Obat-Obat
Gangguan
Sistem OBAT LAKSATIVA
Pencernaan
OBAT ANTITUKAK
• OBAT ANTIDIARE
Diare adalah keadaan buang air besar sering dan tinja
berbentuk cair, hal ini biasanya merupakan suatu
keadaan patofisiologik dari saluran cerna dan merupakan Obat antidiare, terdiri atas
penyakit sendiri. Diare bukan suatu penyakit, tetapi gejala 1. Adsorben : Menyerap racun,
dari suatu masalah. Gejala diare adalah buang air besar (BAB) misalnya kaolin, karbo adsorben,
berulang kali disertai banyaknya cairan yang keluar attapulgit.
kadang-kadang dengan mulas dan berlendir atau berdarah. 2. Antimotilitas : Menekan peristaltik
Diare terjadi karena adanya rangsangan terhadap saraf otonom usus, loperamid hidroklorida, kodein
di dinding usus sehingga menimbulkan reflek mempercepat fosfat, morfin.
peristaltik usus. Rangsangannya dapat ditimbulkan oleh 3. Adstringen : menciutkan selaput
infeksi oleh bakteri patogen misalnya bakteri E. coli, infeksi oleh usus, misalnya tannin/ tanalbumin.
kuman thypus dan kolera, infeksi oleh virus, akibat dari 4. Pelindung : Mucilago, melindungi
penyakit cacing, keracunan makanan dan minuman selaput lendir usus yang luka
dansebagainya. Antidiare adalah obat yang digunakan untuk
mengobati penyakit yang disebabkan oleh bakteri, kuman, virus,
cacing, atau keracunan makanan.
OBAT DOSIS PEMAKAIAN
Opium
Kodein Oral, 15-30 mg 4 kali sehari Untuk diare
Agent Opiate-Related
Loperamid (Imodium) Oral, Mula-mula 4 mg, kemudian 2 mg Untuk diare, tidak mempengaruhi SSP,
setelah setiap kali BAB, tidak melebihi 16 kurang dari 1% yang mencapai sirkulasi
mg sehari sistemik
Adsorbensia
Kaolin-Pectin Sesuai label obat Untuk diare, diberikan setelah setiap kali
BAB. Obat bebas
Adstringen
Tanin-tanalbumin 0,5-1 g 3 kali sehari. Anak sesuai berat
badan
• Obat Laksativa
Laksativa adalah obat-obat yang dapat melunakkan tinja,
mempercepat peristaltik usus sehingga mempermudah Obat laksativa dapat
defekasi. Obat pencahar digunakan untuk : dikelompokkan sebagai berikut :
1. Mengatasi keadaan sembelit • Laksativa osmotik,
2. Pasien penderita penyakit jantung dan pembuluh darah memperbesar isi usus misalnya
3. Pasien dengan resiko pendarahan rektal magnesium sulfat, gliserin.
4. membersihkan saluran cerna • Laksativa kontak,
5. pengeluaran parasit (cacing) perangsang dinding usus
(meningkatkan motilitas usus),
misalnya bisakodil, minyak kastor
• Laksativa pembentuk bulk,
misalnya Psillium Hidrofilik
musilloid(Metamucil).
• Emolien, merupakan pelunak
dan pelumas tinja.
OBAT DOSIS PEMAKAIAN
Laksativa Osmotik
Magnesium Sulfat Oral 3-15 g Untuk pembersihan usus yang sempurna sebelum
(garam inggris) pembedahan. Dapat terjadi hipermagnesium pada
pemakaian yang sering
Emolien
Pelunak Tinja :Natrium Dokusat Oral 50-300 mg/hari. Anak (>6thn)40-120 mg/hari Untuk mencegah konstipasi. Tidak boleh dipakai pada
penderita PJK karena kandungan natriumnya.
Lubrikan : Minyak mineral Oral : 15-30 mL, pada malam hari sebelum tidur. Untuk mencegah konstipasi.
• OBAT ANTIEMETIK
Emesis atau muntah mempunyai banyak
penyebab, seperti mabuk, infeksi,
intoleransi makanan dan sebagainya.
Penyebab muntah harus dicari,
antiemetik dapat menutupi penyebab
muntah dan seharusnya tidak diberikan
sampai penyebab muntah ditemukan.
Dua pusat utama, chemoreseptor trigger
zone (CTZ) dan pusat muntah pada
medulla menyebabkan muntah bila
terangsang. CTZ menerima rangsang dan
meneruskan ke pusat muntah.
Beberapa impuls sensori ditransmisikan
Antiemetic diklasifikasikan dalam 5
secara langsung ke pusat muntah,
golongan, yaitu antihistamin, seperti bau, rasa dan
antikolinergik, fenotiazin, iritasi mukosa lambung
kanabinoid dan lain-lain
OBAT DOSIS PEMAKAIAN
Antihistamin
Hidroksizin D:PO: IM: 25-100 mg, 3 atau 4 kali sehari, jika Untuk mual dan muntah pasca operasi, vertigo. Diberikan
perlu pra-operasi bersama narkotik untuk mengurangi mual
Antikolinergik
Scopolamin D: Patch transdermal. Diberikan:0,5 mg dalam Untuk mabuk perjalanan. Mempunyai banyak efek
sehari samping antikolinergik seperti mulut kering. Satu patch
dibelakang telinga, sekurang-kurangnya 4 jam sebelum
saat tercapainya antiemetic diinginkan.
Fenotiazin
Chlorpromazin D:PO: IM: 10-25 mg, setiap 4-6 jam, jika perlu Pemakaian utamanya untuk psikosis, tap juga dapat
dipakai untuk mengobati muntah
Flupenazin D:PO: awal : 2,5-10 mg/hari dalam dosis terbagi Untuk mual, muntah post operasi, pengobatan neoplastik
D:PO: Rektal : 1-5 mg/hari dalam dosis terbagi dan antiradiasi
Kanabinoid
Dronabinol D:PO: 5 mg/m2, setiap 4- 6 jam Untuk mual dan muntah akibat kemoterapi kanker,
dipakai 1-3 jam sebelum dan selama 24 jam setelah
kemoterapi
Nabilon D:PO:1-2 mg/, 2 kali sehari Untuk mual dan muntah akibat kemoterapi
Metoclopramida HCl Dewasa : PO: 10 mg sebelum makan dan waktu Mual, muntah akibat khemoterapi. Hindari alcohol dan
tidur. IV: 1-2 mg/kg BB, 30 menit sebelum obat penekan syaraf pusat
kemoterapi
• OBAT ANTITUKAK
Tukak lambung adalah suatu
kondisi patologis pada lambung,
duodenum, esofagus bagian
bawah, dan stoma
gastroenterostomi
(setelah bedah lambung). Terdapat 6 golongan agen antitukak,
Tujuan terapi tukak lambung • Tranquilizer
adalah meringankan atau • Antikolinergik
menghilangkan gejala, • Antacid
mempercepat penyembuhan, • Penghambat histamin2 (H2)
mencegah komplikasi yang serius • Penghambat pompa proton
(hemoragi, perforasi, obstruksi) • Omeprazole
dan mencegah kambuh.. • Inhibitor pepsin sukralfat
• Antacid Antasida adalah basa-basa lemah yang
digunakan untuk menetralisir kelebihan asam
lambung yang menyebabkan timbulnya sakit
• Tranquilizer Memiliki efek yang minimal maag. Tujuan pengobatan adalah menghilangkan
gejala, mempercepat penyembuhan dan
didalam mencegah dan mengobati tukak. mencegah komplikasi lebih lanjut. Dosis antacid
obat ini mengurangi perangsangan vagal dan ditentukan menurut perintah dokter atau sesuai
menurunkan kecemasan. petunjuk pada label obat. Interval dosis yang ideal
• Antikolinergi Obat ini menghilangkan nyeri adalah 1-3 jam sesudah makan dan waktu tidur.
Antacid yang diminum sewaktu perut kosong
dengan menurunkan motilitas dan sekresi efektif 30-60 menit sebelum obat ini akan berjalan
gastrointestinal. Antikolinergik harus ke duodenum.
diminum sebelum makan untuk mengurangi • Penghambat histamin-2 Merupakan obat yang
sekresi asam yang timbul saat makan. Efek paling populer dipakai. Obat ini menghambat
samping yang dapat terjadi berupa mulut refluk asam ke dalam esofagus. Obat ini memblok
kering, pengurangan sekresi, takhikardi, reseptor histamin H-2 pada sel-sel parietal
retensi urin dan konstipasi. Karena lambung sehingga mengurangi sekresi dan
antikolinergik menurunkan motilitas gastro konsentrasi asam lambung. Efek samping yang
merugikan adalah sakit kepala, pusing, sembelit,
intestinal, waktu pengosongan lambung pruritus, ruam kulit, khususnya cimetidine
dihambat, sehingga dapat merangsang menimbulkan ginekomastia, penurunan libido dan
sekresi lambung dan memberatkan tukak. impotensi.
OBAT DOSIS PEMAKAIAN
Simetidin Oral 300 mg 4 kali sehari Untuk tukak pepsin
bersama makanan dan jam tidur
atau 800mg jam tidur IV : 300 mg
tiap 6-8 jam diencerkandalam 50
mL dalam 15-30 menit
Ranitidin Oral 150 mg setiap 12 jam atau Untuk tukak pepsin , 5-10
300 mg pada jam tidur kali lebih kuat dari
cimetidin.
5. Inhibitor pepsin
Sukralfat dapat mencegah cedera mukosa lambung akibat tukak. Efek samping adalah
pusing, mual, konstipasi dan mulut kering.