NIM : P17320121418
Kelas : 1C
4. Pelindung : Mucilago, melindungi selaput lendir usus yang luka Beberapa jenis obat diare
dapat dilihat pada tabel dibawah ini
B. LAKSATIVA
Laksativa adalah obat-obat yang dapat melunakkan tinja, mempercepat peristaltik usus
sehingga mempermudah defekasi. Obat pencahar digunakan untuk :
a. Mengatasi keadaan sembelit
b. Pasien penderita penyakit jantung dan pembuluh darah
c. Pasien dengan resiko pendarahan rektal
d. membersihkan saluran cerna
e. pengeluaran parasit (cacing)
1. Laksativa osmotik, memperbesar isi usus misalnya magnesium sulfat (garam Inggris),
gliserin.
2. Laksativa kontak, perangsang dinding usus (meningkatkan motilitas usus), misalnya
bisakodil, minyak kastor.
3. Laksativa pembentuk bulk, misalnya Psillium Hidrofilik musilloid(Metamucil).
4. Emolien, merupakan pelunak dan pelumas tinja.
C. ANTIEMETIK
Emesis atau muntah mempunyai banyak penyebab, seperti mabuk, infeksi,
intoleransi makanan dan sebagainya. Penyebab muntah harus dicari, antiemetik dapat
menutupi penyebab muntah dan seharusnya tidak diberikan sampai penyebab muntah
ditemukan. Dua pusat utama, chemoreseptor trigger zone (CTZ) dan pusat muntah
pada medulla menyebabkan muntah bila terangsang. CTZ menerima rangsang dan
meneruskan ke pusat muntah. Beberapa impuls sensori ditransmisikan secara langsung
ke pusat muntah, seperti bau, rasa dan iritasi mukosa lambung.
D. OBAT ANTITUKAK
Tukak lambung adalah suatu kondisi patologis pada lambung, duodenum, esofagus
bagian bawah, dan stoma gastroenterostomi (setelah bedah lambung). Tujuan terapi
tukak lambung adalah meringankan atau menghilangkan gejala, mempercepat
penyembuhan, mencegah komplikasi yang serius (hemoragi, perforasi, obstruksi) dan
mencegah kambuh.
a. Tranquilizer
Memiliki efek yang minimal didalam mencegah dan mengobati tukak. obat
ini mengurangi perangsangan vagal dan menurunkan kecemasan.
b. Antikolinergi
c. Antacid
d. Penghambat histamin-2
Merupakan obat yang paling populer dipakai. Obat ini menghambat refluk
asam ke dalam esofagus. Obat ini memblok reseptor histamin H-2 pada sel-sel
parietal lambung sehingga mengurangi sekresi dan konsentrasi asam lambung.
Efek samping yang merugikan adalah sakit kepala, pusing, sembelit, pruritus,
ruam kulit, khususnya cimetidine menimbulkan ginekomastia, penurunan
libido dan impotensi.
Oral 150 mg setiap 12 jam atau 300 mg Untuk tukak pepsin , 5-10
Ranitidin
pada jam tidur kali lebih kuat dari cimetidin.
e. Inhibitor pepsin