/turun lereng gunung. Jumlah jalur contoh disesuaikan dengan intensitas
samplingnya. Jalur contoh yang yang berukuran lebar 20 m dapat dibuat dengan
sebuah komunitas vegetasi. Untuk areal yang luas, metode ini sering digunakan
karena selain cepat juga cukup teliti, misalnya untuk inventarisasi gulma di suatu
perkebunan muda, yang mempunyai gulma terdiri atas populasi yang rapat, rendah,
dan berkelompok dengan batas kelompok yang jelas. Alat yang digunakan adalah
pita meteran 15-25 m, disebut sebagai garis rintisan. Dapat juga digunakan tali yang
diberi tanda dengan satuan-satuan panjang tertentu (tiap 10 cm atau 20 cm), dan
sebuah meteran kayu untuk mengukur secara tepat panjang kelompok vegetasi.
Metode ini dianggap sebagai modifikasi dari metode petak ganda atau
metode jalur, yaitu dengan cara melompati satu atau lebih petak-petak dal jalur,
sehingga sepanjang garis rintis terdapat petak-petak pada jarak tertentu yang sama.
seperti yang telah diuraikan diatas, dan cara perhitungan semua parameter
kuantitatif dan cara perhitungan semua parameter kuantitatif sama dengan cara pada
1. Belukar (Shrub): Tumbuhan yang memiliki kayu yang cukup besar, dan memiliki
pohon dan palma). Epifit mungkin hidup sebagai parasit atau hemi-parasit.
Tumbuhan epifit adalah tumbuhan yang menumpang pada tumbuhan lain sebagai
tempat hidupnya. Namanya dibentuk dari bahasa Yunani: epi-, permukaan atau
tutup, dan phyton, tumbuhan atau pohon. Berbeda dengan parasit, epifit dapat
sepenuhnya mandiri, lepas dari tanah sebagai penyangga dan penyedia hara bagi
kehidupannya, maupun dari hara yang disediakan tumbuhan lain. Air diperoleh dari
hujan, embun, atau uap air. Hara mineral diperoleh dari debu atau hasil dekomposisi
batang serta sisa-sisa bagian tumbuhan lain yang terurai. Meskipun tidak “mencuri”
hara dari tumbuhan yang ditumpanginya, epifit dapat menjadi pesaing terhadap
inangnya.
Contoh epifit yang populer adalah berbagai macam anggrek, dan nanas-nanasan
(bromeliad).
rhizoma seperti akar dan berkayu, dimana pada rhizoma tersebut keluar tangkai
daun.
4. Palma (Palm): Tumbuhan yang tangkainya menyerupai kayu, lurus dan biasanya
tinggi, tidak bercabang sampai daun pertama. Daun lebih panjang dari 1 meter dan
5. Pemanjat (Climber): Tumbuhan seperti kayu atau berumput yang tidak berdiri
sendiri namun merambat atau memanjat untuk penyokongnya seperti kayu atau
belukar. Tumbuhan pemanjat ini disebut juga dengan Liana. Suatu tumbuhan
dikatakan liana apabila dalam pertumbuhannya memerlukan kaitan atau objek lain
agar ia dapat bersaing mendapatkan cahaya matahari. Liana dapat pula dikatakan
yang mampu sepenuhnya tumbuh lepas dari tanah, akar liana berada di tanah atau
rumput. Daunnya tidak panjang dan lurus, biasanya memiliki bunga yang menyolok,
tingginya tidak lebih dari 2 meter dan memiliki tangkai lembut yang kadang-kadang
keras.
Terna adalah tumbuhan yang batangnya lunak karena tidak membentuk kayu.
dwimusim, ataupun tumbuhan tahunan. Yang dapat disebut terna umumnya adalah
dikenakan bagi tumbuhan yang berukuran kecil (kurang dari dua meter) dan tidak
7. Pohon (Tree) : Tumbuhan yang memiliki kayu besar, tinggi dan memiliki satu
batang atau tangkai utama dengan ukuran diameter lebih dari 20 cm. Dibagi menjadi
3:
a. Semai (Seedling): Permudaan mulai dari kecambah sampai anakan kurang dari
1.5 m.
Rakyat Bukit Barisan Sumatera Utara. Skripsi Sarjana Biologi (Ti