Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN

PEMBUATAN SIMPLISIA DARI DAUN MANGKOKAN

(Nothopanax scutellarium Merr.)

DISUSUN OLEH :

Monicha Agustina Sudiono


Semester VI C
(01017109)

YAYASAN PENDIDIKAN IMAM BONJOL

SEKOLAH TINGGI FARMASI CIREBON

Jl. Perjuangan – Majasem, Kota Cirebon Telp/Fax (0231)488759


PEMBUATAN SIMPLISIA DAUN MANGKOKAN

I. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa mengetahui bagian-bagian tanaman yang dapat dijadikan obat
2. Mahasiswa mengetahui metode pembuatan simplisia
3. Mahasiswa menghitung kadar penyusutan

II. Dasar Teori


A. Klasifikasi Tanaman
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Trancheophyta
Class : Dicotyledonae
Ordo : Apiales
Famili : Araliaceae
Genus : Nothopanax
Spesies : Nothopanax scutellarium Merr.

B. Foto Tanaman

C. Deskripsi Tanaman
Tumbuhan ini sering ditanam sebagai tanaman hias atau tanaman pagar
walaupun dapat ditemukan liar di ladang dan tepi sungai. Mangkokan di
sini jarang atau bahkan tidak pernah berbunga, menyukai tempat yang
terbuka yang terkena sinar matahari atau sedikit terlindung, dan dapat
tumbuh pada ketingguan 1 – 200 meter diatas permukaan laut (Harmanto,
2017 : 15).
Mangkokan termasuk ke dalam suku Araliaceae. Suku ini mencakup
sekitar 110 jenis yang terbagi dalam 50 marga yang semuanya merupakan
peghuni daerah tropika (Tjitrosoepomo, 2013).
Mangkokan merupakan tumbuhan menahun dan tumbuhan keras.
Tumbuhan ini dapat mencapai umur sampai bertahun-tahun. Sifat ini
ditunjukan dengan tanda planet Saturnus, yaitu tanda 21 karena termasuk
golongan semak-semak (Tjitrosoepomo, 2009).
Perdu tahunan, tumbuh tegak, tinggi 1-3 m. Batang berkayu,
bercabang, bentuknya bulat, panjang, dan lurus. Daun tunggal, bertangkai,
agak tebal, bentuknya bulat, berlekuk seperti mangkok, pangkal bentuk
jantung, tepi bergerigi, diameter 6-12 cm, pertulangan menyirip, warna
hijau tua. Bunga majemuk, bentuk payung, warnanya hijau. Buahnya
pipih, hijau. Biji kecil, keras, dan berwarna cokelat.
Morfologi lain dari daun tanaman mangkokan adalah mempunyai
pangkal daun (basis folii) berlekuk (emargianus), ujung daun (apex folii)
membulat (rodundatus), berbentuk atau bangun daun (circumscriptio)
jantung (condatus), tepi (margo) bergerigi (serratus), diameter, warna
daunnya hijau tua. Permukaan daun licin (laevis) dalam hal ini permukaan
daun dapat kelihatan mengkilap (nitindus) (Tjirosoepomo, 2009).

D. Khasiat Tanaman

Akar tumbuhan mangkokan berkhasiat sebagai peluruh kencing


(diuretik). Daun berkhasiat sebagai diuretik, anti radang (anti inflamasi).
(Dalimarta, 1999).

Menurut sumber lain, tanaman mangkokan juga berkhasiat sebagai


pelancar ASI (Air Susu Ibu), untuk radang pada payudara, rambut rontok dan
antiseptik.
E. Kandungan Kimia Pada Tanaman

Kandungan kimia tanaman mangkokan adalah alkaloida, saponin,


flavonoid, polifenol, protein, lemak, kalsium, fosfor, dan vitamin A, B dan C.

1. Alkaloida
Alkaloida adalah sebuah golongan senyawa basa bernitrogen yang
kebanyak heterosiklik dan terdapat di tumbuhan. Asam amino, peptida,
protein, nukleotid, asam nukleik, gula amino dan antibiotik biasanya tidak
digolongkan sebagai alkaloid. Dan dengan prinsip yang sama, senyawa
netral yang secara biogenetik berhubungan dengan alkaloid termasuk
digolongan ini.
2. Saponin
Saponin merupakan senyawa glikosida kompleks yaitu senyawa hasil
kondensasi suatu gula dengan suatu senyawa hidroksil organik yang
apabila dihidrolisis akan menghasilkan gula (glikon) dan non gula
(aglikon).
3. Flavonoid
Flavonoid adalah suatu kelompok senyawa fenol yang terbanyak yang
terdapat di alam. Senyawa-senyawa ini bertanggung jawab terhadap zat
warna merah, ungu, biru dan sebagian zat warna kuning dari tumbuhan.
4. Polifenol
Polifenol adalah kelompok zat kimia yang ditemukan pada tumbuhan.
Zat ini memiliki tanda khas yakni memiliki banyak gugus fenol dalam
molekulnya. Polifenol berperan memberi warna pada suatu tumbuhan
seperti warna daun saat musim gugur.
5. Protein, lemak, kalsium, fosfor, besi, dan vitamin A, B, dan C
Merupakan senyawa hasil metabolit primer dari suatu senyawa organik
yang dapat terkandung dalam tumbuhan.

III. Alat dan bahan


a) Alat
- Baskom - Telenan
- Nampah - Timbangan
- Pisau
b) Bahan
- Daun Mangkokan 200g

IV. Cara kerja


a) Makroskopik tanaman
Organoleptis : Permukaan daun mengkilap dan licin, berwana hijau,
daun bulat dengan pinggir bergerigi, dan kaku.
Ukuran tanaman : 1 – 3 meter
Bentuk : Daun bulat dan Berlekuk seperti mangkuk
Warna : Hijau Tua
Rasa : Pahit
Bau : Khas

b) Pembuatan simplisia

Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang


belum mengalami pemgolahan apapun. Kecuali dinyatakan lain simplisia
merupakan bahan yang dikeringkan.

Tahapan – tahapan pembuatan simplisia :

1. Pengumpulan bahan baku

Kadar senyawa aktif dalam suatu simplisia berbada-beda tergantung


pada bagian tanaman digunakan, umur tanaman atau bagian tanaman pada saat
panen, waktu panen, dan lingkungan tempat tanaman tumbuh.

2. Sortasi basah

Dilakukan untuk memisahkan kotoran-kotoran atau bahan asing dari


simplisia.

3. Pencucian

Dilakukan untuk menghilangkan tanah atau bagian pengotor lainnya


yang melekat pada simplisia. Dilakukan dengan air mengalir.
4. Perajangan

Perajangan simplisia dilakukan untuk mempermudah proses


pengeringan, pengepakan dan penggilingan.

5. Pengeringan

Tujuan pengeringan untuk mendapatkan simplisia yang tidak mudah


rusak, sehingga dapat disimpan dalam waktu lama.

6. Sortasi kering

Untuk memisahkan benda-benda asing yang masih ada atau tertinggal


pada simplisia kering.

7. Penyimpanan

Simplisia dapat rusak mutunya karena faktor luar maupun dalam.

V. Hasil dan pembahasan


a. Hasil Makroskopik Simplisia
Rasa : Tidak berasa
Bau : Khas lemah
Bentuk : Daun yang sudah dirajang
Warna : hijau kecokelatan

b. Hasil Pembuatan Simplisia


Pembuatan simplisia daun mangkokan (Nothopanax scutellarium
Merr.) saya menggunakan daun mangkokan yang cukup tua atau yang sudah
siap petik. Setelah, melakukan pengumpulan daun mangkokan dilanjutkan
dengan sortasi basah yang dilakukan untuk memilah daun yang dalam
kondisi baik dan tidak terdapat kotoran yang menempel pada daun
mangkokan. Kemudian, timbang daun mangkokan sebanyak 200 gram.
Setelah ditimbang, daun mangkokan dicuci dengan air mengalir hingga sisa
kotoran yang menempel di daun hilang atau hingga daun bersih, lalu biarkan
sebentar agar air yang tersisa di daun berkurang.
Selanjutnya, siapkan alat perajangan untuk membuat ukuran simplisia
lebih kecil dan agar mudah saat melakukan pengeringan nanti. Rajang
simplisia dengan melintang panjang, kemudian taruh diatas nampah dan
disebar secara merata agar tidak menumpuk. Setelah itu, jemur simplisia
dibawah matahari.
Pada hari pertama, simplisia daun mangkokan belum kering dan daun
masih berwarna hijau hingga agak hijau. Pada hari kedua, simplisia sudah
mulai mengering dengan warna daun sudah mulai hijau kecokelatan. Pada
hari ketiga, simplisia daun mangkokan sudah kering secara merata dan daun
mangkokan mulai kecokelatan dan mengeluarkan aroma khas dan pada hari
ketiga dilakukan juga penyortiran kering, untuk memisahkan kotoran yang
jatuh atau menempel pada simplisia selama penjemuran dilakukan.

c. Hasil Perhitungan Kadar Penyusutan

Dik :
Berat awal simplisia mangkokan = 200 gram
Berat akhir simplisia mangkokan = 26,2 gram

Jawab :
Berat akhir simplisia
Kadar penyusutan (%) = × 100 %
Berat awal simplisia
26,2 gram
= ×100 %
200 gram
= 13.1 %

VI. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat saya ambil dalam pembuatan simplisia yaitu terdapat
beberapa langkah untuk membuat simplisia yang dimulai dari pemilihan bahan
baku, sortir basah, pencucian, perajangan, pengeringan / penjemuran simplisia,
sortasi kering hingga pengemasan simplisia.
Dalam proses pembuatan simplisia daun mangkokan (Nothopanax
scutellarium Merr.), saya melakukan langkah-langkah pembuatan simplisia
dengan baik dan benar. Hingga saya mendapatkan hasil simplisia daun
mangkokan dengan hasil yang baik.

VII. Daftar Pustaka


 https://id.m.wikipedia.org/wiki/mangkokan
 https://www.academia.edu/8369070
 https://catatantentangbiologi.blogspot.com/2014/11/pencandraan-mangkokan-
lengkap.htm?m=1
LAMPIRAN KEGIATAN
No Foto Kegiatan (Dokumentasi) Keterangan

Pemetikan bahan baku


1 simplisia, yaitu daun
mangkokan.

Sortasi basah dilakukan untuk


2 memisahkan kotoran yang
menempel pada daun.

Penimbangan simplisia
3
sebanyak 200 gram.
Pencucian daun mangkokan
dengan air mengalir. Agar
4
kotoran yang masih mempel
di daun hilang.

Perajangan daun mangkokan


5 agar mudah kering saat
dikeringkan.

Simplisia yang sudah dirajang


6 kemudian dijemur. (Hari
pertama).

Penjemuran simplisia hari


kedua. Daun mangkokan
7
sudah mulai kering. Dengan
warna daun agak kehijauan.
Hari ketiga, simplisia sudah
8 mulai kering warna daun
sudah hijau kecokelatan.

Hari keempat. Simplisia


sudah kering dengan merata
9 dengan hasil akhir berwarna
hijau kecokelatan dan
mengeluarkan aroma khas.

Hasil detail simplisia daun


10 mangkokan yang sudah
kering.
Melakukan sortasi kering
pada simplisia. Tujuan, untuk
11 memisahkan kotoran yang
menempel selama proses
penjemuran.

Jumlah akhir dari bobot


12 simplisia yang di dapat yaitu
sebanyak 26,2 gram.

Anda mungkin juga menyukai