DISUSUN OLEH
KELOMPOK 6
JURUSAN GIZI
2024
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang mana telah
memberikan rahmat kepada kita sehingga makalah ini bisa diselesaikan tepat pada
waktunya dengan pembahasan “Good Manufacturing Practises(GMP)”. Dimata
kuliah Pengawasan Mutu Pangan
Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan kepada kita
agar dapat dipahami dan juga dimengerti, dengan makalah yang kami buat.Kami
menyadari, sebagai mahasiswa yang pengetahuannya belum seberapa dan masih
perlu banyak belajar dalam penulisan makalah, makalah ini masih banyak
memiliki kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran yang positif agar makalah in menjadi lebih
baik dan berguna di masa yang akan datang.
Harapan kami, semoga makalah yang sederhana ini dapat bermanfaat dan
berguna bagi para pembaca ke depannya.
Kelompok 6
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Penerapan GMP atau CPMB akan dapat membantu jajaran manajemen untuk
membangun suatu sistem jaminan mutu yang baik. Jaminan mutu sendiri tidak
hanya berkaitan dengan masalah pemeriksaan (inspection) dan pengendalian
(control) namun juga menetapkan standar mutu produk yang sudah harus
dilaksanakan sejak tahap perancagan produk (product design) sampai produk
tersebut didistribusikan kepada konsumen.
GMP merupakan suatu pedoman bagi industri terutama industri yang terkait
dengan pangan, kosmetik, farmasi dan peralatan medis (medical devices) untuk
meningkatkan mutu hasil produksinya terutama terkait dengan keamanan dan
keselamatan konsumen yang mengkonsumsi atau menggunakan produk-
produknya.
PEMBAHASAN
2. Bangunan
Konstruksi, desain, dan tata ruang bangunan harus memenuhi standar mutu dan
teknik perencanaan yang berlaku serta disesuaikan dengan jenis produk yang
dihasilkan. Bahan baku yang digunakan dalam bangunan harus mudah
dibersihkan, dipelihara, dan dapat dilakukan sanitasi, serta tidak bersifat toksik.
3. Produk Akhir
Sebelum dipasarkan, produk akhir harus menjalani uji secara kimia, fisik, dan
mikrobiologi untuk memastikan kualitasnya.
4. Peralatan Pengolahan
5. Bahan Produksi
Bahan baku dan bahan tambahan yang digunakan untuk menghasilkan produk
harus sesuai dengan standar mutu yang berlaku dan tidak membahayakan
kesehatan konsumen. Setiap bahan harus mengalami pengujian secara
organoleptik, fisik, kimia, biologi, dan mikrobiologi sebelum diproses.
6. Kebersihan Dan Kesehatan Karyawan
8. Fasilitas Sanitasi
Fasilitas sanitasi yang digunakan harus memenuhi syarat mutu yang berlaku.
Fasilitas ini termasuk sarana air bersih yang mencukupi, saluran yang terpisah
untuk proses sanitasi dan produksi, serta penggunaan air sesuai dengan syarat
mutu air minum. Fasilitas sanitasi juga harus diawasi secara berkala.
9. Label
Label yang tertulis pada kemasan harus sesuai dengan persyaratan yang telah
ditetapkan dalam Peraturan Menteri Kesehatan mengenai tata cara pencantuman
label pada kemasan produk makanan atau minuman.
10.Keterangan Produk
Keterangan produk yang tertulis dalam kemasan harus lengkap dan mencakup
informasi tentang cara penyimpanan, kandungan gizi, produsen, dan tanggal
kedaluwarsa.
11. Penyimpanan
Bahan baku dan produk harus disimpan secara terpisah untuk mencegah
kontaminasi. Proses penyimpanan juga harus memisahkan bahan kimiawi atau
bersifat toksik dari bahan pangan, serta bahan yang dikemas dengan bahan yang
tidak dikemas.
12. Pemeliharaan Sarana Pengolahan Dan Kegiatan Sanitasi
13. Laboratorium
14. Kemasan
Bahan baku kemasan yang digunakan untuk produk pangan haruslah tidak
bersifat toksik agar tidak mencemari atau mengontaminasi produk sehingga aman
untuk kesehatan konsumen.
15. Transportasi
16. Pembinaan
Penerapan GMP dapat mengacu berbagai referensi, namun sejauh ini tidak ada
standar internasional yang bersifat official seperti halnya standar ISO. Berbagai
negara dapat mengembangkan standar GMP tersendiri, seperti di Indonesia
terdapat berbagai standar GMP yang di terbitkan oleh BPOM (Badan Pengawasan
Obat dan Makanan) sesuai dengan jenis produk yang di hasilkan. Sebagai contoh
beberapa standar GMP, misalnya standar GMP untuk industri obat-obatan yang
disebut dengan CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik), standar GMP untuk
industri makanan yang disebut dengan CPMB (Cara Pembuatan Makanan yang
Baik), dan sebagainya. Oleh karena itu berbagai negara dapat mengembangkan
standar GMP tersendiri, seperti di Indonesia terdapat berbagai standar GMP yang
di terbitkan oleh BPOM (Badan Pengawasan Obat dan Makanan) sesuai dengan
jenis produk yang di hasilkan. Sebagai contoh beberapa standar GMP tersebut:
1. Standar GMP untuk industri obat-obatan di sebut dengan CPOB ( Cara
Pembuatan Obat yang Baik)
2. Standar GMP untuk industri makanan di sebut dengan CPMB (Cara Pembuatan
Makanan yang Baik)
3. Standar GMP untuk industri kosmetik di sebut dengan CPKB ( Cara Pembuatan
Kosmetik yang Baik)
4. Standar GMP untuk industri obat tradisional di sebut dengan CPOTB ( Cara
Pembuatan Obat Tradisional yang Baik)
Bukan suatu hal yang mudah ketika suatu industri akan menerapkan GMP,
sehingga perlu memperhatikan beberapa hal diantaranya:
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
GMP merupakan pedoman cara memproduksi makanan yang baik pada seluruh
rantai makanan, mulai dari produksi primer sampai konsumen akhir dan menekan
higine pada setiap tahap pengolahan. Prinsip dasar GMP adalah mutu dan
keamanan produk tidak dapat dihasilkan hanya dengan pengujian
(Inspection/testing), tetapi harus menjadi satu kesatuan dari proses produksi.
Fokus utama GMP adalah agar tidak terjadi kontaminasi terhadap produk
selama proses produksi hingga informasi produk ke konsumen sehingga produk
aman dikonsumsi atau digunakan oleh konsumen. Pedoman GMP atau Cara
Produksi Makanan yang Baik (CPMB) menurut Menteri Kesehatan
No.23/MEN.KES/SK/1978 dalam Rahmi (2008), mencakup lokasi pabrik,
bangunan, produk akhir, peralatan pengolahan, bahan produksi, higien personal,
pengendalian proses pengolahan, fasilitas sanitasi, label, keterangan produk,
penyimpanan, pemeliharaan sarana pengolahan dan kegiatan sanitasi,
laboratorium, kemasan dan transportasi.
Hubungan antara GMP, SSOP dan HACCP adalah GMP merupakan dasar dari
sistem pedoman cara memproduksi makanan yang diaplikasikan pada pengolahan
makanan kemudian di atur dan diterapkan dengan penggunaan SSOP untuk
mencapai sistem HACCP.
3.2 Saran
Pada kenyataannya, pembuatan makalah ini masih bersifat sangat sederhana dan
simpel. Serta dalam Penyusunan makalah ini pun masih memerlukan kritikan dan
saran bagi pembahasan materi tersebut
DAFTAR PUSTAKA