Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

DESKRIPSI DAN ANALISIS VEGETASI (TEKNIK


PENGAMBILAN SAMPEL)
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas dalam mata kuliah Ekologi Tumbuhan
Semester III, Local 3B

Disusun Oleh :
Kelompok 2
Fina Pebriani
Daratoni
Lilistia Warisma

Dosen Pembimbing :
Nosi Qadariah, M.Pd.

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTUTUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KERINCI
1443H/2022M
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul deskripsi dan anlisis vegetasi (teknik pengambilan sampel) ini tepat pada
waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas pada mata kuliah ekologi tumbuhan . Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang deskripsi dan analisis vegetasi (teknik
pengambilan sampel) bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada ibuk Nosi Qadariah, M.Pd ,


selaku dosen bidang Ekologi Tumbuhan yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
ini. Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Kerinci, 03 November 2022

ii
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR .......................................................................................... II

DAFTAR ISI ........................................................................................................ III

BAB I : PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 1

1.3 Tujuan Penulisan ...................................................................................... 1

BAB II : PEMBAHASAN

2.1 Analisis vegetasi dengan metode luasan petak ........................................ 2

2.2 Analisis vegetasi dengan metode kuadran ............................................... 7

2.3 Analisis vegetasi dengan metode garis .................................................... 8

2.4 Analisis vegetasi dengan metode tanpa petak ........................................ 10

BAB III : PENUTUP

3.1 Kesimpulan ............................................................................................ 11

3.2 Saran ....................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Vegetasi merupakan kumpulan tumbuh-tumbuhan, biasanya terdiri


dari beberapa jenis yang hidup bersama-sama pada suatu tempat. Dalam
mekanisme kehidupan bersama tersebut terdapat interaksi yang erat, baik
diantara sesama individu penyusun vegetasi itu sendiri maupun dengan
organisme lainnya sehingga merupakan suatu sistem yang hidup dan tumbuh
serta dinamis.
Analisis vegetasi adalah suatu cara mempelajari susunan dan atau
komposisi vegetasi secara bentuk (struktur) vegetasi dari masyarakat tumbuh-
tumbuhan. Unsur struktur vegetasi adalah bentuk pertumbuhan, stratifikasi
dan penutupan tajuk. Ada dua fase dalam kajian vegetasi ini, yaitu
mendiskripsikan dan menganalisa, yang masing-masing menghasilkan
berbagi konsep pendekatan yang berlainan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana analisis vegetasi dengan luasan petak?
2. Bagaimana analisis vegetasi dengan metode kuadran?
3. Bagaimana analisis vegetasi dengan metode garis?
4. Bagaimana analisis vegetasi metode tanpa petak?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui analisis vegetasi dengan luasan petak.
2. Untuk mengetahui analisis vegetasi dengan mtode kuadran.
3. Untuk mengetahui analisis vegetasi dengan metode garis.
4. Untuk mengetahui analisis vegetasi dengan metode tanpa petak.

1
BAB II

PEMBAHASAN

1.2 Analisis Vegetasi dengan Metode Luasan Petak

A. Pengertian deskripsi dan analisis vegetasi


Analisis vegetasi adalah suatu cara mempelajari susunan dan atau
komposisi vegetasi secara bentuk (struktur) vegetasi dari masyarakat
tumbuh-tumbuhan. Unsur struktur vegetasi adalah bentuk pertumbuhan,
stratifikasi dan penutupan tajuk. Untuk keperluan analisis vegetasi
diperlukan data-data jenis, diameter dan tinggi untuk menentukan indeks
nilai penting dari penyusun komunitas hutan tersebut. Dengan analisis
vegetasi dapat diperoleh informasi kuantitatif tentang struktur dan
komposisi suatu komunitas tumbuhan.
Deskripsi vegetasi adalah cara untuk mempelajari komposisi dan
struktur vegetasi yang disajikan secara kuantitatif dengan parameter
kerapatan, frekuensi, dan penutupan tajuk ataupun luas bidang dasar.
Apabila sudah didapatkan suatu data, kemudian dilakukan pembedaan
kelompok berdasarkan beberapa sifat yang ada pada individu tumbuhan,
yakni data kualitatif dan kuantitatif.
Dengan demikian, dalam mempelajari analisis vegetasi diperlukan
adanya teknik-teknik penunjang antara lain sampling plot (misalnya petak
tunggal), petak ganda, jalur (transect), atau tanpa plot, misalnya cara
Bitterlich, individu terdekat, kuadran, dan cara berpasangan.

B. Pengertian Luas Minimum

Luas minimum atau kurva spesies area merupakan langkah awal


yang digunakan untuk menganalisis suatu vegetasi yang menggunakan
petak contoh (kuadrat). Luas minimum digunakan untuk memperoleh
luasan petak contoh (sampling area) yang dianggap representatif dengan
suatu tipe vegetasi pada suatu habitat tertentu yang sedang dipelajari. Luas

2
petak contoh mempunyai hubungan erat dengan keanekaragaman jenis
yang terdapat pada areal tersebut. Makin tinggi keanekaragaman jenis
yang terdapat pada areal tersebut, makin luas petak contoh yang dgunakan.
Metode luas minimum dilakukan dengan cara menentukan luas
daerah contoh vegetasi yang akan diambil dan didalamnya terdapat
berbagai jenis vegetasi tumbuhan. Syarat untuk pengambilan contoh
haruslah representative bagi seluruh vegetasi yang dianalisis.
C. Macam-Macam Analisis Vegetasi
Menurut Syafei (1990) secara garis besar, metode analisis vegetasi dapat
dikelompokkan menjadi 2 yaitu:
1. Metode destruktif
Metode ini dilakukan untuk mengetahui jumlah materi organic yang
dapat dihasilkan oleh sutu komunitas tumbuhan. Variabel yang
digunakan dapat berupa produktivitas primer maupun biomassa.
Dengan demikian, dalam pendekatannya selalu dilakukan
pengrusakan terhadap vegetasi tersebut. Pada umumnya, metode ini
dilakukan untuk vegetasi sederhana, dengan ukuran luas pencuplikan
antara 1 m2 - 5 m2. Penimbangan dapat didasarkan pada berat segar
materi hidup atau berat keringnya. Metode ini sangat membantu dalam
menentukan kualitas suatu padang rumput terbuka terkait dengan
pencarian lahan pengembalaan dan menentukan kapasitas
tampungnya. Pendekatan yang terbaik untuk metode ini adalah secara
floristika yaitu didasarkan pada pengetahuan taksonomi tumbuhan.
2. Metode non-destruktif
Metode ini dapat dilakukan dengan cara pendekatan berdasarkan
penelaahan organisme hidup/tumbuhan. Sehingga dikenal dengan
pendekatan non-floristika. Sedangkan pendekatan yang didasarkan
pada penelaahan organisme tumbuhan secara taksonomi dinamakan
pendekatan floristika.
a. Metode non-destruktif non-floristika

3
Metode ini banyak dikembangkan oleh beberapa pakar vegetasi,
seperti Du Rietz (1931), Raunkiaer (1934), dan Dansereau (1951).
Yang kemudian diekspresikan juga dengan cara lain oleh Eiten
(1968) dan UNESCO (1973). Para pakar ini memiliki dasar
pemikiran masing-masing. Pada prinsipnya mereka berusaha
mengungkapkan vegetasi berdasarkan bentuk hidupnya, jadi
pembagian dunia tumbuhan secara taksonomi diabaikan. Mereka
membuat klasifikasi sendiri dengan dasar-dasar tertentu.
b. Metode non-destruktif floristika
Metode ini dapat menentukan kekayaan floristika atau
keanekaragaman dari berbagai bentuk vegetasi. Penelaahan
dilakukan terhadap semua populasi spesies pembentuk
masyarakat tumbuhan tersebut. Jadi dalam hal ini diperlukan
pemahaman tumbuhan secara taksonomi.

Metode dengan petak

Metode dengan petak merupakan prosedur yang umum digunakan


untuk pengambilan berbagai tipe organisme termasuk vegetasi. Petak yang
digunakan dapat berbentuk segi empat, persegi, atau lingkaran. Disamping
itu untuk kepentingan analisis vegetasi dapat digunakan petak tunggal atau
petak ganda.
1. Petak Tunggal
Di dalam metode petak tunggal, hanya dibuat satu petak
contoh dengan ukuran tertentu mewakili suatu tegakkan hutan atas
suatu vegetasi. Ukuran minimum petak contoh dapat ditentukan
menggunakan kurva spesies area.
Luas minimum petak contoh itu ditetapkan dengan dasar
bahwa penambahan luas petak tidak menyebabkan kenaikan jumlah
spesies lebih dari 5% (Soegianto, 1994). Pada metode itu tidak perlu
dihitung frekuensi relatif karena hanya ada satu petak contoh dalam

4
analisis vegetasinya, sehingga INP diperoleh dari penjumlahan
kerapatan relatif dan penutupan relatif.
Misalnya mencoba membuat petak contoh persegi dengan
berbagai ukuran, sehingga diperoleh data seperti yang disajikan pada
tabel 6.1 sebagai berikut :

No. Petak Ukuran Jumlah Penambahan Jumlah


Contoh Petak Speaies Spesies
Contoh (Kumulatif
(m2) Spesies) Penambahan Persen
tase
(%)
1. 1 7
2. 2 14 5 71,4
3. 4 16 4 33,3
4. 8 20 4 25,0
5. 16 24 4 20,0
6. 32 27 3 12,5
7. 64 30 3 11,1
8. 128 32 2 6,7
9. 256 33 1 3,1
10. 512 34 1 3,0
11. 1.024 35 1 2,9
12. 2.048 36 1 2,9
Sumber: Soegianto, 1994; Kusmana, 1997; Indriyanto, 2006;
Husamah., dkk.,2013.

Berdasarkan data pada contoh tabel tersebut di atas dapat


diambil kesimpulan bahwa luas petak contoh minimum yang yang
seharusnya digunakan untuk mengambil sampel vegetasi adalah 256
m2 karena pada luas petak contoh itu penambahan banyaknya spesies
banyaknya spesies hanya 3,1% (tidak lebih dari 5%).
Luas petak minimum untuk hutan tropika lebih kurang 3
hektar. Petak contoh berbentuk persegi panjang lebih efektif untuk
sampling daripada petak contoh bujur sangkar, sehingga petak contoh
seluas 3 hektar dapat dibuat dengan ukuran 20 m x 50 m atau masing-
masing seluas 0,1 hektar (Soerianegara dan Indrawan, 1982).

5
2. Petak ganda
Pengambilan contoh vegetasi pada metode petak ganda
dilakukan dengan menggunakan banyak petak contoh yang letaknya
tersebar merata pada areal yang dipelajari, dan peletakan petak contoh
sebaiknya secara sistematik. Ukuran tiap petak contoh disesuaikan
dengan tingkat pertumbuhan dan bentuk tumbuhannya.
Ukuran petak contoh untuk pohon dewasa adalah 20 m x 20 m,
fase tiang adalah 10 m x 10 m, fase pancang adalah 5 m x 5 m, dan
untuk fase semai serta tumbuhan bawah menggunakan petak contoh
berukuran 1 m x 1 m atau 2 m x 2 m.

Secara Acak Secara Sistematik

Gambar 1. Desain petak – petak contoh di lapangan dengan


metode petak ganda.

3. Metode Jalur
Metode jalur merupakan metode yang paling efektif untuk
mempelajari perubahan keadaan vegetasi menurut kondisi tanah,
topografi, dan elevasi. Jalur – jalur contoh dibuat memotong garis

6
kontur ( garis tinggi/garis topografi ) dan sejajar satu dengan lainnya.
Bentuk dan ukuran petak – petak pengamatan serta peletakannya pada
setiap garis rintis dapat dilihat pada gambar berikut :

B 10 m

A 20 m Arah
rintis

Gambar 2. Desain petak-petak contoh dilapangan metode jalur

Keterangan :

1. Jalur A = lebar 20 m dengan petak – petak berukuran 20 m x 20 m


untuk pengamatan pohon.
2. Jalur B = lebar 10 m dengan petak – petak berukuran 10 m x 10 m
untuk pengamatan poles dan sampling.
3. Jalur C = lebar 2 m dengan petak – petak berukuran 2 m x 2 m atau 2
m x 5 m untuk pengamatan seedling dan tumbuhan bawah.
4. Pada metode jalur seperti ini, semua parameter kuantitatif dapat
dihitung menggunakan rumus seperti yang telah diuraikan di atas.

2.2 Analisis Vegetasi dengan Metode Kuadran

Metode kuadran umumnya dipergunakan untuk pengambilan contoh


vegetasi tumbuhan jika hanya vegetasi fase pohon yang menjadi objek
kajiannya. Metode itu mudah dikerjakan, dan lebih cepat jika akan
dipergunakan untuk mengetahui komposisi jenis, tingkat dominansi, dan
menaksir volume pohon.

7
Syarat penerapan metode kuadran adalah distribusi pohon yang akan
diteliti harus acak. Dengan kata lain, bahwa metode ini kurang tepat
dipergunakan jika populasi pohon berdistribusi mengelompok atau seragam.

Metode kuadran atau metode titik pusat kuadran merupakan metode


sampling tanpa petak contoh yang dapat dilakukan secara efisien karena
dalam pelaksanaannya di lapangan tidak memerlukan waktu lama dan mudah
dikerjakan. Di dalam metode kuadran, pada setiap titik pengukuran dibuat
garis absis dan ordinat khayalan, sehingga pada setiap titik pengukuran
terdapat empatbuah kuadran.

Pilih satu pohon disetiap kuadran yang letaknya paling dekat dengan
titik pengukuran dan ukur jarak dari masing – masing pohon ke titik
pengukuran. Perlu diperhatikan bahwa pengukuran dimensi pohon hanya
dilakukan terhadap keempat pohon yang terpilih pada tiap – tiap kuadran.

Gambar 3. Desain titik pengukuran dan letak pohon yang diukur dengan
metode kuadran.

2.3 Analisis Vegetasi Dengan Metode Garis


Metode ini dianggap sebagai modifikasi dari metode petak ganda atau
metode jalur, yaitu dengan cara melompati satu atau lebih petak – petak
dalam jalur, sehingga sepanjang garis rintis terdapat petak – petak pada jarak
tertentu yang sama. Semua parameter kuantitatif dapat dihitung dengan

8
menggunakan rumus seperti yang telah diuraikan di atas. Bentuk dan ukuran
petak – petak pengamatan serta peletakannya pada setiap garis rintis dapat
dilihat pada gambar berikut.

20 m

D
2m Arah

rintis

5mC

10 m B

Keterangan :

 Petak A = petak berukuran 20 m x 20 m untuk pengamatan pohon.


 Petak B = petak berukuran 10 m x 10 m untuk pengamatan poles.
 Petak C = petak berukuran 5 m x 5 m untuk pengamatan sapling.
 Petak D = petak berukuran 2 m x 2 m untuk pengamatan seedling dan
tumbuhan bawah.

9
2.4 Analisis Vegetasi dengan Metode Tanpa Garis

a. Metode kwarter
Bentuk cuplikan pada metode ini berupa titik, sehingga metode ini
sering disebut dengan metode tanpa area cuplikan atau “ plotless methods”.
Biasanya sering dilakukan untuk vegetasi berbentuk hutan atau vegetasi
kompleks lainnya. Sistem analisis metode ini, titik-titik dibuat dan disebar
secara acak atau sistematik.
Titik-titik tersebut merupakan pusat dari suatu daerah pengamatan
yang secara abstrak dibagi menjadi 4 sektor pengamatan (metode empat
penjuru)sesuai dengan arah mata angin. Daerah I adalah daerah barat-utara,
daerah II adalah daerah utara-timur, daerah III adalah daerah timur-selatan,
dan daerah IV adalah daerah selatan-barat.
Tumbuhan yang dianalisis (dicuplik datanya) pada setiap sektor
daerah pengamatan adalah hanya satu pohon yang paling dekat dengan
pusat pengamatan (titik pusat). Data yang dikumpulkan adalah jarak pohon
ke titik pusat , diameter pohon, dan juga tinggi pohon.

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Analisis vegetasi adalah suatu cara mempelajari susunan dan atau


komposisi vegetasi secara bentuk (struktur) vegetasi dari masyarakat tumbuh-
tumbuhan. Deskripsi vegetasi adalah cara untuk mempelajari komposisi dan
struktur vegetasi yang disajikan secara kuantitatif dengan parameter
kerapatan, frekuensi, dan penutupan tajuk ataupun luas bidang dasar.

Metode garis petak adalah metode dengan petak merupakan prosedur


yang umum digunakan untuk pengambilan berbagai tipe organisme termasuk
vegetasi. Pengambilan contoh vegetasi pada metode petak ganda dilakukan
dengan menggunakan banyak petak contoh yang letaknya tersebar merata
pada areal yang dipelajari,

Metode jalur adalah metode jalur merupakan metode yang paling


efektif untuk mempelajari perubahan keadaan vegetasi menurut kondisi tanah,
Metode kuadran umumnya dipergunakan untuk pengambilan contoh veg
Metode ini dianggap sebagai modifikasi dari metode petak ganda atau metode
jalur, etasi tumbuhan jika hanya vegetasi fase pohon yang menjadi objek
kajiannya.

3.2 Saran

Namun kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari
sempurna. Pepatah mengatakan “Tak ada gading yang tak retak”, manusia tak
luput dari salah dan lupa dan kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Oleh
karena itu, kami siap untuk diberikan kritik yang tentunya kritikan yang
membangun dan positif, juga diikuti dengan saran yang positif pula.

11
DAFTAR PUSTAKA

Hadi, Nasir. 2018. Buku Ajar Ekologi Tumbuhan. Yogyakarta : Pustaka Setia.

Haminudin, marini susanti dkk. 2019. "Analisis Vegetasi Hutan Produksi Terbatas
Boliyohuto Provinsi Gorontalo". Jurnal biologi universitas gorontalo.

Reni. 2020." Makalah Deskripsi dan Analisis Vegetasi". Universitas Negeri


Manado.

Soimah, Fadilatus Dkk. 2014. " Makalah Komunitas Tumbuhan dan Vegetasi".
Universitas Negeri Malang.

Utami, Ramli Ddk. 2015. Ekologi Dan Lingkungan Hidup. Universitas Negeri
Gorontalo Press.

Qudsyah, Aswatun Dkk. 2015. "Makalah Analisis Vegetasi". Universitas


Muhammadyah Malang.

12

Anda mungkin juga menyukai