EKOLOGI
ANALISIS VEGETASI
Disusun oleh:
BIO-4A
Dosen Pengampu:
LABORATORIUM BIOKIMIA
SEMARANG
2021
HALAMAN PENGESAHAN
Mengetahui,
ANALISIS VEGETASI
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Analisa vegetasi adalah cara mempelajari susunan (komponen
jenis) dan bentuk (struktur) vegetasi atau masyarakat tumbuh-
tumbuhan. Pengamatan parameter vegetasi berdasarkan bentuk hidup
pohon, perdu, serta herba. Suatu ekosistem alamiah maupun binaan
selalu terdiri dari dua komponen utama yaitu komponen biotik dan
abiotik. Vegetasi atau komunitas tumbuhan merupakan salah satu
komponen biotik yang menempati habitat tertentu seperti hutan,
padang ilalang, semak belukar dan lain-lain. Struktur dan komposisi
vegetasi pada suatu wilayah dipengaruhi oleh komponen ekosistem
lainnya yang saling berinteraksi, sehingga vegetasi yang tumbuh secara
alami pada wilayah tersebut sesungguhnya merupakan pencerminan
hasil interaksi berbagai faktor lingkungan dan dapat mengalami
perubahan drastis karena pengaruh anthropogenik.
Istilah ekologi juga berkaitan dengan komunitas dan populasi.
Populasi merupakan kumpulan individu dari jenis yang sama dalam
suatu daerah, maka komunitas merupakan kumpulan populasi dari
berbagai jenis dalam suatu daerah. Setiap dari satu jenis komunitas
bisa saja terdapat berbagai macam spesies. Dan tentunya jumlah
spesies yang satu dengan yang lainnya dalam suatu komunitas tidaklah
sama. Bisa saja terdapat spesies yang lebih mendominasi, bahkan
terdapat pula jumlah spesies yang terlalu sedikit pada komunitas
tersebut.
Kurva spesies area dalam ekologi adalah grafik yang
menggambarkan hubungan antara jumlah jenis dengan ukuran kuadrat.
Grafik itu biasanya menunjukkan pola pertambahan jumlah jenis yang
relative tajam pada ukuran kuadrat kecil sampai pada suatu titik
tertentu dan sesudah itu semakin mendatar seiring dengan peningkatan
ukuran kuadrat. Kurva spesies area ini dapat digunakan untuk
menentukan luas kuadrat tunggal minimum yang mewakili suatu
komunitas tumbuhan dari segi jenis penyusun. Dalam sampling ini ada
tiga hal yang perlu diperhatikan, yaitu jumlah petak contoh, cara
peletakan petak contoh dan teknik analisa vegetasi yang digunakan.
2. Tujuan
a. Mengetahui komposisi jenis, peranan, penyebaran, dan struktur
dari suatu tipe vegetasi yang diamati.
D. HASIL
Tabel 1. Lembar data pengamatan analisis vegetasi dengan metode
kuadrat
NO. NAMA JUMLAH PADA PLOT Σ
SPESIES 1 2 3
1. Pohon 1 1
jeruk
2. Pohon 1 1
salam
3. Pohon 1 1 2
jambu
4. Pohon 1 1 1 3
mangga
5. Pohon 1 1
sawo
6. Pohon 1 1 2
nangka
7. Pohon 9 4 13
pisang
8. Spesies a 1 1
9. Spesies b 2 2
10. Pohon 4 4
jati
Tabel 2. Lembar data keliling, jari-jari dan luas bidang dasar suatu jenis
NO. SPESIES KELILING r (cm) LUAS BIDANG
(cm) (cm²) DASAR
1. Pohon jeruk 16,5 6 113,04 113,04
2. Pohon salam 105,72 24 1808,64 1808,64
3. Pohon jambu 106,85 17 907,46 907,46
4. Pohon mangga 125,6 20 1256 1256
5. Pohon sawo 106,85 23 908,2 1661,06
6. Pohon nangka 94,2 15 706,5 706,5
7. Pohon pisang 106,76 17 907,46 907,46
8. Spesies a 94,2 15 706,5 706,5
9. Spesies b 75,36 12 452,16 452,16
10. Pohon jati 157 25 1962,5 1962,5
E. ANALISIS PERHITUNGAN
Parameter Perhitungan:
a) Kerapatan (K)= jumlah individu / luas petak ukur
Pohon jeruk= 1/100= 0,01
Pohon salam= 1/100= 0,01
Pohon jambu= 2/100= 0,02
Pohon mangga= 3/100= 0,03
Pohon sawo= 1/100= 0,01
Pohon nangka= 2/100= 0,02
Pohon pisang= 13/100= 0,13
Spesies a= 1/100= 0,01
Spesies b= 2/100= 0,02
Pohon jati= 4/100= 0,04
Total= 0,3
b) Kerapatan Relatif (KR)= kerapatan suatu jenis / kerapatan
seluruh jenis
Pohon jeruk= 0,01 / 0,3 × 100%= 3,33%
Pohon salam= 0,01 / 0,3 × 100%= 3,33%
Pohon jambu= 0,02 / 0,3 × 100%= 6,67%
Pohon mangga= 0,03 / 0,3 × 100%= 10%
Pohon sawo= 0,01 / 0,3 × 100%= 3,33%
Pohon nangka= 0,02 / 0,3 × 100%= 6,67%
Pohon pisang= 0,13 / 0,3 × 100%= 43,33%
Spesies a= 0,01 / 0,3 × 100%= 3,33%
Spesies b= 0,02 / 0,3 × 100%= 6,67%
Pohon jati= 0,04 / 0,3 × 100%= 13,33%
Total= 99,99%
c) Frekuensi (F)= jumlah petak penemuan suatu jenis / jumlah
seluruh petak
Pohon jeruk= 1/3= 0,3
Pohon salam= 1/3= 0,3
Pohon jambu= 2/3= 0,6
Pohon mangga= 3/3= 1
Pohon sawo= 1/3= 0,3
Pohon nangka= 2/3= 0,6
Pohon pisang= 2/3= 0,6
Spesies a= 1/3= 0,3
Spesies b= 1/3= 0,3
Pohon jati= 1/3= 0,3
Total= 4,6
d) Frekuensi Relatif (FR)= frekuensi suatu jenis / frekuensi seluruh
petak
Pohon jeruk= 0,3 / 4,6 × 100%= 6,52%
Pohon salam= 0,3 / 4,6 × 100%= 6,52%
Pohon jambu= 0,6 / 4,6 × 100%= 13,04%
Pohon mangga= 1 / 4,6 × 100%= 21,74%
Pohon sawo= 0,3 / 4,6 × 100%= 6,52%
Pohon nangka= 0,6 / 4,6 × 100%= 13,04%
Pohon pisang= 0,6 / 4,6 × 100%= 13,04%
Spesies a= 0,3 / 4,6 × 100%= 6,52%
Spesies b= 0,3 / 4,6 × 100%= 6,52%
Pohon jati= 0,3 / 4,6 × 100%= 6,52%
Total= 99,98%
e) Dominasi (D)= luas bidang dasar suatu jenis / luas petak-petak
Pohon jeruk= 113,04 / 100= 1,1304
Pohon salam= 1808,64 / 100= 18,0864
Pohon jambu= 907,46 / 100= 9,0746
Pohon mangga= 1256 / 100= 12,56
Pohon sawo= 1661,06 / 100= 16,6106
Pohon nangka= 706,5 / 100= 7,065
Pohon pisang= 907,46 / 100= 9,0746
Spesies a= 706,5 / 100= 7,065
Spesies b= 452,16 / 100= 4,5216
Pohon jati= 1962,5 / 100= 19, 625
Total= 104,9
f) Dominasi Relatif (DR)= dominasi suatu jenis / dominasi seluruh
petak
Pohon jeruk= 1,13 / 104,81 × 100%= 1,08%
Pohon salam= 18,09 / 104,81 × 100%= 17,26%
Pohon jambu= 9,07 / 104,81 × 100%= 8,65%
Pohon mangga= 12,56 / 104,81 × 100%= 11,98%
Pohon sawo= 16,61 / 104,81 × 100%= 15,58%
Pohon nangka= 7,06 / 104,81 × 100%= 6,74
Pohon pisang= 9,07 / 104,81 × 100%= 8,65%
Spesies a= 7,06 / 104,81 × 100%= 6,74%
Spesies b= 4,52 / 104,81 × 100%= 4,31%
Pohon jati= 19,62 / 104,81 × 100%= 18,72%
Total= 99,98%
g) Indeks Nilai Penting (INP)= KR + FR + DR
INP = 99,99% + 99,98% + 99,98%
= 229,95%
F. PEMBAHASAN
Praktikum kali ini mengenail analisis vegetasi yang dilaksanakan
pada hari kamis tanggal 2 Juni 2021 pukul 13. 00 WIB dengan kondisi
cerah berawan. Praktikum ini bertujuan agar mahasiswa dapat
mempraktikkan cara menganalisis sesuatu vegetasi disutau lahan dengan
baik.
Tiap kelompok mendapatkan satu kuadrat kayu berukuran 1x1 m
untuk dijadikan plot. Seperti yang telah diamati bahwa masing-masing plot
memiliki varietas atau tumbuhan yang berbeda dengan segala aspek dan
faktor lingkungan yang sama hanya saja dalam praktikum kali ini kita
membedakan varietas yang berada pada tempat terang dan tempat teduh.
Masing-masing tumbuhan didalam plot tersebut dapat dipelajari susunan
jenis dan struktur tumbuh-tumbuhan, ketahan terhadap lingkungan,
habitat, kerapatan dll.
Dari data yang diperoleh telah menunjukkan dilahan yang diamati
sebanyak 3 plot, total 10 jenis spesies yang ditemukan. Jumlah spesies
yang paling banyak pada plot 2 dan 3 sebanyak 13 pohon pisang, dan
spesies yang paling sedikit yaitu pohon jeruk, pohon salam, spesies a,
spesies b dan pohon jati masing-masing berjumlah satu, dan total
keseluruhan tanaman yang diamati ada 26 spesies. Lalu untuk Indeks Nilai
Penting (INP) yang telah dijumlahkan Kerapatan Relatif (KR) + Frekuensi
Relatif (FR) + Dominasi Relatif (DR) didapatkan sebesar 229,95%.
G. KESIMPULAN
1. Kesimpulan pada praktikum Analisis Vegetasi ialah analisis vegetasi
bertujuan untuk memperoleh informasi kuantitatif tentang struktur dan
komposisi suatu komunitas tumbuhan. Analisis vegetasi dapat
dilakukan dengan pembuatan plot yang berukuran 10x10 meter.
Spesies yang mendominasi daerah ialah pohon pisang dengan jumlah
13 spesies, dan nilai INP diperoleh 229,95%.
H. SARAN
1. Adapun saran untuk analisis vegetasi adalah penggunaan alat dan
pendamping yang seharusnya dapat lebih berkompeten sehingga
mempercepat kegiatan analisis vegetasi di lapangan. Dan dapat
dilakukan secara offline, karena kesulitan jika dilakukan secara
mandiri tanpa bantuan teman.
I. DAFTAR PUSTAKA
Soetjipta. 1994. Dasar-dasar Ekologi Hewan. Edited by Srigandono.
Depdikbud Dikt
Odum, E. 1998. Dasar-dasar ekologi. Edisi Ketiga. Gadjah Mada
University Press.
Marsono D. 1977. Deskripsi Vegetasi dan Tipe-tipe Vegetasi Tropika.
Yogyakarta (ID): Yayasan Pembina Fakultas Kehuatanan UGM.
Hardjosuwarno, S. . 1990. Ekologi Gulma. Jakarta: Pusat Penerbitan
Universitas Terbuka.
LAMPIRAN