Anda di halaman 1dari 10

DRUG TARGETING TERMINOLOGY (THE HOMING DEVICE)

 
Dosen Pengampu: apt. Helmy Yusuf, S.Si., M.Sc., Ph.D.

NAMA : ZUHAELA IQBAL


NIM : 052024153004

PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI ILMU FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2021
1
PENDAHULUAN -PENGHANTARAN OBAT (DRUG DELIVERY)

 Penghantaran obat (Drug Delivery) mengacu pada metode,


formulasi, teknologi, dan proses yang terlibat dalam mengangkut
zat farmasi dalam tubuh untuk mencapai efek terapeutik yang
diinginkan1. Perkembangan terbaru dalam sistem penghantaran
obat (DDSs) terutama difokuskan pada smart drug delivery, yang
berfokus pada administrasi obat pada waktu, dosis, dan lokasi
yang tepat dengan keamanan dan kemanjuran maksimum. Ada
lima generasi drug delivery systems (DDSs), dan pengiriman yang
ditargetkan milik generasi keempat2.
Gambar 1. Generasi sistem penghantaran obat

2
HAL YANG DIBUTUHKAN UNTUK TARGET PENGHANTARAN OBAT
 Penargetan obat ke daerah tertentu melalui metode DD yang dioptimalkan tidak hanya
penting untuk meningkatkan efektivitas terapeutik tetapi juga untuk mengurangi
toksisitas yang terkait dengan indeks terapeutik kecil dan dosis tinggi 3. Penghantaran
parenteral sangat invasif, pemberian oral tidak dapat digunakan untuk obat protein atau
peptide derived, dan krim topikal dan salep terbatas pada efek lokal. Selain itu,
efektivitas interaksi target obat dikompromikan kecuali obat dikirim ke tempat tindakan
pada dosis dan tingkat yang menghasilkan efek samping minimal sambil
memaksimalkan efek terapeutik.

Gambar 2. Kebutuhan untuk target penghantaran obat

3
PRINSIP-PRINSIP DASAR DAN APLIKASI DARI TARGET SISTEM
PENGHANTARAN OBAT

 Penargetan obat terdiri dari perilaku obat terkoordinasi, lokasi penargetan,


dan pembawa farmasi.
 Targetnya adalah organ spesifik, sel, atau kelompok sel dalam kondisi
kronis atau akut yang menuntut pengobatan yang dengannya obat akan
berinteraksi2.
 Pembawa adalah molekul atau sistem yang direkayasa khusus yang penting
untuk transportasi yang efektif dari obat yang dimuat ke situs yang telah
dipilih sebelumnya.
 Parameter yang cukup besar ini termasuk konsentrasi obat, lokasi dan
distribusi partikulat, berat molekul, sifat fisikokimia, enzim, medan listrik,
lingkungan fisiologis, sifat/konsentrasi polimer/ eksipien, dan morfologi
permukaan (bentuk, muatan, ukuran, dan kepadatan) dari sistem pembawa4.

Gambar 3. Prinsip penargetan obat

4
KONSEP SISTEM PENGHANTARAN OBAT TERTARGET

 Sistem penghantaran obat tertarget dapat dibedakan menjadi 2, yaitu


sistem tertarget aktif dan tertarget pasif. Sistem penghantaran tertarget
pasif bertujuan meningkatkan konsentrasi obat pada tempat aksi melalui
pengurangan interaksi yang tidak spesifik dengan mendesain sifat fisika
kimia sistem penghantaran yang digunakan, meliputi: ukuran, muatan
permukaan, hidrofobisitas permukaan, sensitivitas pada pemicu, dan
aktivitas permukaan sehingga dapat mengatasi barier anatomi, seluler, dan
subseluler dalam penghantaran obat6. Sebaliknya sistem penghantaran
tertarget aktif merupakan sistem penghantaran tertarget pasif yang dibuat
lebih spesifik dengan penambahan “homing device” yaitu suatu ligan yang
dapat dikenali oleh suatu reseptor spesifik kemudian berinteraksi dengan
reseptor tersebut yang bertujuan untuk meningkatkan konsentrasi obat
pada tempat yang diinginkan7.

5
DESAIN SISTEM PENGHANTARAN TERTARGET MENGGUNAKAN LIGAN

 Banyak faktor yang perlu dipertimbangkan untuk mengembangkan sistem penghantaran


tertarget, antara lain pengembangan sistem yang biodegradable, biokompatibel dan
nontoksik, pemilihan bahan pembawa (carrier) serta material pentarget yang tepat6.

Keterangan: skema desain sistem pembawa tertarget


= matrik pembawa (polimer) obat

= homing device

Gambar 4. (a) Sistem koloidal nanokapsul; (b) Sistem koloidal nanospere

6
LIGAN YANG DIGUNAKAN UNTUK PENTARGETAN

“Homing device” dalam sistem penghantaran tertarget aktif menggunakan antibodi, peptida, gula, vitamin,
dan lain sebagainya sebagai sistem penarget pada tempat spesifik 7.
 Cadherins-Selectins-Integrins

CadherinsSelectins-Integrins merupakan grup glikoprotein yang bertanggung jawab pada adhesi sel,
apabila fungsinya terganggu akan menyebabkan sel mudah terlepas sehingga menimbulkan metastasis
pada sel kanker6.
 Transferin

Transferin merupakan glikoprotein yang bertanggung jawab pada transport besi ke dalam sel melalui jalur
spesifik endositosis8.
 Vitamin

Vitamin memiliki peran yang penting untuk melaksanakan fungsi normal sel. Vitamin telah digunakan
untuk pentargetan obat karena secara umum vitamin diinternalisasi ke dalam sel melalui reseptor yang
akan memediasi endositosis7.
 Hormon.

Kanker yang sensitif terhadap hormon merupakan target penghantaran obat, mengingat adanya reseptor
hormon yang dapat dijadikan target penghantaran obat dengan ligan hormon 7. Reseptor LH-RH
(luteinizing hormone-release hormone) banyak ditemui di kelenjar pituitari sehingga toksisitas obat kanker
hanya terlokalisasi pada sel-sel gonad. Pendekatan tersebut sangat cocok untuk kanker ovarium,
endometrial, dan kanker payudara8.
 Low Density Lipoprotein (LDL)

Lipoprotein berfungsi untuk mentransport lipid ke dalam sel. Kebanyakan sel tumor over ekspresi reseptor
LDL yang dapat mengenali lipoprotein, sehingga hal ini yang dijadikan pendekatan untuk pentargetan obat7
APLIKASI SISTEM PENGHANTARAN TERTARGET PADA TERAPI

 Sistem Penghantaran Obat Tertarget Pada Otak


Otak merupakan organ yang sangat rapuh dan sensitif sehingga didesain dengan proteksi yang cukup
efektif. Hal ini menyebabkan penghantaran obat menuju otak merupakan suatu tantangan yang sulit,
terutama untuk pengobatan kelainan neurologikal 6.
 Sistem Penghantaran Obat Tertarget Pada Sel Kanker
Sistem penghantaran multifungsional baru untuk meningkatkan efektifitas dan keamanan terapi kanker
dengan menggunakan penghantaran spesifik ke sel atau organ tertentu. Pada sistem penghantaran pasif,
pembawa seperti nanopartikel dapat terakumulasi pada sel tumor melalui efek EPR yang dipengaruhi
oleh sifat fisika kimianya seperti ukuran partikel dan muatan permukaan, serta waktu paruh yang lebih
lama akibat penambahan molekul hidrofil permukaan seperti PEG 6.

8
KESIMPULAN

 Sistem penghantaran tertarget sangat penting untuk meningkatkan efisiensi pengobatan dan
mengurangi efek samping. Banyak peneliti mengembangkan metode untuk menghantarkan
obat agar selektif pada sel yang sakit saja dan tidak berdampak negatif pada sel sehat. Sistem
penghantaran tertarget baik pasif maupun aktif dikembangkan untuk mencapai maksud
tersebut. Desain pembawa dengan sifat fisika kimia tertentu yang memungkinkan akumulasi
obat pada sel atau organ target dibuat pada sistem penghantaran pasif, sedangkan konjugasi
dengan molekul pentarget seperti antibodi dan vitamin dibuat agar obat dapat terlokalisasi
pada organ atau sel spesfik berdasarkan spesifisitas ikatan antara reseptor dan ligan. Banyak
produk yang telah lulus uji klinik serta masih banyak lagi yang baru memasuki tahap “clinical
trial”. Sistem ini tidak hanya menguntungkan untuk terapi kanker dan tumor, namun juga
untuk penyakit Alzhemier, cystic fibrosis, hepatitis, serta penyakit-penyakit di organ-organ
ginjal, paru-paru serta kolon.

9
REFERENSI

 Zishan M, Zeeshan A, Faisal S, et al. Vesicular drug delivery system used for liver diseases. World J
Pharm Sci. 2017;5(4):28–35.
 Thakur A, Roy A, Chatterjee S, Chakraborty P, Bhattacharya K, Mahata PP. Recent trends in targeted
drug delivery. SMGroup. 2015.
 Kumar A, Nautiyal U, Kaur C, Goel V, Piarchand N. Targeted drug delivery system: current and novel
approach. Int J Pharm Med Res. 2017;5(2):448–454.
 Akhtar M, Jamshaid M, Zaman M, Mirza AZ. Bilayer tablets: a developing novel drug delivery syste.
J Drug Deliv Sci Technol. 2020;60:102079. doi:10.1016/j.jddst.2020.102079.
 Kwon IK, Lee SC, Han B, Park K. Analysis on the current status of targeted drug delivery to tumors. J
Control Release. 2012;164:108–114. doi:10.1016/j.jconrel.2012.07.010.
 Garnett, M., Targeted Drug Conjugates:Principles and Progress, Adv.Drug.Del.rev., 2001,53:171-216.
 Moghimi, S., M., Hunter, A., C., Murray, J., C., Long Circulating and Target Spesific
Nanoparticles:Theory to Practice, Pharmacol.Rev., 2001, 53(2):283-318.
 Lim, H., J., Masin, D., McIntosh, N., L., Role of Drug Release and Liposome mediated Drug Delivery
in Governing The Therapeutic Activity of Liposomal Mitoxantron Used to Treat Human A431 and
LS180 Solid Tumors, J., Pharmacol.Exp., 2000, 292(1):337-345.

10

Anda mungkin juga menyukai