Anda di halaman 1dari 19

PRESENTED BY:

Pengertian obat sistem pencernaan dan fungsi


sistem pencernaan

• Obat sistem pencernaan adalah obat yang


bekerja pada sistem gastrointestinal
pengertian

• menerima makanan
• memecah makanan menjadi zat-zat gizi ( suatu proses yang
Fungsi sistem disebut pencernaan )
• menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah
pencernaan • membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna dari
tubuh
Pembagian obat – obatan saluran cerna

Antasida

Anti Anti
emetik spasmodik

Obat untuk Laksatif


diare

Obat untuk radang


kronik usus agen
aminosalisilat
ANTASIDA

ALUMINIUM HIDROKSIDA, MAGNESIUM HIDROKSIDA

• ES: Konstipasi, diare, mual


dan muntah, reaksi alergi.
Kontra Indikasi • S:Tab atau suspensi
• Untuk mengurangi gejala- Aluminium Hidroksida 230
gejala yang berhubungan mg; Magnesium Hidroksida
dengan kelebihan asam • Jangan diberikan pada 300 mg
lambung, gastritis, tukak • D: Tab: sehari 3-4 kali 1-2
lambung, tukak usus 12 penderita dengan
gangguan fungsi ginjal tab. Tab dikunyah dahulu.
jari, dengan gejala-gejala Suspensi: sehari 3-4 kali 1-
seperti nyeri lambung, berat, karena dapat
2 sendok takar (5-10 mL).
nyeri ulu hati. menimbulkan Semua dosis diminum 1
hipermagnesemia. jam sebelum makan atau 2
Indikasi jam setelah makan dan
menjelang tidur.

Efek samping,Sediaan,
dosis
Mekanisme kerja
• tidak mengurangi
• Menetralkan as. vol. HCL yang
• Pemberian bersama Lambung sehingga dikeluarkan
simetidin atau efektifitas bergantung
lambung,tetapi
tetrasiklin dapat pada kapasitas
penetralan dari antasida meningkatkan pH.
mempengaruhi tersebut. Antasida ideal peninggian pH akan
absorpsi obat, yang memiliki kapasitas
menurunkan
berikan dengan Penetralan yang besar
memiliki durasi kerja aktivitas pepsin
selang waktu 1-2 yang panjang dan tidak atau mengurangi
jam. menyebabkan efek lokal
keasaman di perut.
Interaksi Obat maupun sistemik yang
merugikan
Antidotum
Antasida

 Penatalaksanaan keracunan antasida :


 Encerkan racun yang ada di lambung : - air, susu,
 Kosongkan lambung (efektif bila racun tertelan sebelum 4 jam) dengan cara :
- Di muntahkan ( menekan reflek muntah di tenggorokan atau pemberian air
garam atau sirup ipekak)
- Bilas lambung ( pasang NGT dan bilas dengan : air, natrium bicarbonat 5%,
asam asetat 5%)
- Bilas usus besar : bilas dengan pencahar
ANTI EMETIK
Efek samping
1. DOMPERIDONE
• Meringankan mual • ES: Jarang sedasi,
dan muntah yang reaksi distonik
disebabkan oleh Kontra Indikasi ekstrapiramidal,
parkinsonisme, ruam
dispepsia, terapi dan reaksi alergi lain.
kanker atau obat • Adanya
lain. perdarahan GI,
obstruksi atau
perforasi mekanik.
Anak-anak,
Indikasi kecuali pada mual
dan muntah yang
disebabkan oleh
sitostatik.
Mekanisme kerja

• Aktivitas dihambat oleh Sediaan dan • Antagonis


obat antimuskarinik dan
analgesik opioid.
dosis dopamin yang
secara periferal
• S: Tab salut bekerja selektif
selaput 10 mg. pada reseptor
Sir 5 mg/5 mL x D2. Atau
60 mL.
Interaksi Obat • D: Dewasa dan
menimbulkan
usia lanjut 10-20 efek
mg tiap 4-8 jam. gastrokinetik
Berikan 15-30
menit sebelum
makan dan
sebelum tidur.
Antidotum
Domperidone

 Belum ada refrensi atau kasus yang menunjukkan terjadinya keracunan


golongan emetik (domperidone)
ANTI SPASMODIK

ATROPIN
Efek samping,sediaan,
dosis
• Keracunan organofosfat
Kontra Indikasi • ES: pandangan kabur,
dan karbamat. sembelit,mulut dan kulit
kering
•Adanya perdarahan GI,
• S: Tab salut selaput 10 mg.
obstruksi atau perforasi Sir 5 mg/5 mL x 60 mL.
mekanik. Anak-anak,
• D: Dewasa dan usia lanjut
kecuali pada mual dan 10-20 mg tiap 4-8 jam.
muntah yang disebabkan
Indikasi oleh sitostatik.
Berikan 15-30 menit
sebelum makan dan
sebelum tidur.
Efek samping, dosis
dan sediaan
Mekanisme kerja
• ES : pusing,
Takikardi
• Atropin menghambat
• Pemberian bersama aktifitas kelenjar yang di • S : Inj amp 0,25
simetidin atau atur oleh ssp hal ini mg/1 mL.
tetrasiklin dapat terjadi karena atropin
adalah antagonis • D : Keracunan
mempengaruhi refersibel yang organofosfat 2 mg
absorpsi obat, kompetitif dari reseptor setiap 10-30 menit
berikan dengan asetikolin muskarenik.
• Asetilkolin adalah
secara i.v. atau i.m.
selang waktu 1-2 neurotransmeter utama hingga kulit terlihat
jam. yang di gunakan oleh kering dan fl
Interaksi Obat sisitem saraf
ushing, pupil
parasimpatis
dilatasi, dan mulai
terjadi takikardi.
OBAT ANTI DIARE
LOPERAMID
 Indikasi : Terapi simtomatik untuk diare nonspesifi k akut dan kronik
 Kontra Indikasi : Kondisi dimana konstipasi harus dihindari
 Efek Samping : Mulut kering, konstipasi, mual, muntah.
 Sediaan : Tab 2 mg.
 Dosis diare akut : awal 4 mg, kemudian 2 mg tiap diare. Dosis maksimal 16
mg/hari. Diare kronik: awal 4-8 mg/hari dalam dosis terbagi. Maksimum 16
mg/hari
 Mekanisme Kerja : Loperamid bekerja untuk menghambat pergerakan usus
yang atau menginhibisi pergerakan (motilitas) saluran cerna
Antidotum
LOPERAMID

 Naloxone 0,3 mg diberikan secara intravena


 Mekanisme kerja Naloxone : Antagonis opioid apabila diberikan tanpa adanya
suatu obat agonis, hampir inert pada dosis yang menghasilkan antagonis yang
jelas terhadap efek-efek agonis. Apabila diberikan intravena, pada subyek
yang mendapat terapi opioid seperti morfin, antagonis opioid akan baik
meredakan efek opioid dalam waktu 1-3 menit.
LAKSATIF

BISAKODIL

 Indikasi : Meringankan gangguan konstipasi karena: berbaring lama di tempat


tidur, perubahan pola makan dan lingkungan, kebiasaan sering
menunda/menahan buang air besar, penyakit atau gangguan saluran
pencernaan. Mengurangi rasa nyeri pada saat buang air besar, misal hemoroid.
Sebagai pencahar sebelum dan sesudah operasi.
 Kontra Indikasi : Keadaan yang memerlukan operasi abdomen akut, ileus
obstruksi, dehidrasi berat penderita yang hipersensitif terhadap bisakodil.
 Dosis : 2 tab ditelan utuh (tanpa dikunyah) sebelum tidur untuk memberikan
hasil defekasi pada keesokan paginya. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 4 tab.
 Efek Samping : Rasa tidak nyaman pada abdomen.
 Sediaan : Tab 5 mg.
 Mekanisme Kerja : Merangsang feristalsis dengan secara langsung mengiritasi
otot halus di usus. Bisakodil merubah sekresi air dan elektrolit sehingga
menghasilkan akomulasi cairan intestinal dan defekasi.
Antidotum
BISAKODIL

 Laksativa : pencahar
OBAT UNTUK RADANG KRONIK USUS AGEN AMINOSALISILAT

SULFASALAZIN

Efek samping,sediaan,
dosis
Kontra Indikasi • ES: Sakit kepala, mual
dan kehilangan nafsu
• artritis makan, kenaikan suhu
reumatoid • Penderita badan, ruam kulit.
hipersensitif • S: Kapl salut enterik 500
terhadap mg.
• D: Dewasa dan usia
Indikasi komponen obat lanjut 10-20 mg tiap 4-8
jam. Berikan 15-30
menit sebelum makan
dan sebelum tidur.
Dosis

• Oral IBD: Dosis awal 1-2 g


4 kali/hari. Dosis
pemeliharaan 2 g/hari
Mekanisme kerja dalam dosis terbagi.
Artritis reumatoid: dosis
• Fenobarbital awal: 500 mg/hari selama
menurunkan ekskresi • Sulfasalazin 1 minggu pertama,
sulfasalazin melalui bekerja lokal di kemudian
urin. Mengurangi usus besar untuk • ditingkatkan perlahan bila
bioavailabilitas mengurangi respon perlu. Maksimal 3 g/hari
digoksin inflamasi dan dalam 2-4 dosis terbagi.
secara sistemik Rektal IBD: 0,5-1 g pada
menghambat pagi dan malam hari.
sistesis Sebagai enema 3 g/hari
prostaglandin malam hari,
Interaksi Obat dipertahankan paling tidak
1 hari.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai