DISUSUN OLEH :
I. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa mengetahui bagian-bagian tanaman yang dapat dijadikan obat
2. Mahasiswa mengetahui metode pembuatan simplisia
3. Mahasiswa menghitung kadar penyusutan
B. Foto Tanaman
C. Deskripsi Tanaman
Tumbuhan ini sering ditanam sebagai tanaman hias atau tanaman pagar
walaupun dapat ditemukan liar di ladang dan tepi sungai. Mangkokan di
sini jarang atau bahkan tidak pernah berbunga, menyukai tempat yang
terbuka yang terkena sinar matahari atau sedikit terlindung, dan dapat
tumbuh pada ketingguan 1 – 200 meter diatas permukaan laut (Harmanto,
2017 : 15).
Mangkokan termasuk ke dalam suku Araliaceae. Suku ini mencakup
sekitar 110 jenis yang terbagi dalam 50 marga yang semuanya merupakan
peghuni daerah tropika (Tjitrosoepomo, 2013).
Mangkokan merupakan tumbuhan menahun dan tumbuhan keras.
Tumbuhan ini dapat mencapai umur sampai bertahun-tahun. Sifat ini
ditunjukan dengan tanda planet Saturnus, yaitu tanda 21 karena termasuk
golongan semak-semak (Tjitrosoepomo, 2009).
Perdu tahunan, tumbuh tegak, tinggi 1-3 m. Batang berkayu,
bercabang, bentuknya bulat, panjang, dan lurus. Daun tunggal, bertangkai,
agak tebal, bentuknya bulat, berlekuk seperti mangkok, pangkal bentuk
jantung, tepi bergerigi, diameter 6-12 cm, pertulangan menyirip, warna
hijau tua. Bunga majemuk, bentuk payung, warnanya hijau. Buahnya
pipih, hijau. Biji kecil, keras, dan berwarna cokelat.
Morfologi lain dari daun tanaman mangkokan adalah mempunyai
pangkal daun (basis folii) berlekuk (emargianus), ujung daun (apex folii)
membulat (rodundatus), berbentuk atau bangun daun (circumscriptio)
jantung (condatus), tepi (margo) bergerigi (serratus), diameter, warna
daunnya hijau tua. Permukaan daun licin (laevis) dalam hal ini permukaan
daun dapat kelihatan mengkilap (nitindus) (Tjirosoepomo, 2009).
D. Khasiat Tanaman
1. Alkaloida
Alkaloida adalah sebuah golongan senyawa basa bernitrogen yang
kebanyak heterosiklik dan terdapat di tumbuhan. Asam amino, peptida,
protein, nukleotid, asam nukleik, gula amino dan antibiotik biasanya tidak
digolongkan sebagai alkaloid. Dan dengan prinsip yang sama, senyawa
netral yang secara biogenetik berhubungan dengan alkaloid termasuk
digolongan ini.
2. Saponin
Saponin merupakan senyawa glikosida kompleks yaitu senyawa hasil
kondensasi suatu gula dengan suatu senyawa hidroksil organik yang
apabila dihidrolisis akan menghasilkan gula (glikon) dan non gula
(aglikon).
3. Flavonoid
Flavonoid adalah suatu kelompok senyawa fenol yang terbanyak yang
terdapat di alam. Senyawa-senyawa ini bertanggung jawab terhadap zat
warna merah, ungu, biru dan sebagian zat warna kuning dari tumbuhan.
4. Polifenol
Polifenol adalah kelompok zat kimia yang ditemukan pada tumbuhan.
Zat ini memiliki tanda khas yakni memiliki banyak gugus fenol dalam
molekulnya. Polifenol berperan memberi warna pada suatu tumbuhan
seperti warna daun saat musim gugur.
5. Protein, lemak, kalsium, fosfor, besi, dan vitamin A, B, dan C
Merupakan senyawa hasil metabolit primer dari suatu senyawa organik
yang dapat terkandung dalam tumbuhan.
b) Pembuatan simplisia
2. Sortasi basah
3. Pencucian
5. Pengeringan
6. Sortasi kering
7. Penyimpanan
Dik :
Berat awal simplisia mangkokan = 200 gram
Berat akhir simplisia mangkokan = 26,2 gram
Jawab :
Berat akhir simplisia
Kadar penyusutan (%) = × 100 %
Berat awal simplisia
26,2 gram
= ×100 %
200 gram
= 13.1 %
VI. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat saya ambil dalam pembuatan simplisia yaitu terdapat
beberapa langkah untuk membuat simplisia yang dimulai dari pemilihan bahan
baku, sortir basah, pencucian, perajangan, pengeringan / penjemuran simplisia,
sortasi kering hingga pengemasan simplisia.
Dalam proses pembuatan simplisia daun mangkokan (Nothopanax
scutellarium Merr.), saya melakukan langkah-langkah pembuatan simplisia
dengan baik dan benar. Hingga saya mendapatkan hasil simplisia daun
mangkokan dengan hasil yang baik.
Penimbangan simplisia
3
sebanyak 200 gram.
Pencucian daun mangkokan
dengan air mengalir. Agar
4
kotoran yang masih mempel
di daun hilang.