NIM : 2048401013
D3 FARMASI
2020-2021
KATA PENGANTAR
“QUALITY CONTROL”
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB I (Pendahuluan)
B. Tujuan ……………………………………………………………… …. 2
BAB II (Pembahasan)
A. Kesimpulan …………………………………………………………… 16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Tujuan
C. Rumusan Masalah
3. Perkembangan CPOB?
2
BAB II
PEMBAHASAN
Apa itu CPOB? Bagi orang farmasi tentu tidak asing lagi mendengar
istilah CPOB, namun bagi masyarakat umum belum tentu tahu apa itu
CPOB. CPOB sendiri kepanjangan dari Cara Pembuatan Obat yang Baik.
CPOB secara singkat dapat didefinisikan suatu ketentuan bagi industri
farmasi yang dibuat untuk memastikan agar mutu obat yang dihasilkan
sesuai persyaratan yang ditetapkan dan tujuan penggunaannya.
Pedoman CPOB disusun sebagai petunjuk dan contoh bagi industri
farmasi dalam menerapkan cara pembuatan obat yang baik untuk
seluruh aspek dan rangkaian proses pembuatan obat. CPOB mencakup
seluruh aspek produksi dan pengendalian mutu.
5
6. Pencatatan dilakukan secara manual dengan alat pencatat selama
pembuatan menunjukkan bahwa langkah yang dipersyaratkan dalam
prosedur dan instruksi yang ditetapkan benar-benar dilaksanakan dan
jumlah serta mutu produk yang dihasilkan sesuai dengan yang
diharapkan. Tiap penyimpangan dicatat secara lengkap dan di
investigasi.
10. Keluhan terhadap produk yang beredar dikaji, penyebab cacat mutu
di investigasi serta dilakukan tindakan perbaikan yang tepat dan
pencegahan penangulangan yang tepat dan pencegahan pengulangan
kembali keluhan.
6
C. Perkembangan CPOB
Dalam Pedoman CPOB edisi tahun 2006, acuan yang digunakan antara
lain WHOTechnical Report Series yaitu TRS 902/2002 Aneks 6, TRS
908/2003 Aneks 4, TRS 929/2005 Aneks 2,3,4, TRS 937/2006 Aneks 2,4
GMP for Medical Products PIC/S 2006, dan lain-lain.
1. Sistem Mutu,
2. Personalia
3. Bangunan dan Sarana Penunjang,
7
4. Peralatan,
5. Sanitasi dan Higiene,
6. Produksi,
7. Pengawasan Mutu,
8. Inspeksi Diri dan Audit Mutu,
9. Penanganan Keluhan Terhadap Produk, Penarikan Kembali Produk
dan Produk Kembalian,
10. Dokumentasi,
11. Pembuatan dan Analisis Berdasarkan Kontrak,
12. Kualifikasi dan Validasi
Di samping itu, terdapat 7 (tujuh) anex (supplement), yaitu :
1. Pembuatan Produk Steril,
2. Pembuatan Produk Biologi,
3. Pembuatan Gas Medisinal,
4. Pembuatan Inhalasi Dosis Terukur Bertekanan (Aerosol),
5. Pembuatan Produk Darah,
6. Pembuatan Obat Investigasi Untuk Uji Klinik, dan
7. Sistem Komputerisasi.
8
D. Pengawasan Mutu / Quality Control
9
E. Pengkajian Mutu Produk
10
6. Kajian terhadap variasi yang diajukan disetujui, ditolak dari dokumen
registrasi yang telah disetujui termasuk dokumen registerasi untuk
produk ekspor
11. Status kualifikasi peralatan dan sarana yang relevan missal sistem
tata udara (HVAC), air, gas bertekanan , dan lain lain dan
11
Industri farmasi dan pemegang izin edar bila berbeda, hendaklah
melakukan evaluasi terhadap hasil kajian, dan melakukan suatu
penilaian hendaklah dibuat untuk menentukan apakah tindakan
perbaikan atau pencegahan ataupun validasi ulang harus dilakukan.
Alasan tindakan perbaikan hendaklah didokumentasikan. Tindakan
pencegahan dan perbaikan yang telah disetujui hendaklah diselesaikan
secara efektif dan tepat waktu. Hendaklah tersedia prosedur
menejemen yang sedang berlangsung dan pengkajian aktivitas serta
efektif prosedur tersebut yang diverifikasi pada saat inspeksi diri. Bila
Dapat dibenarkan secara ilmiah, pengkajian mutu dapat dikelompokan
menurut jenis produk, misal sediaan padat, sediaan cair, produk steril,
dan lain-lain.
12
F. Inpeksi Diri dan Audit Mutu
Berikut tujuan inspeksi diri berdasarkan CPOB 2018. Tujuan inspeksi diri
adalah untuk mengevaluasi apakah semua aspek produksi dan
pengawasan mutu industri farmasi memenuhi ketentuan CPOB.
Program inspeksi diri hendaklah dirancang untuk mendeteksi
kelemahan dalam pelaksanaan CPOB dan untuk menetapkan tindakan
perbaikan yang diperlukan. Inspeksi diri hendaklah dilakukan secara
independen dan rinci oleh petugas yang kompeten dari perusahaan
yang dapat mengevaluasi penerapan CPOB secara objektif.
13
Untuk melaksanakan inspeksi diri dibentuk tim dari semua bagian di
industri farmasi.Bagian-bagian antara lain QA, QC, teknik, PPIC, gudang
dan Produksi. Setiap tim terdapat pimpinan tim dan anggota. Pemilihan
pimpinan/ketua tim didasarkan pada pengalaman dan pelatihan yang
pernah dijalankan. Inspeksi diri CPOB dapat digabungkan dengan
inspeksi lain di industri seperti ISO, SMK3 atau HACCP. Industri dapat
memilih sendiri apakah pelaksanaan inspeksi digabung atau dipisahkan
sendiri-sendiri, masing-masing mempunyai kekurangan dan kelebihan
masing-masing. Keuntungan inspeksi CPOB digabungkan dengan
inspeksi sistem mutu lain (SMK3, ISO
9001/14000/17025/HACPP/CPPKRTB/CPKB/CPOTB) adalah dapat
melakukan penilaian komprehensif bukan hanya dari sisi CPOB tapi dari
sisi sistem lain misal terdapat temuan kotor di area produksi maka
dapat diselesaikan juga dengan sistem SMK3 yang terkait dengan risiko
tumpahan kotoran terhadap keselamatan pekerja.
personel;
14
penyimpanan bahan awal, bahan pengemas dan obat jadi;
peralatan;
pengawasan Mutu;
dokumentasi;
penanganan keluhan;
15
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Inpeksi diri adalah kegiatan yang dilakukan untuk menilai semua aspek,
mulai dari pengadaan bahan sampai dengan produk jadi dan penetapan
tindakan perbaikan yang akan dilakukan sehingga seluruh aspek
pembuatan Obat Tradisional dalam Industri Obat tersebut selalu
memenuhi CPOB. Tujuan inspeksi diri adalah untuk mengevaluasi
apakah semua aspek produksi dan pengawasan mutu industri farmasi
memenuhi kriteria CPOB.
16
Program inspeksi diri hendaklah dirancang untuk mendeteksi
kelemahan dalam pelaksanaan CPOB dan untuk menetapkan tindakan
perbaikan yang diperlukan. Tim inspeksi ditunjuk oleh manajemen
perusahaan terdiri dari sekurang-kurangnya 3 orang yang ahli di bidang
pekerjaannya dan paham mengenai CPOB. Inspeksi diri hendaklah
dilakukan secara independen dan rinci oleh petugas yang kompeten
dari perusahaan.
17
DAFTAR PUSTAKA
https://fendhyuhamka.wordpress.com/2011/10/02/cpob/
http://valdisreinaldo.blogspot.co.id/2011/04/cara-pembuatan-obat-
yang-baik-cpob.html
www.scribd.com/aspek/cpob
www.ilmufarmasi.com/aspek-aspek-cpob
http://farmasiindustri1.blogspot.com/2015/08/cpob-cara-pembuatan-
obat-yang-baik.html
iv