Disusun Oleh :
menerapkan GMP.
GMP merupakan suatu pedoman bagi industri terutama industri yang
menggunakan produk-produknya.
!alam penerapannya, GMP sangat erat hubungannya dengan "#$$P
berokus dan berakibat pada banyak aspek, baik aspek proses produksi
maupun proses operasi dari personelnya sendiri. %ang diutamakan dari GMP
adalah agar tidak ter&adi kontaminasi terhadap produk selama proses produksi
hingga inormasi produk ke konsumen sehingga produk aman dikonsumsi
aktor higienitas dari personel yang beker&a dan aktor kontrol operasi
termasuk pelatihan dan ealuasi GMP.
6. Perumusan Pem8ahasan
. Pengertian Good Manufacturing Practices (GMP).
*. Manaat Penerapan Good Manufacturing Practices (GMP) !
alam Industri Pangan.
+. Penerapan Good Manufacturing Practices (GMP) .
. $akupan Standar Good Manufacturing Practices (GMP).
. uang /ingkup Good Manufacturing Practices (GMP).
6A6 II
P-M6AHAAN
A. Pengertian Good Manufacturing Practices (GMP)
Good Manufacturing Practices (GMP) memiliki beberapa pengertian
yang cukup mendasar yaitu 0
. Suatu pedoman yang men&elaskan bagaimana memproduksi makanan
agar aman bermutu, dan layak untuk dikonsumsi.
*. 1erisi pen&elasan-pen&elasan tentang persyaratan minimum dan
pengolahan umum yang harus dipenuhi dalam penanganan bahan
pangan di seluruh mata rantai pengolahan dari mulai bahan baku sampai
produk akhir.
Good Manufacturing Practices merupakan suatu konsep
mana&emen dalam bentuk prosedur dan mekanisme berproses yang
tepat untuk menghasilkan output yang memenuhi st2ndar dengan tingkat
ketidaksesuaian yang kecil. Good Manufacturing Practices
yang dalam bahasa indonesia dapat diter&emahkan men&adi $ara Produksi
yang 1aik ($P1) diterapkan oleh industri yang produknya di konsumsi
dan atau digunakan oleh konsumen dengan tingkat resiko yang sedang
sampai tinggi seperti 0 produk obat-obatan,
produk makanan, produk kosmetik, produk perlengkapan rumah tangga, dan
semua industri yang terkait dengan produksi produk tersebut. GMP
secara luas berokus dan berakibat pada banyak aspek, baik aspek proses
produksi maupun proses operasi dari personelnya sendiri. %ang
diutamakan dari GMP adalah agar tidak ter&adi kontaminasi terhadap
produk selama
proses produksi hingga inormasi produk ke konsumen sehingga
produk aman dikonsumsi atau digunakan oleh konsumen. 'ermasuk
dalam
pengendalian GMP adalah aktor isik (bangunan, mesin,
peralatan, transportasi, konstruksi pabrik, dll), aktor higienitas dari
personel yang
beker&a dan aktor kontrol operasi termasuk pelatihan dan ealuasi GMP.
ndustri di Indonesia bermula dari 9:M, yang kemudian berkembang men&adi industri besar dengan tingkat pengetahuan GMP yan
pelanggan untuk sertiikasi GMP atau standar lainnya seperti IS;
**<<<, "#$$P, 1$, I=S, dan S>= baru GMP tersebut di terapkan.
D. *a7u9an tandar GMP
Prinsip dasar GMP adalah mutu dan keamanan produk tidak
dapat dihasilkan hanya dengan pengu&ian ( Inspectiontesting) , namun harus
men&adi satu kesatuan dari proses produksi. ;leh karena itu cakupan secara
umum dari penerapan standar GMP adalah0
. !esain dan asilitas
*. Produksi (Pengendalian ;perasional)
+. ?aminan mutu
. Penyimpanan
. Pengendalian hama
4."ygiene personil
5.Pemeliharan, Pembersihan dan perawatan
6.Pengaturan Penanganan limbah
7.Pelatihan
<. Consumer Information !"ducation#
-. %2ANG 3INGK2P GMP
uang lingkup GMP mencakup cara-cara produksi yang baik dari
se&ak, bahan mentah masuk ke pabrik sampai produk
dihasilkan termasuk persyaratan-persyaratan lainnya yang harus
dipenuhi. 1erikut ini adalah berbagai hal yang dibahas dalam $ara
Produksi Pangan yang 1aik.
a. /ingkungan Sarana Pengolahan
b. 1angunan dan =asilitas Pabrik
c. Peralatan Pengolahan
d. =asilitas dan :egiatan Sanitasi
e. Sistem Pengendalian "ama
. "igiene :aryawan
g. Pengendalian Proses
h. Mana&emen dan Pengawasan
i. Pencatatan dan !okumentasi
1. 3ing7ungan arana Peng&lahan
Pencemaran pada bahan pangan dapat ter&adi karena
lingkungan yang kotor. ;leh karena itu, lingkungan di sekitar
sarana produksi3
pengolahan harus terawat baik, bersih, dan bebas dari tumbuhnya
tanaman liar. Mengingat lingkungan yang kotor dapat men&adi penyebab
pencemaran
bahan pangan maka dari se&ak awal pendirian pabrik perlu dipertimbangkan
berbagai hal yang berkaitan dengan kemungkinan pencemaran
tersebut. 9ntuk menetapkan lokasi pabrik perlu dipertimbangkan
keadaan dan kondisi lingkungan yang mungkin dapat merupakan
sumber pencemaran
potensial dan telah mempertimbangkan berbagai tindakan pencegahan yang
mungkin dapat dilakukan untuk melindungi pangan yang diproduksinya.
#. 3&7asi Pa8ri7
/okasi pabrik pengolahan pangan yang baik dan sehat yaitu berada
di lokasi yang bebas dari pencemaran. Pada saat memilih lokasi pabrik
pengolahan pangan beberapa hal yang perlu dipertimbangkan adalah0
a. Pabrik pengolahan pangan harus berada &auh dari lokasi industri yang
pencemaran.
• 'ahan lama, tahan terhadap air @ tidak bocor, bahan tidak
mudah pecah.
• Permukaan pintu rata, halus, berwarna terang,
mudahdibersihkan.
• Pintu diruangan yang basah dilapisi bahan yang tidak
menyerap air.
• Pintu dapat ditutup dan dibuka dengan baik
• Pintu ruang proses membuka keluar, sebaiknya dilengkapi tirai
(plastik lembaran).
• Pintu ukuran besar untuk kendaraan dilengkapi pintu
kecil untuk lalu lintas orang sehingga pembuakaan pintu besar
hanya
&ika diperlukan.
4) :ontruksi ?endela
• 1ahan tahan lama, tidak mudah pecah atau rusak.
• Permukaan rata, halus, berwarna terang, mudah dibersihkan.
• ?endela tidak terlalu rendah minimal m dari lantai dan tidak terlalu
bersarangnya hama.
• Sumber penerangan harus dilindungi agar tidak men&adi
sumber pencemaran (misal lampu diberi iber glass3kaca
tahan
pecah).
• Peredaran udara baik dan dapat menghilangkan uap, gas, bau,
debu, panas.
• Aentilasi dapat mengontrol suhu dan udara tidak men&adi
terlalu panas dan bau.
• 9dara tidak mengalir dari ruang kotor ke ruang bersih.
• /ubang entilasi dilengkapi kasa pencegah hama dan mudah
dibersihkan.
6) :ontruksi Gudang
• ?umlah cukup 0 gudang bahan pangan dan non-pangan (bahan
mikroba).
• Perlindungan eekti terhadap produk pangan.
• Mencegah kerusakan bahan pangan dengan mengatur suhu,
dapat masuk.
• memasang kawat kasa pada &endela, pintu, dan entilasi,
• mencegah supaya hewan peliharaan seperti an&ing dan kucing
tidak berkeliaran di halaman pabrik dan di ruang pengolahan.
b. Mencegah 'imbulnya Serangan "ama
. "al-hal berikut ini dapat dilakukan untuk mencegah adanya serangan
hama di dalam sarana pengolahan.
. #danya bahan3produk pangan yang berserakan dan air yang
tergenang merangsang timbulnya sarang hama, oleh karena itu,
bahan pangan harus disimpan di dalam wadah yang cukup
kuat dan disusun
pada posisi tidak mengenai lantai dan cukup &auh dari dinding.
4. :eadaan di luar dan di dalam pabrik harus tetap bersih, dan
sampah- sampah harus dibuang di tempat-tempat sampah yang
kuat dan
selalu tertutup.
5. Pabrik dan lingkungannya harus selalu diperiksa terhadap
kemungkinan timbulnya serangan hama.
6. Sarang hama harus segera dimusnahkan baik dengan
6. Pengendalian Pr&ses
$ara yang dapat dilakukan untuk mengendalikan proses pengolahan
makanan antara lain adalah sebagai berikut 0
• menetapkan persyaratan bahan mentah yang digunakan,
menetapkan
komposisi bahan yang digunakan atau komposisi ormulasi,
• menetapkan cara-cara pengolahan yang baku secara tetap,
• menetapkan persyaratan distribusi serta cara transportasi yang baik
untuk melindungi produk pangan yang didistribusikan.
$ara-cara tersebut di atas sesudahnya ditetapkan harus diterapkan,
dipantau, dan diperiksa kembali agar pengendalian proses tersebut
ber&alan secara eekti.!alam rangka pengendalian proses, untuk setiap
produk pangan yang dihasilkan hendaknya ditetapkan, hal-hal sebagai
berikut0
• &enis dan ¨ah bahan, bahan pembantu, dan bahan
tambahanmakanan
yang digunakan,
• bagan alir yang sudah baku dari proses pengolahan yang harus
dilakukan,
• &enis, ukuran, dan persyaratan kemasan yang digunakan,
• &enis produk pangan yang dihasilkan,
• keterangan lengkap tentang produk yang dihasilkan termasuk0
nama produk, tanggal produksi, tanggal kedaluwarsa, dan nomor
pendataran.
a. Pengendalian 'ahap-'ahap Penting dan 'ahap-'ahap :ritis
!i dalam proses pengolahan pangan ada tahap-tahap
yang
dianggap penting yang dapat berpengaruh terhadap mutu produk pangan
yang dihasilkan. 'ahap-tahap penting tersebut misalnya
adalah kecepatan putaran pengadukan, pengaturan keasaman (p"),
inkubasi
pada suhu tertentu, penggorengan pada suhu minyak
tertentu, waktu proses, dan sebagainya. 'erhadap tahap-tahap ini
diperlukan
perhatian khusus untuk mengendalikan proses yang sesuai. Sebagai
contoh, &ika pengadukan adonan tidak dilakukan pada
kecepatan
putaran yang sesuai mungkin sa&a pengadukan men&adi tidak merata
sehingga mengakibatkan adonan gagal menghasilkan produk
yang
bermutu baik. !emikian &uga, &ika suhu inkubasi untuk suatu proses
ermentasi tidak sesuai maka ermentasi tidak akan
berlangsung dengan semestinya. ;leh karena itu terhadap tahap-
tahap seperti ini
perlu dilakukan kalibrasi agar ketepatan proses selalu ter&amin. ?
ika tahap-tahap penting ini berkaitan dengan pengendalian terhadap
bahaya bakteri patogen, misalnya pemanasan pada suhu
tertentu, maka tahap-tahap penting ini men&adi tahap-tahap kritis
yang harus mendapatkan perhatian secara ekstra hati-hati.
Sebagai contoh,
pasteurisasi susu pada suhu 4+o$ selama +< menit atau pada
suhu 5*B$ selama detik dapat memusnahkan bakteri patogen
seperti
bakteri penyebab penyakit tuberkulosis atau penyebab penyakit
disentri. ;leh karena itu, pasteurisasi merupakan tahap
pengolahan kritis yang harus dipantau secara ketat. !alam
hal ini kalibrasi termometer sangat penting untuk
men&amin tercapainya suhu proses yang
dipersyaratkan.
b. :ontaminasi Silang
1ahan pangan yang sedang ditangani selama dalam proses
pengolahan mudah sekali mengalami kontaminasi baik melalui
air, udara atau kontak langsung dengan produk pangan lain atau kontak
langsung dengan karyawan. ?ika kontaminasi ini ter&adi sebelum
bahan pangan mendapatkan proses termal seperti pasteurisasi
atau sterilisasi, dampaknya mungkin tidak akan terlalu besar.
#kan tetapi &ika kontaminasi ini ter&adi setelah bahan
pangan diolah maka yang ter&adi adalah kontaminasi silang
yang merugikan.
$ontoh kontaminasi silang adalah kontaminasi produk makanan
yang telah diolah dengan bahan mentah yang masih kotor, atau
kontaminasi produk makanan oleh peralatan yang masih
kotor. 9ntuk mencegah ter&adinya kontaminasi silang diperlukan
tindakan-
tindakan sebagai berikut0
• bahan mentah hendaknya disimpan terpisah &auh dari bahan
makanan
yang telah diolah atau siap dikonsumsi,
• ruang pengolahan hendaknya diperiksa dengan baik terhadap kotoran-
kotoran yang mungkin menyebabkan kontaminasi silang,
• karyawan yang beker&a di ruang pengolahan hendaknya memakai
DA40A% P20AKA